24.

1.4K 76 0
                                    

"Lucas?..."
Krystal membelalakkan kedua matanya terkejut.
Belum selesai keterkejutannya dengan kedatangan Daniel dan ternyata Daniel membawa berita yang lebih mengejutkan.
Rasanya lututnya terasa lemas..
Ia tak bisa mengatakan sepatah katapun untuk mengespresikan perasaannya bahkan setitik air matapun tak dapat menetes.

Hingga ia berada di dalam mobil Daniel.

"Bagaimana bisa dia kecelakan di kota ini?"
Tanya Krystal sesaat setelah ia berhasil mengendalikan dirinya.

"Hari itu setelah dia tau kau pergi dari ibu kota. Dia segera mencarimu, dan akhirnya kami menemukanmu di kota ini. Dan Lucas tak bisa menunggumu hingga esok pagi. Dia segera melakukan penerbangan saat itu juga dan sampai ke kota ini hampir tengah malam"
Jelas Daniel.

"Mungkin karna kelelahan dan juga saat itu sudah malam Lucas mengendarai mobil menuju rumahmu. Namun sepertinya sesuatu terjadi dan dia berakhir di rumah sakit"
Lanjut Daniel menceritakan kronologis kecelakaan Lucas pada wanita yang tengah duduk di kursi penumpang di sisinya.

Dia sangat yakin jika Krystal sangat terkejut sekarang.

"Jadi semua itu karna aku?"
Ujar Krystal lirih.

Rasa bersalah seketika saja menyerang perasaannya.

Kemarin dia dan Lucas terlibat percekcokan besar lalu sekarang dia mendengar Lucas kecelakan dan itu karna dirinya..

Krystal benar-benar merasa bersalah untuk itu.

Kata-kata seandainya.. kini memasuki pikirannya.

Seandainya dia bisa mengendalikan dirinya,
Seandainya dia mendengarkan penjelasan Lucas,
Seandainya dia tidak pergi
Mungkin Lucas tak akan ada di dalam rumah sakit sekarang.

"Krystal"
Panggil Daniel

"Sebelum kita bertemu Lucas, bisakah kita berbicara sebentar?"
Tanya Daniel kemudian.

●●●

Saat ini Daniel dan Krystal tengah berada di sebuah Cafe yang jaraknya mungkin tak jauh dari rumah sakit tempat Lucas di rawat.

"Lucas menceritakan semuanya kepadaku apa yang terjadi pada kalian"

"Aku tau ini bukan urusanku. Tapi aku tidak ingin kejadian 5 tahun lalu terulang lagi.. dan itu akan membuat Lucas hancur lagi"
Ujar Daniel..

Krystal mengerutkan dahinya bingung.

"Kejadian 5 tahun yang lalu?"
(Batin Krystal)

Wanita itu tak berniat berkomentar dia hanya ingin mendengar apa yang Daniel Katakan.

"Claudia.. mungkin kau sudah pernah bertemu dengannya kan?...
Dia adalah mantan kekasih Lucas 5 tahun yang lalu.
Mereka berhubungan lebih dari 2 tahun, itu semenjak Lucas masuk ke universitas.
Aku mengenal Lucas dengan baik kami beteman sejak kami kecil. Ya walaupun usia kami tidak sama Aku, Nadeo dan juga Lucas kami tumbuh bersama.
Saat Lucas jatuh cinta dia akan melakukan segalanya untuk wanita itu, tak peduli bagaimana wanita itu dia akan tetap melakukan semua yang wanita itu inginkan.
Bahkan saat kami memberi tau jika wanita itu bukanlah wanita yang baik, Lucas tetap menutup mata dan telinganya untuk mendengar fakta yang ada dan tetap mempercayai wanita itu.

Dan bersama Claudia, aku dan Nadeo sudah berkali-kali memperingatkannya jika Caludia bukan wanita yang baik, tapi dia tetap mempercayai wanita itu, dia hanya berkata 'Claudia bukan wanita seperti itu'  ya.... IQ'nya tiba-tiba rendah karna cintanya. Dia selalu mendengarkan apa yang Claudia katakan... entah apa yang telah Claudia lakukan hingga berhasil membuat Lucas bertekuk lutut di hadapannya"
Tutur Daniel panjang lebar

"Lalu apa yang terjadi pada mereka?"
Krystal mulai penasaran dengan kisah mereka.
Jika Lucas bisa begitu mencintai Claudia kenapa mereka berpisah?..

"Aku sudah katakan sebelumnya Claudia bukanlah wanita yang baik.. saat itu kami.. Aku, Lucas dan Nadeo tengah merintis perusahaan kami, namun memulai perusahaan tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Tentunya kami harus mengalami jatuh bangun terlebih dahulu.
Dan Claudia tidak tahan dengan semua itu..
Setelah 2 tahun lebih berpacaran Claudia meninggalkan Lucas untuk bersama pria yang lebih kaya dari pada Lucas. Pria berusia 15 tahun lebih tua darinya, pemilik sebuah perusahaan yang ada di bidang yang sama dengan kami"

"Dan Lucas, apa dia...."
Belum sempat Krystal melanjutkan perkataannya Daniel terlebih dulu memotong perkataan wanita itu.

"Lucas hancur.. sangat amat hancur. Selama berbulan-bulan dia seakan seperti mayat hidup. Dia datang ke kampus hanya untuk memenuhi absen kelas, dia juga tak fokus dalam mengejar impian kami. Semuanya berantakan hingga akhirnya kami memilih pindah ke Italia, memulai semuanya dari awal. Dan 2 tahun yang lalu aku dan Nadeo kembali ke negara ini melanjutkan perusahaan kami di sini, namun Lucas masih ingin berkeliling dunia dengan pekerjaannya.
Dan selanjutnya kau pasti tau, dia akhirnya menetap di sini dan menjadi tetanggamu"

"Dan masalah Claudia kemarin. Kau bisa menanyakan padanya nanti saat dia sudah membaik. Yang pasti Lucas bukanlah orang yang akan kembali pada seseorang yang telah melukainya dan untuk dirimu. Kau adalah wanita yang berhasil menerbitkan kembali matahari yang sudah lama tertutup kabut"

Krystal kembali termenung mencerna semua penjelasan Daniel. Ternyata Lucas juga mengalami hal yang sama seperti yang Krystal rasakan. Entah siapa yang paling terluka namun semua pengkhianatan akan terasa sama menyakitkan.

"Biasakah aku bertemu Lucas sekarang?"

●●●☆☆☆●●●

Krystal menatap terluka melihat seseorang yang tengah berbaring di sebuah ranjang rumah sakit terbaik di kota ini.
Di sebuah kamar yang pastinya kamar terbaik yang rumah sakit ini sediakan.

Ini untuk pertama kalinya Krystal melihat Lucas tengah terlelap.
Ternya pria itu terlihat begitu damai ketika sedang tertidur.

"Oh.. Krystal kau sudah datang"
Ujar Nadeo yang memang sejak semalam berada di sana untuk menjaga Lucas.

Nadeo segera bagkit dari sofa yang memang sudah di sediakan di sana lalu menghampiri Krystal juga Daniel.

"Kau sudah memberitau paman dan bibi?"
Tanya Daniel.

"Ya.. mereka akan tiba sore nanti"
Sahut Nadeo.

"Baiklah.. Krystal kau bisa menjaga Lucas sebentar?.. aku dan Nadeo akan keluar"

"Ya.. tentu"

Setelah kepergain Daniel dan Nadeo, Krystal melangkahkan kakinya mendekati ranjang Lucas, duduk di kursi yang ada di sisi ranjang itu.

Lengan wanita itu terulur menggenggam lengan Lucas yang terdapat selang infus disana.

"Apa ini sakit?"
Tanya Krystal seraya mengusap lembut punggung tangan Lucas tepat di mana ada jarum infus di dalamnya.

"Maafkan aku Lucas,, semua ini adalah kesalahanku, kau terluka karna aku"
Perlahan Krystal mulai menyuarakan isi hatinya pada Lucas yang masih memejamkan matanya.

"Andai aku tidak egois, dan aku mau mendengarkanmu, pasti semua ini tak akan pernah terjadi"
Lanjutnya.. tanpa ia sadari tetesan air mata mulai meluruh membasahi kedua pipinya..

Ternyata melihat Lucas terbaring lemah tak berdaya seperti ini juga menyakitkan untuk Krystal.
Bahkan lebih menyakitkan dari pada harus melihat Lucas bersama wanita lain.

Samar-samar terdengar isakan yang menyelingi kata-katanya..

"Maafkan aku.. hisk.. maafkan aku.."
Krystal tak kuasa menahan tangisnya, wanita itu kini membenamkan wajahnya di lengan Lucas sembari menggenggamnya.

"Aku berjanji.. mulai hari ini aku akan mendengarkanmu.. tak peduli apa yang kau lalukan aku akan mendengarkanmu terlebih dahulu..
Ku mohon sadarlah.."
Ujar Krystal lirih, ia tak tau apa Lucas bisa mendengarnya tapi.. dia akan tetap mengatakannya.

"Aku mencintaimu Lucas"
Akhirnya.. Krystal mengatakan sebuah kata yang selama ini tak pernah ia katakan..
Sebuah kata yang sangat amat Lucas tunggu-tunggu.

"Apa?... kau bilang apa?"

Hug ME (The Fantastic3 Series)ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang