Love Scenario [END-COMPLETE]

By Velova95

562K 33.9K 2.1K

DEWASA MUDA 21++ SEBAGIAN CERITA DIPRIVASI FOLLOW UNTUK BISA MEMBACA! Sinopsis: Keynal psikopat yang bucin ba... More

PROLOG
Intro: the beginning
SATU: VERANDA
DUA: KEYNAL
TIGA: B o y f r i e n d
EMPAT: T a k e n
LIMA: A l l N i g h t
ENAM: B y M y S i d e
TUJUH: C o m p l i c a t e d
DELAPAN: D r e a m c a t c h e r
SEMBILAN: E u p h o r i a (21+)
SEPULUH: Drama Kotor
DUA BELAS: G a m e O v e r
TIGA BELAS: H o r m o n e s (20+)
EMPAT BELAS: i l l u s i o n
LIMA BELAS: J a m a i s V u
ENAM BELAS: L o v e M a z e
TUJUH BELAS: Kemah Rasa Bulan Madu
DELAPAN BELAS: Berkemah 2
SEMBILAN BELAS: Killing Me
DUA PULUH: Nevermind
DUA SATU: 3 Hati 1 Cinta
DUA DUA: Garis Kematian
DUA TIGA: Other People
DUA EMPAT: Please give me one more Chance
DUA LIMA: Pertenakan Cinta
DUA ENAM: Love and secrets
DUA TUJUH: Dia atau Aku
DUA DELAPAN: Reverse
DUA SEMBILAN: Nikmat Dosa Terindah
TIGA PULUH: BACKSTREET(?)
TIGA SATU: Stay With You
TIGA DUA: Mba Leo dan Bang Capricorn
TIGA TIGA: Depression ! ! !
TIGA EMPAT: Pembunuhan, Misteri Kematian!
TIGA LIMA: Veranda Hamil?
TIGA ENAM: Psikopat dan Pembunuh Berantai
TIGA TUJUH: Rahasia Jessica Veranda
TIGA DELAPAN: 'Cause I'm Yours
TIGA SEMBILAN: Terdampar di Pulau Misterius
40. Darah, Keringat dan Air mata
EMPAT PULUH: Rumah Angker di Hutan Belantara
EMPAT SATU: Lukisan Tua Yang Hidup
EMPAT DUA
EMPAT TIGA: Threesome
EMPAT EMPAT : Can I get to your soul?
EMPAT LIMA: Love and Relationship
EMPAT ENAM: Menuju Akhir
EMPAT TUJUH:
EMPAT DELAPAN: Dia pergi
Epilog: LOVE IS NOT OVER

SEBELAS: F a l l i n g i n L o v e

15.4K 913 25
By Velova95

Tidur adalah cara terbaik untuk menikmati hidup.
Jessica Veranda 2019.

Cerita ini tidak cocok dibaca teman-teman yang berusia di bawah 17 th. Karena fanfic ini bergenre: Dark Romance

🍓🍓🍓🍓

“Tap, tap, tap.”

Seakan suara misterius itu cukup mengerikan, Veranda mendengar suara langkah kaki yang semakin mendekat. Ia melihat sepasang sepatu di hadapannya.

Perlahan ia mendongakkan kepalanya. Veranda melihat Keynal yang kini tersenyum manis ke arahnya. Dia, laki laki yang membuat kehidupan Veranda luluh lantak dalam sekejap!

“Kau mencari ini?”

Keynal seraya melempar iphone gold milik perempuan cantik itu tepat di bawah kakinya. Veranda perlahan menggerakkan tangannya yang gemetaran untuk meraih ponsel yang cukup jauh dari jangkauannya.

Dengan susah payah Veranda merangkak masih mencoba untuk meraihnya, namun saat tangannya akan sampai menyentuh ponsel nya.

Keynal lebih dulu menginjak smartphone pintarnya, dengan sepatu yang ia kenakan hingga layarnya retak seketika. Tak berhenti sampai di situ, dengan sekuat tenaga Keynal menginjak Smartphone Veranda. Hingga menjadi remuk tak berbentuk.

