ALEXANDER

By Joy_anna22

954K 49.6K 2.1K

[ Warning content 21+ ] Banyak adegan dewasa. Bagi yang belum cukup umur, diharap tidak membaca Masa depan da... More

BAGIAN 1. AWAL
BAGIAN 2. ANCAMAN
BAGIAN 3. XANDER
BAGIAN 4. NATASHA
BAGIAN 5. KELUARGA
BAGIAN 6. SISI GELAP
BAGIAN 7. KEMARAHAN
BAGIAN 8. MABUK
CHAPTER 9. MANTAN ISTRI
CHAPTER 10. BEBAS
CHAPTER 11. DUNIA
CHAPTER 12. BERSEMBUNYI
CHAPTER 13. TETAP DISINI
CHAPTER 14. FOTO
CHAPTER 15. KEMBALI
CHAPTER 16. BICARA
CHAPTER 18. PEMBUKA
CHAPTER 19. BUKU KENANGAN
CHAPTER 20. MANTAN PACAR
CHAPTER 21. BULLY
CHAPTER 22. MENGERTI
CHAPTER 23. KEHILANGAN
INTERMEZO
CHAPTER 24. KEBENARAN
CHAPTER 25. MAKE LOVE
CHAPTER 26. JANJI
CHAPTER 27. BERSULANG
CHAPTER 28. SAKIT
CHAPTER 29. WILL YOU MARRY ME?
CHAPTER 30. A PARTY
CHAPTER 31. OLD FRIEND
CHAPTER 32. MORNING SEX
CHAPTER 33. PREGNANT
Chapter 34. RAHASIA BESAR
Chapter 35. Makan Malam
Bab 36. Sepatu Kecil
Chapter 37. Kabur
Chapter 38. Alasan
Chapter 39. Sunyi
Chapter 40. Penolong
Chapter 41. Sam
Chapter 42. Kembalinya Sam
Pemberitahuan - Hiatus
Chapter 43. Pertemuan Kembali
Chapter 44. Terbongkar

CHAPTER 17. ANAK ANJING

21.2K 1.2K 32
By Joy_anna22

Pagi itu, Salju pertama musim dingin turun. "Hmm.."Violetta terbangun. Ia mendapati Xander tidur di sampingnya. Wajahnya terlihat begitu sedih bahkan di dalam tidurnya. Semalam, mereka bertengkar. Xander pergi dan membanting pintu. Namun kini, ia justru tertidur di sebelahnya.

"Sekali lagi, aku sendirian," gumamnya dalam tidurnya.

Violetta menatap Xander dalam. Sepertinya ia bermimpi buruk hingga meracau dalam tidur. Jam menunjukkan waktu dimana Xander biasa bangun untuk bersiap ke kantor.

"Xander," Violetta menepuk pipi Xander pelan. Bola mata biru Xander pun terlihat saat kelopak matanya terbuka. "Sudah saatnya kau bersiap."

Xander tetap diam dan menatap lekat, lurus ke bola mata hitam milik Violetta. Ia tidak mengatakan apapun, bangun, turun dari ranjang dan kembali ke kamarnya. Violetta hanya menghela nafas.

Violetta menapakkan kakinya. Ia lalu keluar ke halaman belakang yang berada di samping kamar Xander. Udara pagi itu begitu dingin diiringi butiran salju yang turun. Ia membalut tubuhnya dengan selimut tebal.

"Nona, cokelat hangat," Anette menghampirinya sambil membawa secangkir cokelat hangat.

Violetta tersenyum. "Terima kasih," ucapnya. Ia menyeruput cokelat itu. "Ini enak, Anette. Buatkan satu lagi untuk Xander," pinta Violetta. Anette mengangguk dan segera membuatkannya.

Tak lama kemudian Xander siap. Ia sudah mengenakan kemeja dan jas kerjanya.

"Kau mau kemana?" Tanya Violetta kaget. Xander keluar dengan sebuah koper kecil. "Kau pergi?"

Xander mengangguk. "Hanya beberapa hari di Swiss. Ada kontrak kerja baru yang perlu kuurus," jawabnya. Xander lalu duduk di kursinya. Ia membuat roti cokelat, sarapan kesukaannya.

"Xander," panggil Violetta pelan. "Soal semalam-"

"Sekembalinya aku dari Swiss, aku ingin kau ada di sini." Potong Xander.

Violetta menelan ludah. "Apa..apa aku bisa membuat perjanjian denganmu?" Tanya Violetta takut. Ia memainkan ujung kukunya gugup.

Kedua alis tebal Xander terpaut. "Apa yang kau rencanakan?" Matanya menajam.

Violetta menarik nafas dalam. "Jika aku tetap disini, apa kau mengizinkanku bertemu dengan Ayah? Su..sudah lama aku tidak melihatnya," tanyanya ragu.

"Kau menyakitiku, Xander. Aku menderita. Ini obsesi, Xander. Bukan cinta." Kalimat yang Violetta ucapkan semalam kembali terngiang.

"Kau tidak bisa membuat sembarang perjanjian denganku, Violetta." Jawab Xander. Violetta lalu duduk di samping Xander.

"Aku tahu.." jawabnya lirih. "Jadi, apa kau memgizinkanku bertemu ayahku jika aku tetap tinggal disini?"

Xander menghela nafas. "Baiklah. Tapi jangan coba coba melanggar perjanjian yang kau buat sendiri atau kau akan rasakan akibatnya." Ancam Xander.

Violetta mengangguk cepat. "Aku akan ada disini saat kau kembali dari Swiss, aku berjanji, Xander. Oh satu lagi, Xander-"

Xander berdecak. "Banyak sekali tuntutanmu! Kau melunjak?!" Marahnya.

Violetta buru buru memberi penjelasan. "Tunggu dulu, Xander. Dengarkan aku dulu. Aku hanya...ada banyak yang ingin kubicarakan denganmu,"

Xander menghela nafas. "Apa?"

Violetta menyentuh tangan Xander. "Semua yang ingin kutahu tentangmu, dan kenapa kau memilih aku, Xander. Aku perlu tahu itu,"

Xander meletakkan garpu dan pisau makannya. "Untuk apa kau tahu itu?"

"Aku sudah bilang sebelumnya, mencintai seseorang, bukan sekedar sex, Xander. Tapi lebih dari itu." Jelas Violetta.

"Lalu, apa kau bisa mencintaiku juga jika aku memberitahu semuanya?" Pertanyaan Xander membuat Violetta terdiam. "Apa kau bisa tetap bersamaku?" Xander diam cukup lama menanti jawabannya.

"Tidak ada yang tahu bagaimana perasaan seseorang ke depan, Xander. Bisa jadi aku mencintaimu, bisa jadi tidak.." jawab Violetta akhirnya. "Kenapa tidak kita cari tahu saja?" Violetta tersenyum lebar. Sungguh cantik di mata Xander.

"Baiklah. Sepulang dari Swiss, kita bicara," ucapnya mengakhiri obrolan mereka.

Seusai sarapan, Xander segera bersiap. Ia tentu tidak ingin ketinggalan pesawat atau pertemuan dengan klien barunya bisa berantakan.

Violetta mengantar Xander hingga ke depan pintu. "Berhati hatilah, Xander," pesan Violetta.

"Hmm," jawab Xander singkat.

Cup~
Sebuah kecupan di bibir Violetta dapatkan. Xander menciumnya dengan lembut. Violetta cukup kaget hingga mematung dibuatnya. "Akan kubuktikan bahwa aku benar mencintaimu, bukan obsesi, Violetta. Akan kubuat kau mencintaiku," ucapnya kemudian. Xander pun masuk ke dalam mobil dan melesat pergi.

Violetta menyentuh bibirnya. Xander tidak pernah menciumnya seintim ini. Yang ia lakukan hanya ciuman kasar tiap kali mereka bercinta. Violetta kemudian menutup pintunya.

"Tante!" Suara teriakan nyaring terdengar.

"Natasha?" Violetta baru ingat ada Natasha di rumah ini.

"Aku kembali lagi ke rumah sakit pagi ini. Ada beberapa pengobatan yang belum selesai. Huh..membosankan disana," ceritanya.

Violetta menatap Sam yang menunduk. Ia merasa bersalah sudah membawa Violetta kembali ke sini secara paksa.

"Aku akan menjengukmu sesering mungkin. Kau berjuang ya!" Jawab Violetta sambil mengelus rambut Natasha. "Sam.." panggil Violetta kemudian.

Sam diam. "Angkat kepalamu, Sam." Pinta Violetta. Sam pun menatapnya. "Aku minta maaf," begitu ucap Sam.

Violetta tersenyum. "Tidak apa apa. Aku dan Xander lebih baik sekarang. Maaf aku membahayakan hidup Natasha. Ini..tidak akan terjadi lagi,"

Sam terbelalak. "Maksud Nona?"

Violetta tertawa. "Aku tidak akan kabur dan menyusahkanmu lagi," jawabnya.

Sam terkekeh kecil walaupun ia masih tidak mengerti apa yang telah terjadi antara Xander dan Violetta.

"GUK! GUK!" Violetta dan Sam kaget mendengar suara gonggongan dari dalam rumah.

