ALIANDO

By olivialaaa

78.6K 6K 2.1K

Bagi Anna dunia sangatlah kejam. Rasanya dia ingin berhenti di satu tempat agar kesedihan berhenti dia dapatk... More

PROLOG
01🦊 SALAH PAHAM
02🦊 ATAP SEKOLAH
03🦊 TERLUKA
04🦊 REKAMAN VIDEO
05🦊 AKU MAU KITA PUTUS!
06🦊 MULAI JUJUR
07🦊 TENTANG HATI
08🦊 CAPEK
09🦊 SAKIT (LAGI)
10🦊 MARAH
11🦊 BERUBAH?
12🦊 POSITIF
13🦊 BAHAGIA?
14🦊 PERHATIANNYA
15🦊 MAAF
16🦊 HANCUR
18🦊 KECUPAN SAYANG
19🦊 NGIDAM??
20🦊 JEBAKAN
21🦊 CURIGA
22🦊 KECEWA!!
23🦊 DIUSIR

17🦊 PILIHAN

1.9K 215 115
By olivialaaa

Selamat membaca, jangan lupa vote dan tinggalkan komen yahh🖤

***

Ali menolehkan kepalanya cepat ke sumber suara. Kembali rahangnya mengeras ketika melihat siapa lagi-lagi yang mencampuri urusannya. Ia sudah pernah bilang, cowok sialan di depannya ini seharusnya ia musnahkan agar tak lagi mencampuri urusannya. Sial!

Menegakkan tubuhnya, Ali berdiri tepat di depan Alex yang terlihat emosi sama sepertinya. "Gue udah pernah ngingetin lo kalo nggak usah ikut campur anjing!" Bentak Ali kasar mencengkram kuat kerah seragam Alex.

Alex menepis kasar tangan Ali membuat tubuh mereka berjarak beberapa centi. Tatapan tajam kembali Alex layangkan pada Ali. "Gue bakal berhenti kalo lo juga berhenti nyakitin Anna!" Teriak Alex. Ingin rasanya ia membogem lagi wajah di depannya ini.

"Urusan sama lo apa hah?! Gue udah pernah bilang kalo stop campurin urus—"

"KARENA GUE SUKA SAMA ANNA BERENGSEK!!"

Deg!

Baik Watty maupun Kinan sama-sama terkejut mendengar pengakuan dari Alex barusan. Mereka berdua menoleh kearah Anna sebelum kembali menoleh dengan terkejut ketika tubuh Alex menabrak loker di belakang cowok itu dengan nyaring.

"BERANINYA LO?!" teriak Ali marah. Sangat-sangat terlihat emosi mendengar pengakuan dari adik kelasnya itu. "GUE NGGAK BAKAL BIARIN LO NGAMBIL CEWEK GUE BANGSAT! LO PIKIR LO SIAPA HAH?!"

Bugh!

"KAK ALI STOP!!" Teriak Anna menggelegar. Dengan keberanian yang ia punya langkahnya maju mendekati kedua cowok yang tengah berusaha merebut kembali oksigen itu. Anna menunduk, membantu Alex untuk berdiri namun sebelum ia membungkuk tubuhnya sudah lebih dulu di tarik dengan kasar oleh sebuah tangan. Siapa lagi kalau bukan Ali.

"Nggak usah sentuh bajingan kayak dia!"

"Lepas!"

"Gue bilang nggak usah—"

"Apa? Asal kak Ali tau, aku bakal lebih milih Alex dari kak Ali kalo kak Ali mau tau!"

Deg!

Ali terdiam dengan jantung berdegup. Menatap bola mata Anna guna mencari kejujuran dari perkataan barusan namun ia mengumpat dalam hati ketika tidak melihat itu. Rahang Ali mengeras sebelum memilih terkekeh kecil guna mencoba menghilangkan rasa yang sangat teramat mengganggu menurutnya itu di dalam sana.

"Lo lagi nggak bercanda kan? Lo nggak lupa sama—"

"Aku nggak peduli sama perjanjian itu lagi!" Teriak Anna cepat. Ia sangat membenci dirinya ketika lagi-lagi harus kembali lemah lalu kembali menangis di depan Ali. "Aku capek sama sikap kamu yang seenaknya! Aku capek jadi babu kamu seolah aku orang asing dalam hidup kamu! Aku capek hikss..."

Tangan Ali terkepal kuat dengan rahang mengeras dengan urat-urat lehernya yang terlihat.

"K-kapan kamu bisa milih aku dari mereka hikss, aku juga punya hati kalo kamu lupa..." Isak Anna, kembali membungkam Ali.

Airin mengumpat dalam hati melihat Anna yang menurutnya mulai men-drama. Ia yakin Anna sudah bersekongkol dengan ketiga orang di depan mereka ini untuk membohongi Ali bahwa Anna hamil anak Ali. Ia sangat yakin dengan hal itu. "Lo pikir lo bakal senang setelah ini? Nggak Anna! Karena selama masih ada gue, Ali nggak akan pernah jadi milik lo." Batin Airin dengan menatap tajam kearah Anna.

"Lo suka sama cowok ini?!" Tanya Ali emosi. Sangat-sangat menginginkan sesuatu yang menurutnya tak ingin ia dengar.

Anna mengusap pipinya kasar, mendongak menatap wajah Ali. Ia menoleh kearah Airin yang terlihat sinis kearahnya sebelum kembali menatap kearah Ali.

"Kalo aku nanya kamu milih aku atau sialan ini kamu milih siapa?" tanya Anna balik.

Tangan Airin terkepal kuat ketika mendengar kalimat sialan keluar dari bibir Anna padanya. Ingin rasanya ia mencekik leher Anna sekarang juga.

"Nggak usah ngalahin topik." Teriak Ali kesal. Sangat tak suka.

"Kamu egois tau nggak? Dan aku nyesal udah perjuangin kamu selama ini..."lirih Anna. Mengusap kasar pipinya sebelum berbalik. Ia lebih baik meninggalkan ruangan ini dari pada harus tersiksa dengan segala sikap egois Ali.

Tangan Ali mencekal lengan Anna yang berniat pergi. Menarik kuat membuat tubuh Anna berputar dengan terkejut. "Kalo gue nanya itu jawab bukannya malah per—"

"IYA! AKU SUKA SAMA ALEX! PUAS KAMU!!"

Plak!

"TARIK KATA-KATA LO BARUSAN!!" Teriak Ali nyaring. Rahangnya makin mengeras. Ia sangat sensitif jika mengetahui Anna benar-benar menyukai seseorang. Ia rasa itu adalah kelemahan terkuatnya. Dan sialnya ia selalu menciptakan hal itu.

Bugh!

"WOY BERHENTI!"

"ALI ALEX STOP!!"

"SHIT!! BERHENTI BANGSAT!!"

"LO BERDUA UDAH GILA HAH? UDAH CUKUP!"

"BANGSATLAH! LUCAS PANGGIL BU KEPSEK BURUAN!!"

"Gue masih sayang nyawa gue ya, panggil aja sendiri." Tolak Lucas menggeleng. Sangat-sangat tak ingin ikut campur dalam masalah ini. Apalagi ikut masuk dalam masalah Ali yang dikenal sangat-sangat tak mempunyai perasaan dan hati itu. Ia menoleh ke sekeliling, meringis ketika melihat raut wajah santai Kinan dan Watty. Benar-benar kedua cewek itu! "Anjir ya! Orang lagi panik juga mereka malah santai sambil makan permen karet!" Batin Lucas tak habis pikir.

"LO PIKIR GUE BAKAL BIARIN CEWEK GUE SAMA LO? NGGAK!" Teriak Ali. Memberikan bogeman kuat tepat mengenai pipi kiri Alex.

Anna kembali menangis, berusaha memisahkan kedua cowok itu dengan sisa tenaga yang ada.

"LO NGGAK ADA HAK LARANG GUE! SELAGI ANNA NGGAK BAIK-BAIK SAMA LO! GUE NGGAK BAKAL TINGGAL DIAM!"

Bugh!

"NIH DUA ANAK EMAKNYA NGIDAM APAANSI DULU." gerutu J kesal.

Nyatanya teriakan lantang itu tak berhasil menghentikan aksi kedua cowok itu. Keduanya saling memberikan pukulan demi pukulan ke wajah. Tubuh mereka yang bertukar posisi dengan saling menindih dan berusaha mengalahkan satu sama lain semakin besar dalam diri keduanya. Seragam Alex pun sudah sangat kotor begitupun dengan baju basket yang dikenakan oleh Ali.

"KAK ALI STOP! BERHENTI!"

Refleks Ali menahan tangannya yang bersiap memberikan bogeman di wajah Alex di bawahnya lagi. Menoleh dengan rahang mengeras saat mendengar Anna lebih memilih membela Alex. "Lo belain dia hah?!" Tanya Ali emosi.

Kesempatan itu tidak Alex lewatkan. Dengan tenaga yang dimilikinya kepalan tangannya terkepal kuat dan lagi, Ali menerimanya.

Bugh!

"Shit!" Umpat Ali kesal. Semua ini gara-gara Anna.