“Dengar! Sekarang kau tidak bisa lagi menghubungi siapa pun.” Keynal memberi jeda. Ia berjongkok tangannya bergerak mengusap surai gadis itu, membuat Veranda ketakutan setengah mati.

“Aku sudah memutuskan semua sambungan telepon di rumah ini. Komputer bahkan laptop kau tidak bisa menggunakan kedua benda itu lagi, karena apa? Aku juga sudah merusaknya. Jadi jangan sekali-kali kau berniat untuk kabur! Karena aku mendapatkanmu kemana pun kau pergi.” Lanjutnya lagi. Dengan cepat Keynal mengangkat tubuh Veranda membawanya ke kamar mandi.

🍓🍓🍓🍓

Tiga puluh menit kemudian. Keynal menggendong Veranda keluar dari kamar mandi seusai memandikannya. Cowok itu mendudukkan tubuh Veranda di kaki ranjang tempat tidur. Keynal lebih dahulu mengusap rambut basah Veranda, menggunakan handuk bersih milik perempuan itu.

Cup~

Keynal mengecup pipi Veranda wangi sabun sangat menyegarkan. Keynal kemudian mengambil hair dryer dan mulai  mengeringkan rambut Veranda yang masih sangat lembap.

“Maaf, membuatmu mengingat perbuatan menyakitkan dan menjijikkan yang pernah aku lakukan kemarin,” bisik Keynal penuh sesal.

Veranda memejamkan mata rapat-rapat dan mengembuskan napasnya kasar. Entahlah, dia hanya tidak ingin membahasnya sekarang. Yang Veranda butuhkan hanya ketenangan batin. Meski tak dapat dipungkiri Veranda sangat membenci cowok di hadapannya ini.

Keynal tersenyum tipis. Dia mengecup pelipis Veranda sangat lembut. “Ve, aku berjanji tidak akan menyentuhmu tanpa izin darimu.” Kembali ia mengecup lembut mulai dari bibir, pipi dan kening Veranda.

“Aku pastikan tidak akan mengulangi perbuatan bejatku padamu untuk ketiga kalinya. Aku tidak akan pernah memaksamu. Aku juga akan selalu menunggu, kapan pun kau memberiku izin menyentuhmu, mungkin setelah kita menikah.” Begitu janji manis yang Keynal ucapkan.

Veranda dapat merasakan ketulusan kata-kata yang keluar dari mulut Keynal. Meskipun tidak mudah melupakan kejadiaan yang membuatnya hancur. Dia tidak akan pernah mau memaafkan Keynal.

“Akan kuberikan semua kebahagiaan yang aku miliki untukmu, sehingga kejadian pahit itu lambat laun menghilang dan terganti dengan rasa bahagia.” Kata Keynal sambil meresapi aroma bayi pada tubuh Veranda.

Setelah mengatakan itu Keynal beranjak menuju lemari pakaian. Mengambil pakaian yang dibutuhkan Veranda. Tak lama kemudian ia kembali mendekati Veranda. Perlahan Keynal menanggalkan handuk baju kimono yang dikenakan Veranda.

Chup~

Bibir Keynal mengecup lembut bahu telanjang Veranda. Dengan lembut dan telaten Keynal membantu Veranda mengenakan pakaiannya. Mulai dari memakaikan celana dalam dan seterusnya.

Padahal dalam islam itu jelas dilarang, haram hukumnya lelaki memakaikan pakaian wanita atau wanita memakaikan pakaian lelaki yang bukan mahramnya. Tapi jika sudah menikah hal itu sah-sah saja. Malah sangat dianjurkan bagi seorang wanita untuk memakaikan baju untuk suaminya, karena itu bisa mendatang pahala.

Setelah memakai baju untuk Veranda. Keynal kemudian menyisir surai panjang Veranda dengan penuh kasih sayang. Sesekali ia mencium puncak kepala Veranda wangi sampo favoritnya.

Cowok itu memperlakukan Veranda layaknya seorang ratu. Veranda diam-diam memperhatikan perlakukan Keynal padanya. Dapat gadis itu pastikan jika cowok tampan di hadapannya ini memiliki gangguan mental. Kadang dia sangat baik dan lembut.

Terkadang Keynal juga bisa berubah menjadi monster yang menakutkan, dia kasar. Keynal seperti jelmaan antara iblis dan Malaikat. Sangat bertolak belakang.

“Kau lapar?” Tanya Keynal terdengar sangat lembut di telinga Veranda. Gadis itu mengangguk ragu-ragu.

Keynal tersenyum ia bangkit dan keluar kamar Veranda. Tak berselang beberapa saat kemudian, Keynal datang membawa nampan berisi makanan dan meletakkannya di atas meja samping ranjang.
Keynal membantu Veranda duduk bersandar di kepala ranjang. Lalu Keynal mengambil nampan dan menaruhnya di pangkuannya.

“Buka mulutmu..aaaa!!”

Keynal menyodorkan sesedok nasi lengkap dengan lauknya ke mulut Veranda, dia buka mulutnya lebar menginstruksikan gadis didepannya untuk menerima suapan tersebut.

Veranda perlahan membuka mulutnya dan mengunyah makanannya dengan pelan. Hati yang tadinya kacau, bisa tenang dengan elusan lembut di kepala dari cowok di depannya ini yang sangat menenangkan.

Perempuan mana yang tidak tersentuh hatinya jika diperlakukan selembut itu. Meski Veranda sangat membenci Keynal. Sebenarnya sikap romantis seperti ini yang sangat Veranda dari sosok seorang laki-laki. Keynal kembali melanjutkan kegiatannya menyuapi Veranda hingga suapan terakhir.

“Sekarang kamu istirahat ya, agar kondisi kamu cepat pulih.” Keynal menuntun Veranda kembali berbaring.

Kemudian Keynal pamit untuk menaruh piring bekas makan itu ke dapur. Dan benar 5 menit kemudian ia kembali ke kamar Veranda.

Keynal mendapati Veranda tengah malamun sorot mata penuh kekosong menatap langit-langit kamarnya. Sesekali air matanya terjatuh gadis itu mungkin menangis dalam diam, tanpa diketahui siapa pun. Tapi Keynal dia seakan merasakan kehancuran, khawatir serta ketakutan di dalam benak Veranda.

Kesunyian menggantung. Alam terasa berhenti berdetak. Bahkan napas tertahan. Jelas sekarang, untuk berucap satu kata membutuhkan keberanian selaksa. Untuk menguntai kata butuh tekad membaja.

Saat ini tak ada keberanian, tak ada tekad. Tak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tapi kesunyian tak akan abadi. Secara tidak langsung Keynal lah yang telah mengacaukan kehidupan Veranda. Keynal mengatur napasnya mencoba untuk tetap tenang dan tidak goyah di hadapan Veranda.

“Mau aku bacakan sesuatu sebelum tidur?” Ucapnya seraya melangkah menuju deretan koleksi buku-buku dan novel Veranda yang tersusun rapi pada tempatnya.

Sebenarnya Keynal juga hobi membaca buku tapi lebih membaca komik. Dia menyukai kebudayaan Jepang, terutama anime, manga. Hobi nonton hentai *opps sorry lupakan. Oh satu lagi dia juga peminat nomer satu klub sepak bola Manchester United. Keynal menatap satu per satu novel pada rak buku kemudian mengambil satu buku secara random.

srek..!!

Keynal menarik kursi meja meja belajar Veranda. Ia duduk di samping kiri ranjang. Veranda sekilas kemudian dengan cepat mengalihkan pandangnya ke arah lain, sambil menyeka air matanya.

“Ekhemm!” Keynal berdehem dan memasang wajah serius. Tangan membuka lembar pertama kemudian mulai membacakan cerita dalam novel.

Novel berjudul: THE DREAMS

Menceritakan sepenggal kisah tentang seorang pria yang memperlakukan gadisnya layaknya PRINCESS. Tak peduli dengan apapun yang dikatakan orang.

Veranda mendengarkan cerita itu dengan seksama, lama-kelamaan sampai akhirnya ia merasa bosan dan menguap.

“Until finally both of them lived happily ever after. -THE END.”

Keynal mengakhiri cerita dan menutup novelnya. Ia tersenyum saat melihat Veranda yang sudah terlelap dalam mimpi. Keynal meletakkan novel pada tempatnya kemudian ia menarik selimut Veranda hingga leher.

Keynal juga merasa lelah ia memilih berbaring di samping Veranda. Namun sebelum itu Keynal lebih dulu melepaskan semua pakaiannya. Bukan berniat mesum. Tapi, baik siang maupun malam. Ia tidak bisa tidur tanpa membuka pakaiannya, itu sudah menjadi kebiasaan sejak kecil.

Keynal ikut masuk ke dalam selimut yang sama, namun posisinya kali ini membelakangi Veranda. Jantung Keynal berdetak kencang, dia tidak ingin itu berhenti. Dia selalu merasa nyaman bersama Veranda.

🍓🍓🍓🍓

Jam 18:30 WIB Veranda terbangun. Ia memandang ke selilingnya dan tidak mendapati siapa-siapa. Perlahan Veranda merengangkan otot-ototnya. Setelah bangun tidur perasaannya lebih segar dan ia merasa lebih baik dari sebelumnya. Sedikit menghilangkan rasa sakit dan nyeri pada otot dan sendi.

Veranda turun dari ranjang. Sayup-sayup ia mendengar suara gemericik air shower dari kamar mandi. Veranda menoleh ke bawah samping kanan ranjang. Ia mendapati pakaian Keynal tergeletak begitu saja. Veranda tersenyum semringah ia kemudian berjalan meraih ponsel Android milik Keynal yang ada di atas nakas.

Ve itu membuka ponsel Keynal, namun sayang terkunci dengan password. Veranda tak patah arang. Ia mencoba memasukkan digit huruf huruf, namun selalu salah ia mencoba angka tetap juga salah. Veranda menggabungkan kedua juga tidak ada yang berhasil. Beberapa menit kemudian suara  gemericik air tadi tidak lagi terdengar Veranda mulai panik.

Veranda harus mencari cara untuk melarikan diri. Ia tidak ingin mati konyol di tempat ini bersama cowok gila itu. Veranda langsung teringat satu hal kunci mobil. Ia memberi kunci mobil di dalam laci tidak ada. Veranda lupa terakhir kali kunci mobil di pegang Keynal.

Veranda berinisiatif ia merongoh saku celana Keynal dan benar saja ia mendapatkan kunci itu. Kini gadis itu tengah melangkahkan kakinya, dengan sedikit mengendap-endap Veranda berhasil keluar kamar.

Di luar kamar Veranda segera berlari tergesah-gesah ke keluar rumah takut Keynal akan menangkapnya. Sementara di dalam Keynal baru saja, menyelesaikan ritual mandi malamnya.

Cklekk.... ! ! !

Keynal keluar kamar mandi dengan handuk yang melilit dipinggangnya.

“Ve?” Seru Keynal kaget saat melihat ranjang itu kosong ditinggal penghuninya. 

*BRUMM..!! BRUUMM..!! BURUBUMM...!!!

Dari arah luar Keynal mendengar suara mesin mobil yang dipanaskan.

“FU*C..!!” Ia mengumpat kasar.

Dengan segera Keynal mengenakan celana jeans hitam dan kaus hitamnya tak lupa juga ia mengambil jaket kulitnya. Setelah itu ia langsung berlari keluar kamar menyusul Veranda. Keynal berjalan cepat menuruni tangga. Keynal segera bergegas menghampiri mobil Veranda,, lalu mengetuk kaca mobil. “Ve bukaaaa!”

Veranda duduk di balik kursi kemudi. Ia tidak mengindahkan teriakan Keynal dengan Veranda segera tancap gas meninggalkan Villa tersebut.

“Bangs*t” Makinya kala melihat mobil itu melaju jauh meninggalkannya.

Tanpa membuang waktu Keynal berlari menuju motor CB 100 milik ayahnya terpakir di sisi lain Villa. Beruntung kuncinya masih diatas motor karena ayahnya baru saja pulang bekerja. Keynal melompat ke atas motor tak lupa ia mengenakan helm Retro Cargloss. Keynal dengan cepat menstarter dan langsung menjalankan motornya.

Keynal mengajar mobil Veranda dengan cepat penuh namun saya mobil itu melaju sangat cepat.
Keynal memilih untuk mencari jalan pintas. Sampai di perempat jalan. Motor Keynal berhasil menghadang mobil yang ditumpangi Veranda.

