ALEXANDER

Par Joy_anna22

954K 49.6K 2.1K

[ Warning content 21+ ] Banyak adegan dewasa. Bagi yang belum cukup umur, diharap tidak membaca Masa depan da... Plus

BAGIAN 1. AWAL
BAGIAN 2. ANCAMAN
BAGIAN 3. XANDER
BAGIAN 4. NATASHA
BAGIAN 5. KELUARGA
BAGIAN 6. SISI GELAP
BAGIAN 7. KEMARAHAN
BAGIAN 8. MABUK
CHAPTER 9. MANTAN ISTRI
CHAPTER 10. BEBAS
CHAPTER 11. DUNIA
CHAPTER 12. BERSEMBUNYI
CHAPTER 13. TETAP DISINI
CHAPTER 14. FOTO
CHAPTER 15. KEMBALI
CHAPTER 16. BICARA
CHAPTER 17. ANAK ANJING
CHAPTER 18. PEMBUKA
CHAPTER 19. BUKU KENANGAN
CHAPTER 20. MANTAN PACAR
CHAPTER 21. BULLY
CHAPTER 22. MENGERTI
CHAPTER 23. KEHILANGAN
INTERMEZO
CHAPTER 24. KEBENARAN
CHAPTER 25. MAKE LOVE
CHAPTER 26. JANJI
CHAPTER 27. BERSULANG
CHAPTER 28. SAKIT
CHAPTER 29. WILL YOU MARRY ME?
CHAPTER 31. OLD FRIEND
CHAPTER 32. MORNING SEX
CHAPTER 33. PREGNANT
Chapter 34. RAHASIA BESAR
Chapter 35. Makan Malam
Bab 36. Sepatu Kecil
Chapter 37. Kabur
Chapter 38. Alasan
Chapter 39. Sunyi
Chapter 40. Penolong
Chapter 41. Sam
Chapter 42. Kembalinya Sam
Pemberitahuan - Hiatus
Chapter 43. Pertemuan Kembali
Chapter 44. Terbongkar

CHAPTER 30. A PARTY

20.2K 1K 54
Par Joy_anna22

Tangan Xander menelusup ke balik selimut yang menutupi tubuh Violetta.

"Xander," erang Violetta pelan. Tangan Xander bermain di dalam sana, membuat tubuh Violetta sedikit menegang. "Aku masih mengantuk," protesnya dengan tetap menikmati tiap sentuhannya.

"Xander!" Violetta berteriak saat Xander meremas satu dari dua asetnya. Xander begitu usil. Ia seolah tidak membiarkan Violetta untuk bangun lebih siang. Ia mengganggunya, dengan caranya sendiri yang begitu menyebalkan.

Masih dirasa gagal membangunkan Violetta, tangan Xander menuruni tubuh Violetta dan mulai bermain. Seketika Violetta menjepit tangan Xander di bawah sana.

"God!" Violetta membuka matanya. "What do you want?!" Kesalnya.

"A morning sex?" Tawarnya.

Violetta menggelengkan kepalanya. "Kupikir semalam kita sudah melakukannya cukup lama!" Protesnya.

"Tiga jam. Hanya tiga jam." Xander menyeringai. "Ayolah," rayunya.

"Hanya kaubilang?!" Violetta memang tahu Xander memiliki nafsu yang begitu besar. Tapi kali ini, Xander begitu manjanya. Ia tidak berhenti merayu Violetta.

"Apa jika aku memberinya, kau akan membiarkanku tidur lebih lama?" Violetta memicingkan matanya.

"Oh, it depend on how you treat me," Xander tersenyum nakal.

"Let we see," Violetta balas tersenyum.

Ia bangkit, memutar tubuh Xander dan duduk di atas perutnya. Belum sempat Violetta melancarkan aksinya, sebuah ketukan di pintu kamar mengganggu kegiatan mereka.

Violetta memandang ke arah pintu. "Sepagi ini?" Gumamnya penasaran. Dan yang lebih membuat Violetta heran, Xander, jika biasanya ia akan membiarkan apapun yang mengganggu sexnya, kini ia justru menyuruh Violetta untuk mengenakan pakaiannya dan mengecek siapa yang mengetuk. Tentu saja Violetta segera mengenakan pakaiannya dan membuka pintu.

Betapa terkejutnya ia ketika melihat Anette, Margareth, Glorry, dan Sam berdiri tidak jauh dari muka pintu, dimana dibelakangnya, ruangan didekorasi begitu indahnya dengan banyak bunga dan pita. "Xan..der?" Violetta melirik Xander yang tengah duduk bersila di atas kasurnya, tersenyum puas. "You said that you will marry me, right?"

Violetta tertegun haru. Ia kemudian tersenyum sembari mengusap setitik air mata harus yang mendesak keluar. Xander jr yang berlari memutarinya dengan ekor berkibas seolah paham bahwa Tuannya akan menikah. "Of course," Violetta mengangguk cepat.

"Malam ini, aku mengadakan pesta. Aku akan mengundang semua kolegaku. Aku akan memperkenalkanmu pada mereka."

"Kau mempersiapkan semuanya secepat ini?" Violetta terbelalak.

"Rode akan mendapatkan hukuman jika ia gagal menyiapkan apa yang kusuruh," jawabnya. Violetta memicingkan matanya. Xander benar-benar..

"Undang siapapun yang ingin kau undang, tidak kurang, tidak lebih karena siapa yang kau undangan malam ini, aku akan mengundangnya di hari pernikahan kita." Lanjutnya.

"Siapapun?"

Xander mengangguk. "Siapapun yang kau mau," Xander mengecup puncak kepala Violetta. "Aku harus ke kantor sekarang," Xander menatap layar ponselnya. "Setelah kematian ayah, akan ada banyak kejutan yang terjadi di kantor."

Violetta mendadak begitu khawatir. Ia tahu siapa Xander, dia adalah pewaris tahta yang tidak diakui oleh keluarganya. Setelah kematian ayahnya, apapun bisa terjadi tanpa diduga. Bagaimana jika keluarganya mencoba menyakiti Xander? No, God, don't let something bad happen to Xander, please..

Menyadari kekhawatiran wanitanya, Xander mengelus pipi Violetta dengan lembut. "Don't worry, Babe. I'm the strongest," sombongnya. Violetta tersenyum kecil. Yeah, I know him," begitu batinnya.

"Tapi kau harus tetap menjaga dirimu," pinta Violetta. Xander mengangguk.

"Okay, Babe,"

***

Siang ini, bersama Sam, ia berniat untuk mengunjungi Ayahnya. Kebetulan, Ayahnya ada di rumah saat ini. Selain itu, ia berencana untuk menemui Dom dan tentu saja Pamela. Sebenarnya, ia tidak yakin apakah mengundang Pamela dan suaminya adalah ide yang bagus. Tapi, bagaimanapun Pamela adalah sahabat terbaik yang pernah Xander punya. She's like a Guardian Angel for Xander. She protect Xander from the bullies.

"Kau pernah melihat kolega-kolega Xander? Aku penasaran seperti apa orang-orang di lingkungan Xander.." seloroh Violetta. Alunan musik pop kesukaannya menemani perjalanan mereka.

Sam hanya tersenyum penuh arti. "Kau akan tahu." Jawabnya. Violetta berdecak. Jawaban Sam semakin membuatnya penasaran. Menjalin hubungan dengan Xander cukup lama, tidak menjadiinnya tahu orang-orang seperti apa di lingkungan Xander. Yang ia tahu hanya wanita-wanita yang mengejar Xander.

Tanpa terasa, mobil sampai di depan sebuah rumah. Yes, Pamela's house. Violetta pun turun dari mobilnya, melangkah masuk ke halaman rumah. Belum sempat ia mengetuk, sosok pria bertumbuh tinggi besar membuka pintu.

"Ada yang bisa kubantu?" Tanyanya. Langkahku terhenti.

"Daddy! Lily merebut mainanku!" Suara salah satu putri Pamela terdengar dari dalam. Violetta mengerti, itu Richard, suami Pamela.

"Oh, halo," Violetta mengulurkan tangannya. Richard membalasnya dengan tatapan heran siapa yang datang dan tampak begitu akrab. "Aku teman Pamela."

"Honey?" Richard memanggil Pamela. Tak lama berselang, dengan masih menggunakan apron, Pamela datang. Ia tersentak tatkala melihat Violetta di depan pintu dan Richard yang membukakan pintu.

"Violetta?"

"Do you know her, honey?" Tanya Richard. Ia yakin ia mengenal semua teman Pamela, tapi tidak dengan yang satu ini.

Pamela mengangguk ragu. Ia memandang Violetta sejenak lalu menarik nafas panjang. "Kekasih Xander,"

Sepertinya memang bukan ide bagus untuk datang ke sini. Mendengar nama Xander, Richard marah begitu besarnya. Matanya melotot wajahnya memerah. "How dare you come to my house!" Bentaknya keras.

Melihat Violetta dibentak seperti itu, Sam, yang menunggu di mobil bergegas turun.

"Hei! Jangan bentak Violetta!" Sam pasang badan di hadapan Richard. "Dia datang ke sini dengan niat baik!"

"Siapa lagi kau?!" Kini Richard berhadapan dengan Sam. Ia bahkan menunjuk wajah Sam. "Take this woman away from my house!" Richard mendorong bahu Violetta. Sam segera menangkisnya.

"Watch out you, jerk!"

"Hei!!" Violetta dan Pamela dengan cepat melerai. "Hentikan, Sam!" Violetta menarik Sam sebelum semuanya terlambat. Richard, siap memukul Sam dan semua akan kacau jika itu terjadi.

"Honey, calm down," Pamela menenangkan suaminya. "Kau membuat anak-anak takut. Violetta, tolong tinggalkan kami. Maaf," pinta Pamela lirih.

Violetta menghela nafas. "I'm sorry. I just...aku hanya ingin hubungan kalian membaik. Ini sudah berlalu lama. Nanti malam, datanglah ke rumah. Xander mengadakan pesta dan aku ingin kalian datang. Aku akan membantu agar kalian berdua membaik," ujar Violetta. "Here's my number. Please, hubungi aku jika kau berubah pikiran."

Pamela menggeleng. "Bukan ide yang bagus,  Violetta." Jawabnya takut.

"Dia tidak akan mempermalukanmu lagi, aku janji," bela Violetta. Pamela tetap menggeleng.

"It's okay. I put it in here." Violetta meletakkan catatan berisi nomor ponselnya di atas meja. Ia kemudian memutuskan untuk pergi.

Di dalam mobil, berkali-kali Violetta menarik nafas dalam. Baginya, berhadapan dengan Richard cukup mengerikan. Jika Sam tidak ada, entah seperti apa jadinya. Ia mulai ragu apa ini akan berjalan sesuai rencananya. Ya, ia ingin Xander dan Pamela berbaikan. Begitupun dengan Richard.

"Apa yang membuatmu berpikir untuk menikahi Xander?" Tanya Sam tiba-tiba. Violetta tertegun.

"Kenapa kau bertanya itu?" Alis Violetta berkerut.

"You know him. He's bastard!" Umpatan Sam tiba-tiba, membuat Violetta terlonjak kaget.

"Sam? Kau baik-baik saja? Apa yang ingin kau katakan sebenarnya?" Umpatan yang keluar dari mulutnya seolah bukan Sam yang mengatakan. Itu tercetus begitu saja tanpa bisa Sam kendalikan.

"Sam? Jika ada yang ingin kau katakan, katakan, Sam. Jangan kau tahan seperti ini." Ucap Violetta.

Sam menarik nafas dalam. Ia kemudian menepikan mobilnya. "Violetta." Ucapnya. "Kalau dia menyakitimu, beritahu aku, Nona. Aku akan menjemputmu dan membawamu pergi jauh darinya."

Tiba-tiba saja Sam meletakkan tangannya di tengkuk leher Violetta dan memaksa Violetta untuk mendekat ke wajahnya. He wanna kiss her!

"Sam!" Violetta berusaha menghindar namun cengkeraman tangan Sam lebih kuat darinya. Ia menahan wajah Violetta, memaksa untuk menciumnya tidak peduli dengan Violetta yang berteriak menolak keinginan Sam.

"SAM!" Teriakan keras Violetta menyadarkan Sam. Sam memandang Violetta sedih.

"Maafkan aku," itulah kalimat terakhir yang ia ucapkan sebelum Violetta memutuskan untuk kembali ke rumah. Sikap Sam barusan menakutinya.

"Kau harus istirahat, Sam." Kata Violetta pelan. Sam hanya diam.

Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

16.4M 641K 37
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
345K 2.1K 18
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) Hati-hati dalam memilih bacaan. follow akun ini biar lebih nyaman baca nya. •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan sa...
370K 19.6K 49
Ravena Violet Kaliandra. Mendengar namanya saja membuat satu sekolah bergidik ngeri. Tak hanya terkenal sebagai putri sulung keluarga Kaliandra yang...
2.2M 104K 53
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _𝐇𝐞𝐥𝐞𝐧𝐚 𝐀𝐝𝐞𝐥𝐚𝐢𝐝𝐞