Ikatan┊taegyu. [PROSES ROMBA...

By cigarettaee

30.3K 3.4K 700

Berawal dari pertemuan secara tidak sengaja. ──────────────────── fanfiction by cigarettae 2019. taehyun ;... More

1
2
3
5
6
7
8
9
10
11
12

4

2.3K 277 52
By cigarettaee

Butuh waktu sekitar 1 jam untuk sampai di kedai yang Taehyun maksud.

Sekarang sepasang kaum adam itu sudah sampai. Mereka langsung saja turun dan sesegera mungkin untuk mendudukan diri di salah satu meja dan kursi yang terbuat dari kayu jati. Benar-benar memanjakan mata sekali. Dan oh! Jangan lupakan pemandangan bunga-bunga yang ada di sekeliling kedai. Benar-benar terlihat segar dan cantik! Membuat siapa saja langsung kagum dan betah untuk berlama-lama berada di kedai ini. Termasuk Beomgyu yang menyukai sesuatu yang berbau keindahan langsung seperti terhipnotis untuk selalu berada terus di tempat ini.

Taehyun hanya melirik Beomgyu sekilas, melihat Beomgyu yang memasang ekspresi kagum itu membuat Taehyun menjadi gemas sendiri. Ingin rasanya Taehyun memeluk Beomgyu erat sekali, mengelus surainya dengan erat, tapi tidak kuasa. Alhasil, Taehyun hanya bisa mengagumi dalam diam. Dan sekarang, agar bisa menetralkan keadaan jantungnya yang sekarang berdegup sangat kencang itu, Taehyun memilih untuk menemui temannya yang merupakan pemilik dari kedai ini. Tentunya, dengan izin terlebih dulu pada Beomgyu.

"Tunggu sebentar disini ya, aku akan menemui temanku dulu sebentar" izin Taehyun pada Beomgyu.

"Hm, iya Taehyun." jawab Beomgyu tanpa menolehkan atensinya sedikitpun pada Taehyun.

• • •


"Beomgyu, kenalkan, ini Soobin. Temanku saat kuliah" kata Taehyun menjelaskan

"Hㅡhai" sapa Beomgyu canggung.

Soobin mengulurkan tanganya, meminta untuk berkenalan dengan Beomgyu lebih dalam.

"Aku Choi Soobin. Salam kenal, Beom." ucapnya ramah

"Salam kenal juga Soobin-ssi. Aku Beomgyu, Choi Beomgyu" Beomgyu membalas jabatan tangan Soobin.

Tanpa disadari, mereka bersalaman cukup lama. Mereka tak menyadari keberadaan orang di samping yang sekarang sudah kebakaran jenggot. Lebih tepatnya, Taehyunlah orangnya.

Taehyun muak, ia benar-benar tidak suka dengan pemandangan yang ada di hadapannya ini. "Ehem," dehem Taehyun.

"Eㅡeh, maaf maaf, kelepasan hahaha. Kau ini kenapa cemburu sekali sih" goda Soobin pada Taehyun.

Taehyun mencibir, bibirnya digerak-gerakan untuk meledek Soobin "halah, seperti yang kau tidak saja hyung" katanya.

"Hah, tak usah marah-marah begitu. Lagian, aku juga sudah memiliki pasangan. Malahan, aku sudah menikah tuh" kata Soobin enteng.

"Hah? Menikah? Yang benar saja, hyung, kenapa kau tidak memberitahuku? Bahkan mengundang saja tidak!" Kesal Taehyun.

"Aish, tidak sadar diri. Tidak mengundang apanya? Aku sudah mengundangmu tau! Tapi kata Mama Kang kau sedang sibuk karena jadwal penerbangan kala itu!" ucap Soobin emosi.

Taehyun menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "Ah? Benarkah seperti itu? Tapi kenapa Mama tidak memberi tahuku ya" Katanya malu.

"Ya benar! Mana mungkin aku berbohong"

"Mungkin, Mama Kang lupa." Jelas Soobin

"Oh begitu, ya wajar sih. Mama kan memang pelupa" ucap Taehyun.

Yeonjun mengendikkan bahunya acuh, "omong-omong kalian mau pesan apa? Biar aku buatkan. Sekalian memanggil suamiku, siapa tau kalian ingin berkenalan dengannya juga kan?" tawar Soobin.

Taehyun kaget. Ia benar-benar tidak percaya jika Hyung, sekaligus sahabat semasa Kuliahnya ini menikah dengan seorang laki-laki juga. "Eh, sㅡsuami? Hyung menikah dengan laki-laki?" Tanya Taehyun.

Soobin memutar bola matanya malas. Sekaligus malas menanggapi pertanyaan Taehyun. Soobin tak habis pikir dengan Taehyun, bagaimana bisa ekspresinya kaget seperti itu, sementara Taehyun sendiri juga berhubungan dengan seorang laki-laki? Eh, atau mungkin Soobin yang salah mengira, ya? Bisa saja kan Beomgyu dengan Taehyun tidak ada hubungan apa-apa? Bisa jadi kan hanya hubungan antar pertemanan? Iyakan? Ah sudahlah.

"Apasih, seperti yang baru sekali melihat pasangan sepertiku!" kata Soobin kesal.

Beomgyu mencoba mencairkan suasana, dirinya tidak enak dengan Soobin. Alhasil, ia memikirkan cara agar Soobin tak kesal lagi pada Taehyun.

"Soobin hyung, aku lapar. Bisakah kau membuatkanku makanan yang paling enak di kedaimu?" Ucap Beomgyu berusaha mencairkan suasana.

"Ah, Beomgyu maafkan aku,"

"Ada kok ada, tunggu disini sebentar. Biar aku buatkan untuk kalian berdua" kata Soobin final meninggalkan pasangan kaum adam itu.

"Iya, aku tunggu ya hyung!" Ucap Beomgyu antusias.

Setelah kepergian Yeonjun, Beomgyu mendelik kesal pada Taehyun. Taehyun yang ditatap seperti itupun hanya memasang ekspresi blanknya. Tidak mengerti apa yang terjadi. Entah pura-pura bodoh, atau emang memang benar bodoh. Beomgyu benar-benar tak habis fikir dengan pria yang ada di hadapannya ini.

"Kau ini bodoh apa bagaimana sih?" Tanya Beomgyu kesal

"Apasih," balas Taehyun

"Kau tidak boleh berbicara seperti itu pada Soobin hyung, Tae!"

"Hah? Memangnya aku bicara apa?"

"Ck! Bodoh."

"Aish, ayolah. Aku benar-benar tidak tahu letak kesalahanku dimana.." kata Taehyun.

"Kau, tadi seperti orang terkejut tahu! Saat Soobin hyung berbicara bahwa ia memiliki suami, yang dalam artian ia menikah dengan laki-laki, ekspresimu benar-benar seperti orang bodoh! Kalau jadi kau mungkin aku akan malu. Minta maaf sana pada Soobin hyung."

Taehyun benar-benar tidak paham dengan apa yang dikatakan oleh Beomgyu, sehingga, ia hanya bisa memasang ekspresi datar. Dan itu tentu saja mengundang emosi Beomgyu.

"Kau paham dengan omonganku apa tidak sih?" Tanyanya kesal.

Taehyun menggeleng, "Tidak hehe," katanya.

Beomgyu tentu saja kesal, ia sudah tidak bisa menahan rasa kesalnya lagi. Alhasil, kepala Taehyun jadi sasaran pukulan Beomgyu.

"Aarghh, sakit Gyu berhenti, aduh!" Taehyun mengaduh kesakitan. Tidak perduli dengan tatapan orang-orang yang sekarang sedang menatap aneh pada kedua pasang anak adam itu.

Tapi untungnya Soobin dan suaminya datang, kegiatan Beomgyu terpaksa berhenti.

"Hei kalian, sedang apa tadi?" Tanya Soobin pada Beomgyu dan Taehyun.

"A-aku.. ah tidak, tidak kok! Kami tidak melakukan apa-apa hyung," kata Beomgyu tersenyum kaku.

Soobin memincingkan matanya, tidak percaya dengan apa yang dikatakan Beomgyu. Tapi, ah sudahlah, Soobin tidak mau pusing dengan sepasang anak adam yang ada di hadapannya ini.

Lalu, Soobin menyimpan hidangan yang sedari tadi ia bawa di nampan.

"Silahkan dimakan," kata seorang pria manis disana.

"Terimakasih, eung?" Beomgyu menggantungkan kalimatnya.

Pria manis itu mengulurkan tangannya, "Aku Choi Yeonjun, isㅡsuaminya Soobin," ucap lelaki itu. Dan tentu saja, uluran tangan Yeonjun disambut baik oleh Beomgyu

"Aku Choi Beomgyu," kata Beomgyu tersenyum manis.

"Silahkan dimakan ya, gyu!" kata Yeonjun seraya meninggalkan Beomgyu, Soobin dan Taehyun. Tetapi tidak jadi. Karena lengannya ditahan oleh Soobin, suaminya.

"Diam dulu disini sayang, kita berbincang dulu sebentar. Sekaligus berkenalan dengan sahabat masa Kuliahku" ucap Soobin final.