Crittt... Brakkk!!!

Veranda kaget langsung mengerem mendadak. Ia hampir menabrak motor Keynal yang menghalangi laju mobilnya. Keynal tersenyum kecut, ia membuka helm dan langsung mendatangi mobil Veranda

'Tok 'Tok 'Tok

“Veranda buka..!!” Teriak Keynal sambil mengendor-gendor kaca samping mobil.

Di dalam mobil Veranda tak bergeming ia tetap menatap lurus ke depan. Ada sedikit perasaan takut di hatiku mengingat Keynal sakit jiwa pikirnya. Beruntung Veranda mengunci semuanya. Sehingga ia akan aman di dalam mobil setidaknya untuk sementara waktu.

“VERANDA GUE BILANG BUKA PINTUNYA!!!”

Veranda tetap diam, hal itu sukses memancing amarah seorang Keynal. Cowok itu memukuli kaca mobilnya, membuat jantung Veranda berdebar kencang karena kaget.

Beberapa detik kemudian Keynal melangkah ke arah motornya memuat Veranda bernapas lega. Di dalam mobil Veranda masih menerka-nerka, aksi apa lagi selanjutnya akan dilakukan cowok psycho itu.

Keynal segera menuju jok motornya ia lalu mengambil inggris 12 berukuran besar, dengan panjang 20 inch dan berat 450gram. Ayah Keynal memang menyimpan itu untuk berjaga-jaga di jalan.

“Kau kamu nggak mau buka pintunya. Terpaksa aku gunakan cara ini!” Keynal tersenyum licik.

*PRANG..!!

Tanpa babibu ia segera memukul kaca jendela mobil. Veranda yang langsung berpindah posisi ke kursi mobil yang satunya. Keynal terus memecah kaca mobil dengan kunci inggris di tangannya. Veranda yang menyaksikan itu hanya menutup telinga rapat-rapat, akibat suara bising yang ditimbulkan dari pukulan Keynal.

Cowok berhasil memecahkan kaca itu rata tanpa disisa. Setelah berhasil Keynal segera masuk ke dalam mobil tanpa membuka pintu. Keynal lalu duduk di kursi kemudi mengambil alih tempat Veranda.

Keynal lebih menelepon orang salah satu rekannya, meminta untuk membawa motor ayahnya ke Villa. Setelah itu Keynal depan cepat memasang seat belt begitu juga dengan Veranda. Keynal kembali menghidupkan mesin mobilnya ia memutar arah ke kiri dan langsung melajukan mobilnya dengan cepat.

“Keynal hentikan mobilnya” Pekik Veranda menendang kaki Keynal.

“Tidak akan..!!”

Bukannya mengikuti perintah sang majikan. Keynal malah makin menambah kecepatan laju mobilnya. Veranda sigap memegang hand grip di samping kepalanya dengan erat.

“KEY, STOP!!!”

“Aku tidak mau Veranda!”

“Key, kau mau membawaku kemana?” Tanya Veranda ketakutan.

Ia sadar ini bukan jalan pulang menuju Villa. Ruas jalan gelap gulita lantaran cuaca hujan. Keberadaan lampu jalan raya di pinggir hutan mulai berkurang. Lampu penerangan hanya sedikit ditemui ketika memasuki kawasan tersebut.

“Keynal kita mau kemana jawab aku?

“Ke Surga!” Jawab Keynal sambil tertawa jahat ala joker.

“Kau, cepat turunkan aku!” Jerit Veranda emosi menaikkan pita suaranya.

“Kenapa apa kau takut?
Bukannya ini yang kamu inginkan! Kau ingin lari, kau ingin meninggalkanku. Jadi baik mari kita pergi ke surga. Disana kita akan kekal berdua selamanya.”

“Kau gila!”

“Mungkin! Kau yang membuatku gila Veranda. Dengan cara ini, kita mengalami sakaratul maut yang nikmat.”

Keynal mengeratkan kepalan tangannya di kemudi, mata tajamnya semakin menajam ... Keynal semakin menginjak pedal gasnya hingga mobilnya makin melesat dengan cepat.

“Key, hentikan mobilnya sekarang juga kau tak takut MATI huh?” Ucap gadis itu menekan kata mati.

“Aku tidak takut. Aku tidak takut pada apapun. Semakin menderita, semakin aku mencinta. Bahaya hanya akan menambah cintaku. Aku akan menajamkannya. Aku akan menjadi satu-satunya malaikat yang kamu butuhkan. Hanya satu hal yang bisa melengkapi jiwa, itulah cinta.”

“Bullshits! Kau mabuk? Hentikan omong kosongmu bodoh dasar cowok idiot!” Maki Veranda.

Keynal ugal-ugalan saat mengendarai mobil BMW sport warna putih itu melesat hingga kecepatan, 200km/ jam. Mobil itu semakin mengudara di atas angin.

Dengan perlahan Keynal menutup mata sambil
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهَ mengucapkan kalimat

Keynal benar-benar nekat hanya demi cinta ia rela mati dengan cara ekstrem seperti ini.

“Aww..!!!”

Keynal berteriak kesakitan, sebab Veranda menggigit pergelangan tangannya. Sontak saja refleks Keynal melepaskan tangannya pada setir mobil. Veranda menggunakan kesempatan itu mengambil alih setir mobilnya. Ia mengeser tempat duduknya sedikit duduk di pangkuan Keynal.

Veranda langsung membanting setir ke kanan. Begitu mobil keluar dari badan jalan, hingga akhirnya mobil mereka dapat berhenti. Setelah menambrak pembatas jalan.

🍓🍓🍓🍓

Mereka mengeluarkan darah dari hidung dan telinga karena benturan yang cukup keras.
Telinga berdenging sesaat setelah mengalami benturan. Tapi syukurlah mereka selamat meski alami sedikit luka.

“Hahaha....”
Keynal tertawa cukup keras.

PLAAKK...!!

“Hentikan tawamu bodoh!” Veranda setelah menampar Keynal. Keynal sedikit batuk darah akibat tamparan Veranda.

“Gimana nikmat bukan?
Apa perlu kita mengulanginya sekali lagi?” Keynal dengan cepat ia menarik tengkuk leher Veranda dan mencium bibir gadis itu.

Selanjutnya mereka sama-sama memejamkan mata. Veranda merasakan lidah Keynal di daun telinganya. Keynal mencium setiap inci wajah Veranda. Membuat sensasi rasa geli dan desiran halus yang tiba-tiba datang.

Veranda lebih mendorong bahu Keynal hingga ciuman kedua terlepas. Keynal tersenyum kemudian ia kembali melaju mobilnya menuju jalan pulang.

🍓🍓🍓🍓

Sesampainya mereka di Villa Keynal segera turun dari mobil. Keynal membuka pintu mobil untuk Veranda. Tanpa aba-aba Keynal langsung menggendong tubuh Veranda dan membawanya masuk.

Keynal berjalan santai menaiki tangga menuju lantai dua kamar Veranda. Setibanya di kamar Keynal langsung melempar tubuh Veranda ke atas ranjang.

“Kau harus dihukum karena sudah berani kabur!”

Keynal tersenyum smirk. Ia mulai menaiki ranjang yang sama. Keynal perlahan melepas jaket serta melucuti pakaiannya satu-persatu.

Tekan tombol bintangnya okay terima kasih.

Continue Reading

You'll Also Like

16.6K 1K 16
KARYA PERTAMA🎉 "Sekarang lo ikut gue!". ucap Dika Angel mengerutkan keningnya lalu berkata "Kemana?" "RUMAH SAKIT JIWA!". tegas Dika "APA?". teriak...
2.4M 108K 31
"Satu-satunya alesan aku menutup diri adalah karena hanya untuk keselamatan anak -anakku, dan kamu seenaknya mengklaim bahwa aku adalah milikmu. Yan...
6.8K 229 35
Physical Touch, merupakan salah satu cara mengungkapkan rasa sayang kepada pasangannya yang mengacu pada cara mengekspresikan dan menerima kasih saya...
2M 109K 53
PART MASIH LENGKAP. "Lihat saudaramu yang lain! Mereka berprestasi! Tidak buat onar! Membanggakan orang tua!" Baginya yang terbiasa dibandingkan deng...