Chapter 22

740 87 14
                                    

Hai Mimin balik lagi Guys, Bakalan sering" update ya, doain aja kesibukannya nggak menggunung... Cekidottt... Inget warnai bintang dan comment Ya...↓↓↓↓↓↓

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Setelah makan Alipun mengajak Prilly jalan - jalan keluar, rupanya Ia mengajak Prilly ke Mall.

"Tumben ngajak gue kesini ?" Tanya Prilly sedkit heran tumben Ali mengajaknya ke Mall

"Suka-suka gue, pasti loe jenuh kan di rumah terus ?"

"Iya juga sih... Tapi klau loe ajak gue kesini gue jadi pingin shopping tau..."

"Iya shopping aja, bebas sesuka loe"

"Enggak deh nanti loe ngerjain gue lagi" Prilly tiba-tiba meragukan Ali dan mencurigainya

"Loe gila meskipun gue saat ini msih gak enak hati sama loe tapi gue juga mikir kalau ngerjain loe sama aja gue ngerjain anak gue..." Ali tidak terima dirinya dicurigai Iapun menjelaskan kepada Prilly dengan sedikit kesal

"Hemmm..." Prillypun hanya berdehem sambil memandangi sekelilingnya

"Loe jangan bikin mood gue ancur deh... Udah loe mau apa sekarang ?" Tanya Ali pada Prilly

"Gue pingin beli buku..."

"Buku buat apa ??"

"Buku buat kuliah lah... Loe kira buat bungkus kacang"

"Iya kirain, buku di rumah udah banyak bangettt... Yg lain aja, filling gue gak enak soalnya" Ali bukan tanpa maksud menolak permintaan Prilly untuk membeli buku, tapi karena Ia melihat sosok yang mirip Maliq berada dalam toko buku di mall tersebut.

"Filling loe gk enak ? Loe kira ni mall berhantu, gue mau buku..!" Kekeh Prilly masih tetap ingin membeli buku

"Yang lain aja atau kita beli tas ?" Tawar Ali namun Prilly menggeleng dan berjalan memasuki toko buku itu

"Loe nyari buku apaan sih ?"

"Novel" Jawab Prilly singkat sambil memandangi buku-buku dihadapannya yang tersusun rapi dirak buku

"Yaudah buruan" Ali mengamati Pria itu dan memang benar itu Maliq

"Ngapain dia disini, bukannya dia di luar negeri" Batin Ali sambil berusaha menghalangi pandangan Prilly agar tidak sampai melihat Maliq

"Loe jangan disitu Ah... Gue mau lihat buku-buku itu" Prilly berusaha mendorong badan Ali agar tidak menghalangi pandangannya pada rak buku disampingnya

"Ini kan komik, katanya loe nyari novel..."

"Ishhh... Loe kenapa sih, Minggir deh Li !!!" Prilly tampak kesal akhirnya dengan cepat Ia menggitari rak buku tersebut dan membuat Ali kalah cepat dengannya

"Dasar aneh, sebel gue..." Sambil mecebikkan bibirnya Prilky mengambil sebuah buku tentang kehamilan dan berbalik hendak ke kasir tapi tubuhnya menabrak seseorang, Ia tersenyum melihat orang itu.

"Hei..." Sapa Prilly pada siapa lagi jika bukan Maliq, Ali dari jauh melihat mereka menepuk keningnya

"Hati-hati dong kalau jalan, nanti ada apa-apa sama kandungan loe gimana" Ujar Maliq

"Hehehe... Iya tadi cuma mau ke kasir aja kok, makasih ya karena loe gue gak smpai jatuh" Prilly tersenyum manis, Maliq mengangguk.

"Sama Ali ?" Tanya Maliq dan diangguki Prilly

"Iyalah sama gue, Ayo buruan kita bayar !" Ali menarik tangan Prilly sedikit geram

"Loe bisa gak sih alus dikit" Prilly sedikit mendesis kesakitan, Maliqpun menarik Prilly sampai jatuh ke pelukannya lagi

"Loe ! Kalau gak bisa jagain dia mending gue yang jagain dia, Loe kalau gak bisa cintai dia dengan tulus biar dia jadi milik gue... Kesekian kalinya gue lihat loe kasar sama dia dan gue gak terima" Tegas Maliq yang akhirnya memancing emosi Ali

"Eh loe sadar gak dia istri gue, Loe selalu aja nyari gara-gara sama gue..." Jelas Ali dengan nafas yang menggebu, Prilly terdiam diantara Ali dan Maliq

"Gue gak peduli dia istri loe atau bukan, Yang gue tau loe gak pantas miliki dia jadi pendamping loe...Sekarang kita tanya Prilly, Loe seandainya disuruh milih mau sama siapa ?" Maliq menatap Prilly begitupun dengan Ali, Prilly melihat Maliq sekilas kemudian melihat Ali. Dua sisi mata yang berbeda.

" Gue nggak bisa milih... Gue cinta sma loe tapi gue juga nggak menginginkan perceraian..." Prilly menatap Maliq dengan penuh air mata, Ali yg mendengar penuturan istrinya tersenyum miring.

"Oke, Mau loe sama diakan... Gapapa detik ini juga gue talak loe" Sahut Ali kemudian meninggalkan Maliq dan Prilly, Prilly diam mematung lengkap dengan air matanya yg masih menetes, Maliq memeluk Prilly. Ia bukan ingin merusak rumh tangga Prilly tapi Ia tidak bisa melihat Prily selalu diperlakukan kasar oleh Ali.

"Gue selalu ada sama loe, sorry" Lirih Maliq

"Gue nggak tau ada diposisi seperti apa saat ini, Loe tau gue cinta sama loe tapi gue nggak mau perceraian..." Isak Prilly

"Dengerin gue, Hidup itu harus memilih tinggal loe mau yang mana ? Gue selalu berusaha jadi yg terbaik buat loe, gue ga peduli loe udah diapain aja sama dia, loe hamil anak dia... Karena cinta nggak pernah memandang semua itu" Maliq berusaha menenangkan Prilly

"Udah jangan nangis gaenak dilihat orang, Loe mau dianter pulang kemana ?" Sambung Maliq bertanya

"Gue mau pulang ke rumah..." Jawab Prilly.

Crazy MarriageWhere stories live. Discover now