You Are ... (COMPLETE) ✔

By M_JMJstory

141K 8.8K 707

Sebuah cerita seorang gadis cantik yang selalu di sayangi orang tuanya namun ia harus menerima kehidupan asma... More

Prolog
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Thanks All of You
15
16
17
18
19
20
21
22
생일촉하합니다!!!! ❤❤❤
23
24
25
26
27
28
30
31
32
33
34
35
36
37
38 (END)
Hallo!
Epilog
Special Part (Yoona-Min Ho)
Special Part - 2 (So Min-Hyun Joong)
Information!!!!
Information!!!!!

29

2.2K 176 12
By M_JMJstory

Geun Young membanting tas kecilnya ketika sampai di mansionnya. Sung Kyung yang berada di belakang Geun Young terkejut namun ia tetap memasang wajah datar agar sang bos tidak mengetahuinya.

"AAARRRGGGHHH!!! Semuanya berantakan?! Bagaimana bisa mereka merekam semuanya?,"bentak Geun Young.

Kwon Yul dan Jae Rim berjalan beriringan dengan menampilkan wajah yang berbeda. Kwon Yul hanya biasa aja dan Jae Rim masih tidak percaya apa yang terjadi beberapa jam yang lalu. Geun Young membalikkan tubuhnya dan menghampiri Kwon Yul.

"Kenapa kau muncuk disana? SUDAH KU KATAKAN UNTUK TIDAK IKUT CAMPUR KWON YUL!!!,"teriak Geun Young. Namun pria itu hanya diam dan berjalan menuju sofa.

Jae Rim mengikuti Kwon Yul pergi dan duduk disampingnya,"Kita pikirkan rencana lainnya saja apa susahnya?,"dengan santai.

Jari-jari lentik Geun Young meminjat kepalanya yang berdenyut karena pusing akan masalah hari ini. Ia masih tidak abis pikir bagaimana bisa Kwon Yul mengenal Kim So Eun? Mengapa ia tidak tahu itu?

"Kalian tenanglah, aku punya rencana lain untuk itu,"ucap Jae Rim setelah menghela nafas beratnya.

Geun Young menyerngit,"Apa?,"

"Aku sedang memiliki proyek yang akan bekerja sama dengan perusahaan So Eun, meskipun belum di acc tapi aku yakin gadia itu akan menerimanya,"jelas Jae Rim.

Seketika Geun Young teringat sesuatu,"Aku juga sedang ada kerja sama dengan KSS Group dan bulan depan kami akan memulainya,"ingatnya.

Lalu senyuman licik hadir diwajah Geun Young,"Dengan begitu kita bisa menjalankannya,".

"Kau yakin?,"tanya Kwon Yul.

Jae Rim dan Geun Young menoleh bersamaan,"Kenapa kau berkata seperti itu?,".

Jari-jari panjang itu sibuk dengan benda canggih persegi panjang itu,"Setelah apa yang dilakukan oleh Soo Hyun dengan semudah itu proyek kau akan benar-benar dijalankan?,". Ucapan Kwon Yul ada benarnya namun kedua insan itu enggan berbicara.

~~~

Kim Bum membawa tubuh mungil So Eun ke kamarnya. Ia letakkan tubuh So Eun tepat ditempat tidur milik gadisnya itu. Ibu, ayah dan sahabat-sahabat So Eun masuk ke dalam kamar So Eun.

"Irene-ah tolong periksa So Eun,"ucap Nam Gil.

"Ne, samchon,".

Soo Hyun dan Ji Eun baru saja tiba di kamar So Eun dengan membawakan segelas air putih.

"Bagaimana keadaannya Irene-ah?,"tanya Ji Eun.

Irene meletakan stetoskopnya,"Dia hanya kelelahan saja eonni, mungkin dengan dia beristirahat 1 hari penuh So Eun akan baik-baik saja,"jelas Irene.

Tae Hee dan Nam Gil hanya menatap sedih anak bungsunya itu. Kim Bum masih setia disamping So Eun lebih tepatnya duduk di samping tempat tidur dan menggenggam tangan gadisnya itu.

"Oppa... Kim Bum oppa,"lirih So Eun.

Kim Bum sontak mendekat,"Ada apa chagi? Oppa yeogisso,"jawab Kim Bum.

Perlahan, kedua mata So Eun terbuka. Ia melihat semuanya yang berada di kamarnya.

"Eomma... appa,"panggil So Eun pelan.

Tae Hee pun mendekat,"Eoh, uri ddael .. waeyo? Manhi apa?,"tanya sang ibu khawatir.

So Eun mengangguk pelan,"Hanya pusing sedikit eomma,".

Tak lama, Soo Ae dan So Ra masuk ke dalam kamar So Eun dengan membawa beberapa kantong makanan.

"So Eun-ah, gwencanha? Manhi apa?,"tanya Soo Ae dengab nada khawatir.

"Dia hanya pusing eomma, kata Irene noona So Eun hanya perlu istirahat 1 hari penuh selebihnya baik-baik saja,"jelas Kim Bum.

Soo Ae dan So Ra mengangguk mengerti,"Oh ya, imo membawakan makanan untuk kalian pasti selama acara disana kalian tidak makan bukan? Sekarang makanlah biar So Eun istirahat dulu,"tutur Soo Ae.

Kini, semua berjalan menuju ruang makan hanya tersisa Kim Bum, Nam Gil dan So Ra.

"Kau tidak makan Bum?,"tanya So Ra. Kim Bum menggeleng,"Aku akan makan nanti, kalian duluan saja,"balas Kim Bum.

Nam Gil mengangguk,"Baiklah, kami turun dulu,".

Sepeninggalan kedua pria paruh baya itu, Kim Bum terus mengusap kepala So Eun dengan penuh kasih sayang. Melihat gerakan So Eun, dengan sigap Kim Bum membantunya.

"Kau mau kemana?,"tanya Kim Bum.

"Aku ingin mengganti pakaian oppa, bisakah kau panggilkan Irene eonni atau Ji Eun eonni untuk membantuku berganti pakaian?,"pinta So Eun.

Pria itu mengangguk,"Oppa panggilkan noona dulu,".

Kleekkk

"Eoh? Min Jung noona,"ucap Kim Bum terkejut.

"Wahhh Bum-ah, bagaimana kabarmu? Sudah lama noona tidak bertemu denganmu,"balas Min Jung hangat.

Kim Bum hanya tersenyum,"Baik noona, aku kira Kim Joon hyung sendiri pindah kemari, hyung tidak mengatakannya,"ucap Kim Bum.

Min Jung terkekeh geli,"Mana mungkin pria itu meninggalkanku? Apalagi disini akan hadir keponakanmu,"sambil mengusap perutnya yang sedikit menonjol.

Kedua mata Kim Bum membesar,"Jjinja? Wahhh chukhahaeyo noona, aku senang mendengarnya,"ucap Kim Bum.

"Gomawoyo, Bum-ah,"jawab Min Jung.

"Ahh noona kebetulan kau disini, bisakah membantu So Eun berganti pakaian? Dia masih lemas untuk mengganti pakaian sendiri,"ujar Kim Bum. Min Jung langsung mengangguk setuju.

"Baiklah, kau turunlah ke bawah dan bergabung dengan yang lain... biar noona yang menjaga So Eun,"tutur Min Jung.

"Arraseoyo noona, So Eun-ah oppa bergabung dengan yang lain dulu ya nanti oppa kembali,". So Eun mengangguk pelan.

"Cahhh... kajja Eun-ah kita ganti pakaianmu,"ucap Min Jung.

Kim Bum menutup pintu kamar So Eun dan bergabung dengan yang lain.

"Siapa yang menjaga So Eun, Bum?,"tanya Hyun Joong.

"Min Jung noona, dia sedang membantu So Eun mengganti pakaian,"jawab Kim Bum.

Tae Joon menghampiri Kim Bum dengan membawakan piring yang sudah berisikan makanan.

"Makanlah, sejak tadi kau belum makan disana,". Tae Joon memberikannya piring tersebut dan duduk di samping adiknya.

"Gomawo hyung,"ucap Kim Bum.

~~~

Selang beberapa jam, kini seluruh penghuni menuju kamar So Eun. Dapat mereka perhatikan jika gadis pemilik kamar itu masih berbaring dengan pakaian santai dan di temani wanita hamil yang tak lain itu adalah Min Jung.

"Apakah So Eun sudah tidur?,"tanya Kim Joon pada istrinya.

Min Jung menggeleng,"Belum, dia hanya memejamkan mata saja,"jawabnya.

So Min dan Yoona mengitari kasur milik sahabatnya dan menaiki kasur tersebut. Merasa kasurnya bergerak kedua mata So Eun terbuka dan menoleh ke belakangnya. So Min tersenyum dan mengusap kepala So Eun lembut.

"Eun-ah kami pamit pulang ya... kau banyaklah istirahat biar pekerjaanmu kami urus bersama dengan Jisoo dan juga Kim Joon, kau tidak perlu mengkhawatirkannya,"ucap So Min pelan. Yoona mengangguk setuju.

"Benar apa yang dikatakan So Min, istirahatlah sayang kami akan kembali besok,"ujar Yoona.

So Eun tersenyum tipis,"Baiklah... gomawo chingguya,".

Hyun Joong dan Min Ho menghampiri kekasih mereka,"Kami juga ya So Eun-ah, lekaslah sembuh,"ucap Hyun Joong.

Kepala gadis cantik itu bergerak ke bawah,"Tentu oppa, gomawo,"balas So Eun.

Nam Gil menghampiri Kim Bum yang berdiri tepat di belakangnya,"Bisakah kau menjaga So Eun selama seminggu ini?,".

"Abeonim ingin pergi?,"tanya Kim Bum.

Nam Gil mengangguk,"Ya.. aku dan istriku akan pergi ke london jam 3 pagi nanti bersama Soo Hyun dan Ji Eun, maka dari itu bisakah kau menjaganya Bum-ah?,"tutur Nam Gil.

Jauh dilubuk hatinya ia tentu saja senang dapat menjaga pujaan hatinya,"Tentu saja Abeonim, aku akan menjaganya bersama yang lain,"jawab Kim Bum.

"Terima kasih,"ucap Nam Gil dengan tersenyum.

"So Eun-ah,"panggil Tae Hee.

"Ne, eomma," jawab So Eun pelan.

"Nanti eomma dan appa akan pergi ke london bersama oppa dan Ji Eun eonni, Kim Joon, Min Jung, Donghae, Kim Bum dan yang lain akan menemani So Eun di rumah, ya," jelas Tae Hee sambil mengusap kepala So Eun sayang.

So Eun hanya mengangguk bertanda ia mengerti.

"Imo tenang saja disini ada dokter Bae yang akan menjaga So Eun,"ledek Min Jung.

"Eonniii,"rajuk Irene. Perlahan wajah gadis bermarga Bae itu merah padam, Donghae yang melihat itu tertawa.

"Kami percaya kalian dapat menjaganya, Kim Bum kau menginap disini kan?,"tanya Tae Hee.

"Ne?,".

Soo Ae langsung mengangguk semangat,"Tentu saja, anakku akan menginap disini, kau menginaplah disini.. meskipun ada Kim Joon di rumah tetap saja doa harus menjaga istrinya yang tengah hamil muda,". Soo Ae sangat senang membuat Kim Bum malu di depan orang yang ia ketahui gadis yang tengah berbaring itu pujaan hati sang anak.

Kedua pria paruh baya itu hanya menggelengkan kepala saja dan yang lain menahan tawanya.

"Ne, eommonim aku akan menginap disini,"jawab Kim Bum.

"Baiklah, kau tidur disini saja ya kamar yang lain sudah diisi oleh Kim Joon dan Min Jung, tidurlah berdua dengan So Eun,"tutur Tae Hee santai.

"EOMMA/IMO!!!,"pekik tiga pria bersamaan.

Sontak membuat seluruh penghuni terkejut dengan pekikan tersebut.

"Wae? Memangnya ada yang salah dengan pembicaraanku barusan?,"tanya Tae Hee heran.

"Tentu saja salah eomma, mana bisa Kim Bum tidur disini berdua dengan So Eun? Nanti jika terjadi sesuatu bagaimana?," protes Soo Hyun.

Donghae dan Kim Joon mengangguk setuju.

"Betul imo apa yang dikatakan Soo Hyun, bagaimana jika Kim Bum akan berbuat yang tidak-tidak? Aku tidak mau terjadi sesuatu dengan adik kami,"jelas Kim Joon.

"Ya imo aku setuju dengan Kim Joon hyung dan Soo Hyun,"timpal Donghae.

Soo Ae dan Tae Hee menggeleng,"Kalian seperti tidak pernah saja, imo yakin kalian juga sering seperti itu, apalagi kau Kim Joom sebelum menikah dengan Min Jung,"dumel Tae Hee.

"Kau benar Tae Hee-ya, sudahlah pokoknya Kim Bum kau tidur disini kasian nanti kalau So Eun membutuhkan sesuatu jika tidak ada yang menemaninya,"ucap Soo Ae mutlak.

Ketiga pria itu ingin protes kembali namun tatapan Tae Hee dan Soo Ae membuat mereka bungkam. Yoona, So Min, Irene, Min Jung dan Ji Eun menahan tawa, Min Ho, Hyun Jung dan Kim Bum hanya menggeleng-geleng saja.

"Sudahlah, lebih baik kita pergi darisini lihatnya So Eun dia tidak jadi tidur karena kalian berisik,"ucap So Ra. Nam Gil mengangguk kepala bertanda setuju.

"Baiklah, Kim Buk jika terjadi sesuatu pada adik kami kau akan berurusan dengan kami,"ancam Donghae. Di anggukin oleh Soo Hyun dan Kim Joon.

"Dan kalian jika mencoba memisahkan mereka kalian akan terkena hukuman dari kami,"balas Tae Hee dan Soo Ae bersamaan.

Setelah semuanya pergi dari kamar So Eun, hanya Kim Bum dan sang pemilik kamar yang berada disana. Kim Bum duduk di tepi kasur dengan tangannya menggenggam tangan So Eun dan satu tangan lainnya mengusap kepala So Eun.

"Istirahatlah chagi, oppa disini,"ucap Kim Bum lembut.

So Eun masih betah menatap pria yang ada di hadapannya. Ia sangat merindukan suasana seperti ini, seperti mereka masih berpacaran sebelum semua ini terjadi.

"Oppa tidak mengganti pakaian?,"tanya So Eun.

Kim Bum menggeleng,"Oppa tidak membawa pakaian ganti sayang,".

So Eun melepas genggaman Kim Bum dan berjalan menuju lemari besarnya,"Pakai ini oppa aku sengaja menyimpannya jika oppa akan bermalam disini,"ujar So Eun dengan malu-malu.

Mendengar ucapan So Eun barusan, Kim Bum tersenyum senang. Ia hampiri gadis itu dan di angkat tubuh kecilnya sehingga kedua kaki So Eun kini mengelilingi tubuh tegap milik Kim Bum. Kedua tangan Kim Bum memeluk pinggang ramping So Eun agar gadisnya ini tidak jatuh.

"Oppa apa yang kau lakukan,"ucap So Eun terkejut.

Kim Bum terkekeh, ia tambah mengeratkan pelukannya. Senyum Kim Bum semakin mereka, ia merasa bahagia dengan gadis yang berada di dekapannya. Begitupun So Eun, ia juga ikut tersenyum, salah satu tangannya mengusap rambut belakang Kim Bum pelan.

"Sepertinya oppa sedang bahagia, apa yang membuat oppa bahagia?,"tanya So Eun.

"Kau ingin tahu?,". So Eun menganggukkan kepalanya.

Wajah tampan Kim Bum mendekat beberapa senti dari wajah So Eun,"Karena kau,".

So Eun menyerngit,"Naega?,". Kim Bum mengangguk.

"Naega wae?,"tanya So Eun.

"Karena, kau adalah gadis yang oppa sayangi bahkan mencintaimu setelah eomma... kau adalah malaikat cantik yang Tuhan turunkan untuk oppa, jangan pernah tinggalkan oppa atau melepaskan oppa karena...,". Kim Bum semakin mendekatkan wajahnya.

"Hati ini milik Kim So Eun seorang, saranghae Kim So Eun,"lanjut Kim Bum.

Senyuman So Eun kian melebar, tanpa berpikir panjang ia langsung mengecup bibir Kim Bum sebentar dan langsung memeluk leher Kim Bum.

"Nadoo.. saranghae Kim Bum oppa,"balas So Eun.

Kedua insan ini sangat bahagia dengan kesederhanaan yang mereka rasakan saat ini, bahkan kedua hati mereka tetap menunjuk kepada seseorang yang sudah seharusnya mereka miliki, seperti Kim Bum dan So Eun. Tanpa mereka sadari, ternyata sahabat-sahabat Kim Bum dan So Eun, Min Jung, Irene dan Ji Eun mengintip interaksi kedua insan yang sedang jatuh cinta lagi.

"Mereka sangat cocok,"komentar Min Jung setelah menutup kembali pintu kamar So Eun dengan hati-hati.

Irene dan Ji Eun mengangguk setuju,"benar eonni, mereka benar-benar berjuang dalam hubungan ini,"timpal Ji Eun.

"Aku jadi ingat ketika pertama kali mendengar So Eun dan Kim Bum berpisah karena wanita yang bernama Geun Young itu dari Donghae oppa seketika aku marah saat aku bertemu dengannya,"ungkap Irene.

So Min dan Yoona ikut mengangguk setuju,"benar eonni, tapi eonni tidak melihat ketika So Eun menangis di kantor dan kami pun langsung menghubungi Min Young eonni untuk memeriksanya,"ujar So Min.

Ketiga wanita di hadapan So Min terkejut,"Apa yang terjadi? Kenapa sampai Min Young datang?,"tanya Min Jung.

"So Eun pingsan karena mendengar kabar Kim Bum akan bertunangan dengan Geun Young dan juga saat itu So Eun tidak makan seharian,"jawab Yoona.

"Aigoo... malangnya nasibmu So Eun-ah,".

