21

1.4K 76 0
                                    

"Semua yang aku lihat sudah menjelaskan segalanya"

"Kau salah Krystal... aku bisa menjelaskannya, tidak semua yang kau lihat itu benar"

"Kesalahan terbesarku adalah mempercayaimu"
Ucap Krystal penuh penekanan.

Lucas tertegun mendengar itu,, semudah itukah Krystal menghapus kepercayaannya.
Setelah semua yang mereka lewati selama ini,, hanya sebatas inikah kepercayaan wanita itu.

Lucas mengerti apa yang Krsytal lihat memang tak bisa di terima dengan mudah, tapi tak bisakah ia mendengarkan penjelasannya terlebih dahulu.

"Jadi hanya sebatas itu kepercayaanmu padaku?"

"Ya... dan aku menyesal telah mempercayaimu"

"Krystal..."

"Sebaiknya kau pergi dari rumahku sekarang"
Hati dan telinga Krystal seakan tertutup. Tak sedikitpun wanita itu memberi Lucas kesempatan barang sepatah katapun untuk berbicara.

Krystal kembali menelusuri lantai rumahnya mencari-cari benda kecil yang mampu untuk membuka pintu rumahnya itu.

Hingga akhirnya ia melihat kunci kecil di salah satu sudut rumahnya.

Dengan cepat Krystal mengambil kuncinya dan segera melangakah ke arah pintu untuk membuka pintu itu.

"Kau bisa pergi sekarang"
Ucap Krystal dengan amarah yang masih menggebu.

Lucas mengerti tak ada gunanya berbicara pada seseorang yang tengah di penuhi dengan amarah.
Ia menghela napasnya kasar sebelum akhirnya melangkah keluar.

"Aku akan pergi jika itu maumu Krystal. Tapi ingatlah, tidak semua yang kau lihat adalah yang sebenarnya. Mungkin kau telah melewatkan suatu hal yang penting"
Ujar Lucas sebelum ia benar-benar pergi.

Krystal kehilangan kata-katanya.. dengan perlahan ia kembali menutup pintu rumahnya, kemudia memasuki rumahnya.

"Kau yang menjanjikan kebahagiaan untukku Lucas, kau juga yang menjamin tak akan ada luka lagi dalam hidupku. Tapi kau juga yang menghancurkan semua itu"
(Batin Krystal)

Dengan langkah gontai
Tetes demi tetes air mata kembali mengalir membasahi kedua pipi Krystal.
Hatinya begitu sakit saat ini.
Seperti ada belati yang menusuknya tepat di dadanya.

Ini bahkan lebih sakit dari apa yang terjadi 7 tahun yang lalu.

"ARRKKHHH!!!!"

Krystal memekik terluka, kedua lututnya kini benar-benar tak mampu lagi menopang beban tubuhnya.
Ia meluruh... dengan air mata yang tak kunjung berhenti.

Samar-samar mulai terdengar isakan dari bibirnya.

Rasa sakit yang paling besar adalah saat kau di khianati oleh orang yang paling kau percayai.

Terlepas dari siapa yang salah dan siapa yang benar. Tapi di mata Krystal Lucas telah menyakitinya.

Hanya ada 2 akhir dari sebuah kisah cinta.
Kau yang berbahagia, atau kau yang akan menangis terluka.

●●●☆☆☆●●●

"Sial"
Erang Lucas Frustasi...

"Kau kenapa Lucas,, tiba-tiba datang dengan begitu kesal?"
Tanya Daniel yang jengah melihat sikap Lucas yang seperti orang kesetanan.

"Semua ini karna wanita itu"

"Wanita siapa yang kau maksud?"

"Wanita yang tiba-tiba datang dan merusak dedamaianku"

"Claudia?"

Lucas mendengus kesal mendengar itu.
"Aku bahkan muak dengan hanya mendengar namanya"

Setelah dari rumah Krystal. Dengan kekesalan yang sudah mencapai puncaknya, Lucas datang ke kediaman Daniel dengan Nadeo yang juga ada disana.
Dia terus saja menggerutu sejak ia menginjakan kakinya di kediaman Daniel. Membuat 2 orang sahabatnya heran.

"Memangnya apa yang sudah wanita itu lakukan?"
Tanya Daniel lagi penasaran..

"Dia membuat Krystal salah paham dengan kelakuannya saat di kantor"

"Apa yang telah dia lakukan?"

Akhirnya Lucas menceritakan semua yang terjadi di kantor tanpa satupun kisah yang terlewatkan.

"Wanita jalang memang akan selalu bersikap seperti jalang"
Ujar Daniel yang ikut kesal mendengar penuturan Lucas.

"Lalu bagaimana dengan Krsytal?"
Akhirnya setelah sekian lama menyimak Nadeo pun membuka suaranya.

"Kau jangan tanyakan itu lagi. Sudah bisa di pastikan dia marah besar padaku. Dia bahkan tak mau memberiku kesempatan untuk menjelaskan barang sepatah katapun"
Jelas Lucas..

"Ya itu wajar"
Ujar Daniel.

"Semua wanita pasti akan salah paham dengan itu. Bahkan jika aku menjadi Krystal aku juga akan kesal"
Lanjut Daniel lagi mencoba memahami apa yang Krystal rasakan.

"Tapi entahlah aku sedikit kecewa padanya"
Lanjut Lucas sembari meneguk minuman yang telah disediakan di atas meja.
Dia berharap segelas soda mampu menenangkan pikirannya.

"Ada apa dengan Krystal?"
Tanya Daniel.

"Dia benar-benar tak mempercayaiku.
Aku sungguh kecewa, setelah apa yang kita lalui bersama selama lebih dari 1/2 tahun dia bisa melupakan kepercayaanya begitu saja. Memandangku seakan-akan aku begitu buruk"
Tutur Lucas..

"Apa kau meninggalkannya sebelum kalian menyelesaikan masalah kalian?"
Tanya Nadeo.

"Itu yang dia mau. Dia terus saja mengusirku"

"Oh.. astaga Lucas.. kenapa kau sebodoh itu."

"Bodoh?..emangnya apa yang salah denganku Nadeo?. Aku hanya menuruti perkataannya, lagi pula percuma menjelaskan pada orang yang tidak ingin mendengarnya"

"Kau sendiri yang mengatakan Krystal memiliki trauma di masa lalunya. Itu yang membuatnya tidak pernah memandang orang lain, dan tidak ingin berhubungan dengan orang lain. Kau juga begitu sulit bukan untuk mendapat kepercayaannya. Lalu kau pikir apa yang Krystal pikirkan sekarang?"
Ujar Nadeo

Lucas menatap Nadeo dengan bingung. Dia tidak mengerti maksud dari perkataan pria itu.
Mungkin karna emosi yang masih menguasainya membuat Lucas sedikit lamban

"Kau tau,, terlepas dari siapa yang salah dan siapa yang benar. Entah itu salah paham atau sebuah kenyataan. Tapi Krystal akan terluka sekarang.
Sekecil apapun pengkhianantan yang dia lihat. Itu akan mempengaruhinya begitu besar. Dia akan berpikir jika jalan yang dia ambil selama ini untuk tidak pernah mempercayai orang lain adalah jalan yang terbaik. Di tambah lagi kau tidak berhasil meyakinkannya, itu akan membuatnya semakin berpikir buruk pada semua orang dan luka lamanya akan kembali melebar"

Lucas mematung mencerna semua perkataan Nadeo, memahami kata-perkata yang Nadeo ucapkan.

Selang beberapa saat dia tersadar betapa bodohnya dia sekarang.

Meninggalkan Krystal dengan semua kesalah pahaman yang ada hanya karna rasa kecewa sialan itu.

Tanpa banyak bicara Lucas berlari meninggalkan Daniel dan Nadeo.
Dia akan berusaha sekuat tenaganya meyakinkan Krystal bahkan jika dia di usir ratusan kali atau mungkin dia akan di lempari benda-benda aneh yang ada di rumah Krystal, Lucas tak peduli lagi. Dia tak akan keluar dari rumah wanita itu sampai dia berhasil berbicara pada Krystal.

"Terkadang ucapanmu begitu bijak Nadeo. Tapi sayangnya kelakuanmu tidak sebijak itu"

"Ya.. aku tau aku melakukan kesalahan besar. Tapi lihat saja seperti apa kisahku akan berakhir"

Hug ME (The Fantastic3 Series)ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang