Good step :
1. Add library / reading list untuk notif update-an
2. Baca.. jan boomvote
3. Vote komen sebagai tanda menghargai work kuki 😭
♡Happy Reading♡
•
•
•
"Zao shang hao (good morning), Renjun!'
"Renjun! Ni hao shuai(you're very hansome)!"
"Huang Renjun! Ni hao ma(how are you)?"
"Renjun!"
Renjun hanya tersenyum menanggapi sapaan teman-teman di kampusnya. Benar, satu tahun telah berlalu. Hari ini Renjun akan beralih ke semester dua di kampusnya, ia mengambil jurusan Seni dan Musik.
"Renjun, sore ini lo sibuk?" tanya Lucas, kakak tingkatnya, teman dekat Renjun.
"Emangnya kenapa bang?" tanya Renjun.
"Gue mau minum bareng Winwin sama Kun, mau?" ajak Lucas.
"Hm, ngga deh bang. Gue mau jogging di Fuxing Park," tolak Renjun halus.
"Oke dah. Gue cabut dulu ya!" teriak Lucas.
"Yow!!"
•
•
•
Keringat Renjun bercucuran membasahi wajah dan tubuhnya. Renjun sudah sejam berolahraga dan jogging di Fuxing Park, sendirian. Setelah merasa cukup, ia pun berhenti untuk duduk di salah satu bangku taman. Tangannya sibuk menyeka keringatnya setelah meneguk air di dalam botol mineral miliknya.
"Ya, lo kaga mau nyeka keringat gue?"
"Ogah!"
"Setidaknya lo harus hargain gue abang elo."
Tiba-tiba saja Renjun mengingat Eunbi.
"Hah.." Renjun hanya bisa menghembus pelan nafasnya.
"Gue sendiri yang bilang ke lo kalo gue ini abangnya elo," ujar Renjun pada dirinya sendiri.
"Bodoh ah. Move on Njun, move on!"
Renjun menepuk kedua pipinya beberapa kali.
"HELP!"
BUG!
Renjun terkejut ketika mendengar teriakan minta tolong. Ia mencari sumber suara dan mendapati seorang lelaki yang sudah terkapar di tanah, di depan seorang wanita.
"Maam, you must be carefull. No save here, you understand?"
Wanita itu tersenyum sembari menyerahkan sebuah tas yang Renjun pikir ialah milik wanita bule paruh baya itu.
"Oh my God. Thank you so much!" ucapnya senang sekali.
"Hei, pencopet itu kabur!" teriak orang lain yang ada di sana.
"Biarkan saja," jawab wanita ini sembari menguncir rambutnya yang berantakan.
Renjun tak mempedulikannya dan mulai berkutat dengan ponselnya. Banyak yang menanyakannya kabarnya, termasuk Eunbi. Tapi Renjun sudah memutuskan kontaknya dengan Eunbi selama satu tahun penuh.
Tititk-titik air mulai jatuh di layar ponsel Renjun.
"Hujan.."
Untung saja dia sudah memprediksi sebelum pergi dan membawa payung kecil.
"Udah hampir gelep, gue harus pul---."
BRUK!
Tak sengaja seseorang menabrak Renjun. Keduanya mengeluh kesakitan.
"Duibuqi, wo bushi guyi de.. (sorry, i didn't mean it..)"
"Mei guanxi.. (no problem..)"
Setelah meminta maaf kepada Renjun karena telah menabraknya, wanita itu melanjutkan larinya karena takut kehujanan.
Renjun yang menatap ke bawah mendapati sebuah kalung jatuh.
"AH! HEI! KALUNG LO!" teriak Renjun.
Sayang, karena hujan yang semakin deras, wanita itu tak mendengarnya lalu menghilang di balik hujan.
"Rara?"
•
•
•
END
BITTER SWEET
Thanks to all readers❤
Bonus :
Halo gue kuki, akhirnya kelar hehe. Ini beneran kelar gaes, kaga main-main gue. Makasih banyak yang udah ikutin Bitter Sweet dari awal sampai akhir. Ini gue mau drop perubahan cover dari awal sampai ff ini kelar awokawokawok
Itu kaga berurutan, soalnya gue kaga tau urutannya yang mana wkwkwk. Sekian dari kuki, see you in next fanfiction(?)