Ikatan┊taegyu. [PROSES ROMBA...

By cigarettaee

30.3K 3.4K 700

Berawal dari pertemuan secara tidak sengaja. ──────────────────── fanfiction by cigarettae 2019. taehyun ;... More

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

1

7.8K 590 130
By cigarettaee

Seorang pemuda berjalan tergesa. Dirinya tampak terlihat kebingungan dalam sebuah Bandara yang besar dan cukup ramai. Netranya menatap ke sana kemari, guna mencari tempat yang sepi. Pria itu agak sedikit kurang nyaman berada di tempat ramai. Alhasil ia berusaha keras untuk mencari tempat yang sepi.

Lama mencari, akhirnya pemuda itu menemukan tempat yang ia butuhkan. Sebuah kantin sederhana dan sepi. Letaknya yang jauh dari keramaian membuat tempat itu menjadi jarang dikunjungi orang.

Pemuda itu pun menghembuskan nafasnya lega. Ia Mendudukkan badannya di sebuah meja yang berada di sudut kantin. Di sebelahnya terdapat sebuah kaca yang besar, Menampilkan pemandangan pesawat-pesawat yang berjejer rapi dan tersorot oleh cahaya sang surya yang mulai menjingga. Cantik sekali, membuat kesan Aesthetic pada siapa pun yang melihat.

Pemuda itu terpesona dengan pemandangan yang ada di depan matanya. Cukup lama ia dengan perasaan kagumnya. Tiba-tiba semuanya itu terhenti saat seorang pelayan menghampirinya.

"Mau pesan apa, Tuan?" Tanya pelayan itu sambil menyerahkan buku menu.

Tak butuh waktu lama untuk memilih, pemuda itu langsung saja memesan.

"Pesan Milk Shake coklat satu dengan sepiring Omlet keju tanpa penyedap rasa" ucapnya. Pelayan itu mengangguk kemudian pergi meninggalkan si pemuda yang sekarang asyik memandangi pemandangan yang ada di luar kaca sebelahnya.


Tak lama pesanan miliknya datang. Tanpa menunggu lama lagi, si pemuda itu langsung saja menyantap omlet pesanannya secepat kilat.

Saat dirasa sudah selesai, pemuda itu tidak segera bergegas untuk beranjak dari kantin. Karena sebenarnya ia tidak punya tujuan untuk saat ini. Alhasil dia hanya duduk terdiam sambil merenungkan nasibnya nanti akan tidur di mana.


• • •

Sementara di tempat lain, seorang pria sedang merentangkan otot-ototnya. Ia merasa lelah karena telah menempuh perjalanan di udara selama kurang lebih 18 jam lamanya.

Dirinya melonggarkan ikatan dasi yang terlilit kuat dan rapi di kerah bajunya. Menambah kesan gagah di tubuhnya yang terbungkus rapi dengan seragam pilot ketat. Dihiasi dengan atribut yang di dominasi warna hitam dengan warna kuning sebagai poletnya.

Dahinya yang dipenuhi dengan keringat bercucuran menambah kesan seksi. Membuat siapa saja akan menghentikan langkah dan memfokuskan atensinya pada si pria tadi.

Meskipun dihadiahi dengan tatapan-tatapan kagum dari banyak orang, pria itu sama sekali tidak pernah menghiraukannya. Ia masih saja fokus dengan langkahnya yang sekarang sedang menuju ke tempat andalannya, Kantin Sederhana yang letaknya jauh dari keramaian.

ㅤㅤ
• • •

ㅤㅤ
Pria itu akhirnya sampai di tempat andalannya. Namun pada saat ia akan menduduki salah satu meja, netranya menatap heran seorang pemuda yang tengah duduk melamun menghadap kaca yang menampilkan pemandangan indah yang memanjakan mata.

Sesaat kemudian, pria itu berinisiatif untuk menghampiri si pemuda yang berada di pojok-kan tadi.

Entah kenapa, sepertinya pemuda tadi tidak menyadari akan keberadaan seorang yang ada di dekatnya. Akhirnya pria yang menghampirinya itu berdehem pelan,

"Ehem" suara baritone yang berasal dari depan dirinya ini sukses menarik perhatian si pemuda yang sedari tadi asyik melamun. Si Pemuda pun memberanikan diri untuk melihat asal dari sumber suara tersebut. Ia merasa sedikit terkejut kemudian ia mulai mengerutkan dahinya.

Pria yang tadi berdehem pun merasa tidak enak, namun entah kenapa dirinya malah meminta untuk duduk bersama si pemuda itu

"Um, bolehkah aku ikut duduk bersamamu? Disini sepi dan tak ada orang," ucapnya canggung. Pemuda tadi hanya menatapnya datar dan menganggukkan kepalanya.

Merasa disetujui akhirnya si pria tadi menarik salah satu kursi dan duduk tepat di hadapan pemuda yang sekarang sedang memainkan sebuah game di ponsel pintarnya.

"Maaf mengganggu, apa boleh aku berkenalan denganmu?" Tanya pria itu ragu-ragu. Si pemuda itu menghentikan aktivitas bermain game di ponsel pintarnya, menyimpan ponselnya di depan meja lalu menatap pria yang sekarang sedang menatapnya juga.

Pemuda itu lagi-lagi menganggukkan kepalanya, lalu tangannya terulur untuk berjabat "boleh, perkenalkan namaku Beomgyu, Choi Beomgyu" ucapnya dengan senyum manis di akhir kata.

'Manis' batin si Pria.

"Aku kang Taehyun, salam kenal Beom." balas si pria itu sambil membalas jabatan tangan Beomgyu. Selanjutnya, mereka berjabat tangan cukup lama, tanpa ada niatan untuk melepaskan tautan tangan oleh salah satu pihak. Tetapi, tautan tangan itu harus terlepas karena seorang pelayan yang datang sambil menyerahkan buku menu. Buru-buru mereka melepaskan tautan tangan dengan tergesa.

"Tuan, mau pesan apa?" Tanya si pelayan.

"Hm, seperti biasa saja.. aku ingin pesan teh hijau dan seporsi omlet keju dengan tambahan bacon cincang" ucap pria itu.

"Baik tuan, tunggu sebentar.. kami akan membuatnya" pelayan itu pergi meninggalkan meja dan bergegas pergi ke dapur guna memesankan pesanan Taehyun pada koki yang sedak berkutat di dapur.

"Kau? Menyukai omlet juga?" Tanya Beomgyu.

"Iya, kenapa memangnya?" Jawab Taehyun singkat.

"Um benarkah? Aku juga menyukainya," ucap Beomgyu dengan raut mata yang berbinar.

"Ah hehe, kita sama-sama menyukai omlet ternyata ya" ucapnya ramah, "oh ya Beom, apa kau sudah makan?" Tanya Taehyun. Beomgyu menganggukkan kepalanya "sudah, Tae. Aku tadi sudah memesan omlet juga" ucapnya. Lalu setelah itu hening, tidak ada obrolan sama sekali.

Kemudian pelayan datang sebuah nampan yang di atasnya berisi pesanan Taehyun, teh hijau dan omlet dengan irisan bacon cincang.

Taehyun menyantapnya dengan tenang. Disela-sela acara makannya itu, Taehyun tiba-tiba bertanya lagi kepada Beomgyu. Alhasil Beomgyu yang tadinya sedang asyik bermain game lagi di ponsel pintarnya itu menghentikan kegiatannya.

"Beom, ngomong-ngomong ini sudah mau malam. Apa kau tidak ada niatan untuk pulang?" Tanya Taehyun dengan nada lembut.

Beomgyu terkejut mendengar perkataan Taehyun, bagaimana bisa dirinya tidak menyadari bahwa sebentar lagi akan menuju malam? Sedangkan Beomgyu sendiri belum menemukan tempat tinggal. Bagaimana dan di mana ia akan tinggal sekarang?

Beomgyu melamun dan menggigit kuku jarinya.

Taehyun bingung karena Beomgyu tidak kunjung menjawab pertanyaanya dan malah menggigit kuku. Lalu sekali lagi iapun bertanya pada Beomgyu, "um.. Beom? Apa kau tak apa?" Tanyanya.

Sadar akan namanya dipanggil, Beomgyu menatap Taehyun. Tatapan kosong, hingga lama-lama terdengar isakan dari Beomgyu

"H-hiks.." isak Beomgyu. Taehyun terkejut, buru-buru ia menyambar tisu yang ada di hadapannya dan mengusapkannya pada pipi Beomgyu yang sekarang sudah basah dengan air mata.

"E-ehh.. Beom, jangan menangis" ucapnya panik seraya menenangkan

Namun bukannya berhenti, tangisan Beomgyu malah semakin kencang dan membeludak "H-hiks, Taehyun hueee.." Taehyun makin panik. Untung saja kantin itu sepi, hanya ada Beomgyu dan Taehyun saja. Jadi mereka berdua tidak akan malu, dan disangka macam-macam oleh orang lain.

Entah mendapat keberanian dari mana, saat itu Taehyun tanpa pikir panjang malah menarik tubuh Beomgyu ke pelukannya. Beomgyu sendiri tidak memberontak, Taehyun mengusap-usap punggung Beomgyu lembut agar Beomgyu berhenti menangis.

Dan benar saja, beberapa saat kemudian Beomgyu mulai berhenti menangis, lalu Taehyun melepaskan pelukannya. Menangkup pipi Beomgyu yang sedikit chubby lalu mengusap jejak air mata yang mengalir di pipi chubbynya itu.

"Ada apa? Kenapa kau menangis, Beom?" Tanya Taehyun lembut.

Beomgyu terdiam. Namun lama-lama ia juga menjawab pertanyaan Taehyun "a-aku.. tidak a-ada tempat t-tinggal taee.." lirihnya. Taehyun mengerutkan dahinya, ia tak mengerti akan maksud perkataan Beomgyu

"Maksudmu bagaimana Beom?" Beomgyu menelan ludahnya kasar. Lalu ia kembali menjawab pertanyaan Taehyun "ceritanya panjang, dan aku benar-benar tidak punya tempat tinggal sekarang" lirihnya.

"A-aku tidak mengerti, tapi kau mau tinggal di mana kalau begitu, Beom?"

"Tidak tahu" jawab Beomgyu lemas.

Taehyun menghela nafas, "hmm.. Baiklah, kalau begitu kau ikut aku. Kau boleh tinggal di rumahku" ucapnya. Beomgyu sontak menatapnya senang dengan mata yang berbinar. Gemas, seperti mata anjing

"Benarkah?" Pertanyaan Beomgyu dibalas anggukan oleh Taehyun. Beomgyu bersyukur karena dipertemukan dengan orang baik seperti Taehyun. Padahal mereka barusaja mengenal beberapa jam lalu.

"Ayo bersiap, kita cepat-cepat ke rumahku. Ini sudah mah malam." Beomgyu mengangguk dan bersiap. Sementara Taehyun pergi ke tempat kasir untuk membayar pesanan dirinya, sekalian pesanan Beomgyu juga.

• • •


"Taehyun, eum.. kita kerumahmu menggunakan apa? Mobilmu dimana" Taehyun menepuk jidatnya.

"Aish, aku lupa.. maafkan aku, aku tidak membawa mobil saat itu dan kebandara menggunakan Taksi," ucapnya.

"Eum begitu ya, yasudah kalau begitu ayo kita tunggu Taksinya di sana" Beomgyu menunjuk sebuah tempat khusus menunggu Taksi yang tak jauh dari tempat mereka berada.

"Ayo," ucap Taehyun sambil menggenggam tangan Beomgyu. Beomgyu sontak kaget dengan perlakuan Taehyun saat ini, "e-ehh?" Kaget Beomgyu.

"Tidak apa-apa, biarkan saja seperti ini ya. Takutnya kau kedinginan jadinya aku menggenggam tanganmu. Supaya tidak dingin" ucap Taehyun.

"Oh begitu ya.. yasudah deh tidak apa-apa" kata Beomgyu santai.

Tak lama, sebuah Taksi kosong pun melintas. Taehyun dan Beomgyu langsung saja melambai-lambaikan tangan supaya Taksi berhenti.

• • •

"Eum Taehyun? Apa kau benar-benar tidak keberatan kalau aku menumpang di rumahmu" tanya Beomgyu

"Haha tidak lah," jawab Taehyun tertawa garing

"Benarkah? Kau tidak meminta syarat apapun kan?" Tanyanya lagi

"Syarat? Hmm, ada sih.. tapi,"

"Tapi apa?" Tanya Beomgyu memotong perkataan Taehyun

"Nanti saja deh, biar aku fikirkan dulu. Sekarang sini" dengan tiba-tiba Taehyun malah menarik badan Beomgyu ke dekapannya. Beomgyu yang diperlakukan seperti itupun kaget. Sudah dua kali Taehyun bersikap seperti ini padanya. Jantungnya benar-benar berdebar.

"T-taee.." ucapnya lirih

"Ssstt, sudah tidak apa-apa biarkan saja seperti ini. Kau pasti dingin kan?" Beomgyu mengangguk

"Nah, makannya. Biarkan seperti ini saja ya" ucap Taehyun sambil menghirup aroma Rambut Beomgyu.

'Wangi, wangi semangka' batinnya.





Tbc!

Hallo temen-temen! ini ff pertamaku yang dibuat 2O19 lalu. Rasanya udah lama banget, ya. Tapi aku baru ada waktu buat rombak dan lanjutin cerita ini sekarang, 2O21. Aku minta maaf ya karena kalian harus nunggu lama.

Jangan lupa vote dan komennya ya, terimakasih! 💗

Continue Reading

You'll Also Like

56.4K 4.1K 27
Love and Enemy hah? cinta dan musuh? Dua insan yang dipertemukan oleh alur SEMESTA.
474K 5K 86
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
313K 23.8K 108
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
38K 4.9K 43
[DISCLAIMER!! FULL FIKSI DAN BERISI TENTANG IMAJINASI AUTHOR. SEBAGIAN SCENE DIAMBIL DARI STREAM ANGGOTA TNF] "apapun yang kita hadapi, ayo terus ber...