1.

6.7K 143 3
                                    

Mentari telah menyambut pagi dengan ceria. Tapi tidak dengan hati seorang wanita, tidak ada keceriaan dan semangat yang terpancar pada wajahnya.

Menurutnya hari ini akan sama seperti hari-hari sebelumnya.
Bangun tidur, mandi, sarapan, pergi bekerja, pulang dan kembali tidur.
Hanya itu... dan terus seperti itu untuk hari-hari selanjutnya.

Sama seperti hari ini, setelah ia selesai dengan ritual paginya kini ia bersiap untuk berangkat bekerja.

Cklekk..
(Suara pintu terbuka)

"Hai..."
Sapa seseorang yang tengah berdiri di depan pintu rumah wanita itu.

"Siapa kau?"

"Aku,,, tetangga barumu, aku tinggal di sebrang sana"
Ujarnya sembari menunjuk rumah yang tepat berada di depan rumah wanita itu.

"Lalu?"

"Aku melihatmu kemarin saat kau keluar. Dan aku pikir kita seumuran, jadi aku ingin berteman baik denganmu, mungkin suatu hari nanti aku akan membutuhkan bantuanmu, akan lebih nyaman berteman dengan seseorang yang seumurankan?"

"Emmm maaf, tapi aku harus berangkat kerja, jika kau ingin menjelaskan sesuatu sepertinya lain kali saja"

"Ahh.. baiklah aku mengerti tapi ambil ini, ini sandwich kau bisa memakannya di tempat kerjamu"
Ucapnya sembari memberikan kotak makan kepada wanita itu.

"Aku sudah sarapan tetimakasih"

"Ini hadiah dari tetangga baru, kau tidak bisa menolak hadiah. Atau kau..."

"Baiklah-baiklah"
Ucap wanita itu memotong perkataannya.

"Terimakasih"
Lanjut wanita itu setelah menerima kotak makannya.
Tanpa mempedulikan orang itu lagi, dia mulai melangkahkan kakinya berniat untuk meninggalkan orang itu.

"Tunggu dulu"
Ucapnya sembari mencekal pergelangan tangan wanita itu.

"Apa yang kau lakukan"
Sentak wanita itu melepaskan cekalan dilengannya.

"Maafkan aku, tapi aku belum mengetahui namamu?"

"Kau tau aku menghabiskan banyak waktu karnamu?. Dan jika aku terlambat maka itu semua salahmu"
Ujar wanita itu kesal.

"Kalau begitu katakan namamu terlebih dahulu"

Kekesalan wanita itu sudah di ambang batasnya.

"Aku Krystal kau puas.. aku harus pergi sekarang"
Geram wanita itu dan segera melangkah pergi.

"Nama yang indah, aku Lucas.. mulai hari ini kau tidak boleh bosan melihat wajahku"
Ucapnya sedikit berteriak karna wanita itu sudah cukup jauh dari tempatnya.

Entah mimpi apa semalam wanita itu hingga harus di hadang tetangga baru yang cukup merusak moodnya hari ini.

●●●☆☆☆●●●

Wanita itu adalah Krystal Annatasya wanita cantik berusia 25 tahun.
Yang telah tinggal seorang diri selama 7 tahun terakhir.

Ia adalah wanita yang cukup tertutup dari lingkungannya. Tak begitu banyak bergaul bahkan hampir tidak pernah keluar rumahnya selain untuk bekerja.

Ia juga tak memiliki banyak teman, lebih tepatnya tidak sama-sekali. Teman-temannya hanya sebatas rekan kerjanya.

Ia bekerja di sebuah perusahaan percetakan, yang menerbitkan sebuah majalah Fashion and People. Sudah 5 tahun ia bekerja di tempat itu.

Majalah Fashion & People adalah majalah yang penuh warna, tapi tidak dengan kehidupan dari Krystal Annatasya.
Baginya dalam hidupnya hanya ada warna hitam dan putih sepi seperti monokrom tak ada keceriaan di dalamnya. Ia menjalani hidupnya bagaikan jarum jam yang terus berpuatar pada satu arah. Monoton.

Ia tak suka berpesta atau berada dalam keramaian. Ia lebih memilih menghabiskan waktu luangnya hanya untuk bersantai sendirian di sudut rumahnya.

Menikmati waktu dengan seorang diri.

Ia tak pernah berpikir dan berharap ada seseorang yang bisa mengubah hidupnya, memberi warna di hari-harinya.

Karna menurutnya harapan hanya akan membuat ia hidup dalam khayalan. Yang berakhir dengan kekecewaan.

Yang ia lakukan saat ini adalah menjalankan hidupnya agar ia tetap bisa bernafas.

●●●☆☆☆●●●

Tok.. tok.. tok..

Suara ketukan pintu mengganggu ketenangan Krystal memaksanya harus beranjak dari kenyamanannya dan membuka pintu.

"Kau,,, ada apa kau kesini?"
Tanya Krystal pada tamu yang tak di undangnya itu.

"Ini weekend dan aku tak melihatmu keluar dari rumah sejak pagi, jadi aku berniat untuk berkunjung"
Ucap Lucas

Ini adalah kesekian kalinya Lucas, mengganggu kediaman Krystal.
Dia selalu saja datang entah itu pagi hari untuk memberikan makanan yang bisa Krystal bawa ke kantor atau sore hari saat Krystal pulang dari pekerjaannya.

Dan sekarang saat hari libur dia juga menggangu Krystal.

"Apa kau pengangguran?, apa kau tidak memiliki pekerjaan yang bisa kau kerjakan selain menggangguku?"

"Aku memiliki pekerjaan dan ini Weekend apa yang bisa aku kerjakan di hari libur seperti ini?"

"Kau bisa membereskan rumahmu atau bersenang-senang dengan temanmu tapi tidak dengan menggangguku"

"Baiklah aku akan bersenang-senang dengan temanku"

"Bagus kalau begitu"

"Ini aku membawakan paket pizza untukumu, dan mari kita bersenang-senang"
Ucap Lucas sembari memperlihatkan kantung pizzanya

"Apa?"

"Kau bilang aku harus bersenang-senang dengan temanku kan?, dan kau bukannya temanku juga. Jadi aku ingin bersenang-senang denganmu"

"Astaga Lucas... apa kau akan tetap disini jika aku mengatakan tidak?"

"Ya... aku akan membuatmu berkata iya. Dan aku tidak akan kembali sebelum berhasil"
Ujar Lucas

Krystal tak tau lagi apa yang harus ia lakukan pada pria itu. Kepalanya seakan ingin meledak setiap kali pria itu datang mengganggunya.

Ini sudah 1 minggu semenjak Lucas datang, dan selama 1 minggu itu seakan menjadi mimpi buruk bagi Krystal.

Lucas adalah orang yang sangat berbeda dengan Krystal,
Krystal sangat tertutup juga begitu tenang, dan Lucas pria yang sangat ceria dan berisik, juga keras kepala. Dia tidak akan menyerah sampai Krystal mengalah padanya.

"Baiklah-baiklah.. jadi apa yang kau inginkan?"
Tanya Krystal mengalah.

Dan itu membuat Lucas senang. Ia tersenyum dengan penuh kemenangan setiap kali berhasil membuat Krystal terpaksa menurutinya.

"Aku ingin berkunjung kerumahmu"
Ucapnya tanpa ragu.

Dengan sangat terpaksa Krystal mengizinkan Lucas masuk kedalam rumahnya.

Inu adalah pertama kalinya Krystal mengizinkan orang lain menginjakan kakinya kedalam rumah Krystal.
Sebelumnya tidak ada yang pernah masuk kedalam rumah ini, karna memang tidak ada yanh berminat untuk berkunjung kedalam rumah itu.

"Wahh.. rumahmu begitu indah, tapi...."

"Jangan banyak bicara. Dan duduk saja"

"Tapi... begitu klasik.. aku seperti masuk kedalam museum. Semua di dominasi dengan warna abu-abu dan putih. Barang-barangnya juga tertata dengan begitu rapih.
Apa kau berniat menjadikan rumah ini galeri seni Krystal?"
Lanjut Lucas tanpa mempedulikan ucapan Krystal.

Pria itu memang benar-benar ingin menguji kesabaran Krystal dengan terus menentang semua ucapan wanita itu.

"Berhenti bicara Lucas, aku akan mengambilkan minum terlebih dahulu dan jangan menyentuh apapun yang ada di rumah ini, kecuali sofa yang tengah kau duduki. Mengerti?"

"Baiklah"

"Rumah ini begitu menggambarkan pemiliknya, sepi, monoton dan membosankan. Tidak ada warna sedikitmu kecuali putih dan abu-abu"
(Batin Lucas)

Hug ME (The Fantastic3 Series)ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang