fall for you ✔️

By jiminjaeeee

2.1K 153 4

Mint dan teman-temannya berencana bertaruh untuk mendekati member "The Threat", geng cowok super keren yang b... More

i n t r o X r u l e s
one • t h e m
two • t i s s u e
three • p h o n e
four • v i o l i n
six • s t o p p e d
seven • n e w t a r g e t
eight • p r e c i o u s
nine • r u i n e d
ten • d e c i s i on
eleven • r e l a t i o n
twelve • m a d
thirteen • c o m e b a c k
fourteen • f e e l i n g s
fifteen • y o u
sixteen • a g a i n
seventeen • b l o o m s
eighteen • c l o u d y
nineteen • s t r a n g e
twenty • c r a s h
twentyone • s o r r y
twentytwo • w h e r e?
twentythree • s e r e n i t a
twenty four• g l a s s
twentyfive• l a s t p a g e
story gallery •
l a s t p a g e

five - f u r t h e r

73 5 0
By jiminjaeeee

"Terimakasih kerjasama nya hari ini, aku harap penampilan kita nantinya akan memuaskan." Ucapku sebelum mematikan sambungan telefon dari Park Jimin yang memutuskan untuk menyelesaikan latihan hari ini setelah bel istirahat ke 2 berdering.

"Besok kita akan makan bersama dimana?" Tanya Jissle sambil memakan gimbap.

"Apa kalian mau makan makanan thailand? Aku ingin tom yum." Ujarku.

"Ide bagus, Mint-Ah." Timpal Darin.

"Omong-omong tentang makan malam, Hyujin ikut?" Tanyaku.

Darin mengangkat kedua bahunya dan menyeruput susu matcha, "Bagaikan angin lewat, aku tidak pernah melihat Hyujin."

"Aku akan menghampirinya setelah jam istirahat berakhir, aku akan bicara dengannya." Ucapku.

"Misi. Bagaimana misi kalian?"

"Lancar, walaupun masih tersendat-sendat dan tak selancar Mint."

"Apanya yang lancar? Kalau dipikir-pikir otakku jadi pecah karena menahan malu sejak Jimin Sunbae tahu tentang aku yang berusaha mendekati Jeon Jungkook."

"Suaramu jangan terlalu keras Mint-Ah, mereka ada di situ." Darin menunjuk meja yang digeromboli 7 pria tampan.

"Ah benar.."

"Kemarin Namjoon Sunbae memberikanku buku catatannya agar aku bisa belajar, tulisannya sangat rapih dan lucu. Apa aku bisa menyebut itu sebagai kemajuan?" Tanya Darin.

"Itu kemajuan."
"Bagaimana kalian bisa bertemu? Kelas kalian terpaut jauh."

"Kita berada di ekstrakulikuler yang sama, Jissle-ie~"
"Aku selalu melihat caranya bermain catur dengan sangat-sangat keren, taktiknya yang cerdik dan semua gerak-geriknya yang menggoda. Bahkan gimbap ini seakan tak berasa jika dibandingkan dengan betapa 'lezat'nya tampilan Namjoon Sunbae~"

"Berhenti mengoceh, Darin. Kau jadi aneh." Ejekku.

"Darin-Ssi."

Tiba-tiba suara pria membuat kami bertiga menoleh bersamaan.

"I-iya, Sunbae?" Darin yang gemetaran itu meletakkan sumpitnya dan menjawab sapaan Namjoon yang entah darimana bisa ada di depan meja kami.

"Bisa bicara sebentar?" Tanyanya dengan senyuman.

Darin mengangguk kaku dan mengekori Namjoon entah kemana.

"Sial. Apa Namjoon mendengar ucapan Darin yang terdengar mesum tadi?" Tanyaku.

"Ah~ Nggak tahu aku."
"Bisa hancur sudah aku di mata Taehyung jika anggapan tentang geng kita jadi buruk karena Darin."

"Tenang saja, pikirkan yang positif dulu."
"Aku akan ke kelas Hyujin dulu ya? Akan ku kabari di group chat nanti."

"Baiklah. Dah!" Jissle melambai dan aku pergi menuju lorong kelas Hyujin.

Kelas Hyujin berada di tengah-tengah, biasanya Hyujin akan ada di kelas sepanjang waktu.

Dan benar, Hyujin ada di bangkunya sambil membaca buku ketika aku mengintip dari jendela.

"Hyujin-Ah!"

"Hyujin!"

Hyujin tak menggubris. Aku masuk dan menghampirinya yang diam sendirian lalu mengagetkannya.

"Kau mengangetkanku." Kata Hyujin.

"Hei.."
"Aku datang karena keberadaanmu jadi seakan menghilang. Sibuk ya?"

Hyujin hanya berdeham dan menunjukkan kertas latihan soal olimpiadenya.

"Ah.. Olimpiade."
"Besok malam kami akan makan bersama di restoran thailand, kau ikut?" Tanyaku.

"Entahlah." Hyujin menaikkan kedua bahunya.
"Aku terlalu sibuk untuk itu, Mint."

"Akan aku tunggu jawaban pastimu. Sampai jumpa."

Hyujin terlihat sedikit aneh ketika sedang serius, terutama karena dia sedang sibuk belajar untuk olimpiade.

"Minjae-Ssi!" Seseorang menyapaku di lorong, dan itu adalah Jungkook.

Ia berlari mendekat dengan rambut tebalnya yang berkibar-kibar ketika ia berlari.

"Ini." Jungkook memberikanku susu pisang dengan senyum termanis yang pernah ku lihat.

"Eoh, untuk apa?" Tanyaku.

"Penyemangatmu."
"Mau ngobrol sebentar sebelum bel?" Jungkook menepuk kursi disamping tangga.

Aku menghampirinya dan duduk dalam diam.

"Mengenai foto yang tersebar itu, jangan khawatir, aku sudah menemukan siapa yang menyebarkannya." Ujar Jungkook.

"Siapa?"

Jungkook memberikan ponselnya, terdapat foto 2 siswi SMA ku yang berfoto di depan tangga dimana aku dan Jungkook tengah berjalan.

"Kita tidak sengaja tertangkap kamera saat mereka foto, lalu banyak yang memotong gambar itu dan menyebarkannya di forum informal sekolah."

"Jadi ini di foto dengan ketidaksengajaan ya?"

Jungkook mengangguk dan mengambil ponselnya kembali.

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan sekarang."

"Aku tidak keberatan kok dengan gosip itu, jangan merasa tidak enak, Jungkook."

Jungkook pergi meninggalkan aku tepat setelah ponselnya berdering. Yah, berarti ini akhir pertemuan singkatku di siang hari.

☔️

"Apa yang kau fikirkan?! Membuat rencana kencanku dan Jeon Jungkook?!"

"Ini ide bagus."
"Aku akan ikut, lalu pergi ditengah perjalanan. Ide bagus 'kan?"

"Sunbae! Ini terlalu cepat!" Seruku.

"Hargai sedikit perjuanganku. Aku sudah merencanakan perjalanan ke Beach Club dengan Jungkook hari Sabtu besok. Jangan di sia-siakan."

"Terlalu cepat untuk pergi berdua dalam situasi ini, apakah Sunbae tidak berpengalaman membantu pendekatan seseorang sebelumnya?" Tanyaku sebal ketika Jimin terus cengengesan.

"Aku sudah bekerja keras Mint, sudah ku ulangi berkali-kali aku bekerja keras untuk membantumu dan Jungkook. Hargailah aku." Katanya.
"Omong-omong, aku boleh ikut bertemu teman-temanmu?"

"Ide apalagi yang kau rencanakan?" Tanyaku.

"Tidak ada. Aku ingin kenal dengan adik tingkat. Setidaknya mereka lebih lama di sekolah ini dibanding aku yang baru masuk." Jawab Jimin santai.

"Teman-temanku adalah maniak 7 Threat, jangan macam-macam."

"Benarkah? Mereka adalah penggemar? Ide bagus. Aku akan dengan senang hati ikut denganmu."

"Hyung, Minjae-Ssi." Perbincangan kami buyar ketika Jungkook membuka pintu ruang musik dan membawakan kami minuman.

"Pak Beom tidak ada?" Tanya Jungkook.

Jimin menggeleng. "Sedang kangen denganku? Atau kangen dengan Mint?"

Jungkook melempar tubuh Jimin dengan botol dan berdecak, lalu menyerahkan botol minuman lain kepadaku.

"Kau tidak sopan Jungkook." Kata Jimin.

"Kau aneh, Hyung."
"Kenapa kalian selalu latihan menjelang pulang sekolah? Bukannya tampil masih lama ya? Kenapa rajin sekali latihan bersama?"

"Kami mengikat jalinan, jadi, tampilan yang terbentuk akan lebih bagus daripada sekedar tampil tanpa ikatan pertemanan yang baik." Jawabku.

"Cemburu, adik kecil?" Goda Jimin kepada Jungkook.

"Sunbae hentikan~"

"Jimin Hyung memang agak tidak waras semenjak kembali sekolah, dari awal otaknya memang agak sakit sih."

Jungkook tertawa bersama Jimin. Terlihat ikatan yang kuat antara mereka, kedekatan yang mungkin belum aku miliki dengan teman-temanku.

"Aku akan ikut makan malam dengan teman-teman Mint. Kau ikut?" Tanya Jimin.

"Makan apa?" Tanya Jungkook.

"Makanan thailand."

"Boleh." Jungkook tersenyum lebar.

Aku tidak tahu apa yang akan terjadi berikutnya karena mengajak bagian dari misi ku mungkin bukan ide yang bagus.

Bagaimana jika teman-temanku bilang sesuatu tentang misi bodoh ini dan membuat Jungkook merasa dipermainkan.

Waktu berlalu, aku, Jungkook, dan Jimin sudah berada di depan restoran makanan Thailand yang kami tuju.
Dalam hati kecilku aku masih sedikit ragu untuk membawa 2 orang ini bersamaku.

"Kenapa tidak masuk?" Tanya Jungkook.
"Ada yang salah?"

"Tidak. Ayo masuk."

Aku membuka pintu dan langsung melihat keberadaan 3 temanku, Hyujin, Darin, dan Jissle.

Mereka dengan tatapan terkejutnya mengikuti pergerakanku, Jimin, dan Jungkook sampai duduk di hadapan mereka.

"Hai.."

"Ada apa ini?" Tanya Hyujin.

"Aku membawa Jimin Sunbae dan Jungkook, m-mereka ingin coba makanan Thailand yang enak."

"..."

Awalnya semuanya hening, lalu Darin memecahkan suasana sebagai penggemar "The Threat". Tidak seperti Hyujin dengan suasana badmoodnya.

to be continued.

Continue Reading

You'll Also Like

2.1K 31 5
Gokil abis nih tulisan masih awet aja. Semakin ke sini jadi kehilangan banyak kata-kata canggih. Hidup banyak asik, kadang ada sedih, ya kadang ada b...
17M 752K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
995K 147K 49
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...
3.3M 48.6K 31
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...