"APA YANG KALIAN LAKUKAN? SEKARANG IKUT IBU KE RUANGAN KEPALA SEKOLAH. SEKARANG!"

"Kita nggak ikutan Bu." protes Lucas.

"SEMUA YANG BERADA DI RUANGAN INI TANPA TERKECUALI!"

"Nggak bisa gitu dong Bu!" Protes Airin. Menatap Bu Nani dengan ciri khas andalannya. "Disini kita cuman jadi saksi dari masalah ini, dan dalang dari mereka berantem ini gara-gara Anna, seharusnya Ibu skors dia aja atau hukum dia."

Semua menoleh kearah Airin dengan tatapan tajam kecuali Ali dan Alex yang masih meringis karena merasakan sangat sakti di bagian hidung dan wajah mereka.

Kinan mengerutkan keningnya, benar-benar tak habis pikir dengan cara main cewek itu yang menurutnya semakin berani.

"Udah mulai berani banget tuh si jalang." Bisik Watty pada Kinan di sampingnya. Ikut menatap kearah Airin.

"Kudu gue bakar tuh bibir biar nggak asal kalo ngomong lagi kayaknya. Gemes banget gue pengen robek." Balas Kinan menggeleng gemas.

Bu Nani menoleh kearah Anna, menatap muridnya itu. "Anna..."

"Please deh Bu, ibu bisa minta video ruangan ini dari petugas penjaga ruangan cctv." Seru Kinan sambil mengunyah permen karetnya. Menatap malas kearah semua orang yang kini menatapnya membelalak.

Mana mungkin? Ini ruangan ganti cowok kalau Kinan lupa.

Kinan berdeham sebelum melanjutkan. "Ibu bisa nyuruh petugas buat nampilin voice di ruangan ini aja atau matiin voice biar ibu bisa lihat videonya, beres bukan?" tambah Kinan dengan alis terangkat. Padahal dalam hati ia tak ingin itu karena jelas semua orang akan mengetahui tentang Anna namun ia tak akan tinggal diam membiarkan hal itu lebih dulu di lakukan oleh kepala sekolah.

Bu Nani terdiam, menghela napas panjang. Ingin sekali memprotes namun apa yang dikatakan muridnya ini benar.

"Anjir, tuh Kinan napa jadi cerdas gitu sih." batin Lucas berdecak kagum.

Mengabaikan tatapan semua orang Kinan berjalan mendekati sahabatnya, tangannya menarik pergelangan tangan Anna guna mengikutinya meninggalkan ruangan itu namun sebelum meninggalkan ruangan itu Kinan menoleh kearah Airin. Ternyata cewek itu tengah menatapnya juga.

Plak!

"Jadi cewek nggak usah murahan! Inget, gue nggak bakal diam kalo lo usik sahabat gue atau buat sahabat gue nangis!"

Airin memegang pipinya yang terasa panas. Sebelah tangannya terkepal dengan kuat melihat punggung ketiga cewek di depannya itu. "Kita lihat Kinan, siapa yang bakal menang kali ini!"

"Wow! Gue suka yang beginian!" Bisik salah satu murid yang tengah berdiri diam sedari tadi.

"Airin sih! Ngebet banget dapet kak Ali!"

"Tau nih! Udah tau cowok kayak kak Ali orangnya nggak setia, masih aja mau jadi mainan kak Ali!"

"Miris banget dah hidupnya!"

Airin menoleh, menatap mereka tajam karena merasa kupingnya terasa panas. "Diem lo semua!"

"WUUHH!" sorak murid-murid yang tadi mencibir itu sebelum meninggalkan ruangan tersebut ketika suaru Bu Nani menginterupsi.


***
TBC
17 Maret 2023

Haiii boleh minta tolong share cerita ini ke teman-teman kamu yang suka baca cerita wattpad gkk? Makasih🖤

Continue Reading

You'll Also Like

35.5K 1.8K 34
[COMPLETE] Ara itu gadis yang spesial, tapi semuanya seakan tertutup hanya dalam sekejap. Bukan orang lain yang menutupnya, tapi dirinya sendiri. Ia...
179K 17.9K 22
[HIATUS] [Content warning!] Kemungkinan akan ada beberapa chapter yang membuat kalian para pembaca tidak nyaman. Jadi saya harap kalian benar-benar m...
155K 7.7K 18
Kalo lo pikir ini tentang kisah seorang tukang bully yang jatuh hati sama korban bully-nya lo salah besar, karena pada kenyataannya Alex, Si raja bul...
157K 22.6K 33
Lo bayangin aja jadi gue, Dititipin dirumah temen bokap selama dua bulan. Gimana rasanya? #386 in fanfiction (10-11-17) #441 in fanfiction (15-07-17)...