“Jika puisi adalah seni merangkai kata. Maka cinta adalah seni mengolah rasa.”
Genre: ROMANCE, DRAMA, PSYCHOLOGICAL THIERRY
Vote dan Komen jika suka dengan cerita ini, terimakasih.
🌷🌷🌷🌷
Keynal adalah pemuda yang hidup dan tinggal di desa yang masih asri. Tanggal lahir 2 Januari, 2002, Keynal berusia 17. Saat ini dia bersekolah di salah satu SMA Negeri di kota Bandung.
Keynal memiliki seorang teman yang cukup dekat dengannya dan dia adalah...
Shinta Naomi gadis cantik dan sexy keturunan Sunda-Taiwan. Lahir tanggal 4, Juni 2003. Naomi itu body goals banget pokoknya. Naomi sahabat terbaik Keynal keduanya sudah berteman sejak kecil, saat mereka masih sama-sama duduk di kelas 2 sd. Baik Keynal dan Naomi keduanya sama-sama orang Sunda.
Keynal berjalan menyusuri jalan setapak menuju sekolahnya. Sesampainya di sekolah Keynal tidak mendapati siapa pun, pintu gerbang sekolahnya masih tertutup rapat.
“Yah kok dikunci sih?”
Keynal menghela napas, seraya memegang gembok kunci di depannya. Sejenak dia termenung dan nampak berpikir, setelahnya pemuda itu berbalik arah dan melanjutkan perjalanan menuju ke suatu tempat.
Langkahnya terhenti di sebuah rumah yang terletak tak jauh dari lokasi pertama. Dia berdiri di depan sebuah rumah yang tidak terlalu besar. Rumahnya sederhana terbuat dari kayu, dengan atap miring ke depan serta berpagarkan bambu berwarna putih.
Di depan teras juga terdapat taman kecil yang dikelilingi tanaman, bunga-bunga yang indah dan juga terdapat pohon besar yang menaungi rumah klasik tersebut. Keynal berjalan ke arah pintu lalu mengetuknya.
Tok! tok! tokk!
“Assalamualaikum.”
“Waalaikumsalam, iya tunggu sebentar.” Tak lama kemudian seseorang datang dan membukakan pintu.
“Ibu.”
“Key,” kaget wanita parah baya.
Keynal tersenyum mencium tangan wanita itu yang sudah ia anggap seperti orang tua sendiri.
“Permisi bu, Naominya ada?” tanya Keynal dengan sopan.
“Ada, masuk Key. Naomi kayaknya dia tadi habis selesai mandi,” jawab wanita itu dengan ramah dan bersahaja.
Keynal hanya tersenyum kemudian mengikuti langkah wanita tersebut yang tak lain adalah Elisa ibunda Naomi.
“Nak Keynal duduk dulu, biar ibu panggilkan Naomi sebentar ya!” Keynal mengangguk patuh.
Wanita itu berlalu pergi menaiki tangga kayu menuju lantai atas, tepat di mana kamar Naomi berada. Rumah ini memiliki dua lantai, sementara itu Keynal memilih duduk di kursi kayu yang ada di ruang tamu.
Maniknya memandangi sekitarnya, dia tersenyum entah pada apa. Tak berselang lama kemudian ibu Naomi turun dan kembali menghampiri Keynal.
“Nal, Naomi ada di atas kamu samperin aja gih ke kamarnya. Dia suka lama kalo dandan, ibu ke dapur dulu lanjutin masak,” pungkas ibu Naomi.
Keynal lagi-lagi mengangguk setelah ibu Naomi pergi, dia langsung naik ke atas menuju kamar Naomi. Saat ini Keynal tengah berdiri di depan kamar Naomi, sebelah tanganya terangkat begitu hendak mengetuk pintu. Namun ia meurungkan niatnya. Keynal tersenyum menyerigai saat satu ide gila muncul di otaknya.
*BRAKKK..!!
“ASTAGHFIRULLAHALADZIM.. KEYNALLLL!”
Jerit Naomi kencang. Keynal pemuda tengil itu hanya berdiri di ambang pintu. Dia hanya nyengir kuda sembari mengangkat dua jarinya ke atas, membentuk huruf V lengkap dengan muka polos tanpa dosa. Niatnya sih hanya ingin mengagetkan Naomi tapi malah berujung petaka.