"Yang terpenting sekarang keduanya sudah kembali, kita harus menjaga mereka terutama hubungan mereka jangan sampai terjadi lagi seperti dulu,"ucap Hyun Joong. Min Ho dan Donghae mengangguk setuju.

~~~

Seperti yang dikatakan oleh kedua orang tua So Eun, gadis cantik itu tetap di tempat tidur di temani oleh Min Jung. Karena saat ini waktu menunjukan jam 10 itu berarti semua orang pergi ke kantor dan Min Jung lah menemani So Eun agar tidak kesepian. Kedua orang tua So Eun, Soo Hyun dan Ji Eun pergi ke London tepat pukul 3 dini hari, sempat So Eun ingin ikut mengantarkan kedua orang tuanya namun ditahan oleh kekasihnya untuk beristirahat total. Meskipun ia sempat tidak setuju akhirnya So Eun menurutinya.

So Eun kini sibuk bermain kartu uno dengan Min Jung. Sesekali keduanya tertawa karena kalah permainan dan terkadang terdapat perdebatan kecil yang akhirnya membuat keduanya tertawa bersama.

"Eonni~ aku lapar,"dengan manja. Min Jung tersenyum geli melihat aegyo adiknya itu.

"Baiklah tunggu disini, eonni siapkan makan untukmu kenapa tadi pagi tidak mau makan eoh? Akhirnya kau merasa lapar,"protes Min Jung. Sedangkan So Eun hanya menyengir lebar saja.

Belum sempat turun dari kasur, pintu kamar So Eun terbuka dan terdapat sahabat-sahabatnya dan juga yang lainnya.

"Eoh? Kalian kenapa pulang?,"tanya So Eun.

"Kami dengar ada yang belum sarapan? Kenapa kau nakal So Eun-ah?!,"celetuk So Min.

So Eun hanya cengengesan saja,"Hehehe.. mianhe,".

Tak lama Kim Bum datang dengan membawa sebuah tentengan berukuran sedang dan diletakkan di atas meja kecil dekat tempat tidur So Eun.

"Lalu kau mau kemana noona?,"tanya Kim Bum.

"Kekasihmu ini ribut lapar, baru saja noona ingin menyiapkannya kalian datang,"jawab Min Jung.

Kim Bum langsung menatap So Eun dengan tatapan tajam dan di balas dengan So Eun hanya senyum polosnya.

"Kalau begitu eonni istirahat saja biar aku yang menjaganya,"ucap Irene.

Min Jung menoleh,"Kau tidak ada jam praktek Irene-ah?,". Irene menggeleng.

"Hari ini aku kosong hingga dua hari ke depan maka dari itu aku langsung kesini,"jawab Irene.

Min Jung mengangguk mengerti,"Baiklah, makanlah yang banyak Eun-ah eonni kembali ke kamar dulu,".

So Eun mengangguk,"Gomawo eonni sudah menemaniku,"dengan tulus.

So Min dan Yoona mulai membuka kotak makanan yang mereka bawa di bantu dengan kekasih mereka.

"So Eun-ah,"panggil Min Ho.

"Ne, Min Ho oppa,". So Eun langsung menoleh.

"Kau ingin mendengar sebuah cerita?,"tanya Min Ho.

"Cerita apa?,"

"Tapi kau mau tidak mendengarkannya?,"tanya Hyun Joong.

So Eun mengangguk semangat seperti anak kecil,"Tentu saja aku mau,"jawabnya.

Hyun Joong dan Min Ho saling melempar senyum misteriusnya.

"Kau ingat saat kau menjabat sebagai Direktur utama di kantormu?,". So Eun langsung mengangguk.

"Saat itu juga ada seorang pria merasa kalau dirimu akan semakin di sulit di temuinnya, kau tau apa alasannya?,"tanya Min Ho.

So Eun kembali menggerakan kepalanya,"Tidak, memangnya kenapa?,".

"Dia berfikir jika kau sibuk dengan pekerjaan kau akan melupakannya, tapi suatu hari saat pria itu melakukan sebuah kerja sama dengan perusahaanmu dan kau menyetujuinya dia berkata 'akhhh akhirnya aku bisa bertemu dengannya' kira-kira seperti itulah yang dia katakan,"jelas Min Ho.

"Dan saat kau berjalan dengan Donghae hyung pria itu terbakar api cemburu, sebelumnya dia tidak pernah seperti itu, setelah melihatmu jalan dengan pria lain dia langsung pergi ke club dan menghabiskan 5 botol wine sendirian,"adu Hyun Joong.

Kedua mata So Eun mendelik,"Woahhh... siapa pria itu oppa?,"tanya So Eun.

Min Ho dan Hyun Joong tidak menjawab namun arah mata mereka mengarah pada Kim Bum yang sedang asik dengan handphonenya. So Eun pun mengikuti arah pandangan mereka dan seketika ia langsung tersenyum lebar.

"Dan juga setelah dia mabuk dia meraung-raung seperti orang gila 'So Eun-ah~ kau adalah wanita yang aku cintai...' auhhh aku mendengarnya saja merinding,". Min Ho langsung memeluk tubuhnya sendiri.

So Min dan Yoona menahan tawa agar tidak meledak, sedangkan Kim Bum menundukkan kepalanya. Sebenarnya, Kim Bum mendengar ucapan dari kedua sahabatnya namun ia menahannya untuk tidak menghajarnya. Jika ia menghajar kedua sahabatnya maka kekasih mereka akan memukulinya dua kali lipat, dia tidak ingin mengambil resiko.

Irene dan Donghae hanya menggelengkan kepala mereka dan melanjutkan acara makan mereka. So Eun menoleh ke arah dimana Kim Bum berada, dengan perlahan ia mendekati Kim Bum dan menggenggam tangan pria itu.

"Hihihi.. ternyata Kim Bum oppa yang aku kenal sangat dingin dan bahkan kurang peka ternyata memiliki kebiasaan yang buruk ya,"ucap So Eun.

Pria itu menggembungkan pipinya,"Heii.. itu sudah lama, intinya kau sudah bersama oppa sekarang,"elak Kim Bum.

"Ck~ anak itu tidak mau mengakuinya,"gerutu Min Ho.

Seketika Kim Bum langsung menatap tajam kearah Min Ho dan mau tak mau Min Ho menutup bibirnya rapat. So Eun hanya tertawa pelan.

"Eun-ah makanlah ini,". So Min memberikan semangkuk bubur abalon yang ia bawa tadi.

"Wahhh apa kau yang membuatnya So Min-ah?,"tanya So Eun dan di anggukki oleh So Min.

"Kekasihku membuatnya tadi pagi sebelum berangkat ke kantor dia bilang dia ingin membuatkannya untukmu,"ujar Hyun Joong.

Kedua mata So Eun berbinar, ia sungguh senang dengan bubur abalon terlebih jika eommanya dan sahabatnya ini yang memasakkannya ia sangat menyukainya.

"Gomawo So Min-ah,".

So Min mengangguk,"Kalau begitu makanlah,".

So Min langsung menoleh kearah Kim Bum,"Makanlah oppa jangan pandangi So Eun terus dia tidak akan pergi kemana-mana,"sindir So Min.

Kim Bum langsung mencibir, seketika semua orang tertawa melihat sikap Kim Bum.

Namun, hendak ingin makan siang ponselnya bergetar sehingga ia memisahkan diri dari sahabatnya.

"Ada apa hyung?,".

"..."

"Emm... sekarang dia sudah lebih baik dibanding semalam,". Kim Bum menoleh ke arah So Eun yang tengah menyamtap makan siangnya.

"..."

"Lalu, ada apa kau menghubungiku? Apa terjadi sesuatu?,". Pria bermarga Kim ini dapat mendengar suara berat dari lawan bicaranya, tentu Kim Bum dapat menebak jika terjadi sesuatu.

"..."

Seketika Kim Bum menghela nafasnya.

"Baiklah nanti aku kembali lagi ke kantor setelah makan siang,"ucap Kim Bum.

"..."

"Kau serius? Itu sangat banyak jika kau mengerjakannya sendirian,"protes Kim Bum. Bagaimana bisa ia membiarkan orang lain mengerjakan pekerjaan yang sangat banyak, ia tidak tega.

"..."

"Hmm.. baiklah, nanti aku akan minta bantuan dari Hyun Joong hyung dan Min Ho untuk membantumu,". Kedua kaki Kim Bum melangkah masuk dan duduk disamping Hyun Joong yang tengah makan.

"..."

"Baiklah, terima kasih untuk infonya hyung,".

Pip!

"Terjadi sesuatu Bum?,"tanya Min Ho. Kim Bum menoleh dan mengangguk.

"Bisakah kalian bantu Tae Joon hyung? Aku tidak mungkin menitipkan So Eun dengan Min Jung noona dia harus banyak istirahat,"ujar Kim Bum.

Hyun Joong mengangguk setuju,"Tentu, kami akan membantunya kau tenang saja,".

"Gomawo hyung,".

"Eiii kau sudah seperti dengan siapa saja, santai saja kita ini sahabat yang sudah seperti saudara kami akan membantu teman,"tutur Min Ho.

Mendengar perkataan Min Ho, Kim Bum hanya tersenyum. Benar apa yang dikatakan oleh sahabatnya itu, Hyin Joong dan Min Ho sudah ia anggap saudara sejak dulu. Walaupun Tae Joon hadir di dalam kehidupannya namun ia tetap merasa kesepian ketika Tae Joon asik dengan dunianya saat memasukki masa Sekolah Menengah Atas. Dan sejak ia masuk Sekolah Dasar, mereka bertiga selalu bersama dengan ketidak kesengajaan hingga akhirnya kini mereka tetap satu. Hyun Joong merupakan kakak kelasnya dulu saat Sekolah Dasar namun menurut Hyun Joong ia tidak masalah jika harus bertemen di bawahnya setahun. Walau begitu kini mereka tetap bersama sampai saat ini.

Diam-diam So Eun menatap Kim Bum dengan senyuman kecil, memang tidak ada yang menyadarinya karena semua sibuk dengan canda tawa dari Min Ho dan Yoona. Dapat So Eun jabarkan jika kekasihnya itu tengah dalam masalah entah itu besar atau tidak So Eun tidak tahu.

Aku berharap tidak terjadi sesuatu pada oppa, dan aku berharap setelah semua ini selesai aku ingin bersama oppa... Tuhan aku mohon kabulkan doa ku ini, aku ingin bersamanya tidak peduli dengan hambatan-hambatan itu, aku tetap akan bersamanya Tuhan...

So Eun melafalkan doa dalam dirinya, ia hanya ingin bersama Kim Bum bukan orang lain. Karena hatinya milik Kim Bum seorang bukan orang-orang yang berusaha mengambil hatinya dengan cara tidak benar.

Tbc.

Continue Reading

You'll Also Like

461K 46.3K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
127K 10K 87
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
7.9K 500 33
Edelia wanita yang hanya memperdulikan tiga hal. Dirinya, adiknya dan pekerjaan tak ada terbesit untuk mengurus yang lain, mengurus ketiga hal itu sa...
141K 5.4K 39
Yang gak suka adegan kekerasan jangan baca... yang gak kuatpun pas baca awalnya jangan terusin... happy reading. Malas bikin sinopsis jadi kasih clue...