Betrayal

pinatpinut

94K 3.8K 423

Tahukah kalian bagaimana rasanya terkhianati? Apa lagi si pengkhianat adalah orang yang kita sayangi? Sakit... Еще

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
BUKAN UPDATE
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28

Chapter 9

1.9K 103 7
pinatpinut

"Hmmm, kira-kira ada apa ya? Kenapa Sasuke-kun tiba-tiba mengajakku ke Konoha Restaurant? Kencan. Ya ini kencanku dengannya lagi" Sakura bergumam sambil memikirkan ajakan kekasih pantat ayamnya.

"Sakura! Kenapa belum bangun juga? Apa kau ingin Kaa-san mandikan" teriak ibunya.

"Astaga, hai hai Kaa-san ku tercinta aku sudah bangun" sahut Sakura.

Sakura bergegas mandi dan siap-siap kerja. Sedikit buru-buru. Keluarganya sudah menunggu di ruang makan.

"Tumben kau kesiangan Sakura" kata Ayano sambil menyodorkan piring pada adik ipar kesayangannya itu.

"Dia pasti mimpi menikah dengan Sasuke" goda Mushasi.

"Bukaaan! Huh dasar Nii-chan" Sakura terlihat sebal.

"Hahaha, sebegitu inginkah kau segera jadi nyonya Uchiha ya Sakura" bukan membela tapi Kizashi malah ikut meledek putri bungsunya ini.

"Papa, Mama, Kakek, Nenek bukankah kalau makan tidak boleh sambil bicara" seorang anak kecil yang polos tanpa dosa ini menyelamatkan Sakura dari ejekan para orang dewasa di rumah itu.

"Kau pintar Takuya-kun" puji Sakura pada keponakannya itu.

Lalu mereka pun sarapan dengan hening. Hingga akhirnya Sakura dan Kizashi berangkat bekerja. Berhubung Mushasi libur dia ingin mengajak keluarga kecilnya beserta ibu dan mertuanya untuk pergi bersama.

"Minna, aku berangkat dulu" pamit Sakura.

"Sampai jumpai nanti Saku-chan" sahut Mebuki, ibu Sakura.

"Kaa-san, bersenang-senanglah ya" balas Sakura.

Sakura kali ini tidak bawa mobil sendiri. Di rumahnya hanya ada 2 mobil. Satu dipakai ayahnya bekerja dan satunya lagi dipakai Mushasi. Jadi dia tidak egois dan memilih berangkat naik taksi saja.

"Ohayou Dokter Haruno" sapa teman-temannya saat ia sampai di rumah sakit.

"Ohayou" balas Sakura ramah. Sakura pun melangkahkan kaki ke ruangannya lalu kembali melanjutkan pekerjaannya.

"Pukul 10. Kenapa perutku terasa lapar sekali. Aku mau beli snack saja lah di minimarket" gumam Sakura.

"Sakura-san" sapa seseorang.

"Eh, Sasori-san. Kenapa kau disini?" tanya Sakura.

"Menjenguk temanku" jawab Sasori.

"Oh. Sasuke-kun tahu kau disini?" tanya Sakura lagi.

"Hmm. Aku bilang padanya dulu tadi" jawab Sasori.

"Sakura-san aku harus segera kembali bekerja. Sampai bertemu lagi. Oh ya, kau mau menitip salam untuk calon suamimu?" sambung Sasori.

"Hahaa ya ya ya boleh juga. Sampaikan salamku untuknya ya" kata Sakura.

"Akan ku sampaikan nyonya Uchiha. Err calon nyonya. Ah memang nantinya kau akan jadi nyonya Uchiha kan." goda Sasori.

"Kau ini Sasori-san" Sakura tersipu malu.

Sasori pun berlalu dari hadapan Sakura. Dan Sakura kembali ke ruangannya lagi.

"Siapa pria tadi?" Shizune masuk ruangan Sakura.

"Kenalanku senpai" jawab Sakura.

"Ku pikir tadi Gaara. Tapi ternyata bukan. Jangan selingkuh Sakura" kata Shizune.

"Astaga senpai. Aku tidak mungkin melakukan hal semacam itu. Lagipula pria tadi rekan kerja Sasuke-kun juga kok" kata Sakura.

"Baiklah. Aku percaya padamu. Aku kenal kau lebih dari siapapun di rumah sakit ini. Kau seperti adikku sendiri" kata Shizune dengan senyuman.

"Jangan lupa kau ada janji dengan Tsunade-sama" Shizune mengingatkan Sakura.

"Ah senpai, aku tidak lupa. Tapi berhubung senpai disini aku mau tanya. Nanti malam aku juga ada janji dengan Sasuke-kun, baiknya aku pakai baju apa ya?" tanya Sakura.

"Dimana kau akan bertemu dengannya?" tanya Shizune.

"Di Konoha Restaurant senpai" jawab Sakura.

"Uchiha memang beda. Pilihannya selalu berkelas" gumam Shizune.

"Pakai gaun agar kau terlihat lebih anggun" sambungnya.

"Baiklah senpai. Arigatou" Sakura mengangguk.

"Sama-sama. Ayo lanjut bekerja" kata Shizune.

"Hai"

Sakura bekerja kembali dan kini ia bersama Tsunade. Dokter senior itu selalu percaya pada kemampuan Sakura. Hingga tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 6.30 petang.

"Shisou, apa acaranya masih lama?" bisik Sakura. Ya, saat ini Sakura diajak Tsunade untuk menghadiri sebuah seminar yang diadakan oleh salah satu kerabat Tsunade.

"Sebentar lagi. Ada apa memangnya?" tanya Tsunade.

"Etto ano, sebenarnya aku ada janji jam 8 nanti Shisou" jawab Sakura.

"Kalau begitu pulanglah. Aku bisa pulang sendiri" kata Tsunade setelah melirik jam tangannya.

"Arigatou Shisou. Kabari aku jika Shisou nanti sampai rumah" kata Sakura.

"Hmm hati-hati" Tsunade mengangguk dan tersenyum.

Sakura saat ini sudah perjalanan pulang dengan taksi. Dan sementara itu Sasuke masih melanjutkan pekerjaan di kantor.

"Huaaaam" Suigetsu menguap.

"Kau ini tidak sopan Sui" omel Karin.

"Cerewet. Aku lelah. Kita mau lembur sampai jam berapa" Suigetsu menggerutu.

"Memangnya sekarang jam berapa?" tanya Sasuke setelah mendengar keluhan Suigetsu.

"Tuan Uchiha, kau kan bawa jam sendiri. Lihatlah ini sudah jam 7.30" omel Suigetsu. Sasuke melihat jamnya kemudian dia teringat janji yang dia buat pada Sakura.

"Baiklah kita lanjutkan besok" perintah Uchiha muda itu.

"Yuhuuu akhirnya bossku ini pengertian" Suigetsu berseru kegirangan.

"Tingkahmu menjijikan sekali baka" cibir Karin.

"Hey hey hey nona rambut merah. Sungguh munafik jika kau tidak senang untuk segera pulang hari ini" balas Suigetsu.

"Beraninya kau mengataiku munafik" teriak Karin.

"Kalian kekanak-kanakan" sahut Shino.

"Jadi pulang atau kalian akan tetap ribut disini" Juugo ikut menyahut dan ikut keluar ruang meeting bersama rekan lainnya seperti Sasuke, Shino dan Hinata.

Sasuke mengemasi kertas-kertas yang ada di mejanya. Kemudian dia melangkahkan kaki keluar hendak pulang. Dia melintas di depan ruangan Hinata.

"Tapi Naruto-kun aku kan hanya..." ucapan Hinata terpotong.

"Baik Naruto-kun aku menurut saja denganmu" ucapnya lesu. Kini ia pun tertunduk dan terlihat sangat sedih.

"Kau kenapa Hinata?" Sasuke ternyata mendengar Hinata. Hinata memandang Sasuke.

"Jawab aku. Kau bertengkar dengan Naruto?" tanya Sasuke.

"Sasuke-kun" kata Hinata lirih. Dan dia pun menghambur ke pelukan Sasuke hingga membuat pria itu sedikit terkejut.

Sasuke memeluk Hinata untuk menenangkannya. Diusapnya rambut wanita Hyuuga itu. Nyaman, itulah yang dirasakan Hinata.

"Aku sangat tidak tega melihatnya sedih. Aku ingin selalu menjaganya. Dia terlihat lemah" batin Sasuke

"Katakan padaku apa yang membuatmu sedih seperti ini" pinta Sasuke.

"Sasuke-kun. Aku yang salah" Hinata malah menyalahkan dirinya sendiri.

"Kenapa kau bisa salah?" Sasuke bingung.

"Kemari duduklah dulu" Sasuke membawa wanita itu duduk di kursi yang ada di dalam ruangan.

"Ceritakan padaku Hinata agar kau merasa lebih baik" kata Sasuke.

"Aku tadi menelepon Naruto-kun untuk menanyakan tentang rencana kami ke butik dan ke toko perhiasan" Hinata memulai ceritanya.

"Tapi dia bilang aku mengganggu waktunya. Dia ada tamu dari luar kota yang saat ini ada bersamanya. Dia memintaku untuk membicarakannya di lain waktu" lanjutnya.

"Sebenarnya apa artinya aku bagi dia, kalau aku tidak berharga di matanya. Jika memang benar begitu kenapa dulu dia membalas cintaku" Hinata menangis.

"Hinata" Sasuke tidak tega melihat wanita itu menangis. Dipeluk kembali kekasih sahabatnya itu.

"Kau tidak salah apapun. Dan aku yakin Naruto pasti sangat mencintaimu. Hanya saja cara bicaranya yang salah. Kau harus sabar ya" kata Sasuke.

"Iya Sasuke-kun" Hinata mengangguk.

"Sasuke-kun, nyaman sekali dalam pelukanmu. Aku takut aku jatuh cinta padamu" batin Hinata.

"Sasuke-kun, ayo pulang" ajak Hinata.

"Kau mau langsung pulang atau ingin mampir ke suatu tempat?" tanya Sasuke.

"Bolehkah aku mampir ke taman dulu?" tanya Hinata.

"Tentu saja. Akan ku temani" jawab Sasuke.

Gara-gara menghibur Hinata dia lupa dengan janjinya dengan Sakura. Dan gadis itu kini sudah menunggu di restoran tempat mereka hendak bertemu.

"Astaga, Sasuke-kun dimana?"

"Ku hubungi berkali-kali tapi tidak diangkat"

"Sudah jam 9"

Sakura masih setia menunggu kekasihnya itu.

"Permisi nona, anda tidak memesan?" tanya pelayan.

"Ah, aku ingin jus strawberry saja. Temanku tak datang-datang" jawab Sakura.

"Baik nona"

Tidak lama kemudian jus pesanan Sakura datang tapi tidak dengan kekasihnya. Gadis itu menikmati jusnya sambil berkali-kali mengecek ponselnya sampai jusnya habis.

"Permisi nona, restorannya sudah mau tutup" kata pelayan.

"Tutup? Memang jam berap..."

"Sudah jam 10 lebih ya. Baiklah. Tolong billnya" jawab Sakura setelah melihat jamnya.

Sakura menyelesaikan pembayaran. Lalu Sakura keluar dengan perasaan kecewa dan ingin rasanya ia marah.

"Kau dimana sebenarnya Sasuke-kun"

"Kau lupa apa jangan-jangan sesuatu terjadi padamu"

"Tidak-tidak. Aku tidak mau hal buruk terjadi padamu"

Diambilnya ponsel dari tasnya. Sakura kembali menelepon Sasuke.

"Moshi moshi"

"Kau dimana Sasuke-kun?" tanya Sakura.

"Kenapa kau meneleponku Sakura?" tanya Sasuke.

"Apa kau bilang? Kenapa aku meneleponmu? Lalu siapa yang memintaku datang ke restoran? Kau membuang waktuku" kata Sakura.

"Astaga Sakura aku..."

"Ku pastikan kau lupa" sahut Sakura.

"Tunggu aku disana. Jangan pulang dulu"

"Untuk apa?" tanya Sakura.

"Tunggu saja"

Telepon pun terputus. Dan Sakura terduduk lemas di pelataran restoran yang kini sudah sepi itu. 30 menit kemudian Sasuke datang.

"Darimana saja kau kenapa terlambat" tanya Sakura dengan pandangan sinis.

"Gomen" kata Sasuke pendek.

"Ah ini bukan terlambat tapi kau memang sengaja melupakan janjimu padaku" kata Sakura.

"Sungguh maafkan aku Sakura" pinta Sasuke.

"Bisa-bisanya kau lupa Sasuke-kun" kata Sakura.

"Tadi aku masih ada meeting Sakura" jawab Sasuke.

"Kau bohong. Aku yakin bukan karena itu" sanggah Sakura.

"Kenapa kau mengatakan aku bohong?" Sasuke tidak terima.

"Katakan saja. Kalau tidak mau mengatakan padaku aku akan pergi dari sini" ancam Sakura.

"Baiklah Sakura" kata Sasuke.

"Aku menemani Hinata" kata Sasuke. Mata Sakura terbelalak tak percaya.

"Hebat Sasuke-kun" cibir Sakura.

"Dengarkan penjelasanku dulu" bela Sasuke.

" Penjelasan?" mata Sakura mulai berkaca-kaca.

"Iya. Tadi aku melihat Hinata sedang sedih saat aku mau pergi. Lalu ku tanya dan ternyata ada masalah dengan Naruto. Jadi ku hibur dia dan dia minta untuk pergi ke..." Sasuke menjeda ucapannya dan nampak berpikir. Haruskah dia memberitahukan Sakura jika dia ke taman dengan Hinata.

"Kemana?" tanya Sakura.

"Ke taman..."

"Bagus bagus sekali Sasuke-kun" Sakura menyela ucapan Sasuke.

"Kau baik sekali pada kekasih sahabatmu. Kau baiiik dan teraaamat baik. Wow" lanjut gadis gulali itu.

"Dan terimakasih kau sudah mau menjaga sahabatku itu. Oke tidak masalah aku menunggu. Dan ku harap ini terakhir kalinya aku diperlakukan seperti ini oleh kekasihku" Sakura mulai tidak bisa menahan tangisnya.

"Sakura maafkan aku" Sasuke menyentuh pundak kekasihnya yang sedang terisak. Tapi Sakura menepis tangan Sasuke.

"Aku mau pulang" kata Sakura sambil menyeka air matanya.

"Akan ku antar" kata Sasuke.

"Kau pulanglah. Aku bisa sendiri" tolak Sakura.

"Tapi ini Sudah malam Sakura" bujuk Sasuke.

"Aku tahu. Matahari sudah tidak ada lagi" kata Sakura.

"Pergilah!" seru Sakura.

"Sakura tapi..."

"Ku mohon pergilah" pinta Sakura. Dengan berat hati berjalan meninggalkan Sakura.

"Oh ya Sasuke-kun. Jangan pernah mengajak atau menjanjikanku sesuatu lagi. Rasa percayaku hampir hilang rasanya" seru Sakura lalu pergi entah kemana.

"Moshi moshi"

" Ino aku mau menginap tempatmu" Sakura menelepon Ino. Tanpa melanjutkan percakapan dia mengakhiri panggilan lalu masuk ke dalam taksi.

Sakura sampai di rumah Ino. Dia mengetuk pintu.

"Sakura ada apa?" Ino terkejut melihat sahabatnya yang terlihat sangat kacau itu.

"Inooooooo"

To Be Continued

Продолжить чтение

Вам также понравится

700K 48.8K 35
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
Fantasia neela

Фанфик

1.7M 5.4K 9
⚠️ dirty and frontal words 🔞 Be wise please ALL ABOUT YOUR FANTASIES Every universe has their own story.
53.6K 5K 14
[FOLLOW SEBELUM BACA] Brothership, Harsh words, Skinship‼️ ❥Sequel Dream House ❥NOT BXB ⚠️ ❥Baca Dream House terlebih dahulu🐾 Satu atap yang mempe...
62.4K 9.3K 22
Renjun mengalami sebuah insiden kecelakaan yang membawa raganya terjebak di dalam mobil, terjun bebas ke dalam laut karena kehilangan kendali. Sialny...