Bulan dan bintang

By Natasyatsrtung

22.4K 646 23

Aku..... Bulan purnama pita, umurku 17 tahun, hobiku membaca dan mendengarkan musik sekarang aku tinggal di j... More

Awalan
perkenalan
baru sadar
dia
deg dekan
diary bulan
sekolah bintang
bulan dan bintang
balap
Winner
Diary bulan 2
sekolah baru
perkenalan sekolah (bulan)
Diary bulan 3
teman pertama
bintang yang indah
bulan yang terang
roman
tentang dia
fighting
fighting-end
kenyataan
sulit?
ya udalah!!!
terusโ“โš panjangโš buanget!!!!
perlombaanโ€ผ
perlombaan-di mulai๐ŸŒŸ
diary bulan 4
iam girls A muslim
perlombaan-dimulai โญ-3
perasaan
perlombaan-dimulai โญ-4
perlombaan-dimulai โญ-5

perlombaan-di mulai๐ŸŒŸ-2

285 7 0
By Natasyatsrtung

"Enggak"

"Lah"

Sekarang jam 14:02, para peserta fashion show telah berkumpul untuk di panggil namanya. Mereka sudah siap dengan baju-baju kekinian. Sedangkan bulan dia masih ke susah untuk memilih baju yang bisa terlihat fashionable, sekarang dia berada di ruang ganti khusus untuk peserta yang memilih pakaian untuk mereka. Dengan sedikit menarik nafas akhirnya dia mulai memilih ulang baju-bajunya, "enaknya pakai apa ya? Aku kan bukan orang jakarta mana bisa tau fashion mereka?"

"Ini pake ini" chika memberi jaket jins dengan baju kaos dalamnya berwarna putih, sedangkan celananya jins sedikit robek di bagian lutut dan terakhir sepatu snekers. Kemudian chika menganjurkan bulan untuk rambutnya di urai begitu saja dengan ada gelombang-gelombang di bawah rambut. "Udah gak usa make-up, biar kesannya simpel" bulan mengangguk.

Bulan masih saja memikirkan kejadian tadi saat chika pergi meninggalkan dia saja sendiri,saat setelah lomba melukis.

"Mohon para peserta-peserta fashion, segera bersiap-siap karena acaranya akan di mulai. Sekali lagi-----"

Dengan segeranya bulan berlari ke arah belakang panggung.

_____________

"Woi bintang!"

"Kenapa?" bintang sedang asik bermain game online di hp Androidnya. "Ke perlombaan fashion show yuk" ajak ficky yang sedang semangat. Tumben hari ini semangat. Ya iya lah kalo yang mau di lihat cewek-cewek cakep 😁.---------.

Bintang hanya menggeleng dia sedang fokus dengan gamenya. Fadli kembali cuek dia masa bodo untuk membujuk bintang tidak seperti ficky, yang maunya banyak banget!!!!.

Ficky berusaha membujuk hingga akhirnya terpaksa menggunakan jurus pamungkasnya. "BINTANG!".
"OH, BINTANG.".
"AYO KE TEMPAT FASHION SHOW"

Tak hanya itu ficky menggoyangkan badan bintang dan kembali berteriak tidak jelas. Hanya untuk memancing bintang saja agar mau dan menyerah. ( dasar di ficky kadal sempak! 😁 )

Kemudian ficky merebut hpnya bintang dan ya! Sang pemilik hpnya naik darah sampai tanduknya mulai terlihat, fadli yang tau situasinya akan seperti apa langsung mengambil tindakan agar tidak ada yang beribut. "Ayok ke tempat fashion show"

"Emang mau ngapain di sana" bintang menatap fadli malas.

Fadli hanya menjawab. "Lihat-lihat".

"Udah ayukkk"ficky menarik tangan bintang dan fadli. Mereka berdua hanya pasrah. Terutama untuk bintang yang sepertinya tidak ada niat dan tertarik untuk melihat-lihat. Toh di sana itu tentang fashion-fashion saja , baginya perlombaan fashion begitu sangat membosankan.

"Sekali-kali.... Elu harus lihat-lihat fashion yang sedang trening" celoteh ficky, dia menggandeng bintang dengan erat takut bintang lepas.

Fadli sedang sibuk dengan handphonenya, banyak pesan yang masuk.

"Lo taukan bahwa gue ini jomblo pengen nyari pacar juga, elu juga gak bosan pa"

Bintang hanya diam tampa merespon ocehan ficky, yang tentunya membuat bintang enek dengar nya.

Fadli menggeleng "lalu apa hubungannya dengan lo ngajak kita ke sana. Buat cari cewek gitu?"

Ficky menghentikan jalannnya "ha! Nah itu tau sapa tau kita bisa dapat jodoh di sana kan jodoh itu harus di cari"

Bintang memukul lengan ficky. "Lo kita itu ajang cari jodoh pa? Itu lomba fashion show!"

Fadli menghela nafas, sabar itu ada kunci dari segalanya. "Sudah jangan banyak bertingkah ayo!"

Dan pasrah itu adalah jalannya.

(Hahaha dasar ficky sempak. Di kirain lomba fashion show ajang pencarian jodoh kali ya, tinggal milih mau yang mana ajah!)

di sana sudah banyak orang yang datang membuat ramai acara yang di nanti-natikan, setelah ini berakhirlah acara perlombaan untuk hari pertama ini. mereka semua berusaha untuk mendapatkan tempat yang bisa melihat para perserta tampil, ada yang sudah bersiap-siap di paling depan.

Bulan gugup dia sedang di belakang panggung, di saat seperti ini tidak ada yang memberi dukungan untuknya. Bahkan chika tidak terlihat sama sekali bukankah dia ada tugas di bagian panggung?

Chika....kemana? Bulan menghela nafasnya pelan.

Terdengar suara ribut-ribut di denpan ruang rias. saat bulan ingin keluar dia tak salah dengar bahwa.

"Heh! lihat saja nanti siapa yang bakalan menang dan akan menangis!" itu suara cewek, suaranya terdengar tidak asing untuk bulan. Dia seperti pernah mendengar suara itu, tapi... Dia lupa. Siapa?.

Dan tak lama lawan bicara cewek itu pun membalasnya. "hm, oke. lihat saja Queen abal-abal. Biasanya orang yang angkuh itu akan kalah"

Bulan mengerutkan keningnya. Jadi posisinya di sini mereka sedang bersaing siapa yang akan jadi pemenangnya. di saat-saat bulan sedang cemas dengan perlombaan ini di tambah mendengar percakapan tadi membuat dia takut akan kalah, tiba-tiba ada seseorang yang masuk tampa mengetuk pintu. "Keluar".

"Me..memangnya acaranya sudah di.. Mulai?"

"Belum sedikit lagi 2 menit lagi" kata chika. Itu chika.

"Chika" ucap bulan pelan.

"Hm?"guman chika.

"Kau kenapa? Tadi...kenapa kalu meninggalkanku saat tempat melukis itu. Kau marah?" Bulan berusaha untuk mengungkapkan apa yang sedang di pikirannya.

"Masalah kenapa aku meninggkanmu begitu saja... karena aku lupa, tadi mereka ada meminta bantuan kepadaku" alasan yang tak bisa bulan terima. Tidakkah alasan yang lain yang lebih tepat dugaan bulan. Sepertinya chika sedang tidak mood. Pikir bulan.

"Dan masalah aku yang menghilang dan aku baru muncul sekarang bukan karena aku marah. Bulan. Aku hanya sedang PMS mood ku sekarang sedang berubah-ubah dan sedang dalam tidak baik" jelas chika panjang lebar. Bulan ber o  .

"Maaf kalau begitu chika" Ucapan maaf itulah yang keluar dari mulut bulan, dia merasa tidak enak telah berburuk sangka kepada sahabatnya itu. Chika hanya mengangguk.

"Para hadirin sekalian mohon menepati tempat yang sudah disiapkan, sebentar lagi acaranya akan di mulai"

____________

Bulan gugup bukan main, mengetahui bahwa lomba akan di mulai pun membuat bulan cemas. Keringat dingin mulai membasah, chika melihat dari ke jauhan dan menghela nafasnya ia mengerti dengan sikap bulan. "Ini minum, setelah itu tarik nafas dan rilexs jangan gugup. Entar pas nyampe si sana malah malu-maluin deh. Kan gak lucu" bulan memukul lengan chika pelan. "Ishh kok doain nya gitu banget sih chika"

"Enggak babyku... Gak doain kok, cuman bilang doang" bulan mencibir. "Ya, yang aku dengar itu kalo setiap omongan adalah doa! ? makanya jangan ngomong-ngomong yang gak baik-baik deh". Chika tertawa pelan.

"Iya-iya deh. Dah sana, bentar lagi mau mulai" chika mengibas tangannya di udara, seperti mengusir. Tapi chika hanya bercanda.

Bulan membuang muka pura-pura ngambek.

"Baiklah, para hadirin sekalian kita akan saksikan peserta-peserta fashion show tahun ini"

Sorak-sorak tepuk tangan menghiasi perlombaan ini. Bulan dengan urut nomor 7 segera bersiap-siap karena setelah perempuan urut 6  dia akan maju dan akan menghadapi banyak orang yang datang menonton perlombaan ini.

Bintang risih sekali menatap sekitarnya banyak orang sedangkan sahabatnya yang satu ini ficky, bersorak-sorak tak jelas. Dasar udik. Ficky tak henti-hentinya dengan ke usilannya dengan meneriaki para nama peserta-peserta lomba, mencari muka lebih tepatnya.

"Diam woi berisik tau" bintang menutup kuping nya yang ingin lepas dari tempatnya,mendengar suara Tarzan di sampingnya. Tidak cocok di sini cocoknya di hutang, temenan ama gorilan, wkwkwkwk.

Bagaimana reaksi kalian saat melihat sahabat kalian gila-gilaan di tenga-tengan lomba?

Ehehe malu ya 😁 author mah langsung minggat.

Lanjut guys, masih sama tak lama fadli menarik rambut ficky dengan gemas, "mau henti atau gue botakin habis!" kata fadli sadis. Ficky dengan cepat menggeleng tak ingin rambutnya menjadi gundul bersih tak ada tanda-tanda kehidupan.

"Jangan dong ntar gue kayak pak Kumis itu lagi, tidak ada tanda-tanda kehidupan" bintang berdecih. Dasar ficky banyak alasan. "Udah diam kalo gak kita balik nih"

"Peserta nomor 1,2,3,4...,..."

"Peserta nomor 6"

Dengan sekali tarikan nafas, bulan berjalan dengan sedikit ragu-ragu, dia berusaha untuk terlihat tenang dan berjalan dengan santai. berusaha untuk tersenyum walau sebenarnya dia gugup. Bulan menatap para penonton, banyak yang memberi tepuk tangan ada yang bersiul juga dan memotret bulan, "tenang bulan, ini adalah kesempatan kamu buat nunjukin ke orang-orang bahwa kamu itu bisa! Kamu akan buktikan ke semua orang yang udah remehkan kamu".    "cukup tarik nafas, angkat muka kedepan tatap muka para penonton, siap dengan situasi dan santai. Jangan malu-maluin yang kayak di bilang chika"

"Huuu.... Guys kalian liat deh yang ini imut banget, tapi masih sedikit kaku. Tapi...bagi gue itu gak masalah diakan anak baru jadi baru tau, tetep aja mukanya itu loh bikin gemess..." celotehannya siapa? Ya, siapa lagi kalau bukan si ficky sempak!.

"Gemes-gemes aja lo! Emang mau loe apaain ha! Pas gemes-gemes gitu?" balas fadli.

"Ya gue cubit lah...--" tak lama ficky mendapat tabokan dari bintang dengan enaknya.

"Anjir..... Untung kawan ya, bukan lawan kalau bukan----- bla bla bla sampai selanjutnya" bacot ya ( 😂😂 )

Next

Setelah bulan merasa dia sudah selesai bergaya-gaya di atas panggung, dia mulai turun lewat tangga untuk peserta berikutnya. Saat sudah berada di belakang panggung baru lah bulan meng hebuskan nafasnya pelan. ( efek gugup guys. Huntung gak sampai pinsang ya, ntar kayak alay lagi 😋 ) bulan melihat sekeliling tak ada perempuan berambut pendek. Dimana chika?.

Bulan menghembuskan nafasnya, lagi-lagi dia sendirian tak ada orang di sampingnya "sedang mencari seseorang?" bulan menengok

"Ha?"

"Lo lagi cari seseorang?" ulangnya lagi. Bukan menjawab bulan malah menundukkan mukanya, malu.

"Hai" dia melambaikan tangannya di muka bulan, membuat si cewek itu menatap lawannya dengan gugup. "I-iya.. Kak roman"

Roman tertawan pelan, dia memegang pundak bulan "gak usah gugup gitu, dan lagian juga gue cuman nanya. Lo belum jawab pertanyaan gue, lagi cari seseorang?" bulan cengengesan "hm, lagi cari chika nih kak"

Roman ber'o' "santai...mungkin lagi sibuk tuh anak dan ya, gak usah panggil gue kaka juga kali gue kan seangkatan ama lu" roman memberi senyum yang manis kepada bulan, membuat bulan tersipu malu.

"Eh, iya ka- eh. Roman"roman gemes dengan tingkah bulan sampai-sampai dia mencubit pipi bulan dengan gemas.

"Eh...gue duluan ya. Gue mau cek sekitar panggung dulu. Ya.. Dahh" bulan mengangguk dan membalas dengan lambaian tangan. Bulan tersenyum tipis, dia berharap dengan pergi ke ruang ganti maka akan bertemu dengan chika. Dan betul di sana chika sedang memberi instruksi untuk para peserta agar bersiap-siap.

"Chika!" panggil bulan. Chika menatap bulan bingung.

"*Berambung*"

___________________

Haiii guys welcome back to my story guys. I hope u like.

Don't forget to vote and coment. Plis support me with manner vote and criticism

silahkan Comment insyaallah aku bisa bales satu-satu ya :)

Selalu untuk dukung bulan dan bintang.

See you next chapter

By : natasyatsrtung

Next  chapter

Continue Reading

You'll Also Like

460K 52.3K 34
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
1.7M 104K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...
640K 60.1K 45
๐–๐€๐‘๐๐ˆ๐๐† ๐Ÿ๐Ÿ–+ [ ๐—ž๐˜†๐—น๐—ฒ๐—ฟ ๐—ฆ๐—ฒ๐—ฟ๐—ถ๐—ฒ๐˜€ ๐Ÿฏ ] D'arcy, nama Tengahnya yang berarti kegelapan melambangkan kehidupannya. Tidak ada siapapun yang...
350K 28.3K 23
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...