"Huh? Maksudmu Taehyun yang sering kau ceritakan itu, ya?"

"Ya benar. Itu orangnya, di sebelahmu" kata Soobin mengangkat dagunya seakan menunjukan 'disana' pada arah Taehyun.

"Oh, ah.. jadi ini ya yang sering diceritakan Soobin?" Yeonjun tersenyum ramah. Taehyun mengangguk. Dan tentu saja ia membalas senyuman dari suami sahabatnya itu.

"Mungkin tak usah berkenalan ya? Kau juga tadi sudah mendengar namaku kan? Dan aku juga sudah tau tentangmu dari Soobin" canda Yeonjun.

Taehyun menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "Ah begitu, yasudah tidak usah saja deh" tawa Taehyun garing.

Dan itu mengundang 3 orang lainnya untuk tertawa. Alhasil sekarang mereka larut dalam obrolan hangat antara empat pria di sebuah meja kecil. Menghiraukan tatapan pelanggan kedai Soobin yang sedari tadi menatap mereka berempat.

"Hyung apa hyung tidak sibuk sehingga hyung bisa mengobrol bersama aku dan Beomgyu? Bagaimana dengan pelanggan kedai?" Tanya Taehyun.

"Tak usah khawatir, lagian Hanso dan Eunbi bisa menangani kedai ini sendiri" ucap Soobin.

Taehyun mengerutkan dahinya, "Hanso dan Eunbi?"

"Ya, pegawai di kedai ini. Mereka sepasang suami istri loh omong-omong. Padahal mereka masih muda haha" Soobin tertawa garing.

"Oh baguslah kalau seperti itu"

"Iya bagus. Tidak seperti kau yang bujang lapuk! Bwahahahaha" Tawa Soobin pecah, Taehyun yang di tertawakan seperti itu hanya bisa merenggut kesal. Ingin memukul tetapi tidak sopan rasanya kalau memukul orang yang 1 tahun lebih tua darinya ini.

"Apasih hyung" ucap Taehyun malas dan berusaha tidak perduli. Lalu, ia pun berusaha menyantap makanannya yang sedari tadi belum ia sentuh karena keasikan mengobrol.

Sementara 3 pria yang lain itu asik mengobrol. Taehyun tidak perduli, dan memilih untuk tetap menyantap makanannya.

Tetapi, semua obrolan itu harus terhenti ketika seorang wanita paruh baya berjalan tergesa kearah meja mereka. Kalau dilihat dari raut wajahnya, wajahnya itu kelihatan seperti otang panik omong-omong.

"T-tuan Yeonjun.." katanya panik

"Ada apa bibi Park?" Tanya Yeonjun ikut khawatir,

"I-itu.. a-anu, t-tuan D-Dabin.." ucapnya makin panik

Yeonjun bertambah panik, "Dabin? Ada apa dengan Dabin?" Ucap Yeonjun mengguncang-guncangkan bahu bibi Park

"Tuan Dabin tercebur ke kolam renang, aku ingin menyelamatkan, tapi aku sudah tua dan tidak bisa berenang. Sehingga aku langsung saja memberi tahu tuan kemari," katanya mulai menangis.

"Astaga, Dabinku" Yeonjun berlari terburu ke rumahnya, yang kebetulan berada di samping kedai yang ia dan Soobin bangun itu.

Soobin pun yang mendengar nama Dabin disebut-sebut ikut panik.

Ia ingin mengekori Yeonjun tetapi, langkahnya itu terhenti karena tangannya ditahan oleh Taehyun.

"Dabin? Siapa hyung?"

"Anakku dengan Yeonjun! Lepaskan bodoh!" Ucapnya kesal.

"Hah? Yang benar?"

"Jangan banyak bicara, jika ingin tahu ayo ikut aku ke rumahku" katanya final.

Taehyun melepaskan cengkraman tangannya pada Soobin, Soobin yang tangannya sudah dilepas itu pun sesegera mungkin melesat ke rumahnya, untuk melihat keadaan buah hati tentunya.

Taehyun dan Beomgyu mengekori dari belakang.

Setelah sampai di kediaman Soobin dan Yeonjun, mereka disuguhkan dengan pemandangan Yeonjun yang saat itu sedang memangku bocah berusia sekitar 2 tahun dengan keadaan basah.

Pundak Yeonjun bergetar, Yeonjun menangis. Dan Soobin berusaha menenangkannya.

Bocah di pangkuan Yeonjun itu kemudian tersadar, terbatuk dan mengeluarkan air dari mulutnya. Yeonjun yang saat itu sedang menangis pun berhenti menangis, memeluk buah hatinya dengan erat, lalu menciuminya tanpa henti.

Soobin sama halnya dengan Soobin, ia menciumi buah hatinya itu tanpa henti. Sembari bibirnya yang tak henti mengucap rasa terimakasih kepada Tuhan. Soobin beruntung sekali anaknya itu tidak meninggal. Karena, bagaimanapun Dabin itu masih balita dan tidak bisa berenang.

"Um, hyung anakmu kenapa?" Tanya Beomgyu penasaran

"Tadi anakku tercebur ke kolam renang. Dan saat Yeonju selamatkan, anak itu sudah mengambang. Seperti orang mati saja,"

"Tetapi untungnya Tuhan berbaik hati pada Yeonjun dan aku, shingga ya, Dabin selamat" ucap Soobin tersenyum.

"Syukurlah kalau begitu" Soobin mengangguk mengiyakan ucapan Beomgyu

"Oh iya, omong-omong kalian masuk saja kedalam rumah. Naiklah ke lantai atas, disana ada kamar. Siapa tau kalian ingin beristirahat kan disana,"

"Aku akan mengurus Yeonjun dan Dabin dulu," kata Soobin.

"Baik, terimakasih hyung" ucap Beomgyu

Soobin mengangguk, lalu pergi menghampiri Yeonjun dan Dabin, buah hatinya.

Sementara pasangan TaeGyu ini hanya terdiam ditempat. Hening, dan tidak ada satupun yang ingin memulai percakapan.

Taehyun berusaha mencarikan suasana, "Gyu, masuk yu kedalam rumah Soobin hyung, kau pasti butuh tidur siang. Ini sudah waktunya untuk tidur siang" ucap Taehyun melirik jam tangannya.

Beomgyu menganggukan kepalanya, "Hum, ayo" ajaknya mendahului Taehyun.

Merekapun masuk kedalam rumah Soobin, lebih tepatnya ke lantai atas. Dan masuk kedalam kamar Tamu yang Soobin maksud.

Beomgyu membuka sepatu dan kaus kakinya, lalu ia naik ke atas kasur. Sementara Taehyun hanya terduduk diam di atas sofa yang kebetulan ada di kamar tamu itu.

Saat Beomgyu akan tidur, tiba-tiba saja ia menyadari tatapan Taehyun yang sedari tadi terfokus padanya itu, entah angin dari mana, Beomgyu malah mengajak Taehyun tidur bersama dengan nada yang sedikit menggoda.

"Taehyun-ahh, kemarilah, kau juga pasti ingin tidur kan" tawarnya menepuk-nepuk bagian kasur yang kosong itu.

Taehyun menggeleng "Ah tidak, kau saja sana" ucapnya.

"Ayolah, lagian, aku takut tidur sendirian" rengek Beomgyu

Cukup! Pertahanan Taehyun sudah goyah. Ia tidak bisa lagi so jual mahal di hadapan pemuda manis yang satu ini.

Akhirnya, Taehyun juga ikut membuka sepatu dan kaus kakinya. Lalu setelah itu, ia naik ke atas kasur dan berbaring di sebelah Beomgyu.

Tangannya terulut untuk mengusap surai Beomgyu secara lembut, Beomgyu yang diperlakukan seperti itu merasa nyaman. Akhirnya, tanpa disadari mereka berdua terlelap dengan keadaan tangan Beomgyu yang melingkar di pinggang Taehyun.

Taehyun yang diperlakukan seperti itu oleh Beomgyu tentu saja senang, maka dari itu. Taehyun sesegera mungkin menyusul pemuda manis yang kini sedang tertidur itu kealam mimpi. Menghindari hal-hal yang tidak senonoh dan tentu saja akan merugikan masa depan Beomgyu.

Lalu setelah itu, sepasang anak adam itu pun terlelap dengan keadaan saling memeluk.











Tbc!

-----

Hai! Kembali lagi dengan Ikatan versi revisi. Gimana, suka enggak sama ceritanya? Kalau suka tolong beri aku bintang ya temen-temen!

Oh iya, ngomong-ngomong Dabin itu nama karanganku buat anaknya Soobjun. Iya, aku tim Soobin dom! dan Yeonjun sub! soalnya. Kalau kalian tim mana nih kalau boleh tau?

Sampai jumpa di chapter selanjutnya, dadah!

Continue Reading

You'll Also Like

327K 27K 38
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
243K 36.5K 67
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
53K 8.3K 52
Rahasia dibalik semuanya
56.1K 4.1K 27
Love and Enemy hah? cinta dan musuh? Dua insan yang dipertemukan oleh alur SEMESTA.