ALEXANDER

By Joy_anna22

954K 49.6K 2.1K

[ Warning content 21+ ] Banyak adegan dewasa. Bagi yang belum cukup umur, diharap tidak membaca Masa depan da... More

BAGIAN 1. AWAL
BAGIAN 2. ANCAMAN
BAGIAN 3. XANDER
BAGIAN 4. NATASHA
BAGIAN 5. KELUARGA
BAGIAN 6. SISI GELAP
BAGIAN 7. KEMARAHAN
BAGIAN 8. MABUK
CHAPTER 9. MANTAN ISTRI
CHAPTER 10. BEBAS
CHAPTER 11. DUNIA
CHAPTER 12. BERSEMBUNYI
CHAPTER 13. TETAP DISINI
CHAPTER 14. FOTO
CHAPTER 15. KEMBALI
CHAPTER 16. BICARA
CHAPTER 17. ANAK ANJING
CHAPTER 18. PEMBUKA
CHAPTER 19. BUKU KENANGAN
CHAPTER 21. BULLY
CHAPTER 22. MENGERTI
CHAPTER 23. KEHILANGAN
INTERMEZO
CHAPTER 24. KEBENARAN
CHAPTER 25. MAKE LOVE
CHAPTER 26. JANJI
CHAPTER 27. BERSULANG
CHAPTER 28. SAKIT
CHAPTER 29. WILL YOU MARRY ME?
CHAPTER 30. A PARTY
CHAPTER 31. OLD FRIEND
CHAPTER 32. MORNING SEX
CHAPTER 33. PREGNANT
Chapter 34. RAHASIA BESAR
Chapter 35. Makan Malam
Bab 36. Sepatu Kecil
Chapter 37. Kabur
Chapter 38. Alasan
Chapter 39. Sunyi
Chapter 40. Penolong
Chapter 41. Sam
Chapter 42. Kembalinya Sam
Pemberitahuan - Hiatus
Chapter 43. Pertemuan Kembali
Chapter 44. Terbongkar

CHAPTER 20. MANTAN PACAR

19.1K 1.2K 25
By Joy_anna22

"Kau sedang apa?" Tanya Xander malam itu. Setidaknya Xander sudah hampir seminggu berada di Swiss, seperti biasa, sebelum tidur ia menyempatkan diri untuk menghubungi Violetta. Ia menanyakan semua yang Violetta lakukan tiap harinya.

"Aku bersiap untuk tidur, Xander. Tidak ada yang kulakukan hari ini. Kau kan tahu aku sudah tidak bekerja lagi," jawab Violetta. Ia mengelus bulu Xander jr yang bersiap tidur si sampingnya.

Tidak ada jawaban dari Xander. Suara hening sesaat. "Xander, are you there?" Panggil Violetta.

"Jika aku harus melakukan perjalanan bisnis, apa kau mau ikut bersamaku?" Tanya Xander kemudian.

Violetta mengeryit. "Ikut? Tidak perlu, Xander. Aku justru bisa menganggumu! Aku baik baik saja di rumah. Ada Xander jr, ada Sam, ada ketiga pelayan kita, rumah ini ramai, Xander, aku tidak kesepian," bantah Violetta.

"Aku yang kesepian, Violetta," celetuk Xander. Violetta terenyuh. "Aku ingin bertemu denganmu," lanjutnya.

Violetta tersenyum. "Beristirahatlah. Ini sudah larut malam, Xander."

Xander tidak menyahut. Ia menghela nafas. Violetta tidak menanggapi ucapannya. Ia mengalihkan pembicaraan. "Baiklah, good night, baby," kata Xander. Ia kemudian menutup telponnya.

Suara nada terputus masih Violetta dengarkan. Ia bingung harus menjawab apa kalimat Xander tadi. Masih banyak yang harus ia cari tahu sebelum ia menerima Xander dalam hidupnya.

*

Violetta mengaduk aduk jus jeruknya dengan sedotan. Wajahnya sewot. Lagi lagi seorang wanita cantik dan seksi masuk ke dalam rumah mencari Xander. Wanita itu kini duduk di hadapannya.

"Ini wanita ketiga yang masuk ke dalam rumah," batin Violetta.

"Siapa kau?! Apa kau wanita jalang yang Xander pungut dari pinggir jalan? Seperti wanita wanita lain?!" Makinya sambil menunjuk wajah Violetta.

Violetta menarik nafas dalam. Telinganya terbiasa mendengar tudingan tak berdasar seperti itu.

"Dimana Xander?!" Tanyanya keras. Ia tidak sabar untuk menemui Xander. "Dia tidak menjawab telponku! Apa karena kau dia jadi begini padaku?!" Marahnya. Ia menggebrak meja.

Mata Violetta berputar. "Apa kau mengerti sopan santun, Nona? Ini masih pagi dan kau sudah berbuat onar di rumah orang," kesalnya.

Wanita itu berdecak marah. "Aku hanya ingin bertemu Xander! Aku merindukannya! Ohh, lagipula, dilihat dari manapun, kau tidak ada apa apanya dariku. Payudara kecilmu, tidak akan berhasil menggoda Xander," hinanya.

"Hei hei! Apa kau tau itu masuk kategori pelecehan seksual dengan menghina payudaraku! Setidaknya milikku asli, bukan buatan sepertimu!" Balas Violetta. Ia benar benar tidak menyukai cara wanita ini bicara.

"Hei jaga mulutmu!"

"Apa apaan ini?!" Tiba tiba Sam muncul. Ia baru saja kembali dari mengantar Margareth ke supermarket membeli beberapa barang kebutuhan. Kedua pelayan yang lain, tentu saja tidak berani menengahi Violetta dan wanita itu.

"Sam! Dimana Xander?!" Serobotnya.

"Florencia! Boss tidak mengizinkanmu menginjakkan kakimu lagi di sini!" Kata Sam terbelalak melihat Florencia di dalam rumah.

Violetta teringat nama yang tidak asing itu. Florencia, pernah disebut oleh salah satu keluarga Xander. Dia wanita terakhir yang bersama Xander sebelum dirinya.

"Hanya karena masalah kecil dia mengusirku! Xander kekanak kanakan!" Florensia mencibir marah. Ia melipat tangannya di dada kesal. Wajahnya tampak mengerikan saat marah. Kecantikannya menghilang. "Lalu siapa wanita berdada kecil ini?"

"Heeei! Sudah kubilang berhenti menyebutku dada kecil, wanita berdada buatan!" Violetta melotot.

"Terserah!" Florencia tidak peduli. Ia hanya ingin tahu siapa Violetta. "Asal kau tahu saja ya, kau berbeda dari pacar pacar Xander sebelumnya. Semuanya bertubuh seksi dan montok. Tidak kurus sepertimu ini," ia geleng geleng kepala menatap Violetta. "Agak risih melihat pacar barunya yang rata rata begini,"

Sam menggelengkan kepalanya. Ia malas jika berurusan dengan dua wanita yang meributkan fisik. Ia memilih pergi dan membiarkan mereka berdua. Toh mereka akan tenang dengan sendirinya.

Tiba tiba, Florencia menangis bak anak kecil. "Xander dimana?! Aku ingin bertemu!" Rengeknya.

Violetta menghela nafas kasar. "Dia di Swiss, Florencia. Tunggu dia pulang,"

"Kupikir..kupikir dia akan mencariku lagi setelah memutuskanku. Tidak kusangka dia mencari wanita baru. Katakan! Katakan padaku! Apa Xander menidurimu?!" Tanyanya memaksa.

"Itu..bukan urusanmu, Florencia," jawab Violetta langsung. Sex bukan sesuatu yang bisa ia ceritakan pada siapapun.

"Huaaa..jika iya, kau curang! Xander tidak mau berhubungan sex denganku. Padahal..padahal tubuhku kurang apa? Kau lihat payudaraku, kan?! Aku mengeluarkan biaya mahal untuk ini! Untuk memuaskan Xander! Tapi ketika kami bercumbu, Xander tidak mengizinkanku melepas pakaian dalamku! Dia hanya memainkan tubuhku tanpa memasukkan miliknya kedalamku! Aku gila tiap kali Xander menolak memberikannya!" Tangisnya.

Violetta terbelalak. Wanita ini mengerikan! Dia terlalu jujur akan kehidupan sexnya dengan Xander.

"Jika dia mau memasukannya, aku akan menjadi Nyonya Xander selamanya, kau tahu!"

Violetta mengangkat alisnya. "Maksudmu?"

Florensia menghela nafas. "Awalnya, aku hanya menginginkan uang Xander. Kuberi tahu ya, mantan mantan pacar Xander itu, semuanya hanya menginginkan uangnya. Mereka tidak peduli walaupun Xander hanya memainkan tubuh mereka tanpa berhubungan badan. Yang penting, apa yang mereka mau, Xander akan memenuhi. Tapi aku berbeda. Lama kelamaan aku jatuh cinta padanya. Di balik nafsunya yang besar itu, dia punya kehangatan dan aku menyukai sisi Xander yang itu. Tapiii dia mengatakan padaku, dia hanya mau berhubungan badan dengan wanita yang ia ingin, yang kelak menjadi Nyonya Xander di rumah ini. Sejak saat itu aku berusaha agar Xander mau meniduriku! Tapi nyatanya sampai akhir dia tidak mau!" Tangisnya pecah. Ia seperti wanita patah hati yang putus asa, dan juga gila!"Jadi katakan padaku! Apa Xander menidurimu?!"

Violetta menggeleng. "Bukan urusanmu, Florencia. Lalu, kenapa Xander memutuskanmu?"

Florencia cemberut menghentikan tangisnya. "Aku marah karena Xander tidak mau
meniduriku. Aku pergi dan tidak kembali lagi ke rumah ini. Bahkan saat Xander mencariku, aku tidak peduli. Sampai Xander memutuskanku aku masih tidak peduli. Tapi sekarang aku menyesal!" Ia kembali merengek.

"Jadi aku akan tinggal disini sampai Xander pulang! Ayo kita lihat apa Xander akan tetap memilih wanita berdada kecil sepertimu atau berpaling padaku. Aku sudah membesarkan kedua magnetku ini untuk Xander,"

"Kau gila ya? Kau tidak bisa tinggal disini." Ujar Violetta tidak setuju.

"Kenapa?! Memangnya siapa kau melarangku? Kau tidak bisa melarangku!" Florencia tetap keras kepala. "Aku bertekad untuk menjadi Nyonya Xander!"

"Memangnya berapa lama kau menjadi pacarnya?" Violetta kini penasaran. Wanita gila di hadapannya ini bisa ia manfaatkan untuk mencari tahu tentang Xander.

"Dibanding mantan mantan pacarnya, aku yang paling lama. Setidaknya hampir satu tahun aku bersamanya. Aku lebih tahu soal Xander dibanding kalian semua! Kuberi tahu ya, aku tidak berbohong, kau bisa membuktikannya dengan bertanya pada Xander langsung. Ia sudah memacari lebih dari dua puluh wanita terhitung sejak sebelum menikah dengan si Rebecca Rebecca itu, dan setelah bercerai. Tapi mereka bertahan paling tidak hanya dua sampai lima bulan saja. Dan apa kau tau, tidak ada yang ia tiduri kecuali si Rebecca Rebecca itu! Ya tentu saja karena dia istrinya. Aku kadang berpikir Xander itu gila. Dia punya kesempatan untuk meniduri wanita wanita itu tapi dia terus berpegang pada prinsip konyolnya!"

Violetta diam mencerna kalimat yang keluar dari mulut Florencia tanpa jeda. "Dari mana kau tahu itu semua?"

"Heiii jangan remehkan kekuatan wanita yang sedang penasaran ya! Aku mencari tahu dan mewawancarai mereka semua tanpa sisa! Oh ada satu wanita yang juga nyaris mendapatkan status Nyonya Xander. Devany namanya. Dia wanita terakhir sebelum ia menikah dengan Rebecca. Devany itu, perempuan bodoh! Dia meninggalkan Xander hanya untuk pria tua bangka kaya raya. Padahal, Xander sudah menyiapkan makan malam romantis dan siap bercinta dengannya. Sayang sekali Xander mengetahui perselingkuhan tak berkelas yang Devany lakukan dan dia dicampakkan begitu saja oleh Xander." Mendengar jawaban Florencia, Violetta tertawa terbahak bahak. Florencia bingung. "Apa? Kenapa kau tertawa?!" Makinya. Violetta menggeleng. Ya, sudah dipastikan Florencia memamg gila. Sangaaat Gila. "Dan sekalinya ia menjatuhkan pilihan pada seorang wanita, ia akan mempertahankannya bagaimanapun wanita itu menolak. Dia akan melakukan segala cara agar wanita itu tetap disisinya. Rebecca wanita beruntung itu..." suara Florencia memelan. "Aku jadi kesal! Sudahlah! Aku sudah menempuh empat jam perjalanan kesini demi menemui Xander! Aku mau istirahat saja!" Florencia berdiri dari kursinya. Ia melangkah percaya diri masuk ke kamar Xander untuk beristirahat. Dia benar benar menantang Violetta.

Disisi lain, ucapan wanita itu terngiang di telinganya."Dan sekalinya ia menjatuhkan pilihan pada seorang wanita, ia akan mempertahankannya bagaimanapun wanita itu menolak. Dia akan melakukan segala cara agar wanita itu tetap disisinya...." sepertinya perasaan Xander padanya memang benar adanya. Saat pertama kali ia datang ke rumah, dengan brutal Xander menyutubuhinya. Bisa dibilang, Violetta diperkosa. Tidak hanya sekali namun beberapa kali. Kemudian Xander mengurungnya di rumah. Bahkan membuat Sam mengawasi setiap kegiatannya. Saat ia kabur dari rumah Xander melakukan segala cara agar ia kembali. Sedari awal Xander memilihnya, tapi dengan cara yang salah. Prinsip yang Xander pegang teguh itu, bukan prinsip konyol seperti yang Florencia bilang. Xander, hanya ingin berkeluarga. Itulah sebabnya ia tidak ingin bercinta dengan sembarang wanita. Ia hanya ingin bercinta dengan pilihannya, wanita yang akan menjadi pendampingnya. Namun masih ada satu hal yang mengganjal di pikirannya. Wanita wanita ini, apa alasan Xander memacari banyak wanita tanpa satupun yang ia pilih, itu yang ingin dia tahu.

Continue Reading

You'll Also Like

793K 102K 36
Sebagai putra sulung, Harun diberi warisan politik yang membingungkan. Alih-alih bahagia, ia justru menderita sakit kepala tiada habisnya. Partai ya...
255K 15.9K 42
Masalah besar menimpa Helena, ia yang sangat membenci bodyguard Ayahnya bernama Jason malah tak sengaja tidur dengan duda empat puluh empat tahun itu...
301K 1.7K 17
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) Hati-hati dalam memilih bacaan. follow akun ini biar lebih nyaman baca nya. •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan sa...
5.3M 284K 55
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...