Crème de la Crème ➖[3rd Gen C...

By projectbottomyoongi_

23.9K 1.9K 148

third project!!! (Start: 06/08/19 - 04/09/19) crème de la crème /ˌkrem də lə ˈkrem/ (n) best of the best; som... More

°PROLOGUE°
Magic Shop
WHIPPED
Grow Up With Me
Distance Between Us
Oh My!
No Title
Lost Home
Beautiful Secret
Greek in the Deep!
My operactive CEO
A Loneliness
little surprise
24/7
Galaxy
Announcement!

Aku, Dasi dan Ketua Osis

1.5K 162 18
By projectbottomyoongi_

Cast: Jeon Jungkook | Min Yoongi
By: sleepyhopeu

Yoongi cemberut kala manik matanya melihat sosok Ketua Osis berjalan ke arahnya. 'Haah~ pasti dia ingin menculikku lagi' batinnya.

Yoongi berbalik, hendak melarikan diri sebelum kerah belakangnya ditarik.

"Yah! yah! Lepaskan Akuuu!" teriak Yoongi heboh sambil menggeliat.

Sang Ketua Osis tertawa. "Jangan coba-coba melarikan diri. Sekarang ikut Aku ke ruang rapat!" titah si Ketua Osis sambil menggeret Yoongi yang terus berontak seperti cacing kepanasan. Siswa dan Siswi di koridor hanya terkikik melihat pemandangan yang terlalu sering mereka lihat setiap harinya itu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

BRAK.

"Duduklah yang manis oke?"

Yoongi mencibir, menyembulkan bibir bawahnya dan memutar bola matanya malas ketika mendengar perintah si Ketua Osisi disampingnya. Bibirnya bergerak-gerak mengumpat dan mengoceh.

"Sssssstttt..."

Yoongi menatap sekitar. Glek.

Yoongi dengan segera membenarkan posisi duduknya kala ia menyadari jika anggota Osis yang jumlahnya sekian belas itu menatapnya dengan berbagai pandangan menyelidik. Yoongi menghela napas lalu menundukkan wajahnya. Dia paling tidak suka jadi pusat perhatian.

Jungkook diam-diam memperhatikan ekspresi Yoongi yang berubah-ubah dan tersenyum. "Baiklah.. jadi, bisa kita mulai rapatnya sekarang?"

.
.

.
.


.
.
.
.
.
.

Min Yoongi hanyalah seorang Siswa pindahan. Pemuda usia 16 tahun itu baru saja resmi menjadi murid kelas 11. Yoongi pindah ke sekolah barunya ini karena ia mengikuti Ayahnya yang pindah dari Daegu ke Seoul sejak resmi bercerai dengan Ibunya.

Ya, Yoongi adalah anak korban broken home. Tapi Yoongi berpikir perpisahan adalah jalan terbaik untuk orangtuanya. Sebenarnya Yoongi adalah murid yang berprestasi, namun pertengkaran Orangtuanya membuat Yoongi berubah menjadi sosok yang liar. Ia mulai membolos sekolah, mewarnai rambutnya, menindik telinganya. Dia juga selalu terkena masalah kedisiplinan disekolahnya karena penampilannya yang berantakan.

Orangtua Yoongi saling menyalahkan atas perubahan Yoongi hingga akhirnya mereka memutuskan bercerai. Sang Ayah bersikeras membawa Yoongi ke Seoul dengan alasan ingin merubah perangainya kembali.

Yoongi menyangka bersekolah di salah satu Sekolah favorite pasti sangat membosankan sebelum ia kemudian menabrak seorang Senior yang ternyata seorang Ketua Osis dan terjebak dengannya setiap hari.

.
.
.
.
.

Y

oongi mendengus melihat langit yang gelap. 'Sial..'

Karena dipaksa mengikuti rapatㅡpadahal dia bukan anggota Osis—Yoongi yang malang harus rela pulang lebih larut.

Perutnya lapar dan dia sangat mengantuk. Yoongi cemberut.

"Tidak perlu cemberut seperti itu, ayo Ku antar pulang.."

Yoongi memutar bola matanya hiperbola.

"Tidak mau." ujarnya ketus.

Jungkook menahan diri untuk tidak menggigit pipi Yoongi gemas.

