Crazy Marriage

Galing kay Kurniasaricerpen

96.1K 5.3K 461

"Perjodohan... Masih jaman aja😑 Gue berasa di jaman Siti Nurbaya... Tuhan tolong gue dari perjodohan ini" Higit pa

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 4
Chapter 6
AChapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11 dan 12
Chapter 13,14,15
Chapter 5
Chapter 16
Chapter 17
Hai😀
Chapter 18
Chapter 19
★Mau Tanya~Promosi★
Chapter 20
Chapter 21 (Spesial Panjang)
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24 (Spesial Part🥰)
Part 25😇
Chapter 26😉
Chapter 27 (Situasi Panas) 🔥
Chapter 28 (Masa Lalu👣)
Chapter 29
Chapter 30 (Terindah) 🤗
Chapter 31😱
Chapter 32 (Entah siapa yg salah)
Chapter 33 (Spesial Part Panjang🤩)
Chapter 34😱
Chapter 35
Chapter 36 (Menata Harapan?) 🙄
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40 (Seperti Mimpi)
Chapter 41 (Apa Benar?)
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44 (Akankah Berakhir?🙃)
Chapter 45 (Takdirkah pemenangnya?)
Chapter 46

Chapter 3

5.8K 245 1
Galing kay Kurniasaricerpen

Ini Part 18++ Jadi yang masih nerobos baca resiko ditanggung Penumpang... Hehehe✌✌✌
.
.
Cuzzzz lanjuttt...
.
.
.
.

"Gue nikah sama dia mau jadi apa rumah tangga gue ? Kemarin aja dia kayak gitu sama gue, bisa habis gue nikah sama dia yang galak gitu" Gumam Ali sambil mengacak-acak rambutnya.

Tringgg....

Mendengar handphonenya berbunyi, Ali segera merogoh saku celananya untuk mengambil handphonenya, Ia melihat banyak sekali chat masuk dari teman-temannya kuliah yang berkumpul dalam satu grup chat bernama 'The Gank'.

"Ngapain sih mereka ini..." Gerutu Ali lalu membaca satu persatu chat itu.

~On~

Bisma
Cieee... Gue denger loe mau nikah ya Li... ?

Kevin
Li... Gimana calon istri loe, cantik nggak ?

Brian
Li... Gue kaget ternyata nyokap bokap loe masih jodoh-jodohin loe ya..

Tommi
He... Curut ternyata loe mau kawin ya...😆

Jerry
Wadohhh... Ada yang dijodohin rupanya...

Simi"
Duhhh... Jin Arab mau nikah nih... Undangannya ya...😀

Gabriel
Kamu mau nikah ya Li...?

Kulkas Berjalan
Dihhhh.... Li.. Masih mau aja loe dijodohin, moga-moga cewek loe cantik ya....😆

Cumi Hutan
Duhhh... Li... Akhirnya loe kawin juga... Moga" nggak jadi mahasiswa nakal lagi ya...😃

Tobi
Ekhem... Pak Bosss mau nikah nih...😮

Me
Denger ya loe semua... Nggak ada yang mau kawin disini, Dapat gosip darimana kalian semua ?😬

Kevin
Gue dapet info dari instagram Nyokap loe, loe nggak tau ya kalau acara kalian malam ini dimasukkin ke IG ?

Me
Jadi Mama Post di IG... 😡

Tobi
Aelah Pak Bossss... Nggak usah marah napa ?😮

~Off~

Ali melempar handphonenya begitu saja ke jok sampingnya dan memilih memejamkan matanya sembari menunggu keluarganya selesai makan malam.

Tok...Tok...Tokkk......

Seseorang mengetuk kaca mobilnya, Ali dengan santai membuka kaca mobilnya, Ia mendapati Prilly berdiri tepat dihadapannya.

"Mau ngapain ?" Tanya Ali ketus.

"Loe nggak makan ? Kata Nyokap loe, loe belum makan..." Tanya Prilly.

"Gue nggak laper..." Jawab Ali.

"Yaudah serah loe, Kalau bukan gara-gara Nyokap loe gue juga ogah perhatian sama loe..." Sahut Prilly sambil memutar bola matanya jengah.

"Hmmm..." Ali hanya berdehem.

"Loe kenapa sih ? Gue baru aja kenal loe tapi loe kesannya nggak suka sama gue, apa susahnya sih tinggal jalanin keputusan orang tua kita. Gue tau loe belum siap nikah begitupun gue..." Ujar Prilly panjang lebar.

"Karena loe bukan selera gue, gara-gara perjodohan ini gue diledekin temen-temen gue ! Paham !" Jawab Ali seadanya.

Prilly mengangkat tangannya ke udara, Ia benar-benar kesal dengan Ali dan ingin menamparnya namun Ia urungkan niatnya itu.

"Loe mau nampar gue, belum apa-apa aja udah mau aniaya gue..." Cibir Ali lalu membuka pintu mobilnya.

"Masuk !!!" Ali menarik Prilly memasuki mobilnya dan menutup pintu mobilnya kembali.

"Oke, sekarang gini... Loe mau nggak kita kerja sama untuk gagalin perjodohan ini...?" Tawar Ali seraya menatap Prilly intens.

"Enggk mau gue" Dengan cepat Prilly menjawab.

"Kenapa ? Bukannya loe nggak mau nikah sama gue ?" Tanya Ali penuh selidik.

"Loe denger ya... Gue nggak mau  jadi anak durhaka yang ngelawan orang tua, gue hormati keputusan mereka walaupun itu berbanding terbalik sama keinginan gue karena gue tau mereka ingin yang terbaik buat gue !" Tegas Prilly.

"Tapi gue nggak mau nikah sama loe..." Bisik Ali.

"Loe denger ya... Loe itu cantik masih banyak yang mau sama loe Nona Prilly...." Sambung Ali tersenyum sambil membelai rambut Prilly.

"Turunin tangan loe, Jangan sentuh gue !" Prilly memukul tangan Ali yang membelai wajahnya.

"Apa salahnya ? Katanya loe anak yang penurut... Loe mau nikah sama gue, jadi suka-suka gue"

"Tapi gue nggak serendah itu juga"

"Oh.... Gitu, bagus deh berarti loe masih perawan"

Plakkk.....

Akhirnya tamparan itu mendarat juga di pipi kanan Ali, Prilly benar-benar menamparnya karena ucapan Ali yang terkesan meragukan Ia masih gadis atau tidak dan Prilly tidak terima atas ucapan Ali.

"Masih mau nampar gue lagi ?" Ali mendekatkan wajahnya tepat di depan Prilly yang sedang menangis.

"Udah deh nggak usah cengeng... Lembek banget loe jadi cewek !" Tukas Ali lalu memeluk Prilly.

Prilly masih menangis, hatinya terasa sakit mendengar kata-kata yang dilontarkan Ali.

"Lepasin gue.....!" Titah Prilly memberontak dari pelukan Ali.

"Husssttt... Kita belum nikah lho tapi gue udah bikin loe nangis gimana nanti kalau udah nikah pasti gue bakalan bikin loe menderita..... So, kita batalin aja ya perjodohan ini..." Masih mendekap Prilly erat-erat Ali mengatakan semua itu.

"Gue nggak akan batalin perjodohan ini, gue nggak mau bikin kecewa orang tua gue" Jawab Prilly kekeh pada pendiriannya tak ingin membatalkan perjodohan itu walaupun jauh dilubuk hatinya Ia memang menginginkan perjodohan itu batal tapi baginya orang tualah yang harus dipatuhi agar tidak menjadi anak durhaka yang suka membangkang keputusan orang tua.

"Emmm... Kita selesaiin semua disini kalau gitu, loe mau nikah sama guekan ? Oke..." Ali memperlihatkan senyum devilnya pada Prilly.

"Ma... Maksud loe apa ? Loe jangan macem-macem ya sama gue....." Ujar Prilly gugup karena Ali semakin mempersempit jarak diantara mereka.

"Loe cantik juga, boleh deh pilihan Mama-Papa... Biarin mereka nikmati dinnernya dan kita nikmati malam pertama kita disini... Oke Sayang..." Ali mengelus pipi chubby Prilly.

Detak jantung Prilly berdegup kencang, ada rasa takut dalam hatinya dan Ali bisa melihat semua itu melalui raut wajahnya.

"Loe... Jangan macem-macem ya.!!" Gertak Prilly.

"Loekan mau jadi istri gue, otomatis loe harus layanin gue dong" Seringai Ali.

"Tapi nggak saat ini... Lepasin gue Li...!!!" Pinta Prilly dan berusaha melepas tangan Ali yang mencengkramnya.

"Gue bakalan teriak kalau loe nggak lepasin gue..." Ancam Prilly.

"Teriak aja gue nggak takut ! Disini nggak ada orang..." Tutur Ali.

"Loe nggak waras ya..." Cerca Prilly masih berusaha lepas dari cengkraman Ali.

"Li... jangan sampai bikin gue ngelakuin hal-hal yang nekat ya dan akhirnya nyelakain loe..." Sambung Prilly.

"Oh... Silahkan kalau perlu bunuh gue sekalian..." Sambar Ali sekenanya.

Krakkkk....

Gaun Prilly berhasil disobek oleh Ali tepat bagian lengan kanannya, Hal itu sontak membuat Prilly menjerit dan menangis.

"Gue mohon Li... Jangan..." Isak Prilly.

"Kalau gitu minta Nyokap-Bokap loe batalin perjodohan ini... Oke..." Jawab Ali terdengar sangat lembut.

Prilly menggelengkan kepalanya.

"YAUDAH KALAU LOE NGGAK MAU... DIEM !!!" Sentak Ali kemudian menidurkan Prilly di jok tempatnya duduk dan mencumbu Prilly disana.

"Li....Hiks...Udah Li..." Prilly memukuli dada Ali dan berusaha mendorongnya. Entah mengapa Prilly lemah ketika berhadapan dengan Ali, Rasanya Ia tidak sanggup melawan Ali.

"Sssstttttt.... Gue nikmatin tubuh loe dulu baru gue nikahin loe... Biar gue tau loe bener-bener masih virgin atau enggak, kalau enggak gue nggak akan mau nikah sama loe dan gue lebih milih mati..." Jelas Ali menatap Prilly dalam-dalam.

"Tapi nggak kayak gini caranya Li..." Lirih Prilly.

"Terus ?" Ali menaikkan alisnya sebelah.

"Iya kitakan bisa tes keperawanan di dokter..." Jawab Prilly.

"Dokter ? Hmmm😕 Gue nggak mau..." Putus Ali.

"Nie cewek susah amat sih dibujuknya, gue tau dia masih virgin kelihatan dari bentuk tubuhnya... Udah tau terancam masih aja kekeh..." Batin Ali lalu menghembuskan nafasnya gusar.

"Li... Lepasin gue ya, Setelah nikah loe boleh deh minta hak loe... Gue nggak ngelarang" Bujuk Prilly dengan lembut.

"Nie cewek bego atau gimana sih, kalau gue nggak mau nikah artinya gue nggak mau nikmatin apapun dari dia, Nggak ngerti kali ya kalau gue cuma ngancam dia dari tadi... Tapi ada sayangnya juga sih kalau dilepas toh dia juga cantik, mungil, imut...." Lagi-lagi Ali bergumam dalam hatinya.

"Loe temenin gue entar gue antar loe pulang... Ayo !!!" Ali menarik Prilly keluar mobil dengan keadaan Prilly yang berantakan. Prilly menyeka air matanya dan berusaha menutupi lengan gaunnya yang sobek.

"Sorry... Gue lupa..." Ali mengambil jaketnya yang ada di mobil lalu memakaikannya pada Prilly.

"Bentar... Gue mau izin Mama sama Papa dulu biar gue nggak dicariin..." Prilly mengeluarkan handphonennya dari dalam sling bagnya lalu mengirim pesan untuk Mamanya.

"Udah.... ?" Tanya Ali dan dijawab Prilly dengan anggukan.

Ali memesan taksi online setelah itu mengajak Prilly ke sebuah hotel, Prilly rasanya ingin kabur dan tidak menginjakkan kaki di hotel itu tapi Ia tidak bisa lari karena Ali menyeretnya.

"Kamar nomor 230 saya tempati bilang aja ke bagian administrasi Putranya Pak Syarief yang nempati, ini kartu nama saya..." Ali menyerahkan kartu namanya kepada resepsionis, dengan cepat resepsionis itupun memberikan kunci kamar nomor 230 kepada Ali. Tanpa banyak bicara lagi Ali menyeret Prilly memasuki kamar nomor 230 itu.

"Loe kok seenaknya gitu masuk hotel nggak pakek bayar lagi..." Prilly tampak keheranan.

"Ngapain gue bayar, inikan hotel Bokap gue..." Ali langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur begitu masuk kedalam kamar tersebut.

"Kunci pintunya... !" Titah Ali, Prilly hanya menghela nafasnya kemudian mengunci pintu kamar itu dan meletakkan kuncinya diatas nakas tempat tidur.

"Terus kita ngapain kesini ?" Tanya Prilly.

"Menurut loe ???" Ali malah balik bertanya. Prilly hanya mengangkat kedua pundaknya pertanda tidak tahu.

"Iya seneng-senenglah... Kita lanjutin yang di mobil tadi..." Jawaban Ali langsung membuat Prilly gelabakan, Ia mundur dan mendekati pintu berniat imgin keluar dari kandang singa itu.

"Awalnya tadi gue cuma main-main aja pengen bikin loe takut, tapi setelah gue amati loe cantik juga jadi ya sayang buat gue lewatin... Toh nanti kita bakalan nikah kan sesuai kemauan loe... Anggap aja ini malam pertama kita... Oke......" Ali bangkit dari posisi berbaringnya lalu mendekati Prilly dan membantingnya ke kasur.

"Li... Udah dong Li..." Prilly semakin mundur ketika Ali Ali semakin mendekatinya dan HAPPP !!!  Seperti singa yang mendapat mangsanya Ali langsung merengkuh tubuh Prilly dibawah kendalinya.

"Mau kemana loe...?" Bisik Ali.

"Ali... Lepasin gue..." Mohon Prilly.

"Enggak akan.... Nona Prilly" Ali melepas kemejanya kemudian mencium bibir Prilly.

"Mbbbmmmtttt....." Prilly ingin mengatakan sesuatu namun tidak bisa karena Ali membungkam mulut Prilly dengan bibirnya.

Ciuman itu semakin panas dan akhirnya turun ke leher Prilly. Prilly berusaha agar tidak mengeluarkan desahan dari mulutnya karena Ia tahu desahannya adalah semangat Ali untuk mencapai tujuannya, Prillypun mencengkram dengan erat sprei kasurnya dan menutup mulutnya rapat-rapat, Ali tersenyum disela ciumannya Ia paham betul bahwa saat ini Prilly tengah menahan gairahnya sendiri. Hal itu justru membuat Ali semakin gencar melakukan gerakannya, ciumannya Ia turunkan lagi ke dada Prilly. Merasa terhalang dengan gaun yang digunakan Prilly, Alipun melepas secara paksa gaun itu beserta dalamannya.

"Wow....." Ali takjub melihat lekukan tubuh Prilly sedangkan Prilly hanya bisa pasrah dan menangis.

"Husssttt... Jangan nangis, besok gue pulangin loe kok setelah itu gue jemput loe lagi dengan pernikahan... Itukan mau loe..." Ali tertawa kecil dan kembali menindih tubuh Prilly.

Prilly merasa ada sesuatu yang mengganjal perutnya namun Ia tidak berani melihat kebawah sana, Ali mencium kedua mata Prilly.

"Langsung To The Point aja ya..." Bisik Ali lirih.

Prilly semakin memperkuat cengkramannya pada sprei kasur, Ia tidak siap untuk semua ini. Perlahan air mata itu menetes dari sudut matanya.

"Argggghhhh.... Sakitttt Li...." Jerit Prilly tidak tertahankan lagi, Ia benar-benar merasa kesakitan dan memukuli lengan kekar Ali.

"Bentar ya... Dikit doang kok sakitnya..." Jawab Ali lalu mencium bibir Prilly lembut.

Ali membiarkan Prilly tenang terlebih dahulu setelah itu Ia memaju mundurkan punyanya kedalam milik Prilly dengan cepat.

"Ah... Ahhh...Uh...A...Li..." Prilly tidak kuasa lagi menahan gairahnya.

"Terus mendesah Sayang..!" Ali tersenyum dan masih melakukan gerakannya.

"Hmmm... Enak juga ternyata ya main sama yang masih perawan, Oh... Jadi ini rasanya sex yang bikin temen-temen gue ketagihan" Batin Ali dalam hati.

Cukup lama kemudian Ali merasakan akan orgasme, Ia bingung haruskah Ia orgasme didalam atau diluar.

"Ah...Li... Jangan dikeluarin di dalam..." Pinta Prilly yang juga akan mengalami hal serupa dengan Ali.

"Gue keluarin di dalam aja deh, toh nanti dia juga jadi istri gue..." Ucap Ali dalam hati dan saat pelepasan itu tiba Ia mengeluarkan semua spermanya didalam rahim Prilly, Prilly yang merasakan itu menangis semakin kencang.

"A...LI...." Jeritnya.

"Hei... Loe diem dong, jangan jerit-jerit gini. Loe nggak usah khawatir toh nanti loe bakalan jadi istri gue" Ali memeluk Prilly.

"Kita udah Zina Li... Gue numpuk dosa dan ini gara-gara loe...!" Seru Prilly.

"Salah loe sendiri masih kekeh nerusin perjodohan ini, jadi jangan salahin gue kalau gue renggut keperawanan loe duluan. Anggap aja ini malam pertama kita" Ungkap Ali marah dan sedikit mendongakkan wajah Prilly menghadapnya.

"Loe Gila !" Caci Prilly.

"Gue gila karena perjodohan ini..." Pungkas Ali.
.
.
.
Maaf ya Abstrak ceritanya... Jangan lupa warnai bintangnya dan Comment ya...
.
Salam Hangat😘
~Sari~

Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

16.9M 749K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
1.8M 88K 55
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
3.3M 25.8K 47
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...
4.9M 183K 39
Akibat perjodohan gila yang sudah direncakan oleh kedua orang tua, membuat dean dan alea terjerat status menjadi pasangan suami dan istri. Bisa menik...