2.

2.7K 121 1
                                    

"Krystal.. Sejak kapan kau tinggal di sini?"
Tanya Lucas di tengah kesibukannya melahap pizza pesanannya.

"Sudah 7 tahun"
Sahut Krystal singkat.

"Sudah cukup lama. Kenapa semua cat di Rumah ini berwarna putih dan abu-abu?, barang-barangnya juga"

"Karna aku menyukai warna itu"

"Akan lebih indah jika warna catnya lebih cerah"

Lagi dan lagi Lucas begitu banyak bicara.
Membuat Krystal selalu kesal di buatnya.

Dengan geram Krystal menatap Lucas dengan tatapan yang tak bisa di artikan.

"Ada apa, kenapa kau menatapku begitu?, apa ada sesuatu di wajahku?"
Tanya Lucas yang tak nyaman di tatap begitu intens oleh Krystal.

"Apa kelebihanmu adalah banyak bicara?, sudah lebih dari 15 menit kau disini dan kau tidak berhenti berbicara dan bertanya"

"Ahh.. itu. Aku pikir kau menatapku karna aku tampan"

"Dan terlalu percaya diri"
Ucap Krystal mendengus meremehkan.

"Kenapa kau begitu dingin?"
Tanya Lucas.

"Apa?"

"Kau begitu dingin seakan tak tersentuh. Begitu tertutup dan asing. kau hidup di dunia dengan begitu banyak orang di dalamnya. Tapi kau seakan membuat duniamu sendiri yang hanya ada kau penghuninya.
Kenapa?"
Tanya Lucas dengan serius. Membuat Krystal terpaku sesaat.

"Dunia ini sangat luas, tapi kau membuat sekat dalam hidupmu tak mengizinkan orang lain untuk menyentuhmu"

Ucapan Lucas begitu menohok Krystal membuatnya kehabisan kata-kata.

"Aku tidak perlu menjelaskan apapun padamu, kau hanyalah orang yang kebetulan tinggal tepat di depan rumahku. Kau bukan siapa-siapa yang berhak mempertanyakan segala hal padaku"

"Kau tau Krystal. Sikapmu mencerminkan seakan-akan kau takut pada dunia dan mencoba melarikan diri"

Entah kenapa, tak ada yang salah dari perkataan Lucas hanya saja ucapnya membuat Krystal terluka.

"Aku mengizinkanmu kerumahku bukan untuk menilaiku, menerka-nerka apa yang terjadi padaku. Sebaiknya sekarang kau kembali kerumahmu. Dan terimakasih atas pizzanya. Kau tau pintu keluar bukan?"
Ucap Kristal begitu kesal.

"Baiklah.. aku akan pulang sekarang. Tapi aku akan kembali lagi.. selamat malam Krystal"

Lucaspun pergi meninggalkan kediaman Krystal.

Sedangkan wanita itu, kini telah termakan perkataan Lucas. Semua yang Lucas katakan terus saja terngiang dalam benak Krystal.

Dia ingin mengatakan jika semua itu tidak benar, dia hidup normal layaknya manusia pada umumnya.

Dia hanya tak menyukai keramaian, dan orang-orang seperti Lucas, orang-orang yang banyak bicara.

Tapi kenapa mendengar apa yang Lucas katakan membuatnya terluka.

Bukankah kau harusnya biasa saja jika apa yang mereka tuduhkan kepadamu tidak seperti kenyataannya.

●●●

"Hi Krystal.
Selamat pagi,

Maaf aku tidak bisa menunggumu seperti biasanya, ada yang harus aku kerjakan hari ini.
Aku membuatkan omlet untukmu, semoga kau menyukainya.

Sampai jumpa,
Semoga harimu menyenangkan"

Itulah yang tertulis di secarik kertas di atas kotak makan yang tergeletak di depan pintu rumah Krystal.

Hug ME (The Fantastic3 Series)ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang