5.

1.9K 107 1
                                    

Ktystal terbangun dari tidur nyenyaknya. Ia terkejut saat melihat apa yang ada di sekelilingnya.
Tempat yang tampak begitu asing baginya.

"Ini bukan kamarku"
(Batinnya)

Dengan kepala yang masih pusing akibat efek dari bangun tidurnya.
ia keluar dari kamar itu.

"Kau sudah bangun"
Ucap seorang pria membuat Krystal terperanjat.

"Kau?,, apa ini rumahmu?"
Tanya Kristal pada pria yang tengah sibuk dengan laptopnya.

Ini baru pertama kalinya Krystal melihat pria itu bertingkah serius.
Biasanya yang bisa pria itu lakukan hanyanya membuat Krystal kesal.

Dan ternyata pria itu sangat tampan dan menawan saat menyibukan diri dengan benda di pangkuannya itu.
Dia terlihat seperti pria dewasa yang penuh aura bossy.

"Ya.."
Sahutnya singkat.

"Kenapa aku ada disini?"

"Kau tertidur saat perjalanan pulang. Aku tidak tega membangunkanmu jadi aku bawa saja ketempatku"
Jelasnya yang masih terfokus pada pekerjaannya.

"Kenapa kesini dan tidak kerumahku?"

Pria itu menghela nafasnya sembari menurut laptop yang ada di pangkuannya itu.

"Kan sudah aku bilang kau tertidur, bagaimana bisa aku membawamu kerumahmu sedangkan aku tak punya kunci rumahmu"
Ucapnya sembari melihat Krystal yang tampak bodoh sekarang.

Rupanya saat dia bangun tidur aura dinginnya menghilang dan yang tampak sekarang adalah wanita lugu yang menggemaskan.

"Ahh.. seperti itu"
Sahut Krystal mengerti

"Berapa jam aku tidur?"
Lanjutnya lagi.

"Kau tidur sejak jam 2 siang hingga sekarang jam 7 malam berarti sudah 5 jam"

"Ahh.. sudah aku duga..."
Krystal melangkahkan kakinya menuju pintu keluar.

"Mau kemana?"

"Pulang"

"Begitu saja?, kau bahkan tidak mengatakan terimakasih padaku?"
Pria itu terkejut dengan sikap Krystal bagaimana dia bisa seperti itu. Pergi begitu saja bahkan tanpa mengucapkan kata terimakasih sekalipun.

Sulit di percaya.

"Terimakasih Lucas"
Sahutnya dan kembali melanjutkan langkahnya.

"Siapa yang mengizinkanmu pergi dari rumah ini?"
Ujar Lucas sembari bangkit berdiri

"Apa maksudmu?"

"Aku tidak mengizinkanmu keluar dari sini Kristal"

"Apa?,,,"

●●●

"Makanlah aku sudah menyiapkan makan malam untukmu semoga kau menyukainya"
Ucap Lucas sembari menyajikan beberapa menu makan malam di atas meja makannya.

Seaat Krystal tidur pria itu sengaja menyiapkan makanan untuk makan malam mereka.

"Terimakasih.."
Krystalpun mulai menyuapkan 1 sendok makanan kedalam mulutnya.

"Bagaimana apa kau menyukainya?"
Tanya Lucas pada wanita di hadapannya itu.

"Ya.. ini lumayan"
Sahut wanita itu.

"Lumayan?,, aku tidak percaya itu. Selama ini kau tidak pernah membawa pulang kembali makanan yang aku buat untukmu. Dan kau mengatakan ini lumayan?"
Ujar Lucas yang tak terima dengan penilaian Krystal.

"Baiklah ini enak"

"Kau seperti terpaksa mengatakannya"
Lucas mengerucutkan bibirnya merajuk. Dia kembali lagi seperti bocah berusia 10 tahun sekarang.

Kemana hilangnya pria tampan yang tadi sibuk dengan laptop dihadapannya?.

"Ini enak, aku belum pernah merasakan pasta seperti ini sebelumnya"
puji Krystal

"Apa kau yang membuat semua ini?"
Lanjutnya lagi.

"Tentu saja aku membuatnya. Apa kau melihat ada pelayan di tempat ini"
Sahut Lucas tak terima.

"Ya mungkin saja kau memesan makananya di luar. Dan hanya memanaskannya di rumah"
Goda Krystal dengan mencoba tetap bersikap acuh.

"Apa?... Krystal kau melukai harga diriku"
Ya.. Lucas kembali merajuk lagi.

Sepetinya Krystal sengaja membuat Lucas merajuk.
Mungkin wanita itu sudah terbiasa dan menikmatinya.
Menikmati menggoda pria itu agar merajuk dan merengek.

"Sudahlah, berhenti bertingkah seperti bocah. Dan makan makananmu"

"Tidak mau, selera makanku tiba-tiba hilang"
Lucas melangkahkan kakinya meninggalkan Krystal sendiri di meja makan.
Dan kembali menyibukan diri pada laptopnya yang ada di sofa di depan tv.

Tanpa di sadari sebuah senyuman terukir di bibir Krystal. Hal yang sangat sulit ia lakukan dan hari ini dia sudah tersenyum sepanjang hari dan itu karna Lucas.

Saat di taman hiburan pagi tadi Lucas terus saja menunjukan hal-hal yang menarik dan lucu memaksanya terus tersenyum.

"Berhenti merajuk seperti anak kecil Lucas. Dan makan ini"
Krystal duduk tepat di sisi Lucas sembari membawa piring makan yang Lucas tinggalkan begitu saja tadi.

"Aku tidak mau."
Sahut Lucas singkat mencoba mengabaikan Krystal.

"Kau marah padaku?"

"Kau tidak perlu menanyakan yang sudah pasti kau tau jawabannya Krystal"

"Baiklah maafkan aku.."
Krystal berkata dengan begitu lembut. Membuat Lucas tak bisa lagi mengabaikannya. Lucas menatapnya dengan terkejut. Krystal bisa begitu lembut, ini keajaiban. Ini pertama kalinya Lucas mendengar suara selembut itu. Benar-benar menyejukan.

"Aku hanya bergirau tadi. Dan kau benar-benar marah padaku?"

Lucas terpaku. Wanita itu benar-benar berbeda dari apa yang Lucas tau selama ini.

"Lucas".

"Ya.."
Sahutnya tersadar dari keterkagumannya.

"Kau benar-benar marah?"

"Tidak lagi"
Sahut Lucas cepat dengan senyuman di wajah pria itu.

Krystal tidak bisa menahan senyumannya di hadapan Lucas. Pria itu benar-benar lucu.

Setelah merajuk sekarang dia seperti anak kecil yang baru mendapatkan permen kesukaannya.

"Makanlah. Ini sangat enak"

"Aku tau karna ini buatanku"

"Ternyata kau pandai memasak rupanya"

"Kau baru menyadarinya. Setelah hampir 1 bulan ini kau memakan makananku di setiap paginya?"

"Aku pikir kau mem..."

"Mem.. apa?"

"Tidak, tidak apa-apa.. aku pulang ya.. terimakasih untuk hari ini"
Tanpa persetujuan. Krystal pun bergegas melarikan diri dari tempat itu dan kembali kerumahnya sebelum Lucas kembali merajuk karna ia hampir saja salah bicara.

"Wanita yang menggemaskan"
Guman Lucas saat Krystal sudah menghilang dari hadapannya.

Sekarang otak Lucas tengah berputar-putar membayangkan apa yang Krystal lakukan tadi.

Wanita itu sangat menarik. Pagi tadi Krystal begitu dingin saat dia meminta pulang dari taman hiburan, bahkan Krystal sedikit histeris memaksa pulang. Membuat Lucas tau Krystal begitu membenci keramaian.
Saat dia baru saja bangun tidur wanita itu begitu polos seperti tak mengerti apa-apa.
Dan kembali lagi menjadi wanita tak tersentuh saat kata-kata ketusnya keluar dari bibir indahnya.
Lalu baru saja.. wanita itu bersikap seperti seorang dewi, saat merayu Lucas agar pria itu tidak marah lagi.

Suaranya yang lembut, tatapan yang menyejukan dan senyuman yang manis.

"Ahh... aku bisa gila dengan semua ini."
(Batin Lucas)

Hug ME (The Fantastic3 Series)ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang