"Tidak begitu buruk kan?"
"Cukup baik"
Sahut Krystal. Yang tengah terduduk manis di kursi penumpang mobil Lucas. Mereka baru saja menyelesaikan pertemuannya bersama sahabat-sahabat Lucas.
"Jika kau berpikir buruk. Keburukan akan benar-benar terjadi padamu. Tapi jika kau berpikir baik, mungkin saja keberuntungan akan datang"
Ujar Lucas...
●●●
(FlasBack)
"Ingin memesan apa Tuan"
Ujar seorang pramu saji di Cafe tersebut dengan ramah.
"Aku ingin coffe latte"
Ujar Lucas memesan terlebih dahulu.
"Dan kau sayang apa yang kau inginkan?."
Tanya Lucas pada wanita cantik di sisinya.
"Aku.. orange juice saja"
"Hanya itu?"
"Ya.."
"Baiklah 1 coffe latte dan 1 orange juice"
Ujar Lucas pada pelayan itu.
"Hey kau Daniel apa yang ingin kau pesan?"
Tanya Lucas..
"Apa kau menyediakan Wine, cocktail dan sejenisnya?"
Ucap Daniel bertanya pada pramu saji itu.
"Apa kau pikir ini Bar Daniel?.. ckckck.. berhentilah ketempat itu"
Ujar Lucas kesal.
"Aku hanya bertanya apa salahnya"
"Salah,, karna kau bertanya di tempat seperti ini"
Geram Lucas..
"Emm.. maaf tuan. Kami tidak menyediakan minuman beralkohol. Apa tuan ingin memesan menu yang lainnya"
Ucap Pramu saji itu menengahi.
"Baiklah.. aku mau latte macchiato saja"
"Baik tuan"
Sahutnya sopan.
"Dan Tuan,, apa yang ingin anda pesan?"
Pramu saji itupun menanyakan satu-satunya pria yang tidak berbicara sedikitpun di antara mereka.
"Ah... apa?"
Tanya pria itu terkejut..
"Apa yang ingin kau pesan Nadeo?"
Ujar Lucas mengulang kembali perkataan pelayan itu.
"Ah... samakan saja seperti kalian"
Ucapnya.
"Apanya yang di samakan. Kami semua memilih minuman yang berbeda"
Kata Lucas.
"Apa... emmm.. kalau begitu. Hot Chocolate saja"
"Baik Tuan.. makanannya apa kalian ingin memesannya juga?"
Tanya pramu saji itu untuk kesekian kalinya.
"Bawakan kami menu spesial di Cafe ini"
Kata Lucas memutuskan.
Setelah mencatat semua pesanan mereka Pramusaji dengan Name tag Starla itu. Pergi meninggalkan mereka.
"Hey.. Nadeo kau kenapa?"
Tanya Daniel pada sahabatnya itu yang hari ini terlihat sepeti tidak baik-baik saja.
"Aku?... tidak apa-apa"
"Kau tampak tidak fokus, tidak biasanya"
"Tidak apa-apa, tenang saja"
"Ya... aku pikir kau menatap pelayan itu, karna kau mengarahkan pandangamu padanya. Tapi ternyata kau sedang melamun rupanya".
Ujar Lucas.. menambahkan
"Ck... sudahlah jangan pedulikan aku. Kita bertemu bukan untuk membicarakan aku"
Nadeo mencoba menghentikan ucapan 2 sahabatnya ini.
Akhirnya mereka mulai mengobrol tentang banyak hal sembari menunggu pesanan mereka datang.
dari pekerjaan hingga kehidupan pribadi mereka.
"Bagaimana bisa kau mau menjadi kekasih pria berisik seperti Lucas Krystal?"
Tanya Daniel heran.
"Entahlah aku sendiri tidak mengerti"
"Apa kau sudah pernah memakan makanan buatan Lucas Krystal?"
Tanya pria itu lagi.
"Ya.. saat awal kami bertemu dia selalu membuatkan aku makanan di pagi hari. Tapi sekarang sudah tidak lagi"
"Nah.. itu adalah jawabannya..."
"Apa maksudmu Daniel?"
Tanya Lucas yang tak mengerti begitu pula dengan Krystal.
"Lucas menaruh serbuk ajaib di dalam makanannya"
Ujar Nadeo tiba-tiba.
"Apa?..."
"Hey... kau... jangan racuni pikiran kekasihku, bodoh"
Tukas Lucas kesal sedangkan Daniel dan Nadeo hanya terkekeh geli melihatnya..
"Jangan dengarkan mereka Krystal aku benar-benar tidak menaruh apapun di makananmu sayang"
"Benarkah?"
Tanya Krystal seolah tak percaya.
"Tentu saja.. aku tulus membuatkan makanan itu untukmu tanpa maksud tertentu"
"Aku tidak percaya. Kau pasti memiliki maksud tertentu membuat semua itu"
"Tidak,. Sungguh"
Ucap Lucas meyakinkan.
Krystal terkekeh kecil melihat wajah panik Lucas. Pria itu benar-benar lucu.
"Kau tertawa Krystal?"
tanya Lucas tak percaya.
"Kau benar-benar menyangka aku akan percaya perkataan mereka tentang serbuk ajaib Lucas?.. di jaman se moderen ini dan kau menyangka aku percaya?"
Krystal kembali terkekeh geli mengetahuinya.
"Dengan susah payah aku mendapat kepercayaan darimu Krystal. Aku hanya takut kau termakan omongan pria-pria sialan itu"
Tutur Lucas.
"Dan kalian... awas saja jika kalian berdua meracuni pikiran kekasihku.. aku akan mecoret nama kalian dari daftar sahabatku"
Ucap Lucas sembari menatap kesal 2 sahabatnya itu.
"Aku tidak keberatan"
Ujar Daniel santai.
"Sepertinya aku juga tidak ada masalah"
Imbuh Nadeo acuh dan kembalibterfokus pada smartphonenya.
"Ck... kali..."
Ucapan Lucas terpotong oleh kedatangan pramu saji yang mengantarkan pesanan mereka.
"Maaf mengganggu Tuan dan Nona, ini pesanannya"
Ujar pramu saji itu sembari meletakkan pesanan mereka di atas meja.
"Ini adalah menu spesial kita hari ini Tuan Waffel coklat dengan vanila es krim dan toping berry"
Lanjut Pramu saji itu meletakkan piring terakhirnya.
"Selamat menikmati Tuan dan Nona"
Ucap Pramu saji bernama Starla itu sebelum meninggalakan meja mereka.
"Berkat dirimu aku jadi memakan makanan seperti ini"
Ujar Daniel.
"Sesekali kau harus memakan makanan yang manis Daniel. Jangan hanya memakan makanan yang di buat dengan berbagai macam jenis alkohol"
Ucap Lucas.
"Lidahnya sudah terlalu hambar untuk merasakan rasa makanan"
Tambah Nadeo sembari menikmati hot chocolate pesanannya itu.
"Sesekali kau juga harus merasakan nikmatnya Cocktail Nadeo"
"Yaa... mungkin lain kali"
Beberapa saat kemudian mereka akhirnya menyelesaikan makanannya.
"Kami sudah lama berteman Krystal, kami sekolah dan tinggal di lingkungan yang sama. Jangan terlalu canggung terhadap kami, Lucas juga banyak menceritakan tentangmu kepada kami. Jadi sedikit banyak kami tau tentangmu"
Ucap Daniel.
"Kau adalah kekasih Lucas. Jadi anggap saja kami juga temanmu"
Lanjutnya lagi pada wanita itu.
"Dan untuk pria di sebelahku ini,, kau jangan hiraukan dia. Dia memang terkadang terlihat begitu dingin dan pelit bicara. Ya... dia ingin menjerat wanita dengan pesona ke misteriusannya"
Tutur Daniel lagi semabari menggoda Nadeo yang sedari tadi memang lebih banyak diam.
"Ya.. dia yang paling irit bicara di antara kita. Mungkin dia takut suaranya habis"
Tambah Lucas bergurau.
"Apa kalian sedang membicarakan aku?"
Bukannya marah atau kesal Orang yang sedang di bicarakan malah berpura-pura tidak mengerti.
"Cihhh... aku berdoa agar kau benar-benar bodoh nanti Nadeo"
Lucas kesal dengan sikap Nadeo yang sulit sekali terpengaruh.
"Tapi sepertinya Tuhan enggan untuk mengabulkannya"
Sahut Nadeo santai.
Sambil menikmati hot chocolate yang tersisa.
Melihat keramahan dan juga sikap baik kedua sahabat Lucas membuat Krystal tanpa sadar menerima kehadiran mereka. Tanpa rasa takut dan juga ragu Krystal mulai berbaur dengan mereka mengikuti arah pembicaraan mereka dan sesekali juga bergurau bersama mereka.
Lucas benar 2 sahabatnya adalah orang yang menyenangkan.
Dan Krystal begitu bersyukur bisa mengenal mereka. Walaupun kadang mereka akan saling mengejek tapi di sisi lain persahabatan mereka begitu kuat dan loyal
Dengan 3 kepribadian yang berbeda mereka bisa saling mengerti dan menerima.
Sungguh sangat sulit mendapatkan sahabat seperti itu dan dalam hidup Krystal ia tak pernah menemukannya.