Hug ME (The Fantastic3 Series...

By Liyahananda

61.6K 2.6K 22

Kau tidak akan pernah tau bagaimana cinta datang dan seberapa besar cinta dapat mengubah hidupmu. Semua kejad... More

1.
2.
3.
4.
5.
7.
8.
9.
10.
11.
12
13.
14.
15
16.
17
18.
19
20
21
22.
23
24.
25.
26
27
28
29
30
The Fantastic3 News

6.

1.8K 104 0
By Liyahananda

"Krystal"

"Hmmm.."

"Apa yang sedang kau lakukan?"

"Kau tidak melihatnya? Aku sedang memasak makan malam"

"Sttt.. dinginnya apa sekarang sudah mulai memasuki musim dingin?"
Ujar Lucas sembari memeluk dirinya sendiri.

"Ckk.. berhenti bertingkah sepertu itu Lucas"

Krystal tau, Lucas hanya menggodanya karna jelas-jelas sekarang baru memasuki musim gugur bagaimana bisa dingin.

"Hmmm... aku mau itu buat lah yang banyak"
Tanpa izin Lucas kini tengah terduduk di meja makan dan mulai memainkan Smartphonenya.

Sekarang Lucas bahkan tak lagi meminta izin Krystal untuk masuk kedalam rumah wanita itu. Awalnya Krystal marah tapi semakin lama wanita itu semakin terbiasa dengan sikap tak tau malu Lucas.

Setelah beberapa saat akhirnya Krystal selesai dengan masakannya dan membawanya kemeja makan tak lupa ia juga menyiapkan 1 porsi untuk Lucas.

Krystal tak begitu pandai memasak, karna selama 7 tahun ini dia hanya hidup sendiri jadi dia selalu masak makanan sederhana yang ia suka.

"Krystal sebenarnya kau bekerja dimana?"

"Di sebuah kantor penerbitan majalah fashion & people"

"Ah.. apa nama majalahnya?"

"Kenapa kau menanyakan itu?"

"Hanya bertanya apa itu tidak boleh?"

"Shine Megazine"
Jawab Krystal singkat.

"Wah.. bukankah itu salah satu majah ternama di negara ini?"

"Mungkin"

"Kau tidak ingin menanyakan apa pekerjaanku?"

"Tidak"

"Ck... menyebalkan"
Decak Lucas kesal dengan sikap Krystal yang seakan tak pernah peduli itu.
Lucas melanjutkan makannya dengan wajah yang terlipat, memajukan bibirnya cemberut.

Lagi dan lagi, dia kembali merajuk.
Membuat Krystal yang melihat itu hanya mampu memutar bola matanya jengah.

"Lagi pula kau tidak terlihat seperti memiliki pekerjaan. Sepanjang waktu berada di rumah"

"Pekerjaanku tidak membutuhkan Ruang dan waktu, aku bisa mengerjakannya dimanapun dan kapanpun aku mau"

"Aku tidak pernah mendengar ada pekerjaan semacam itu"

"Dan pekerjaan semacam itu adalah pekerjaanku"

"Memangnya apa yang kau kerjakan?"
Tanya Krystal yang mulai penasaran.

"Bukannya tadi kau tidak ingin tau, ya sudah sebaiknya kau tidak tau saja"

"Cih... bukannya dia yang memintaku bertanya, pria aneh"
Guman Krystal sebal.

"Aku bisa mendengarnya Krystal"
Ucap Lucas yang mendengar gumanan wanita itu.

"Apa kau tidak lelah bekerja dari pagi hingga sore seperti ini?"
Lanjut Lucas..

"Lelah atau tidak aku harus tetap menjalankannya. Aku butuh makan dan bertahan hidup"

"Dimana orang tuamu?"

"Ada di kota kelahiranku"

"Ah.. jadi kau pindah kesini untuk bekerja"

"Ya seperti yang kau lihat"

●●●☆☆☆●●●

Lucas dan Krystal hanya bertemu saat pagi hari sebelum Krystal berangkat kerja dan Sore hari saat Krystal pulang kerja juga saat Weekend.

Dan hari ini Lucas tidak melihat Krystal sama sekali. Saat pagi hari, Lucas tidak melihat wanita itu berangkat kerja dan saat sore hari dia juga tak melihat wanita itu pulang, dan entah kenapa perasaan khawatir tiba-tiba menyelimuti hatinya, ia takut terjadi apa-apa pada wanita itu mengingat sikapnya yang begitu dingin, Krystal pasti tak akan mau meminta bantuan pada orang lain, sesulit apapun hal yang sedang di alaminya.

"Krystal"
Panggil Lucas dari luar pintu rumah wanita itu.

"Krystal,,, Kristal"
Tak ada jawaban sama sekali dari dalam.
Membuat Lucas semakin cemas di buatnya.

"Mungkinkah tidak ada orang di dalam rumahnya?"
(Batin Lucas)

Akhir-akhir ini Lucas memang sering memasuki rumah Krystal tanpa izin. Tapi setelah pria itu memastikan bahwa pemilik rumahnya memang ada di dalam rumah.

Seperti dia menunggu Krystal dari atas balkon rumahnya. Dan saat dia melihat Krystal memasuki rumah itu. Lucas baru berkunjung.

Ada rasa ragu saat Lucas ingin memasuki rumah itu, tapi nampaknya kekhawatiran lebih besar dari keraguannya.

Cklekk...
(Suara pintu di buka)

"Tidak di kunci"
Guman Lucas.

"Krystal..."
Panggilnya lagi saat ia sudah memasuki rumah Krystal.

"Krys...."
Baru saja ia ingin meneriaki nama itu lagi, tapi ucapannya terhenti setelah ia melihat seseorang tengah terduduk sembari menelusupkan wajahnya pada kedua lututnya di atas sofa di depan tv.

Iya dia adalah orang yang begitu di kenal Lucas, dia Krystal.

Wanita itu tengah meringkuk memeluk lututnya kuat. Dan terdengar cukup jelas sebuah isakan di sana.

Krystal menangis hingga membuat tubuhnya bergetar.

"Krystal"
Lucas begitu panik melihat keadaan wanita itu. Dengan segera ia mengahampirinya.

"Krystal ada apa?"
Tanyanya sembari mencoba meraih tubuh wanita itu.

"Mereka jahat..."
Samar-samar terdengar lirihan Krystal di tengah isakannya.

"Jahat?"
Lucas mengerutkan dahinya tak mengerti dengan apa yang Krystal katakan.

"Mereka jahat... mereka JAHAT...."
Ucap Krystal lagi yang mulai meninggikan suaranya

"Hey... Krystal ada apa?"

"Mereka jahat,, apa salahku, kenapa mereka jahat.. JAHAT!!!... apa SALAHKU?... mereka jahat..."
Kini Krystal semakin Histeris. Membuat Lucas semakin bingung..

"Ahh.... berhenti!... jangan katakan itu lagi.. berhenti!... ahhhh..."
Krystal terus berteriak sembari menutupi kedua telinganya.

Lucas tau sekarang, sedari tadi Krystal tidak sedang mencoba berbicara pada Lucas. Tapi wanita itu sedang berada di bawah kesadarannya. Dia meneriaki apa yang sedang berada di pikirannya.

"Krystal.. Krystal hey.. sadarlah"
Ucap Lucas ia mencoba menggenggam kedua lengan wanita itu berusaha membuat wanita itu mau mendongak melihatnya.

Dan ya Lucas berhasil membuat Krystal menatapnya. Tapi bukan tatapan bersahabat atau tatapan terluka. Melainkan tatapan kebencian.

"Kau... kau jahat.. kau JAHAT!!!"
tuduhnya sembari memukul-mukul Lucas membuat pria itu sedikit kewalahan.

"Krystal ini aku Lucas.. Krystal"
Pria itu kembali mencengkram lengan Krystal dan sekarang sedikit lebih kuat. Agar wanita itu tak lagi memukulinya.

"Hiks... hiks... aku takut. Hiks.. maaf... apa salahku hiks.."
Ucap wanita itu begitu lemah.

Setelah histeris kemudian marah dan memukuli Lucas sekarang wanita itu kembali menangis dengan begitu ketakutan.

"Krystal... ini aku Lucas.. tenang lah"
Ujarnya, Lucas membawa wanita itu kedalam pelukannya mencoba menenangkan wanita itu.

"Apa salahku.. hiks.. kenapa kalian jahat padaku.. hiks.. kenapa... hiks.. kenapa kalian menyakitiku khis..."
Krystal terus saja meracau tak jelas..
Didalam pelukan Lucas.

Mendengar lirihan Krystal yang terdengar begitu terluka membuat sesuatu di dalam diri Lucas ikut merasakan sakitnya.

"Apa ini? kenapa hanya mendengar wanita itu menangis lihir membuat hatiku ikut sakit"
(Batin Lucas)

"Tenanglah Krystal ada aku disini. Kau aman.. tenanglah"

"Hiks... kalian.. hiks.. menyakiti... hiks.. aku"

Lucas terus mengusap lembut punggung wanita itu.. sembari terus mengatakan.
"Tenanglah Krystal"

Beberapa menit kemudian Lucas merasakan pergerakan nafas yang teratur dari wanita itu menandakan ia sudah mulai terlelap.

Dengan perlahan, Lucas memindahkan wanita itu ke kamarnya menidurkannya pada tempat tidurnya dan tak lupa juga Lucas menyelimuti wanita itu.

Lucas memandangi wanita yang tengah terlelap itu.

Wajah itu adalah wajah yang terus nampak dingin.
Mata itu adalah mata yang selalu menatap acuh tak peduli.
Bibir itu adalah bibir yang selalu mengeluarkan kata-kata singkat dan tak kalah ketusnya.

Tapi saat ini semua tampak berbeda, wajah itu begitu tenang, matanya sedikit bengkak dengan masih menyisahkan sisa-sisa air mata yang mulai mengering di sudut matanya.
Menandakan ia menangis cukup lama.
Sangat terlihat jika wanita itu kelelahan.

Lengan Lucas terulur untuk menyentuh wajah wanita itu, disisipkannya helayan ramput yang menutupi wajah wanita itu kebelakang telinganya.

"Apa yang terjadi padamu Krystal?"

jari-jemari Lucas beralih mengusap lembut pipi wanita yang tengah tertidur di hadapannya.
Menghabus jejak air matanya.

"Siapa mereka?, siapa yang telah menyakitimu hingga membuatmu begitu terluka?"

Ini begitu mengejutkan, Krystal begitu histeris hari ini, Lucas tak tau apa yang terjadi sebelumnya hingga membuat wanita itu menangis begitu keras.
Ia tak tau apa yang menyakitinya hari ini hingga membuatnya begitu terluka.
Wanita itu tampak begitu rapuh dengan luka yang mungkin menyayat hatinya begitu dalam.

Continue Reading

You'll Also Like

1.9M 89.1K 52
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _𝐇𝐞𝐥𝐞𝐧𝐚 𝐀𝐝𝐞𝐥𝐚𝐢𝐝𝐞
13M 1M 74
Dijodohkan dengan Most Wanted yang notabenenya ketua geng motor disekolah? - Jadilah pembaca yang bijak. Hargai karya penulis dengan Follow semua sos...
5M 920K 50
was #1 in angst [part 22-end privated] ❝masih berpikir jaemin vakum karena cedera? you are totally wrong.❞▫not an au Started on August 19th 2017 #4 1...
6.1M 317K 73
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...