Maria (21+)

By ErayDewiPringgo

2.3M 51.8K 4.1K

Warning: Adult Romance (21+), Mainstream, Komedi Maria McCartney adalah seorang gadis cantik yang baru berusi... More

Blurb : Maria
1. Permulaan
2. Lucas Furro Mulberry
3. Maria McCartney
5. Menjadi Bodyguard ?
6. What The Fuck!
7. Lucas Tergoda
8. Virg ...
9. Rahasia Mulberry
10. Pelukan Lucas

4. Lari dan Lari ...

78.2K 4.8K 320
By ErayDewiPringgo

Itu Om Lucas.. di dunia nyata dia umurnya udah 29 tahun.. udah setengah om-om lah ya...

+-+-+-


.


.

Maria masih terduduk di atas tanah dengan beberapa kerikil tajam yang sempat menancap di ujung kakinya yang tak ber-alas. Maria berusaha menguatkan kakinya yang kini terasa begitu sakit dan gemetar di waktu bersamaan.

Saat pikirannya berkecamuk, dari kejauhan sebuah cahaya tiba-tiba datang. Gemerisik daun dan ranting-ranting patah karena langkah kaki seseorang, perlahan tapi pasti mulai mendekat ke arahnya.

Apakah itu Lucas?

Maria mulai panik. Maria melihat ke sekelilingnya, mencari sebuah benda untuk mempertahankan diri. Sampai matanya jatuh pada sebuah patahan kayu yang cukup panjang, namun runcing di bagian ujungnya. Maria meraih benda itu, meskipun dalam hatinya tersenyum kecut, mana mungkin benda itu bisa melindunginya.

Maria memaksakan dirinya untuk berdiri. Namun luka di lututnya membuat kaki gadis itu sulit untuk berlari. Sambil menahan nyeri, Maria berusaha bergerak lebih cepat.

Gerakan langkahnya kalah cepat dengan suara langkah kaki di belakangnya, "Tuhan, aku mohon..."

Maria tidak henti-hentinya untuk berdoa agar pria itu tidak menemukannya. Air matanya kembali mengaburkan pandangannya. Dengan segera, Maria mengusapnya dengan punggung tangannya yang kotor.

"Maria!" Suara penuh geraman itu menggelegar di keheningan malam. Suara yang ia kenali.

Lucas!

Maria menoleh ke belakang. Dia memaksakan kakinya untuk berlari lebih cepat dalam kegelapan. Namun, lagi-lagi Maria terjerembab ke tanah. Ia jatuh telungkup, membuat luka di lutut dan di lengannya semakin dalam dan lebar.

"Ah!" Maria menjerit dan mengaduh pada rasa nyeri di sekujur tubuhnya.

Pada saat yang sama pria bermata biru paling gelap yang pernah di lihat oleh Maria, telah sampai di hadapannya. Auranya yang begitu menakutkan, membuat Maria gemetar. Air matanya tak lagi terbendung, mengalir bagai hujan di pipinya.

"Siapa yang menyuruhmu untuk kabur?" Lucas tidak meneriakinya atau membentaknya. Namun nada rendah dan mengancam pria itu cukup untuk membuat bulu kuduk Maria berdiri.

Maria ketakutan. Mata pria itu benar-benar membuat nyali Maria menciut dan lebih dari itu ... di sebagian lubuk hatinya yang lugu, Maria merasa familier dengan sosok gagah Lucas. Tapi bagaimana bisa? Bukankah Maria belum pernah melihat apalagi bertemu dengan Lucas?

"Kenapa kau diam? Apa kau tidak punya mulut?" Lucas berjongkok di hadapannya lalu menyapukan buku jarinya untuk menghapus sisa air mata di kelopak mata Maria. Tangannya menari di sekitar wajahnya yang berbalut pasir dan tanah.

Suara Maria tercekat. Jantungnya berdebar dengan kencang. Lidahnya terasa ngilu... Namun Maria memberanikan diri untuk berteriak.

"Ja.. jangan sen.. tuh!" Maria menepis tangan Lucas di wajahnya. Suaranya bergetar dan goyah, namun cukup keras, membuat Lucas semakin tersenyum sinis kepadanya.

Maria susah payah berdiri menahan sakit. Lalu mengacungkan kayu runcing di tangannya.

"Jangan coba-coba mendekat!"

Lucas tertawa melihat senjata yang dipakai gadis itu. Ia mengindahkan ancaman Maria, kakinya terus melangkah mendekatinya.

"Ja..jangan mendekat.." suaranya semakin lirih.

"Kenapa, Sayang? Bukankah kau ingin bermain-main denganku? Dengan senang hati, aku menerimanya." Lucas maju lebih dekat. Tangannya yang besar dan berotot itu dengan sigap meraih kayu runcing dari tangan Maria. Dengan sekejap senjata itu kini telah berpindah tangan.

