THEIR MERMAN [COMPLETE]

By gazella05ezra

596K 44.7K 1.9K

Alasan kenapa Duyung Jantan/Putra Duyung jarang terlihat & didengar adalah "Para Mermaid, membunuh pasanganny... More

PROLOG
WHEN HE WANTS TO SEE HER AGAIN
FUCKING OBSESSION
THE LAST NIGHT
LET ME GO
MISBEHAVIOR
ILLUSION
THE ATLANTIC'S
THE FIN
MEREE
THE TAIL
BAD TEMPTATION
A ROYAL EXPERIMENT
THE BAD GROOM 1
THE BAD GROOM 2
THE BAD GROOM 3
SILENT SCREAM
REMEMBER YOU
BEAUTIFUL SYMPHONY
COME
THE DEEP BLUE SEA
I SEE YOU
AWAKE
THE FEELING
THE TRUST
SHE'S HERE
WHAT ARE YOU?!
I'M STILL HUMAN
THE GUEST
BLOODY
YOU
FIRST HEARD
SUICIDAL THOUGHTS
THE TRAP
SHE'S BACK
MOM
WILLIAM Part 1
WILLIAM Part 2
WILLIAM part 3
WILLIAM Part 4
WILLIAM Part 5
WILLIAM Part 6
DESIRE
RUN
BETRAYAL
LOST MIND
DARK SIDE OF YOU
THE GLASS PRISON
MIDNIGHT CONFIDENCE
EMBODIMENT
I'M HERE FOR YOU
SHOOT
BEYOND THE CAPABILITY
ONLY YOU
STILL WANT YOU
RUN AWAY
ESCAPE
BRING YOU HOME
THE HIDDEN PATNER
FRIEND OR FOE?
SEARCH FOR TRUTH
APPROACHING THE FINAL TIME
EXPLOSION
RESISTANCE
LOST IN THE DEEP BLUE
BEAUTIFUL ENEMY
YOUR HEART IS MINE
FIRST STRIKE
FOR YOU DAD
HEART
INTENTIONS
HIDEAWAY
SOMEONE IN THE DARK
UNDER THE FULL MOON
THE NIGHTMARE
THE TEARS
ANGELS FROM THE DEEP BLUE
BAIT
THE SOUND OF THE SEA
BLOODY NIGHT
WHEN I MEET YOU AGAIN
BITE
PREDATORS
ARRIVAL
DESTRUCTION
COLLISIONS
INCURSION
SHE
ANOTHER HEART
AT THE END OF THE NIGHT
OUR LAST MOMENT?
SURGE OF THE SEA
WHY DID YOU GO?
MISSING YOU
THEIR MERMAN
BONUS
Ngoceh

WHIPPED BOY

11K 639 20
By gazella05ezra

Sekarang,























Apa IBU

































bisa memulai lagi



































KEMESRAAN kita



































MY SON?

...























****

Pada page sebelumnya, Natalie melakukan pelecehan seksual terhadap Sean disertai dengan kekerasan fisik. Ia berhasil membuat Sean tak dapat melawan hingga ia leluasa berbuat apapun. Bahkan, hingga menyampaikan kata-kata yang sulit Sean terima menyangkut tentang keluarganya. Pengakuan kalau ia adalah, ISTRI WILLIAM YANG SEBENARNYA, IBU DARI SEAN.

****

...

Natalie melarutkan ciumannya kembali ke bibir lelaki bersurai hitam itu, bibir yang tertutup rapat oleh scrafnya tersebut. Melanjutkan kembali cumbuan demi cumbuannya yang merambat hingga ke pipi, mengkecup sensual dengan birahi liarnya.

Sean, ia tak dapat memungkiri kalau ia dua kali merasa lebih kacau sekarang. Bukan hanya karena tindakan tak senonoh tersebut, namun juga semua kalimat terakhir yang baru ia dengar. Yang baru saja masuk ke telinganya. 'Orang yang dicintai? Ibu? My son?!' Yah.. itu terlalu, terlalu dibuat-buat. Ia tak tahu kebenaran seperti apa yang terjadi. Tadinya ia berpikir kalau ia hanya salah mendengar. Tapi sepertinya semua kata-kata itu, cukup jelas menyentil alam sadarnya yang membuatnya ragu kalau itu cuma sesumbar kosong seperti yang biasa wanita itu lakukan.

"Oh Tuhan, apa kau mulai belajar jadi anak baik sekarang?" Tanya Natalie ditengah-tengah jeda saat Sean memang mulai tenang. Tidak, Bukannya ingin menghanyutkan diri dalam birahi tersebut, hanya saja Sean mencoba menangani satu persatu semua gejolak yang mendadak muncul, yang tanpa sadar memang membuat ia seolah patuh. Patuh pada irama cumbuan-cumbuan tersebut. Bahkan, seakan mengimbangi semua hasrat kotor yang terus menggila itu.

"Beatus!! Apa aku berhasil menjinakkanmu?!" Wajah wanita tersebut kian berseri ketika Sean hanya tertunduk lesu saat bibir seksi itu terangkat. "Kalau begini, kau mengingatkanku pada ayahmu, William." Natalie menegakkan badannya, matanya berpaling pada aquarium raksasa tak jauh dari sana, Pria berdarah asia itu. "Aku ingat saat pertama kami tidur, saat pertama kami-bercinta. Itu adalah malam yang panas, malam yang menggairahkan." Ia terkikik

"Kau tahu Sean? Ayahmu, dia adalah pria yang cukup unik. Ia tak banyak bicara, tak banyak mengucapkan kata-kata kotor, atau sebaliknya, mengumbar rayuan-rayuan manis. Ia pria yang diam, tenang, namun cukup spontan. Pria yang-luar biasa. Bahkan, sampai kami menikah." Pengusaha bertempramen keras itu mengangkat tubuh semoknya, bangkit dari pangkuan Sean. Batangan ekor itu seketika merasa lega. Sean yang sedari tadi menahan beban berat tubuhnya kini merasa, jauh lebih baik.

"Sean.." Ujarnya lagi. "Sebenarnya, aku dan William memiliki hubungan yang cukup dekat. Hubungan yang lebih dari orang-orang sangka. Kita sangat dekat, bahkan saat kami masih duduk di bangku kuliah. Ya, meski awalnya ia menolakku dan hanya menganggapku sebagai teman biasa, tapi hubungan kami cukup manis dari waktu ke waktu. Aku sangat tersanjung ketika ia akhirnya, bersedia belajar untuk menerimaku. Semuanya, semuanya terasa indah kala itu baby." Ujarnya yang kemudian terseyum. Rona merah terlihat menyamar di pipinya. "Ya, semuanya berjalan lancar hingga mendadak, ia membuat kesalahan fatal. Sangat fatal! Entah karena apa, ia tiba-tiba menjatuhkan pilihannya pada wanita lain. Wanita yatim piatu, gadis sederhana yang bekerja sebagai seorang mermaid di beberapa pertunjukan-pertunjukan kecil. Alexa, orang yang selama ini kau panggil ibu, orang yang membuat William benar-benar, meninggalkanku!" Ujarnya.

Sean berpaling pada wanita paruh baya yang kini melangkahkan kaki menghampiri cambuk yang tergeletak tak jauh dari mereka. 'Alexa?!' Sean, merasakan jantungnya berdegup kencang saat nama ibunya disebut.

"Ya.. Alexa. Aku tak tahu bagaimana saudari Tommy itu akhirnya memadu kasih dengan Williamku" Natalie mengayunkan sedikit cambuknya. "Aku yakin William mencintaiku, menyayangiku. Tapi, aku tak bisa terima kalau perasaan itu mungkin jauh lebih besar ia tujukan pada Mermaid bualan yang bekerja sangat keras dengan semua kostum-kostum konyol memalukan itu, Alexa! Wanita yang tak seharusnya muncul di kehidupanku!"

CTTAARR!

Ia mendaratkan ayunan cambuknya tersebut ke lantai. Cukup kencang. Cukup bertenaga hingga menimbulkan suara keras.

"Tapi Sean, asal kau tahu, sebenarnya, aku sudah lama melupakan kesalahan yang William dan Alexa buat itu. Kami bahkan sempat makan malam bersama dalam satu meja beberapa hari sebelum William berada di tempat ini. Di laboratorium ini." Katanya. "Aku memang bukan tipe wanita pemaaf, tapi aku bisa lakukan itu. Bahkan, bahkan untukmu juga, Sean Alex-Lie. Ya.. kau adalah darah daging William juga, kau anak dari suamiku. Aku tak tahu bagaimana aku harus memanggilmu. Tapi intinya, kau hampir sama seperti anakku sendiri. Anak yang diasuh oleh pria bujang tua dimana aku tak mau lagi memiliki urusan-buruk setelah proyek ini selesai. Tommy. Aku ingin kita akhirnya benar-benar bisa memiliki hubungan-kekeluargaan seperti hubunganku dengan Paman tuamu itu." Ia berjalan menghampiri Sean dengan cambuknya. Berseringai puas seolah berhasil menumpahkan secuil unek-uneknya.

Sementara Sean, ia seperti baru saja menemukan sedikit puingan kecil mengenai keluarganya. Mengenai Alexa dan William yang tak pernah ia dapatkan dari Tommy, atau bahkan Alexa sendiri.

Natalie, wanita itu tanpa disadari kini berdiri cukup dekat dengan Sean. Ia terdiam beberapa saat. Wajah pucat pemuda di hadapannya sekarang, seakan menjadi magnet untuk ia melanjutkan kembali aksi seksualnya yang sedikit lain dari kebanyakan orang.

CCTAARR!

Cambuk itu ia ayunkan lagi. Kali ini benar-benar mendarat di bagian atas tubuh Sean. Sangat keras! Membuat lelaki muda tersebut seketika memekik, mengerang kesakitan di balik scraft yang menutup mulutnya.

"Sekarang, ayo kita bermain lagi putraku! Lupakan ocehan masa laluku barusan, Aku yakin kau tak ingin mendengar lebih banyak." Natalie mengayunkan cambuknya terus-terusan ke tubuh Sean.

Satu cambukan

dua cambukan

tiga cambukan

empat

lima

...

Wanita itu kesetanan!

Ia seolah semakin bersemangat mendengar pekikan dan erangan Sean yang teredam. Seakan menjadikan dirinya Mistress tak kenal ampun.

Sean mendapati tubuhnya terasa sangat pilu. Garis-garis merah terlihat di hampir setiap permukaan kulit. Di dada dan perut, lengan atau bahkan lehernya. Pria muda itu merasa sakit bercampur perih teramat sangat, ia lemas, tak sanggup bergerak seinci pun. Bahkan saat ia mencoba bernafas, tarikan dan hembusan yang ia lakukan, bah! membuatnya semakin tersiksa.

Natalie akhirnya berhenti pada ayunan cambuk entah yang ke berapa, yang pasti tangannya telah pegal. Beristirahat sejenak, ia berdiam. Matanya memeriksa baik-baik hasil kegilaanya barusan. 'Good!' mulutnya tersenyum ketika ia tak melihat secuil pun sisik Sean yang rusak. Sirip-sirip itu masih cantik seperti sedia kala. Hanya kulit bagian atas Sean saja yang terluka, seperti tersayat, menggaris kemerahan beradu dengan luka kecil di perut Sean. Luka tikam yang James buat beberapa waktu lalu dengan sirip tajam sean sendiri.

"Huh! Oke, beginilah cara ibu bermain sayang." Katanya terkekeh lebih puas setelah itu. Suara lantangnya terdengar memenuhi setiap sudut ruangan. Mencoba sedikit tenang, ia kemudian berjalan menjauhi Sean yang kini tenggelam dalam rintihan di mana membuat siapapun takkan tega mendengarnya. "Kuharap kau mengerti kenikmatan ini Sean. Sadomasochism. Ibu yakin kau pasti pernah mendengarnya juga." Sambung wanita itu.

Langkahnya lalu tertuju ke sebuah meja. Tempat di mana terdapat tabung-tabung reaksi kecil berisi cairan-cairan ungu yang Sean lihat sebelumnya. Cairan yang juga ia ingat pernah diberikan James Brenner pada mahkluk kecil berbentuk aneh beberapa waktu lalu, seekor gurita. Sebelum hewan malang itu akhirnya mati.

"Apa aku perlu mengajarkan permainan ini lebih dalam? Kau akan merasa puas jika kau mengetahui cara menikmatinya. Sebagian orang di belahan dunia menyukai ini anakku." Natalie, tangannya merayap ke meja, mengambil salah satu tabung reaksi tersebut. Memandanginya beberapa saat. "Cantik." Ujarnya, membolak-balik benda mungil itu. "Kau tahu Sean, tempat ini membuatku semakin bergairah. Membuatku, tak merasa bosan. Apa aku mulai hanyut dalam rasa sakitmu? Mungkin, Ya! itulah yang membuatku-teransang, my boy.."

Tak menunggu lama, ia pun menghampiri Sean lagi, mengembalikan tabung tersebut kembali ke tempatnya, ke rak kayunya dan beranjak dari sana. Namun, ketika kaki-kaki gempalnya hampir melangkah, sesuatu yang mengejutkan terjadi.

PPRRAANGG..

Ia menjatuhkan rak tersebut ke lantai. Ganggang dari cambuknya, 'sial!', tak sengaja bersinggungan dan membuat benda-benda yang memang terletak di tepi meja itu, jatuh terbanting!

"Oh Gosh!!" Tabung-tabung tersebut berceceran di lantai, sebagian besarnya bahkan pecah tak karuan. Membuat lantai seketika basah oleh genangan kecil dari cairan ungu di dalamnya. "Ya Tuhan! Apa yang kulakukan?!" Serunya panik.

Sementara Sean, ia sedikit lega akhirnya wanita itu membuat kekacauan. Mungkin kegilaan ini akan segera berakhir. Ia tahu itu bukan masalah sederhana. James Brenner, entah seperti apa reaksinya jika mengetahui kecerobohan bos wanitanya tersebut.

Samar-samar, Sean melihat salah satu tabung menggelinding ke arahnya. Tabung yang masih utuh dan tertutup rapat dengan cairan ungu itu, seakan memiliki kaki dan berjalan menghampirinya ketika Natalie memutuskan untuk cepat-cepat keluar dari ruangan. Sean tak tahu pikiran macam apa yang mendadak muncul dari kepalanya. Cairan itu, Ya! bisa membantunya kembali ke wujud semula! Seperti gurita kecil yang ia lihat. Kembali ke wujud normal, berubah! Meski disertai dengan-kematian.

Ia menyabet tabung mungil tersebut dengan sedikit susah payah. Tangannya terborgol, bukan hal yang mudah meraih benda itu apalagi setiap gerak yang ia lakukan begitu menyakitkan akibat cambukan yang baru ia alami. Namun, tak lama kemudian, ia berhasil! Sean merasakan benda itu di tangannya sekarang. Berpikir cepat ia segera menyembunyikannya ke balik sirip-sirip indahnya yang hampir menyerupai selendang-selendang halus di antara sirip dorsalnya. Menyelipkannya ke balik Sisik-sisik yang berukuran agak lebih besar hingga benda itu benar-benar tak terlihat. Sedikit sakit memang, tapi untuk saat ini tak ada cara lain yang terpikirkan. Paling tidak, benda itu mungkin dapat berguna untuknya. Untuk pelariannya? Entahlah.. Sean tak bisa banyak berpikir. Setidaknya ia bisa menjadikan cairan mematikan itu sebagai bomerang untuk, James Brenner nantinya.

