Scandal

Av little-diamond

1.7K 279 196

Never thought that loving someone could be so dangerous. Mer

■■■■
o n e
t w o
t h r e e
f o u r
f i v e
s i x
s e v e n
e i g h t
n i n e
t e n
e l e v e n
t w e l v e
t h i r t e e n
f o u r t e e n
f i f t e e n

s i x t e e n

37 3 0
Av little-diamond

"I love you, Kelly Williams. I'm so sorry I have to make you cry, a lot." Lirih Harry, membuat Kelly berhenti menangis.

L-love?

Kelly merasakan jantungnya berdegup terlalu kencang. Perlahan gadis itu menarik tubuhnya dari dekapan Harry. Kelly mengusap air matanya, berusaha menatap dengan jelas kedua manik mata laki-laki yang kini hanya diam menatapnya dalam.

***

Harry membuka matanya perlahan, menyesuaikan dengan cahaya lampu ruangan serba putih khas rumah sakit tempatnya dirawat. Matanya mencari Kelly ke setiap sudut ruangan namun tidak menemukannya.

Pintu ruangan itu terbuka perlahan. Harry menoleh mendapati Kelly dengan tangan memegang kantong belanja lumayan besar hingga menutupi dagunya. Kelly terlihat sangat menggemaskan dengan tubuhnya yang terlihat terlalu kecil untuk membawa kantong belanjaan sebesar itu.

"Oh, Harry how's your sleep?" Kelly meletakkan jaket dan belanjaannya di meja kosong di ujung ruangan lalu menghampiri Harry yang kini sudah dalam posisi duduk. Dengan kondisinya yang belum pulih, duduk memang agak melelahkan untuk Harry, tetapi ia tidak ingin Kelly memperlakukannya seperti bayi kecil yang kepala dan rambutnya terus diusap lembut. Harry ingin duduk sejajar dengan Kelly. It will also be so much easier for him to kiss her.

"What are those?" Harry menunjuk kantong belanjaan itu dengan alisnya.

"I just think you might not very happy with the foods in here." Kelly tersenyum. "So your sister and I went to buy foods you like."

"So you've met Gemma."

"Yup. And she's super fun. We couldn't stop talking and we both love to cook." Kelly terlihat senang. Gadis itu duduk mendekat di tepi ranjang Harry.

Harry memandangi Kelly bercerita tentang pertemuan gadis itu dengan Gemma, tentang canda Kelly dan Gemma mengenai Harry, tentang kesamaan hobi mereka memasak, dan banyak lagi.

Gadis itu sangat senang sampai ia tidak berhenti berbicara. Cara gadis itu bercerita, kata demi kata, sambil menggerak-gerakkan tangan, memukul tangan Harry pelan, membuat ekspresi jelek yang entah kenapa membuat Harry justru gemas.

Harry tersenyum tipis. Even the way she takes her breath while talking is beautiful. Ia benar-benar menyukai Kelly. Bahkan kata menyukai tidak lagi tepat karena Harry sadar ia mencintai Kelly.

He loves her. He loves her so much he wants her to always be happy. Even when she's not with him.

"And Gemma promised me we will cook something together someday!" Suara Kelly yang hampir terdengar seperti anak kecil yang memekik senang setelah diberikan permen menarik Harry yang entah sudah berapa lama tenggelam dalam pikirannya.

Harry tersenyum menahan nyeri lukanya, ia memajukan tubuhnya mendekati Kelly yang duduk di tepi ranjangnya. Dengan satu gerakan laki-laki itu menarik wajah Kelly mendekat lalu mendaratkan bibirnya pada bibir Kelly.

"Shit, I love you so bad, Kelly Williams." Lirih Harry. Harry menarik napas menikmati aroma cherry yang berasal dari lip gloss bibir Kelly. D.amn he just can't let go.

Kelly menarik wajahnya perlahan menjauh dari wajah Harry. Gadis itu menatap Harry, seperti mencari sesuatu di dalam teduh mata Harry. "You're going to tell me I should leave, right?" Ucap Kelly, tanpa sadar memberikan hati Harry sebuah sayatan perih.

Harry menyisir rambutnya ke belakang dengan jari tangannya. Harry membasahi bibirnya sambil berusaha berbicara setenang mungkin. Setenang mungkin hingga hatinya sendiri bisa mengucapkan dua kalimat, "You need to leave. For your father and everything he has built." lalu menyesalinya. Harry tidak ingin Kelly pergi. Hell no. But s.hit he has to let her go.

