REASON ✔ [Draco Malfoy x Read...

By nairanonna

480K 57.8K 14.8K

JANGAN TERJEMAHKAN/REPUBLISH CERITA INI DI PLATFORM MANAPUN. __________________________________ [C O M P L E... More

1.
𝐍𝐎𝐓𝐄
3. [Name]
4. Cedric
5. [Name]
6. [Name]
𝐍𝐎𝐓𝐄
7. [Name]
8. [Name]
9. [Name]
10. [Name]
11. [Name]
12. Draco Malfoy
╯﹏╰
13. [Name]
14. [Name]
MAAF
15. [Name]
16. [Name]
17. [Name]
18. [Name] END
NOTE!
BOOK II

2.

26.6K 3.3K 814
By nairanonna

Namaku [Name] [Last Name]. Aku orang Asia dan pindah ke Eropa sewaktu aku masih kecil. Ayahku penyihir berdarah murni, dan ibuku kelahiran muggle. Tahu kan, yang biasa disebut 'muggleborn'. Dan olokan kasarnya mudblood. Oh, tapi ibuku tentu tidak serendah julukan 'mudblood' itu.

Keluarga kami cukup terpandang di kalangan penyihir. Ayah bekerja di Kementerian Sihir sebelum dia meninggal waktu aku berumur 6 tahun dan Ibuku seorang pengusaha yang sukses dengan usahanya itu—toko jubah, restoran di Diagon Alley, toko buku, dan beliau juga seorang penulis. Ibuku menulis apa saja yang bermanfaat. Namanya dikenal sebagai Kelahiran Muggle yang berbakat. Mungkin mirip seperti Hermione.

Wajahku lain dari anak-anak di Hogswart. Rambutku hitam. Mungkin, hanya Cho Chang, Patil bersaudara dan aku yang berwajah Asia. Mungkin juga karena aku orang Asia, orang-orang biasa memanggilku langsung dengan nama depanku, bukan nama belakangku.

Sekarang aku berada di tahun keempat Hogwarts. Umurku 14 tahun. Dan aku murid Asrama Gryffindor.

***

"[Name] kenapa kau tidak bilang kalau jago beladiri?" Hermione bertanya padaku setelah berada di perpustakaan.

Aku mendelik pada Hermione, "dan kenapa kalian meninggalkanku sendirian sih tadi?" gerutuku. Mereka bertiga hanya berpandangan lalu nyengir tanpa dosa. Yah buukan masalah yang besar juga sih. Tapi gara-gara mereka, aku mengalami degupan jantung yang lebih cepat dari biasanya.

Harry menjawab dengan cengirannya, "Aku berpikir kalau misalkan kau yang menangani Malfoy, dia tidak akan berani menjahilimu,"

"Iya [Name]. Kan kau mengaguminya. Kau sering diam saja kan kalau kami sedang berdebat dengannya? Mungkin kau kagum. Selama tiga tahun juga kau tidak memanggil namanya. Mungkin kali ini [Name] akan berjuang..." Ron mulai berkhayal yang tidak-tidak. Buru-buru kutimpuk kepalanya dengan buku.

Diam-diam aku melihat Hermione menatap Ron dengan pandangan yang lain dari biasanya.  Mungkin hanya perasaanku saja, atau aku yang mulai menyadari bahwa Hermione menjadi sedikit berbeda pada Ron? Dia juga kadang salah tingkah saat Ron terang-terangan menatapnya. Bahkan sampai menjatuhkan sendok saat makan malam kemarin gara-gara Ron membantu mengusap saus yang ada di bibir Hermione.

"Lucu sekali, Ron," aku menatapnya sinis. Dan tatapan Hermione kembali teralihkan. Kulihat dia sedikit salah tingkah karena kupergoki sedang memperhatikan Ron. Segera kubahas topik yang lain.

"Oiya Mione. Aku belajar dari lingkungan nenekku. Di sana ada dojo. Aku kadang belajar di sana saat mengunjunginya. Oh benar-benar menyenangkan loh!"

"Apa itu dojo?" tanya Ron heran.

"Kau keren [Name]. aku merasa tersiksa bersama keluarga Dursley. Alih-alih aku yang belajar beladiri, aku malah dijadikan samsak oleh Dudley. Yah itu dulu sih, sebelum aku masuk Hogwarts," Harry menghela napas. "Aku lega,"

"Aku ingin mempelajarinya. Hah... tapi Mum dan Dad tidak membolehkanku," Hermione murung.

"Apasih dojo itu?" Ron kesal tidak direspon. Hermione yang terganggu akan rengekan Ron segera menarik bahu Ron agar berhadapan dan Hermione menjelaskan dengan tidak sabaran sambil marah-marah

Aku dan Harry hanya terkikik.

"Tahu tidak, saat Piala Dunia Quidditch, aku melihat Death Eaters," Harry menyeletuk sambil membuang muka ke arah lain.

Aku terkejut dan langsung menatap Harry, "Kau serius? Maksudku, hei! Di tempat seramai itu berani sekali mereka berkeliaran?"

"Oh. Mereka mengacaukan semuanya. Merusak liburan yang harusnya menyenangkan,"

"Tahulah. Semoga saja bukan suatu pertanda yang buruk," gumamku.

"Apanya yang bukan pertanda buruk kalau itu Death Eaters [Name]?" Ron berkata dengan nada yang uh, menyebalkan.

"Aku hanya berdo'a saja. Kenapa sih kau,"

"Kenapa kau tertular sifat Hermione?"

"Karena kau menyebalkan,"

"Nilai pelajaranmu selalu bagus lo [Name]. Kau juga termasuk lima besar nilai terbaik Hogwarts seangkatan ini. Tapi aku heran, kau tidak pernah belajar. Nah, kau lebih menyebalkan [Name]. Aku dan kau sama-sama tidak belajar, tapi kenapa kau mendapatkan nilai yang lebih baik dariku?"

Aku memutar bola mata malas, "Aku selalu mengerjakan tugasku Ron. Tidak menyontek! Dan aku punya daya ingat fotografis,"
Harry, Hermione, dan Ron menoleh ke arahku serempak.

"Hah?"

"Iya. Artinya aku tidak akan melupakan apa yang sudah aku lihat dan dengar,"

Hermione menatapku galak, "Kenapa kau juga tidak bilang sih?"

Aku mengernyit heran, "Masa aku harus bilang tanpa sebab ke kalian?"

Harry terkikik, "[Name] selalu punya caranya sendiri,"

"Dan sekarang ceritakan soal Death Eaters itu secara lengkap," pintaku.

"Dan juga Harry, ceritakan juga pada kami kenapa kau bisa tertarik dengan Cho Chang," Hermione berkata tiba-tiba diikuti dengan semburat merah di pipi Harry.

***

Makan malam akan segera berlangsung. Kami berkumpul di aula. Aku selalu heran dan ingin tahu, benarkah masakan sebanyak itu berakhir tanpa sisa?

Kami duduk di kursi biasanya. Bangku guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam sudah diisi oleh Profesor Mad-Eye Moody. Saat tiba dari liburan tahun ajaran baru kemarin, dia tampak lebih kacau dari hari ini. Oarng biasa menyebutnya sebagai 'mata gila'. Yah, orang tidak akan tahu sebelum membuktikannya sendiri kan?

Dumbledore beridiri dari kursinya dan berdehem yang membuat seluruh isi aula diam.

"Aku akan menyampaikan," katanya, tersenyum pada anak-anak di hadapannya, yang semuanya masih terpana memandang Mad-Eye Moody, "kita mendapat kehormatan menjadi tuan rumah pertandingan luar biasa di bulan-bulan mendatang, pertandingan yang sudah tidak diselenggarakan lebih dari seratus tahun. Dengan sangat gembira aku mengumumkan bahwa Turnamen Triwizard—Turnamen Triwizard—akan dilangsungkan di Hogwarts tahun ini."

"Anda BERGURAU!" seru Fred Weasley keras.  Ketegangan yang memenuhi aula sejak Moody tiba mendadak mencair. Hampir semua anak tertawa, dan Dumbledore terkekeh senang.  "Aku tidak bergurau, Mr Weasley," katanya.

"Sampai mana aku tadi? Ah, ya, Turnamen Triwizard... nah, sebagian dari kalian mungkin belum tahu turnamen apa ini, Turnamen Triwizard pertama kali diselenggarakan kira-kira tujuh ratus tahun lalu sebagai kompetisi persahabatan di antara ketiga sekolah sihir terbesar di Eropa: Hogwarts, Beauxbatons, dan Durmstrang. Seorang juara dipilih untuk mewakili masing-masing sekolah, dan ketiga juara ini bersaing dalam menyelesaikan tiga tugas sihir. Ketiga sekolah ini bergiliran menjadi tuan rumah turnamen ini lima tahun sekali, dan kegiatan ini disepakati sebagai cara paling luar biasa untuk membina tali persahabatan di antara para penyihir muda yang berbeda bangsa—sampai, angka kematiannya menjadi tinggi sekali, sehingga turnamen ini tidak diteruskan." 

"Angka kematian?" bisik Hermione kaget. Tetapi anak-anak lainnya  tidak cemas seperti dia. Sebagian besar dari mereka saling berbisik dengan bersemangat, dan kulihat  Harry sendiri jauh lebih tertarik mendengar ten-tang turnamen ini daripada mencemaskan kematian yang telah terjadi ratusan tahun lalu. 

"Selama seratus tahun ini telah beberapa kali diusahakan untuk mengadakan kembali turnamen ini," Dumbledore melanjutkan, "sayang tak satu pun berhasil. Meskipun demikian, Departemen Kerjasama Sihir Internasional dan Departemen Permainan dan Olahraga Sihir memutuskan sudah saatnya kita mencoba lagi. Kami telah bekerja keras sepanjang musim panas untuk memastikan bahwa kali ini, para juara tidak dalam bahaya maut. Sang Juara akan mendapat piala dan hadiah pribadi sebesar seribu Galleon." 
Di semua meja asrama, aku bisa melihat anak-anak menatap terpesona Dumbledore, atau berbisik-bisik seru pada teman sebelah duduknya. Tetapi kemudian Dumbledore berbicara lagi, dan sekali lagi aula hening.

"Meskipun aku tahu kalian semua bersemangat untuk memenangkan Piala Triwizard bagi Hogwarts," katanya, "para kepala sekolah yang muridnya akan ambil bagian, bersama Menteri Sihir, telah sepakat untuk menerapkan pembatasan umur untuk para peserta tahun ini. Hanya pelajar yang telah cukup umur—yaitu tujuh belas tahun atau lebih—diizinkan mengajukan nama mereka untuk dipertimbangkan.

"Ini,"—Dumbledore sedikit mengeraskan suaranya, karena beberapa anak mengeluarkan suara marah mendengar keterangannya, dan si kembar Weasley men-dadak tampak berang—"adalah tindakan yang kami anggap perlu, mengingat tugas-tugas turnamen itu akan tetap sulit dan berbahaya, kendati kami telah mengambil langkah pengamanan, dan sangatlah tidak mungkin pelajar di bawah kelas enam dan tujuh sanggup menanganinya. Aku sendiri yang akan memastikan bahwa tak ada pelajar di bawah umur yang memperdayakan juri kita agar memilihnya menjadi juara Hogwarts." Mata biru mudanya bercahaya ketika memandang wajah murka Fred dan George.

"Oleh sebab itu kuminta kalian tidak usah membuang-buang waktu mendaftarkan diri jika usia kalian belum tujuh belas tahun."

Aku terkikik geli melihat raut kecewa teman-teman. Hermione tampak biasa saja, dia tidak tertarik mmengikuti hal semacam ini. Sama sepertiku.

Dumbledore berdehem lagi, "Sekarang, saatnya kita sambut rekan sekolah kita! Durmstrang dan Beauxbatons!"

Pintu aula terbuka dan datanglah siswa Durmstrang yang masuk berderap-derap. Aku bisa melhat Viktor Krum. Tak lama setelah mereka memberikan hormat pada Dumbledore, masuklah siswi Beauxbatons yang uh! Cantik-cantik. Kepala sekolah mereka juga tinggi besar padahal beliau seorang wanita, mirip Hagrid. Aku tidak percaya, Hogwarts pasti akan ramai!

Aku bertepuk tangan girang. Mataku mengelilingi aula melihat para siswa dan siswi yang berasal dari sekolah lain.

Hingga tatapan mataku bertabrakan dengan Malfoy. Dia juga tengah menatapku, membuat gerakanku terhenti.

Lagi-lagi seperti biasa, dia mengeluarkan seringaiannya. Aku menatapnya tidak suka dari jarak berapa meja. Namun, masih saja aku bisa menangkap gerakan bibirnya,

"Memperhatikanku?"

[.]

6 Mei 2019

Continue Reading

You'll Also Like

21.2K 2.6K 8
DRACO MALFOY X READER translated from drawlfoy.tumblr.com reader dan draco mendapat jadwal patroli bersama karena mereka berdua prefek. reader naksir...
432K 57.9K 31
JANGAN TERJEMAHKAN/REPUBLISH CERITA INI DI PLATFORM MANAPUN. __________________________________ [C O M P L E T E D] 13+ •Tahun Kelima: Harry Potter a...
375K 32.6K 27
[M] Jennie Kim wanita cantik yang harus menerima kenyataan bahwa ada kehidupan lain di dalam tubuhnya saat ini. Dunia-nya hancur berkeping-keping set...
140K 13.9K 22
✧˖°࿐ in which i write oneshots about draco malfoy and you. ➷ written in bahasa indonesia ©Harry Potter belongs to J.K R...