Leader Osis

By ayuagustianasari

89.1K 8.3K 437

Berawal dari pertemuan yang tidak di sengaja. Mereka bertemu, tidak mengenal satu sama lain. Kisah wanita yan... More

Leader osis- 1
Leader osis- 2
Leader osis- 3
Leader osis- 4
Leader osis- 5
Leader osis- 6
Leader osis- 7
Leader osis- 8
Leader osis- 9
Leader osis- 10
Leader osis- 11
Leader osis- 12
Leader osis- 13
Leader osis- 14
Leader Osis- 15
Leader Osis- 16
Leader Osis- 17
Leader Osis- 18
Leader Osis- 19
Leader Osis- 20
Leader Osis- 21
Leader Osis- 22
Leader Osis- 23
Leader Osis- 24
Leader Osis- 25
Leader Osis- 26
Leader Osis- 27
Leader Osis- 28
Leader Osis- 29
Leader Osis- 30
Leader Osis- 31
Leader Osis- 32
Leader Osis- 33
Leader Osis- 34
Leader Osis- 35
Leader Osis- 36
Leader Osis- 37
Leader Osis- 38
Leader Osis- 39
Leader Osis- 40
Leader Osis- 41
Leader Osis- 42
#Edisi Lebaran❣
#Edisi Lebaran❣(2)
Leader Osis- 43
Leader Osis- 44
Leader Osis- 45
Leader Osis- 46
Leader Osis- 47
Leader Osis- 48
Leader Osis- 49
Leader Osis- 50
Leader Osis- 51
Leader Osis- 52
Leader Osis- 53
Leader Osis- 54
Leader Osis- 55
Leader Osis- 56
Leader Osis- 58
Leader Osis- 59
Leader Osis- 60
Leader Osis- 61
Leader Osis- 62
Leader Osis- 63
Leader Osis- 64
Leader Osis- 65
Leader Osis- 66
Leader Osis- 67
Leader Osis- 68
Leader Osis- 69
Leader Osis- 70
Leader Osis- 71
Baca ya!
Cerita baruu!
Leader Osis- 72

Leader Osis- 57

684 58 2
By ayuagustianasari

Jangan lupa Vote dan Commentnya🐙

"Sengaja diam, tetapi sering memperhatikan. Terutama, senyum manis mu itu."

Renaya Agustina Alexander.

Bryan Al-ghiffari Bagaskara.

🐣🐣🐣

Setelah libur panjang, hari ini Renaya masuk sekolah kembali dengan ajaran baru, suasana baru, dan penghuni kelas baru.

Entah, hanya Renaya saja atau orang lain pun mengalami, bila ajaran baru pasti diawali dengan terlambat, karna kebiasaan malas saat liburan masih terbawa.

Dirinya sekarang naik ke kelas 11, lebih tepatnya yaitu 11 IPA 2. Bayangkan saja, itu murid-murid terpintar yang selalu mendapatkan jempol guru-guru walaupun IPA 1 lebih unggul.

Renaya yang masa bodo itupun tidak ambil pusing, mungkin guru-guru tengah mendapatkan hidayah untuk menaruhkan Renaya di kelas 11 IPA 2. Padahal, Renaya mengakui otaknya pas-pasan.

Suara dengkuran terdengar jelas, seorang gadis yang masih memeluk guling berwarna biru miliknya yang bergambar film kartun itu, terlihat sangat nyenyak tidurnya.

"Woii! Anak konda! Bangun!!!" Rendy sedari tadi berteriak-teriak sambil mengetuk pintu, tetapi tidak ada balasan dari seseorang di dalam.

Karna pegal mengetuk pintu dan malas berteriak lagi, Rendy mencoba mengetikan sandi yang bisa membuat pintu kamar Renaya terbuka otomatis.

Rendy sendiri pun menepuk jidatnya saat baru kepikiran, kenapa tidak dari tadi saja dirinya membuka pintu Renaya, padahal dia tau passwordnya?!

Ketika pintu terbuka, Rendy berjalan sambil sesekali mendengus kasar ketika adiknya masih bermanja-manja dengan kasurnya.

"Eh! Bangunnn!! Bangunn!!" Rendy menaiki kasur Renaya lalu melompat-lompat. Sampai Rendy cape sendiri pun Renaya sedikit pun tidak terganggu, dan masih berada di alam mimpi indahnya.

Rendy menatap adiknya kesal. "Kebo bat anjir."

Rendy turun dari kasur Renaya, dan berdiri di sisi kasur. Matanya ter-arah ke Renaya yang tidur dengan tenang. Sekejap pun, senyuman lebar terlihat di wajahnya, dirinya mempunyai ide cemerlang.

Langkahnya mendekati posisi Renaya, lalu bibirnya di dekatkan tepat sekali di telinga Renaya. Dan..

"WOYYYY, BANGUNN!! KEBAKARAN! KEBAKARAN! NEDUH WEII NEDUHHH!!" Rendy berteriak heboh, dan benar dugaannya. Renaya langsung berdiri, dengan tampang polosnya sehabis bangun tidur.

"PANAS WOI PANASSS! MANA APINYA MANA??!" Renaya ikut berteriak heboh, dengan mata masih ngantuk dan badannya yang sempoyongan karna bangun tidur.

Melihat itu, Rendy tertawa terbahak-bahak. Renaya mendengar tawa itu, wajahnya langsung menjadi datar ketika abang laknatnya itu sedang memegang perutnya saking gelinya tertawa.

Renaya menjatuhkan tubuhnya di pinggir kasur dengan posisi duduk, menatap abangnya bak mata elang. "Bangke banget sih lo Bang! Gue masih ngantuk tau," Gerutunya dengan mata yang terpejam.

Rendy menggelengkan kepalanya, lalu menarik hidung adiknya dan Renaya langsung membuka matanya lebar-lebar. "WOI! SAKIT INI SAKITTT!!" Teriaknya.

Rendy melepas cubitan itu dengan tawa yang lagi-lagi meledak. Bagaimana tidak tertawa, bila wajah Renaya menggemaskan dengan pipinya yang berlipat-lipat saking tembam nya?

Renaya mengercutkan bibirnya, dan berniat menendang kaki Rendy. Namun nihil, Rendy lebih dulu menghindar.

Yang membuat Renaya lagi-lagi menggeram kesal adalah, ekspresi abangnya itu. Memeletkan lidahnya ketika Renaya tidak sampai menendang kakinya.

"Ngeselin banget sih!" Renaya menggerutu dan kembali menidurkan tubuhnya di kasur.

Sebelum Renaya merebahkan tubuhnya, Rendy dengan sigap menarik tangannya. Dan langsung menyembunyikan kepala Renaya di ketiaknya. Kebetulan juga, pagi ini dirinya habis jogging.

Bau tak sedap yang tak sengaja Renaya hirup membuat dirinya terbatuk-batuk dan melebarkan mata seutuhnya.

Pandangan Renaya kearah abangnya yang cengengesan. "WEI! BAU BANGET ANJIRRR!!" Lalu dengan cepat dirinya berdiri membuat senyum kemenangan di bibir abangnya itu.

"Siapa suruh di banguninnya kaya mayat,"

Renaya memutarkan bola matanya dan mendorong tubuh abangnya supaya keluar dari kamarnya. "Gue mau mandi, Pergi lo! Hush! Hush! Hush!" Usirnya dengan handuk yang dirinya sampirkan di pundaknya.

Bukannya beranjak, Rendy malah senyum meledek Renaya. "Waktu kecil juga mandi bareng, sok banget malu lo." Celetuknya yang membuat Renaya merona antara malu dan kesal.

Renaya berkacak pinggang. "Keluar atau gue kasih upil lo?!"

Rendy memeletkan lidahnya meledek Renaya. "Ga mempan!"

Wajah Renaya merah padam, Abangnya ngeselin parah pagi ini. Sedangkan waktu terus berjalan, bisa-bisa dirinya telat. Renaya mengancang-ancang ingin berteriak. Rendy yang melihat itupun tetap santai di tempat.

"BUNDAAA!! BANG RENDY MESUM BUNNNN!!!" Teriakan Renaya membuat bola mata Rendy melebar, secepat kilat abangnya itu berlari meninggalkan kamar Renaya. Dan Renaya pun tersenyum puas, lalu melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

🌻🌻🌻

Benar saja kan dugaan Renaya, dirinya sekarang terlambat. Jam sudah menunjukan pukul 07.29, dan semenit lagi akan set-8. Itu artinya dirinya terlambat 30 menit.

Renaya menggerutu dan menghentakan kakinya ketika pagar sekolah sudah tertutup rapat. Bila saja abangnya tidak reseh! Renaya pasti tepat waktu datang kesekolah.

Mengingat kelakuan absurd Abangnya tadi membuat dirinya menggelengkan kepalanya pelan.

"Kenapa geleng-geleng?" Tanya seseorang dari arah samping Renaya.

Renaya mendongkak, melihat wajah lelaki itu dengan seksama. Hampir nyaris mirip dengan Bryan yang sama tebalnya. Tetapi, hanya di bagian kumis.

Renaya kelagapan. "Engga kok, lo salah liat kali?" Tanyanya.

Lelaki itu mengangguk-angguk. "Lo murid baru ya?" Tanyanya.

Renaya menoleh, lalu menggeleng lagi. "Engga, kenapa emang?"

Posisi mereka berada di depan pagar yang terhalang oleh dinding besar, jadi guru piket dan satpam tidak melihat keduanya.

Renaya akui, lelaki didepannya ini lumayan tampan. Walaupun, dirinya tidak mengenal dan tidak pernah melihatnya.

Lelaki itu memasukan kedua tangannya di kantong celana abu-abunya. "Gue gak pernah liat lo sih, padahal manis gini."

Renaya terkekeh, apa tadi katanya? Dia sedang menggombal ceritanya? Oh, No! Hari ini tidak mempan bagi Renaya, karna dirinya sedang di landa badmood gara-gara abang laknatnya tadi.

"Gue juga gapernah liat lo." Jawab Renaya. "Eumm.. emang lo kelas berapa?" Tanyanya.

"Dulu sih 10 IPA 4, sekarang 11 IPA 2." Balasnya santai tapi membuat Renaya membelalak matanya lebar.

Kening lelaki itu mengerut melihat reaksi Renaya. "Kenapa?"

Renaya sadar dari lamunannya, lalu menyengir. "Sekelas dong kita?"

Raut wajah lelaki itu menjadi sumringah. "Bagus deh, biar gue semangat setiap hari."

"Ada pacar lo emang?"

Lelaki itu menggeleng. "Ada lo lah, Renaya."

"Dih, kok tau nama gue?"

Lelaki itu tersenyum. "Siapa sih yang gak kenal cewek berprestasi dan cantik kaya lo." Jawabnya, lalu mengulurkan tangannya kearah Renaya. "Kenalin. Gue, Arkan Adhitama Carlo."

🐙🐙🐙

Halooo gaisss, hayoo arkan siapaaa?😄😂 
Jangan lupa vote dan komennya, oks! Sorry kalo ada typo😉

Tunggu, part selanjutnya!🤗😍


Continue Reading

You'll Also Like

667K 68.9K 41
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
584K 47.3K 29
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
617K 22.8K 50
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...
863K 74.4K 46
Setelah kematian ibunya Rayanza yang tadinya remaja manja dan polos. Berubah menjadi sosok remaja mandiri yang mampu membiayayi setiap kebutuhan hidu...