"Wah! Ada anak anjing!" Kemudian teriakan senang Natasha menyusul.

"Sam? Siapa yang memelihara anjing?" Tanya Violetta bingung. Mereka berdua bergegas menyusul Natasha.

Seorang pria datang sambil menggendong anak anjing. Anjing itu menggonggong senang dan berusaha menggapai tangan Natasha.

"Nona Violetta Liliane?" Tanya pria itu.

"Ya, aku Violetta." Jawab Violetta.

Pria itu lalu memberikan anak anjing itu untuk Violetta.

"Tuan Xander mengirim ini untuk anda," kata pria itu. "Untuk teman anda di rumah," lanjutnya.

Violetta kaget. Xander memberinya seekor anak anjing yang begitu lucu, seekor puppy Siberian Husky berbulu hitam-putih. Pria yang tak lain seorang kurir dari pet shop ternama dikota ini pun undur diri. Masih belum sadar dari kekagetannya, Violetta menatap anak anjing itu yang menjulurkan lidahnya senang.

"Ya Tuhan, Sam. Wajahnya mirip Xander!" Violetta tertawa. "Kau lihat pola dimatanya? Dia seperti Xander saat marah. Kunamai dia Xander jr. saja," Sam ikut tertawa mendengar kalimat Violetta.

Kini giliran Violetta membuka sebuah kotak yang datang bersama kurir tadi. "Sam, aku tidak mengerti dengan Xander." Ia tertawa lucu. Sam penasaran.

"Apa isinya?"

Violetta pun menunjukkannya. "Ini kalung anjing bertahtakan berlian! Baru ini aku melihat seekor anak anjing dengan kalung mewah seperti ini,"

Sam menggeleng. "Itulah Xander, Nona." Ujar Sam.

"Maksudmu?" Violetta heran dengan jawaban Sam.

Sam berlutut di samping Violetta. Ia meraih kalungnya lalu memakaikannya di leher Xander jr. "Dia akan memberikan semua yang terbaik menurutnya untuk orang yang ia sayangi. Natasha salah satunya," kata Sam sambil tersenyum.

"Natasha?"

"Tampaknya dia membahayakan Natasha dengan menggunakannya untuk menarikmu kembali. Tapi dibelakang itu, dia begitu mencemaskan Natasha," Sam menatap Violetta. "Begitupun pada Rebecca,"

"Rebecca..bagaimana nasibnya sekarang ya? Aku tidak bisa membayangkan jika ia kembali ke suaminya itu," Violetta menerawang. Xander jr. berlari dan bermain bersama Natasha. Mereka berkejaran di dalam mansion.

"Xander mengirimnya ke Paris, ke rumah orangtuanya." Jawab Sam.

"Tapi Xander bilang-"

"Itu yang Xander katakan, tapi sebenarnya ia mencemaskan Rebecca hingga ia memutuskan untuk mengirim Rebecca kembali ke orangtuanya."

Violetta ternganga. Ternyata ada sisi hangat dari Xander yang tidak ia tahu selama ini.

"Memang, Xander begitu keterlaluan ketika menyebarkan foto foto itu. Itu tidak bisa kubenarkan. Tapi dibalik itu semua, dia hanya ingin kau kembali, Nona. Aku tidak bisa menceritakannya tapi cepat atau lambat, Nona akan tahu dengan sendirinya apa yang membuat Xander seperti ini," jelas Sam.

"Kau banyak tahu soal Xander, Sam."

Sam mengangguk. "Xander menceritakan semuanya sendiri padaku, Nona. Jika kau mendapat kepercayaannya, maka dia tidak akan ragu untuk bicara denganmu. Oh sudah jam segini, aku harus mengantar Natasha kembali ke rumah sakit," Sam berdiri dari tempatnya.

Violetta mengangguk. Ia ikut berdiri. Ia lalu menatap ke halaman mansion rumahnya. Xander..apa yang terjadi sebenarnya? Begitu pikirnya.

Continue Reading

You'll Also Like

294K 20.8K 31
Adhitama Malik Pasya pernah menikah dengan gadis belia. Satu bulan pernikahan, lelaki itu terpaksa bercerai dari istrinya. Tujuh tahun berlalu, ia t...
5M 37.1K 30
REYNA LARASATI adalah seorang gadis yang memiliki kecantikan yang di idamkan oleh banyak pria ,, dia sangat santun , baik dan juga ramah kepada siap...
668K 1.3K 15
WARNING!!! Cerita ini akan berisi penuh dengan adegan panas berupa oneshoot, twoshoot atau bahkan lebih. Untuk yang merasa belum cukup umur, dimohon...
1.2M 17.3K 37
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...