🌷🌷🌷🌷
Setibanyanya mereka tiba di sekolah...
“Key, gue nggak mau tahu! gimana caranya lo harus benerin pintu kamar gue yang lo dobrak!” runtuk Naomi kesal menahan emosi. Keduanya kini berjalan di koridor sekolah menuju ruang kelas XI-IPA 3.
“Iya, iya nyai... bawel banget sih pusing pala elsa, gue cium nih ya?” Wajah Keynal mendekat hendak mencium pipi Naomi.
Tap!
Naomi lebih dulu melayangkan tangannya memukul kepala Keynal cukup keras, sadis emang.
“Aww~”
“Omi, lu tega banget sih sama gue,” lirih Keynal. Dia meringis mengusap keningnya yang sakit akibat bogem mentah Naomi.
“Bodo! gue duluan ya ada perlu. Ingat! sore nanti sepulang sekolah gue tunggu loe di kamar. Ga pake telat!”
“Eh, mau ngapain emang? ngajak wikwik. Asik naena,” sahut Keynal asal.
“Naena ndasmu!” sergah Naomi, tangan kirinya langsung bergerak mencubit perut Keynal dibalik seragam abu-abunya.
“Aw... aww! i-iya sakittt Mi, aduh duh ampun!”
Keynal meringis memohon ampun. Merasa tak tega Naomi kemudian segera melepasnya, membuat Keynal bernapas dengan lega.
“Mi,” panggil Keynal.
“Hmm, apa?” jawab Naomi seadanya.
“Kamu tau ga perbedaan motor sama kamu?”
“Ga tuh, emang apa?”
“Kalo motor butuh bensin, kalo aku butuh kamuuu #eaaa.”
“Jijik gue Nal!” seru Naomi dengan muka jutek nya. Namun terlihat sangat cantik saat dia marah, karena itu Keynal suka sekali menggodanya.
“Yamaap, Naomi bundanya Keynal,” Naomi mencibir dan memutar bola matanya malas.
“Kaku amat tu muka kek tembok lemesin dikit napa. Senyum kamu tuh ibarat susu bendera nikmatnya hingga tetess terakhir,” goda Keynal lagi.
“NAJIS!”
Naomi langsung pergi meninggalkan Keynal begitu saja. Laki-laki itu tersenyum menggelengkan kepala nya ia melihat punggung Naomi yang semakin menjauh. Dia masih tidak habis pikir sahabatnya itu kadang masih suka bersikap judes, jutek bahkan jaim.
Setelah Naomi benar-benar menghilang Keynal memutar arah. Mengingat ini masih sangat pagi jadi ia putuskan memilih berjalan-jalan, mengelilingi sekolahnya.
🌷🌷🌷🌷
Langkah Keynal terhenti di samping ruang kelas X-IPA 1, entah angin apa yang membawanya kesini. Detik berikutnya cowok itu tersenyum senang saat melihat gadis cantik dan kedua temannya keluar dari kelas tersebut.
Mata Keynal bergerak menatap gadis cantik itu, mulai dari ujung kaki hingga ujung kepala Veranda nyaris sempurna tanpa cela.
Masya Allah... cantiknya Vedadari gua, batin Keynal berdecak kagum.
Tak henti-hentinya memuji Veranda yang hanya berjarak beberapa meter saja di depannya. Rindu adalah untaian rasa yang terbentang jarak.
*Tap! tap! tap!
Terdengar suara langkah kaki yang semakin mendekat. Keynal panik saat melihat Veranda dan kedua orang temannya berjalan ke arahnya. Dengan cepat ia melangkah mundur, bersembunyi dibalik tembok.
Salah satu ketakutan alamiah manusia adalah jatuh. Namun karena Veranda, jatuh menjadi kesenangan paling utuh untuk Keynal.
“Huffttt, sial hampir saja ketahuan!”
Keynal mengelus dadanya seraya bernapas lega. Pemuda itu bersyukur Veranda dan kedua kawan sebayanya berjalan melewatinya begitu saja. Keynal yang melihat kepergian gadis itu hanya memandang nanar menatap lurus ke depan.
Gadisnya semakin menjauh. Bukan, bukan salah Veranda semua ini karenanya. Karena lelaki itu karena kebodohan Keynal dari dulu sampai sekarang dia hanya diam, tak berani mendekat. Cowok itu hanya memandangi Veranda dari kejauhan.
Keynal tak memiliki keberanian sedikit pun hanya untuk berkata. “HAI VERANDA!”
Ya sampai hari ini pun Keynal belum pernah sekali pun berkenalan dengan Veranda. Padahal ia sudah lama mencintai gadis itu.
Bahkan saat ia duduk di bangku kelas 2 SMP, Keynal jatuh hati pada pandangan pertama. Waktu itu dia tak sengaja melihat Veranda yang diceramahi oleh kepala sekolah, alasannya karena gadis itu telat di hari pertama dia masuk sekolah.
Keynal melihat langsung, bagaimana kepala sekolah memarahi Veranda tepat di depan ruang kelasnya. Sejak saat itu Keynal jatuh cinta kepada Veranda yang merupakan adik kelasnya.
“Mungkin lebih baik begini
Aku takut merusak suasana
Jika harus mengatakan
Apa yang kurasakan.” -Keynal
🌷🌷🌷🌷
Kantin Sekolah...
Veranda dan dua temannya berjalan menuju kantin. Sepi itu yang dirasakan Veranda benar, karena masih ini pagi. Matanya melirik pada meja panjang di sudut kantin.
Terlihat beberapa anak laki-laki sedang berkumpul. Ada pemandangan yang begitu menarik perhatiannya. Alif Alexander. Sudah hampir setengah tahun Veranda hanya memperhatikannya dari kejauhan.
Hanya sekedar melihatnya bermain Futsal di lapangan sekolah, memperhatikannya yang sedang latihan silat, berkumpul dengan teman-teman di kantin atau terkadang berpapasan di jalan.
Alif adalah most wanted pangeran sekolah yang selalu menjadi sorotan di sekolah SMAN 48 ini. Wajahnya yang begitu tampan dan menawan.
Apalagi dengan RAS campuran Belanda-Arab. Bisa kalian bayangkan tampannya seperti apa? Bisa dibilang dia adalah campuran Zayn Malik versus Cristiano Ronaldo.
Dengan wajah western yang ia miliki, Alif bisa membuat siapa saja jatuh cinta. Cowok tersebut dengan mudah bikin semua gadis menggilai dirinya hanya dengan satu kedipan mata.
Sangat mudah membuat seorang Jessica Veranda Tanumihardja, bertekuk lutut dihadapan laki-laki blasteran yang terkenal Playboy itu. Bahkan Naomi sahabat Keynal juga terang-terangan menyukai bajingan itu.
Cowok 'brengsek' yang bisanya menyakiti hati perempuan. Veranda bersama kedua temannya Yona dan Shania yang merupakan saudara sepupu, ketiganya kini mulai memesan Bubble tea dan beberapa makanan snack kekinian.
Mereka memilih duduk di meja yang tak jauh dari tempat Alif dan teman-temannya. Di samping Alif terdapat Keynal yang sedari tadi diam-diam memperhatikan Veranda, melalui ujung matanya.
Ya perlu kalian ketahui bahwa Keynal dan Alif bersahabat. Sesekali ia menunduk. Mengalihkan pandangan ke arah lain, ketika Veranda melihat arah tempat duduknya. Bukan kepada dirinya, melainkan kepada Alif.
Ya gadis cantik itu hanya melihat Alif.
Beberapa kali Keynal melihat Veranda melempar senyum ke arah Alif dan dibalas kerlingan nakal (flirting) oleh Alif. Melihat itu, membuat Keynal harus kembali menelan rasa pahit, sebisa mungkin ia menahan perasaannya.
Kapan Veranda akan melihatnya?
Kapan gadis itu akan mencintainya?
Rasanya, aku ingin melupakan semua tentangmu. Bukan, bukan karena aku membencimu. Hanya saja, aku benci pada diriku sendiri yang terlalu mencintaimu.
*Srek!
Keynal menarik kursi yang ia duduki, kemudian memilih bangkit dari meja tersebut berniat cepat-cepat bisa menghindar dari pemandangan di depannya.
Keynal membenci cara Veranda melihat Alif. Ia benci melihat Veranda tersenyum pada laki-laki lain. Keynal melangkah keluar tanpa berkata apa pun. Bahkan sedikit pun ia belum menyentuh makanan yang mereka pesan sebelumnya.