Kelly terdiam.

Harry mengulurkan tangannya menyentuh kening Kelly lalu menyisir rambut gadis itu lembut dengan jarinya. "We will always be together, I promise."

I swear. Ucap Harry dalam hati. Ia tidak akan membiarkan Kelly terkurung dalam penjara Justin. Ia juga tidak akan membiarkan Elena merusak kebahagiaannya. He swears he will do everything just to make Kelly happy.

He will do everything just to be with her.

Harry tersenyum membalas tatapan Kelly. "I mean I can always sneak in to your room, if you want me to." Satu mata laki-laki itu berkedip, membuat Kelly tertawa geli.

***

Kelly menatap kedua manik hijau Harry. Teduh. Entah kenapa gadis itu selalu merasa tenang berada bersama Harry. Sebanyak apapun masalah yang Kelly sedang atau akan hadapi, Kelly tidak perduli asalkan ia bersama Harry. Okay this sounds so cheesy, but even Kelly doesn't know what happened to her logic!

"I mean I can always sneak in to your room, if you want me to."

Kelly tertawa geli ketika Harry mengedipkan satu matanya. Salah satu charm mematikan yang Harry miliki adalah mengedipkan salah satu matanya, which he does a lot, especially for his fans. Kelly tidak mengerti mengapa penggemar Harry berteriak histeris ketika Harry mengedipkan sebelah matanya.

"I'm not your fan, you can't wink and just get a 'yes' to sneak in to my room." Ucap Kelly sambil menjulurkan lidahnya mengejek Harry yang berpura-pura sakit hati lalu tertawa menggelitik Kelly.

Geli. Kelly menarik diri dari Harry lalu berjalan mengambil kantong belanja besar sambil berusaha mengeluarkan sekotak buah anggur.

"And may I ask you what kind of food is that in that way-too-big-for-you bag?" tanya Harry.

Kelly berjalan sambil hampir menenggelamkan kepalanya ke dalam kantong belanja besar itu. "Uhm, fruits like grapes and apples which you love, milk, and-"

Drrt. Drrt.

Jantung Kelly berdegup keras ketika ponselnya bergetar. Kelly tidak perlu melihat layar ponselnya untuk tahu siapa yang menelepon. Gadis itu tahu benar bahwa itu adalah Justin.

Setelah membiarkan ponsel itu berdering beberapa kali, Kelly menjawab telepon Justin. Belum sempat Kelly berbicara, suara laki-laki itu sudah terdengar keras, membuat Kelly harus menjauhkan ponselnya dari telinganya.

"Look, I don't fucking care what you're doing there in Scotland, but Kelly, if I don't see you in my house tomorrow morning, I'll make sure you regret it." Justin mengakhiri pembicaraan tanpa membiarkan Kelly mengucapkan sepatah katapun.

***

Langit Kota New York mendung. Angin musim gugur masih bertiup membuat Kelly bergidik lalu merapatkan jaketnya. Gadis itu berjalan cepat menyusuri jalan di tengah taman menuju pintu besar rumah Justin. Ia hampir sampai di pintu ketika pintu itu terbuka menampilkan Justin berdiri dengan baju santainya menatap Kelly tersenyum.

"Hey, Babe. How's Scotland?" Justin meletakkan tangannya pada pinggul Kelly begitu Kelly sampai di sampingnya.

Kelly tersenyum kesal. "Don't 'babe' me, Justin."

"Okay, Babe." Ucap Justin tidak peduli. Laki-laki itu menarik Kelly semakin dekat dengannya sambil berjalan bersama Kelly menuju ruang TV. "I had a meeting, last night, with the stake holders." Justin menarik tangannya dari pinggul Kelly lalu duduk di sofa.

Kelly meletakkan tasnya, membuka mantelnya, lalu duduk di sofa yang berbeda. Percayalah, Kelly tidak ingin dekat-dekat dengan Justin. Gadis itu bersumpah tidak akan berurusan dengan Justin lagi setelah ia berhasil menyelamatkan perusahaan ayahnya.

"We came to a conclusion. Your father's entity and my entity will be merged."

Kelly membelalakkan matanya. Gadis itu merasa darahnya tiba-tiba mengalir hingga kepala. "What?"

Justin tersenyum. "Yes, that is the only way to save your father's company. And that also means our wedding is coming very closer."

"I thought all the stake holders agreed to wait until the company recovers?!"

"You mean until your dad recovers?" Ucap Justin dingin dengan menekankan suaranya di kata 'your dad'. "Kelly, baby, the company is falling apart. Wake the fuck up."

Kelly terdiam. Matanya panas. Gadis itu menggigit bibirnya menahan tangis. Ia tidak boleh menangis. Tidak di depan Justin. Gadis itu yakin ada jalan lain untuk menyelamatkan perusahaan ayahnya.

"The final conference will be held after our wedding. So I guess we should start preparing our wedding." Ucap Justin. "Should I give you a romantic wedding proposal, Kelly?" Justin tertawa pelan. Laki-laki itu mendekat pada Kelly, ia menyentuh pipi gadis itu perlahan lalu berbisik, "Oh I should, and the world needs to see it. Your-world needs to see it."

***

"How's it going with Justin?"

Kelly menarik selimutnya sambil mendekatkan ponselnya pada telinga kanannya. Gadis itu benar-benar lelah setelah beraktivitas dua hari tanpa tidur dan ia merindukan suara Harry.

"Uhm...i don't know, Harry. Let's not talk about Justin or anything related to him for now." Ucap Kelly.

Kelly tahu ia harus memberi tahu Harry bahwa Justin berencana untuk melamarnya dalam waktu dekat. Tapi Kelly juga tahu masih ada kesempatan untuk berjuang membangkitkan perusahaan ayahnya. Karena itu Kelly tidak perlu memberi tahu apapun pada Harry.

"Okay. Let's talk about you, then." Ucap Harry di telepon membuat Kelly tersenyum. "Do you like chocolate or strawberry?"

Kelly tertawa geli. "Well, I don't know why you ask me, but I like vanilla." Kelly mendengar Harry tertawa pelan.

"Vanilla is no fun. You know, usually, girls like you love strawberry."

Kelly tertawa kecil. "You really are an expert when it comes to girls, aren't you?"

"I am." Harry mengakuinya lalu terdiam. Sedetik kemudian Kelly mendengar Harry berbicara pelan. "But I'm a total idiot when it comes Kelly Williams."

Kelly tidak dapat membendung senyumnya. Gadis itu menggigit bibirnya menahan pekik senangnya ketika mendengar kalimat Harry.

"I wrote a song for you."

"Really?!" Kelly hampir memekik karena terlalu senang. Gadis itu selalu menginginkan seseorang menyanyikan sebuah lagu untuknya, dan Harry bahkan membuat lagu untuknya!

"Want to hear it?"

"Are you going to sing for me?!"

Kelly mendengar Harry tertawa kecil.

"You sounded like a kid wanting an ice cream just now."

"Are you gonna sing for me or what?!"

"Beg for it, Kelly. 'Please Harry' say it." Ucap Harry dengan suara mendesah berat membuat Kelly kesal.

"I swear to God, Harry you're the dirtiest guy I've ever met."

Kelly mendengar Harry tertawa terbahak, semakin membuat Kelly jengkel. "What did I do? Is it me or you that dirty?"

"What? You just tell me to beg you with a moan!"

"And why is that dirty? Can you explain it to me? I'm just an innocent guy."

Kelly tertawa keras mendengar suara Harry yang terdengar sok polos dan manja. Jika Kelly sedang bersama Harry gadis itu pasti sudah menyubit perut Harry sekuat mungkin.

Untuk beberapa detik Kelly dan Harry terdiam, membiarkan kedua napas mereka memenuhi telinga mereka.

"If I could fly,

I'd be coming right back home to you.

I think I might...give up everything, just ask me to."

Kelly baru saja akan protes dengan keheningan yang mereka ciptakan ketika telinganya menangkap suara Harry mulai bernyanyi lembut. Kelly terdiam. So this is how it feels like. This is how it feels to be loved, through a song. It's just so beautiful.

Suara Harry benar-benar terdengar berat, agak serak, tapi dengan volume pelan laki-laki itu tetap terdengar lembut, Kelly merasa matanya panas. Hati Kelly terasa nyaman tapi di saat bersamaan gelisah. For she knows a huge scandal is coming very soon.

***

To be continued!! Guys thank you soooo much for reading I really appreciate it. Xx

Fortsett å les

You'll Also Like

175K 27.5K 50
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
241K 19.4K 94
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
945K 77.4K 28
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
91.5K 6.9K 47
cerita fiksi jangan dibawa kedunia nyata yaaa,jangan lupa vote