Setelah ia berhasil dengan aksi kecilnya, tak lama sesuatu menyeruak di hidungnya. Sean, mendadak mencium bau yang lumayan menyengat. Aroma yang membuatnya semakin memburuk. Bau-bauan dari bahan-bahan kimia yang segera menyelubungi tempat itu. Mungkin berasal dari sisa cairan yang menggenangi lantai tak jauh darinya. Cairan ungu yang bersinggungan dengan udara langsung.

'Damn it!'

Aroma itu entah kenapa terasa kuat. Menyengat di hidungnya. Ia tak pernah mengenal bahan kimia apapun sebelum ini. Apalagi dengan aroma yang tajam seperti sekarang. Bau yang seakan mengacaukan isi kepalanya. Ia ingat dulu paman Tom pernah mengajaknya bereksperimen dengan gas-gas yang entah apa namanya. Baunya juga tak menyenangkan. Tapi sekarang, aroma yang mau tak mau ia hirup ini berkali-kali lipat lebih buruk. Membuat ia begitu pusing. Sangat pusing! Seluruh bagian kepalanya bahkan terasa berat. Syaraf-syarafnya seakan membeku seketika. Ia tak tahu kalau cairan tersebut benar-benar keras.

Pemuda itu, tak bisa lagi menahan kesadaranya. Bukan hanya tentang aroma, namun sesuatu yang lain dari sana sepertinya juga merusak neuron-neuron otaknya. Entahlah, ia merasa sangat berat, begitu berat.. hingga akhirnya, mata itu benar-benar ingin terpejam, larut..

tak sadarkan diri.-

****

Sargasso Sea
North Atlantic Ocean

Suara gelombang laut yang berpadu dengan angin pagi, terdengar begitu merdu. Bersahutan di tengah keheningan alam yang membuatnya merasa-nyaman. Benar-benar nyaman. Sean, mulai tersadar perlahan-lahan. Mata sembabnya terbuka sedikit, menyipit saat kemilau lautan tertangkap pandangannya.

'Wanita itu? Ny. Natalie..' Ia tak melihatnya lagi sekarang. Kepalanya masih cukup pening, terutama untuk berpikir kalau ia berada di tempat yang baru! Di tempat terbuka!

Sedikit berkunang-kunang, ia mendapati langit yang cerah di atasnya. Cahaya matahari pun terasa hangat, menyinari manakala ia mengetahui kalau dirinya kini, berada di dek sebuah kapal.

"Selamat pagi ROMEO, Kau siap memancing?!" James menyapa girang.

-

Continue Reading

You'll Also Like

4K 320 46
*Novel Terjemahan* Warning! [ABO] Female (A) × Male (O) Judul Singkat: IGAABYGAOMO [ABO] Judul Asli: 我A了,你却O了 [女A男O] Status: Completed (80 Ch) Author...
1.2M 86.8K 35
Apa yang kamu lakukan jika mengulang waktu kembali? Tabitha Veronika Miller sosok gadis yang diberi kesempatan untuk mengulang waktu kembali, kematia...
60.9K 4.3K 31
Dia seorang alpha, sayangnya dia juga wanita. Dia seorang konglomerat, sayangnya bukan bangsawan. Seorang borjuis sangat dibenci dalam dunia pergaula...
19.5K 2K 44
Mobile Legends fanfiction ☆ "Menurutmu, apa aku bisa bertemu dengannya lagi?" "Kenapa tidak?" "yaa..kupikir kerajaan Land of Dawn adalah tempat yang...