"Ja.. jangan mendekat... Kumohon!" Maria kembali terduduk. Kakinya tak lagi mampu menopang tubuhnya. Matanya terasa panas oleh air mata frustasi yang mengancam akan kembali turun. Maria sungguh takut dan tidak mampu lagi melawan. Tetapi setidaknya dia masih bisa bertahan.

Lucas tersenyum. Dia menatap luka-luka di tubuh Maria. Bajunya yang sedikit koyak atau robek di sepanjang lengan dan dadanya karena ranting pepohonan. Lelaki itu kemudian membuka jaket kulit hitam miliknya dan menyelimutkannya ke tubuh Maria.

Maria mendongak menatap Lucas. Sungguh, tak disangka lelaki itu akan bersikap sebaliknya... Bersikap lembut, namun matanya masih menajam menatapnya. Tatapan tak terbantahkan.

Deg! Deg! Deg!—Maria tiba-tiba merasa sakit pada jantungnya.

Kenapa Maria merasa sakit ... ?

"Ayo kita pulang."

Maria yang sejenak ingin melawan, namun diurungkannya karena kehilangan tenaga. Dia hanya pasrah ketika Lucas mengangkatnya dan menggendongnya. Tangannya menggantung di leher Lucas. Begitu dekat, hingga ia bisa mencium aroma maskulin dan Pinus di tubuhnya.

Di tengah-tengah kesadarannya, Maria merasakan tubuhnya terayun-ayun dalam gendongan Lucas, dan kemudian dia kehilangan kesadaran.

Lucas...

***

"Lucas!" Reginald membuka pintu kamar Lucas dengan kasar.

Lucas yang baru saja memejamkan matanya kembali terbangun. Dengan tubuh shirtless-nya, Lucas mengangkat sebelah alis pada matanya karena mendapati pria tua bangka itu telah berdiri di depan ranjang tidurnya.

"Kenapa Ayah teriak-teriak? Aku tidak tuli."

Lucas melempar bantalnya dan memilih untuk mengabaikan ayahnya. Ia berjalan menuju lemari berpintu ganda, lalu meraih gantungan baju di dalamnya dan memakainya dengan tenang.

"Kenapa gadis itu pingsan? Apa yang sudah kau lakukan padanya, Lucas?"

"Memangnya apa yang sudah kulakukan? Aku bahkan belum melakukan apa-apa kepadanya, ayah." Jawab Lucas ambigu.

"Belum?" Reginald mengayunkan tongkat penyangga tubuhnya di kepala Lucas.

Buk!

"Ah, sakit, ayah!"

"Biar otakmu normal, Lucas!"

"Normal? Tentu saja aku normal, kalau tidak aku pasti sudah menyukai laki-laki."

"Lucas! Seriuslah sedikit!" Reginald benar-benar marah.

"Hm." gumam Lucas tidak peduli.

"Jadi, kenapa gadis itu bisa pingsan?"

"Dia melukai dirinya sendiri."

"Kau pikir ayah percaya? Mana mungkin ada orang mau melukai dirinya sendiri, Lucas?"

"Tentu saja, ada. Buktinya gadis itu."

"Lucas!"

Lucas menatap balik ayahnya. Melihat kemarahan pria tua itu kepadanya. Kenapa ayahnya akhir-akhir ini suka berteriak?

"Gadis itu kabur, lalu aku mencarinya. Ketika aku menemukannya, gadis itu menodongkan kayu padaku. Lalu aku mengambilnya, dan dia pingsan. Selesai." Kata Lucas panjang lebar, santai.

"Kayu?"

"Iya kayu, bukankah itu bodoh sekali. Mana bisa kayu melawanku." racau Lucas.

Reginald kembali mengayunkan tongkatnya ke kepala anaknya.

Buk!

"Ah, ayah!"

"Ini bukti kalau kayu ini bisa melawanmu!"

Lucas mendengus kesal dibuatnya. Tangannya menyentuh kepalanya yang terasa perih karena pukulan kedua sang ayah mengenai di tempat yang sama.

"Saat gadis itu pingsan, kau tidak melakukan sesuatu kepadanya kan?" Reginald memicingkan matanya, curiga.

"Kenapa? Apa ayah ingin aku melakukan hal lain kepadanya? Menyentuhnya mungkin?" Tanya Lucas dengan seulas senyum nakal di wajahnya, "Dengan senang hati aku akan melakukannya."

"Lucas!"

Continue Reading

You'll Also Like

2.9M 304K 50
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...
1.4M 72.1K 69
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...
979K 89.6K 53
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
624K 27.3K 42
Siapa yang punya pacar? Kalau mereka selingkuh, kamu bakal ngapain? Kalau Pipie sih, rebut papanya! Pearly Aurora yang kerap disapa Pie atau Lily in...