"Aish.. Kau mau menunggu jemputanmu sampai kapan? sudah hampir malam.."

"Ish.. ini juga salahmu kan Sunbae? Aku bukan anggota Osis tapi Kau selalu menyeretku untuk ikut dalam rapat!" omel Yoongi.

Jungkook tertawa geli melihat bagaimana bibir merah Yoongi bergerak-gerak lucu ketika ia marah.

"Aku bahkan hanya duduk diam disampingmu, untuk apa Aku ikut? Aku bukan pesuruhmu.. jadi Kau tidak bisa menyuruh-nyuruhku ! Memangnya Kau siapa? cuma Ketua Osis !" tunjuk Yoongi pada dada Jungkook.

Ya, inginnya sih menunjuk wajahnya , tapi apa daya tinggi tak sampai. Huft.

Jungkook terdiam. Memperhatikan wajah Yoongi dengan intens membuat Yoongi risih. "Sunbae lihat apa?"

"Tidak.. Kau manis kalau marah.."

Gulp

"Aaaa .." Yoongi tergagap salah tingkah. Kesal karena tidak bisa menjawab Yoongi pun memilih duduk di halte menunggu sang Ayah menjemputnya.

Yoongi menyibukkan diri bermain dengan ponselnya, mengirim pesan pada Ayahnya untuk segera menjemputnya. Angin berhembus kencang membuat Yoongi bergidik kedinginan.

Tap. Tap. Tap.

Geser. Geser. Geser. Geㅡ

"Ish! kenapa mengikutiku duduk disini sih?" Yoongi berteriak kesal sambil berdiri. Mata kucingnya mendelik. Jungkook hanya berkedip melihat reaksi Yoongi yang berlebihan. "Apa? Aku kan hanya duduk di tempat umum.."

"Tapi Kau bisa duduk disudut sana! kenapa terus mendesak duduk disampingku?" alis mata Yoongi berkerut memasang ekspresi marah yang justru memicu suara tawa dari Jungkook.

"Apa yang lucu? Kau—"

"Aku tahu Kau kesepian.." Jungkook menyela. Memandang ke depan dimana banyak kendaraan berlalu lalang dengan cepatnya.

"Siapa yang sangka jika orang yang begitu berisik dan pemarah sepertimu ternyata bisa merasakan kesepian?" Jungkook terkekeh pelan. Melonggarkan dasi sekolahnya lalu melepasnya.

Yoongi terus terdiam memperhatikan tali sepatunya. "Aku tahu Kau yang senang sekali berbuat onar disekolah lamamu. Berpakaian tidak rapi dan senang membuat keributan.. Kau hanya sedang mencari pelarian kan?"

Hening.

Jungkook menoleh kesamping, memperhatikan Yoongi yang tercenung.

Toel. Toel. Toel.

"Hei! Kau masih hidup kan?" tanya Jungkook sambil menoel-noel pipi Yoongi.
Yoongi menyentak jari itu, menoleh menatap Jungkook sekilas lalu membuang muka serta membelakangi Jungkook.

"Sok tahu.." keluhnya. "Dia pikir dia siapa? Dasar Stalker.."

Jungkook berdiri menghampiri Yoongi yang bergumam kesal masih membelakanginya.

Sret.

Yoongi tersentak kala seseorang seperti memeluknya dari belakang. "Sunbae.."

"Aku hanya memasangkanmu dasi, tenanglah.."

Jungkook terus berkonsentrasi memasangkan dasi untuk Yoongi dari belakang. Sedangkan Yoongi sibuk menyadarkan dirinya agar tidak terlena dengan aroma manly menenangkan dari tubuh Jungkook. Yoongi dengan jelas bisa merasakan dada bidang Jungkook yang menempel dipunggungnya, juga kedua lengan kekar Jungkook yang seperti memeluknya.

'Makan apa dia hingga punya badan keras begini???' pikir Yoongi melantur.

Yoongi mendesah pelan ketika Jungkook menyelesaikan pekerjaannya. "Na-ah.. Min Yoongi. Mulai besok Kau harus selalu memakai dasi dan seragammu dengan rapi atau Aku selaku Ketua Osis akan memberimu sanksi dan hukuman yang berat~" titah Jungkook sambil tersenyum seksi. Yoongi menelan ludahnya gugup. 'Apa itu tadi?'

