KIM FAMILY [REPUBLISH]

By RosellaKim27

603K 19.6K 1.4K

----[ R E S T ]---- *SEMENTARA ON HOLD* Keharmonisan sebuah keluarga berdarah Belanda dari pasangan Stefano d... More

PROLOG
CAST
πŸ”± Part 1 : Gendong
πŸ”± Part 2 : Back Yard
πŸ”± Part 3 : Bukan Hilang
πŸ”±Part 5 : Bodyguard
πŸ”± Part 6 : Fourza
πŸ”± Part 7 : Problem
πŸ”± Part 8 : Runyam
πŸ”± Part 9 : Found You
πŸ”± Part 10 : Boomerang
πŸ”± Part 11 : Berdamai
πŸ”± Part 12 : Kim's Entertaiment
πŸ”± Part 13 : Terciduk
πŸ”± Part 14 : Find the Truth
πŸ”± Part 15 : Diantar Yoongi
πŸ”± Part 16 : Bad Day + Mood
πŸ”± Part 17 : Bis Kota
πŸ”± Part 18 : Where's Papa?

πŸ”± Part 4 : Luar Angkasa

16.3K 1K 69
By RosellaKim27

*Please vote and comment first*
Dont be siders!

~Enjoy Your Journey~

--🍀🍀🍀--

Stefan yang sebelumnya mendengar Alice berteriak, segera menyusul dengan langkah kaki yang terpogoh-pogoh. Yang awalnya merasa takut terjadi sesuatu yang buruk pada salah satu kesayangannya, kini hilang begitu saja kala ia melihat kondisi halaman mansion yang tidak bisa dibilang baik-baik saja.

Semuanya terlihat berantakan dan kacau balau. Entah ia harus khawatir bahwa ini adalah ulah orang dewasa yang memiliki niat jahat atau bukan. Tapi yang pasti ia yakin, aksi kejahatan atau penyerangan besar tidak akan menciptakan kekacauan yang terasa menyenangkan untuk anak-anak seperti ini.

"Kenapa ini Ma?" tanyanya seraya berjalan mendekat pada sang istri yang sama-sama menggeleng sebab tidak tahu. Masih shock juga sambil melihat-lihat sekelilingnya.

"Anak-anak? Kalian gak apa-apa 'kan? Gak ada yang luka 'kan?" Stefan yang kepalang penasaran dan merasa tidak mendapatkan jawaban segera bertanya dengan terburu-buru.

"Hah? Gak ada yang luka sama sekali kok," jawab Taehyung sedikit bingung. Kenapa Papanya bertanya begitu dengan raut wajah kusut khawatirnya.

"Emh-- Pa. Bukan kok bukan, ini beda cerita," timpal Hoseok seraya tersenyum kikuk, mengetahui kekhawatiran Stefan yang menjerumus ke arah sesuatu.

Stefan yang mendengarnya pun menghela napas lega dan mengangguk lesu. Ia pikir mansion ini telah diserang atau dimasuki orang jahat yang berniat melukai anaknya.

"Seokjin? Sebenernya ada apa ini? Jelasin sama Mama kenapa bisa kayak gini?" tanya Alice meminta penjelasan pada si sulung yang sedaritadi masih terlihat diam.

"Lebih baik Mama tanya langsung sama pelaku utamanya."

Seokjin menunjuk Jungkook dan Lala dengan dagunya. Setelah itu ia ikut duduk di sebelah Namjoon sebab kakinya sudah terasa pegal karena terlalu lama berdiri juga lelah dengan sikap adik-adiknya yang selalu sukses membuatnya pusing berat.

Dan di sini raut wajah Alice berubah terkejut sebab baru menyadari atensi kedua anak bungsunya yang berada di sana juga.

"Adek? Jungkook? Astaga, ini juga kenapa ya Tuhan? Kok kalian penuh busa gitu sih?" sewot Alice histeris melihat anaknya yang basah kuyup dan penuh busa. Antara ingin tertawa dan terkejut melihat penampilan kedua anaknya yang sangat berantakan.

Jungkook menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "Maaf Ma, Pa. Jungkook sama adek udah nakal hari ini," adunya penuh sesal.

Stefan tersenyum kecil dan terkekeh setelah mendengar penjelasan Yoongi yang baru saja dibisikkan tepat di telinganya.

"Udah Ma, jangan marahin mereka berdua. Maklumin ajah, nanti Papa suruh orang buat beresin semua ini," ucap Stefan lembut guna menenangkan Alice yang ia kira sudah emosi itu.

Alice menghembuskan napasnya lelah, lalu ia menyuruh kedua anak nakalnya itu untuk mendekat padanya. Lagipula mana mungkin ia tega memarahi anak-anaknya ini. Urusan penjelasan lebih detail, nanti akan ia tanyakan langsung pada suaminya.

"Hahaha ya ampun. Kalian ini ngapain aja sih? Lihat ini muka sama rambut kamu ada busanya dek." Hoseok tertawa melihat Lala dan membantu membersihkan busa yang ada di tubuh adiknya tersebut.

"Mama gak akan marah sayang. Mama tadi cuma takut kalian kenapa-kenapa," tutur Alice yang paham betul jika kedua anaknya sedikit takut jika akan dimarahi.

Alice tertawa sambil membantu mengelap busa yang ada di wajah Jungkook dengan tissue yang ia ambil dari dalam tasnya. Sementara Lala dibantu oleh Hoseok yang terlihat telaten sekali seperti dirinya.

"Mandi dulu sana. Udah itu kita makan siang," perintah Alice.

"Tapi Ma, baju kita basah. Nanti lantainya jadi licin dong." Lala menunjukkan bajunya yang sudah habis basah kuyup.

Alice menempatkan jarinya di dagu seolah sedang berpikir, benar juga pikirnya. Baju kedua anaknya basah. Bisa-bisa ada yang terjatuh atau terpeleset dan itu berbahaya.

"Mama ada ide!" pekiknya dengan senyum yang menurut anak-anaknya terlihat sangat menyeramkan.

"A-apa Ma?" Tanya Jungkook gugup sebab sudah mendapatkan firasat buruk.

Alice tersenyum lebar yang terkesan sangat misterius, "Abang ... anak-anak Mama yang tampan, bawa adik kalian. Ayo ikut Mama," seru Alice, lalu ibu muda itu berbalik menuju tempat kekacauan berada.

Meninggalkan Jungkook dan Lala yang tiba-tiba merinding sebab semua abangnya itu mendekat dengan senyum yang tidak kalah lebar dan itu sungguh menakutkan.

"Hahaha kalian gak akan bisa kabur."

"Mau kemana hm?"

"Perintah Mama itu adalah perintah mutlak dan bersifat wajib."

"Ayo ikut!"

Kedua tangan mereka berdua sudah dicekal dan dikepung tanpa ada celah sedikit pun untuk melarikan diri dari sana.

"AAAA LEPASSS! PAPA TOLONG!"

Dengan santainya Stefan hanya tersenyum kecil dan melambai ringan dengan sebelah tangannya, "Papa tunggu di sini. Ikuti saja kata Mama kalian." Yang tentu saja semakin membuat Lala dan Jungkook memekik keras ketika tubuh keduanya digotong menjauh.

"Mama mau ngapain sih? Ini panas loh Ma," rengek Lala protes sebab ia dan Jungkook didudukkan di atas rumput di mana tempat kejadian perkara kenalakalan mereka tadi berada.

"Diem, Mama mau mandiin kalian di sini," ujar Alice sambil menggulung lengan dress mewahnya dan menerima selang taman yang diberikan oleh Namjoon.

"Loh, Ma?! Kenapa harus di sini juga sih!" teriak Jungkook tidak terima, "Jungkook bisa kok mandi sediri di kamar!" lanjutnya kembali merengek.

"Kalian kalau balik ke kamar nanti lantainya basah terus jatuh. Dan Mama gak mau hal itu sampai terjadi, paham?"

"T-tapi Ma-- "

"Anak kecil jangan banyak protes. Nurut aja kenapa sih. Kalian dari kecil telanjang juga udah biasa kita lihat kok," sahut Seokjin begitu lugas sehingga mengundang tawa mereka semua.

"Ih, adek malu Mama," pekik Lala sembari menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Yoongi yang melihat tingkah sang adik hanya menggeleng sambil terkekeh lirih. Gayanya itu sudah seperti perawan yang hendak diapa-apakan. Padahal pria pucat itu yakin, bahwa otak adiknya belum sampai ke ranah yang seperti itu.

"Nurut bisa kan? Hitung-hitung ini adalah hukuman kalian untuk semua ini." Namjoon berucap begitu berat, membuat keduanya tidak bisa untuk menolak.

"Iya deh iya maaf."

Pada akhirnya Jungkook dengan Lala hanya bisa berpasrah pada Alice yang membasuh tubuh mereka berdua dengan selang taman. Sementara para abang bertugas membasuh dan menyabuni kedua adiknya sambil sesekali ditambahi dengan bumbu kejahilan.

"Loh?! Kok abang juga yang kena? Tuh kan jadi ikut basah!" Seokjin berteriak tidak terima ketika Lala baru saja menyipratkan air ke arahnya.

"Hahaha rasain tuh makanya jangan jahil!"

"Heh! Diem gak! Ma lihat Ma adek jahil nih." Aduan Namjoon membuat Lala tertawa sangat puas dengan pembalasannya yang terasa setimpal.

"Abang yang duluan! Adek bales juga lah."

"Eh, adek kok selangnya diam--- " ucapan Alice seketika terpotong sebab putri satu-satunya itu sudah mengarahkan selang air yang mengalir deras pada semua abangnya itu tanpa terkecuali.

Menimbulkan pekikan kaget dan teriakan tidak terima sebab semua kena basahnya. Dan Lala malah tertawa begitu bahagia bersama Jungkook sang partner in crime nya dalam aksi pembalasan mereka itu.

Melihat reaksi bahagia sang adik bungsu yang begitu lepas, maka semua abangnya hanya berpasrah dan mengikuti permainan yang adiknya ciptakan. Walau harus basah-basahan tapi tidak apa, asalkan tawa orang terkasih mereka terdengar dan kebersamaan mereka terjaga, mereka rela melakukan apa saja demi orang tersayang.

"Papa kok masih diem di sana? Ayo ke sini! Mama juga ikutan kok!"

Berakhir dengan Stefan yang ditarik paksa dan masuk dalam permainan mereka. Dan tawa itu semakin besar tatkala keluarga kesepuluhan itu saling melempar bahagia walau dengan hal sederhana sekalipun.



---

"Welcome to my universe princess!"

"Universe matamu! Ini kamar Bang Tae, ini kamar!"

Taehyung tertawa lepas mendegar sewotan protes adik bungsunya yang kini berada di gendongan koalanya. Kamarnya merupakan tempat di mana Lala akan disekap setelah ia berhasil membujuk dan menculik adiknya itu untuk menginap di kamarnya malam ini.

"Yah gakpapa. Abang emang namain kamar ini universe kok." Taehyung membawa Lala ke ranjang berukuran king size miliknya.

Lala menyamankan dirinya di atas ranjang empuk Taehyung dan menoleh pada sang Abang yang sudah berbaring di sebelahnya, "Ya gak salah sih, universe. Orang temanya juga luar angkasa gini. Kalau mau belajar tata surya di sini juga bisa." Lala mengakui jika kamar Taehyung bertema luar angkasa dan terdapat banyak ornamen cantik seperti bintang, bulan, planet dan koleksi barang mahal lainnya yang bertemakan space.

"Abang tertarik banget sama luar angkasa. Jadi, Papa sengaja buat tema kamar Abang kayak gini," jelas Taehyung.

"Kalau gitu, kenapa Abang gak mau jadi astronot?"

"Simple. Abang nggak mau jauh dari Mama, Papa, Abang, sama kamu. Astronot itu satu pekerjaan yang berjasa tapi gak menjamin Abang pulang dengan selamat."

Lala hanya mengangguk lalu ia merebahkan dirinya dan menghadap ke wajah Taehyung yang begitu dekat dengannya. Begitu pula dengan Taehyung yang langsung mengikis jarak di antara mereka dan membalut tubuh keduanya dengan selimut hangat. Bisa ia pastikan bahwa tidurnya di malam ini akan terasa lebih spesial juga indah.

Menit ke menit berganti, kedua kakak adik itu masih betah berbincang banyak hal. Namun sepertinya Taehyung sudah tidak kuat untuk terus meladeni ucapan adiknya.

"Ih Abang jangan tidur dulu. Adek takut! Gak bisa tidur nih!" Lala memaksakan kedua kelopak mata Taehyung tetap terbuka.

Taehyung berdehem dan membuka matanya sayu. Ia baru ingat jika adiknya ini tadi sore tidak sengaja tertidur, jadi mungkin akan susah untuk tidur di malam hari. Taehyung harus memutar otak supaya adiknya ini bisa tidur atau ia sendiri yang akan menjadi tawanan Lala untuk tetap terjaga sepanjang malam.

"Eh mau ikut gak dek?" tanya Taehyung tiba-tiba dengan suara serak basahnya yang khas.

Lala menatap lekat ke arah Taehyung, "Kemana?" tanyanya.

"Ketemu temen-temen Abang. Mereka ini badannya hijau, tinggi, baik, suka ngajakin keliling pake pesawat pribadi mereka yang bentuknya unik banget loh dek."

Mata Lala membola mendengar ucapan Taehyung, "Temen Abang Hulk?! Tapi kok punya pesawat sih?"

Taehyung tersenyum mendengar adiknya sudah masuk ke dalam cerita dongengnya.

"Bukan lah, mana ada. Lebih keren temen Abang ini, setiap malam pasti Abang ikut mereka. Makanya mau cepet-cepet tidur."

Taehyung sedikitnya menceritakan kembali bagaimana awal mula ia dengan temannya itu bertemu. Ia merasa ini akan berhasil kala melihat Lala mulai menguap dan sayu karena terlalu larut dalam dongeng anehnya.

"Adek mau ikut Abang. Bawa Adek juga main sama mereka," racau Lala sedikit terkantuk-kantuk di atas bantalnya.

Taehyung terkekeh lalu mencium gemas dua pipi adiknya, "Iyah sayang. Kan ini kita mau ke sana. Sekarang yang perlu adek lakukan cuma pejamin mata. Terus bayangin kalau kita berdua lagi terbang dan ada di universe Abang."

"Hmm."

"Kebayang?" Melihat adiknya mengangguk maka Taehyung segera melanjutkan cerita karangannya, "Terus Abang tarik Adek ke salah satu tempat yang cantik banget. Kita disambut hangat dan kamu ketemu sama banyak temen Abang. Habis itu kita diajak keliling pakai pesawat mereka yang unik."

"Kamu seneng banget di sana karena bisa lihat bintang, bulan, sama planet lain dari dekat. Udah gitu ka--"

Karangan Taehyung yang sudah terlanjur lancar dan menyenangkan harus terhenti ketika mendengar dengkuran halus yang ternyata berasal dari adiknya. Ternyata Lala sudah jatuh tertidur sebab dongeng dari Taehyung.

Pelukan keduanya ia eratkan. Taehyung menyempatkan untuk mematikan lampu kamarnya. Setelahnya kamar itu benar-benar terlihat seperti di luar angkasa. Langit dengan dinding kamar begitu terlihat indah dengan kerlap-kerlip bintang dan bulan yang memancarkan sinarnya masing-masing.

"Goodnight and have a nice dream my little princess. Hope you find your universe."

Cup

Kecupan selamat malam itu menjadikan penutup hari di antara Taehyung dan Lala. Keduanya menyelami bunga tidur masing-masing dengan senyuman yang terpantri. Melepas sejenak penat yang telah dilakukan seharian ini dan mengharapkan esok yang lebih baik lagi dari hari yang lalu.


---

"Apa kamu yakin dengan semua prakira ini? Kita bisa memulai penyelidikan rahasia lagi secara perlahan."

"Sangat yakin. Jika kita terlalu santai maka akan ada celah besar untuk mereka masuk dan menyerang kita. Selagi kita mengurus kasus biasa, kita juga harus selalu siaga dengan kasus besar yang kemungkinan akan terjadi."

"Jika kau sangat yakin, besok malam kita adakan rapat di markas besar. Kita diskusi lebih dalam dan melanjutkan penyelidikan."

"Itu bagus. Kita tidak bisa anggap remeh mereka seperti apa, karena mereka belum berani muncul. Setidaknya kita harus siap dengan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi."

"Jadi, permainan ini dimulai besok bukan?"

"Ya. Kau tidak perlu khawatir, aku akan tetap memantaunya supaya dia tidak berani macam-macam. Tim khusus yang telah ku latih pun siap turun langsung ke lapangan."

"Bagus sekali. Kau selalu bisa ku andalkan."

"Sudah menjadi tugasku Master."

--🍀🍀🍀--

'Hai, its been 1 month right?'

Minggu, 20 Februari 2022

Continue Reading

You'll Also Like

5.4M 231K 54
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
2M 103K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

445K 21.2K 47
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
RAYDEN By onel

Teen Fiction

3.5M 220K 67
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...