“Woi... Nal, mau kemana lo?!” teriak Alif ketika Keynal berjalan cepat dan semakin menjauh.
Keynal tak mengindahkan panggilan Alif sahabatnya, Dia terus melangkahkan kakinya. Pergi kemana saja yang penting bisa menjauh dari tempat itu.
🌷🌷🌷🌷
Sepulang sekolah Veranda mengurungkan niatnya untuk langsung pulang. Dia sempatkan langkah pergi ke toilet sekolah. Sementara kedua sahabatnya Shania dan Yona sudah lebih pulang.
Veranda berjalan santai memasuki toilet cewek, dia masuk ke salah satu bilik dan menguncinya. Lima menit kemudian gadis cantik itu keluar, tak lupa dirapikannya rambut hitam panjangnya yang sedikit bergelombang.
Namun saat hendak keluar, Veranda melihat secarik kertas yang sengaja ditempelkan oleh seseorang. Entah siapa, pasalnya sedari tadi Veranda tidak melihat tulisan itu sebelumnya.
Di kertas itu tertulis...
Buang air = Rp 1.000
Mandi = Rp 2.000
I LOVE YOU 3000
“Siapa sih? iseng banget.”
Veranda mengambil kertas itu, meremasnya lalu membuangnya ke tempat sampah. Setelah itu, Veranda pergi melangkah meninggalkan tempat itu.
Dia l memandangi sekelilingnya nampak sepi. Hanya ada beberapa siswa yang belum pulang, karena mengikut ekskul atau sekedar mengobrol bersama rekan-rekannya.
Jam sekolah memang sudah berakhir sejak tiga puluh menit yang lalu, Veranda terus melangkah. Kakinya berhenti tepat di depan pintu masuk, gerbang sekolahnya yang menjulang tinggi.
Gadis itu berdiri tepat di samping post satpam. Veranda celingak-celinguk, nampaknya ia sedang menunggu seorang. Hari ini Ve memang sengaja menyuruh sang supir untuk tidak menunggunya, sebab Papanya berpesan akan menjemputnya selepas pulang sekolah.
Tapi kini, sudah hampir dua puluh menit Veranda menunggu. Sang Papa juga tak kunjung datang.
*Tittttt......tit.........tittt..............,
“Maaf nomor yang anda tuju tidak menjawab.”
Suara operator berulang-ulang terdengar, Veranda coba, lagi dan lagi. Entah berapa kali dia sudah menelfon Papanua. Namun tak kunjung ada jawaban. Veranda mendesah lelah dia mematikan iPhone 11 Pro Max gold miliknya seharga 30 Juta tersebut.
Veranda menggembungkan kedua pipi chubby-nya kesal, dia melirik Jam tangan swatch biru miliknya. Waktu sudah menunjukkan pukul 15:50 WIB.
Jessica Veranda Tanumihardja gadis berusia 16 tahun saat ini duduk di kelas 1 SMA. Veranda gadis cantik keturunan Manado-Portugis. Tanggal lahir 19 Agustus, 2003. Ve, begitu sapaan akrabnya memiliki paras yang nyaris sempurna tanpa cacat sedikitpun.
Tubuh tinggi, ramping bak super model. Hanya saja dia memiliki sifat yang sedikit pemalu, introvert dan sulit bersosialisasi. Tapi meski begitu Veranda menjadi gadis yang sangat terkenal di sekolahnya. Dia adalah ratu sekolah, siswi terpopuler diangkatannya.
Veranda memiliki banyak sekali julukan, salah satu yang melekat dalam dirinya gadis itu disebut-sebut sebagai bidadari tak bersayap.
Veranda dan Ibunya (Treesye) harus ikut serta pindah ke Bandung karena ayahnya (Verrel Josi Tanumihardja), yang pindah kantor cabang di Bandung, sejak 3 tahun yang lalu . Tepatnya saat dia pertama kali masuk SMP.
Sekitar lima belas menit berlalu, Veranda masih menunggu Papanya. Rasa bosan mulai menggerogoti hatinya, gadis itu tak suka menunggu. Sesaat dia melamun dan tersadar setelah seseorang menepuk pundaknya.
“Hai!” sapa seorang cowok, Veranda berbalik dan.
“Ka-Kamu....”
Bersambung...