"A-aku punya dasi sendiri dirumah! Aku bisa saja memakainya jika Aku mau.." ujar Yoongi sambil berusaha membuka dasi yang dipakaikan Jungkook.

PLAK.

"Ssh..sakit!" keluh Yoongi ketika Jungkook memukul tangannya. "Siapa yang menyuruhmu untuk melepasnya? meskipun dirumahmu ada ratusan dasi seperti punyaku, Kau tetap harus menggunakan dasi milikku!" titah Jungkook keras berurat (?)

"TAPI AKU TIDAK TAHU BAGAIMANA CARA MEMASANGNYAㅡuph.." Yoongi membekap mulutnya sendiri dan membulatkan matanya.

'Tch ..mulut sialan..'

Jungkook tertawa keras . "Jadi itu alasannya? hahahahahaha!"

"Berhenti tertawa! uurrgh.."

Jungkook terus tertawa bahkan memukul-mukul tempat duduk di halte . berlebihan. -_-

"Aku bilang berhenti ugh!"

Jungkook menepuk keras-keras pundak Yoongi sambil terus tertawa, membuat Yoongi emosi dan kesakitan.

"Aku bilang hiks..berhen—hiks—ti!!"

Eh?

Jungkook seketika menghentikan tawa autisnya ketika mendengar isakan itu lalu melihat wajah Yoongi yang memerah menahan tangis.

"A-ah..Maaf—Maaf Aku hanya bercanda..jangan menangis neee~"

"Siapa yang menangis? hiks. . huweeee.."

"Yaaaah.. kenapa Kau benar-benar menangis?" Jungkook mengusap-usap surai Yoongi kelabakan. Sedangkan Yoongi sibuk mengigit bibirnya sambil mengusap airmatanya yang jatuh. "Eomma..huks.."
Jungkook mengelus pipi Yoongi lalu memeluk hoobaenya itu. "Ungh..sesak.." keluh Yoongi.

"Mulai saat ini..Aku yang akan memasangkan dasi untukmu.."

"Tidak mau~ huwaaaa.."

Jungkook menggigit bibirnya kalut. Otaknya berpikir keras bagaimana cara untuk membujuk Yoongi. "Kalau begitu Aku akan membelikanmu apapun yang Kau mau setiap hari, bagaimana?" tanya Jungkook.

Yoongi mendongak,masih dalam dekapan Jungkook . Matanya membesar dan menatap Jungkook dengan penuh binar.

"Apa itu serius?" tanya Yoongi.

Jungkook menahan napas melihat bagaimana wajah sehabis menangis—dengan hidung memerah— itu tampak begitu imut dan menggemaskan. "Se-serius kok! Tapi Kau harus mau Ku pakaikan dasi—"

"Siapa yang mengizinkanmu?" tanya Yoongi ketus.

"Aku tidak butuh izin..Aku kan Ketua Osis~" jawab Jungkook.

"Mana bisa begitu..." perengut Yoongi.

Jungkook tertawa pelan lalu mengeratkan pelukannya.

"Disini dingin.. bagaimana jika kita masuk kedalam mobilku?"

"Tidak, Ayahku akan menjemputku.." ketus Yoongi menggeliat hendak melepaskan diri dari rengkuhan Jungkook yang membuatnya justru memeluk Yoongi lebih keras. "Ayahmu tidak akan sempat menjemputmu.. malam ini dia akan lembur sampai besok pagi.."

Kening Yoongi berkerut. Dengan cemberutnya ia bertanya pada Jungkook.

"Bagaimana Kau bisa tahu?"

Jungkook menyeringai iseng. "Aku kan Ketua Osis~"

END

hehe //apasih

Continue Reading

You'll Also Like

9.4K 1.1K 46
Yoonnam Story Inspired Oneshoot Scenery Min Yoongi & Kim Namjoon Bxb / Dark / Psychological
961K 78.3K 28
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
38.4K 4.8K 15
NamSeok & JinV 😏 Kisah 2 abang adek Kim Seokjin en Kim Namjoon yang naksir dan berusaha setengah idup ngambil hati 2 uke polos bin lemot, Jung Hoseo...
101K 8.6K 84
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...