Bulan dan bintang

By Natasyatsrtung

22.4K 646 23

Aku..... Bulan purnama pita, umurku 17 tahun, hobiku membaca dan mendengarkan musik sekarang aku tinggal di j... More

Awalan
perkenalan
baru sadar
dia
deg dekan
diary bulan
sekolah bintang
bulan dan bintang
balap
Winner
Diary bulan 2
sekolah baru
perkenalan sekolah (bulan)
Diary bulan 3
teman pertama
bintang yang indah
bulan yang terang
roman
tentang dia
fighting-end
kenyataan
sulit?
ya udalah!!!
terus❓⚠panjang⚠buanget!!!!
perlombaan‼
perlombaan-di mulai🌟
perlombaan-di mulai🌟-2
diary bulan 4
iam girls A muslim
perlombaan-dimulai ⭐-3
perasaan
perlombaan-dimulai ⭐-4
perlombaan-dimulai ⭐-5

fighting

444 11 0
By Natasyatsrtung

Welcome to my story😁

Rame ya..... Sekarang bulan dan chika berada di tempat boxing. 

Chika menarik tangan bulan mengajaknya untuk masuk, chika bahkan tak perduli dengan orang yang di sekitarnya "aduh... Chika pelan-pelan. Nanti jatuh gimana" celoteh bulan yang sudah meringis melihat cara chika berjalan seperti orang yang di kejar setan jalannya cepat bahkan bisa di bilang lari.

"Ayo buruan" suruh chika yang masi setia menarik pergelangan tangan bulan, sedangkan orang yang di tarik hanya pasra. Terlihat bagitu ramai dari padatnya penonton, dari wanita hingga pria.

Akhirnya sekian lamanya mereka bisa mencari tempat yang pas, mereka duduk di bangku paling atas terbilang paling belakang namun dari sini mereka dapat melihat sekeliling yaitu para penonton dan sekaligus dapat melihat para petinju itu meninju karna letaknya yang yang langsung berhadapan dengan tempat tinju itu.

Chika menatap bulan yang tengah asik memakan snaknya yang baru di beli di perjalanan saat menuju ke tempat boxing. "Di sini aja yah biar bisa anteng-anteng" bulan mengangguk saja karna menurutnya tak terlalu buruk jika dilihat dari tempat duduknya. toh tetap kelihatan kok tempat boxing nya.

Dan sepertinya boxing akan di mulai, dari tanda seorang cewek berpakaian ketat itu mengangkat papan yang bertulis ronde 1. Chika mulai mengfokuskan pandangannya kedepan, sedangkan bulan masi asik dengan makanannya. Peninju pertama ini dari pria-pria berbadan berotot terbukti dengan mereka yang memamerkan oto-oto mereka pada penonton bahwa itu hasil mereka. Tapi chika tak menghiraukan aksi mereka chika hanya ingin siapa yang kalah dan menang. Peninju kedua ini terbing konyol yang satu peninju berisi dan satunya peninju kurus dilihat dari tangannya yang tak berisi hanya tulang yang di lihat. sukses membuat para penonton tertawa melihatnya, pasti mereka mengira orang seperti begitu pasti lemah sekali kibasan habis. "Chika, chika yakin gak kalo dia bisa" chika masi menatap intens para peninjau itu " hmm yakin dia bisa kalo dia pake otak. Karna tak mungkin dengan oto" bulan mengiyakan .

"Tapi lo lihat deh lan, ini kayaknya dia di tantang sama tu orang so bisa, kalo gue di posisinya gue gunakin kecerdasan untuk bisa menang otot mah gak selalu bisa di andalkan"
bulan menatap chika dan kembali ke peninju. Dan benar yang di katakan chika sekarang terlihat peninju kurus itu menggunkan otaknya dengan berbagai cara hingga akhirnya dia pung yang menjadi pemenangnya. sungguh sebuah keajaiban semua orang bersorak dan bertepuk tangan dengan semangat. "Wah hebat-hebat" bulan ikut bertepuk tangan.  Chika yang melihatnya pun ikut tersenyum dan memang tak selamanya kita berkelahi atau berperang menggunakan otot kadang otak juga bisa di andalkan.

Setelah itu boxing pun sementara di istirahatkan dan sekarang chika dan bulan tengah mencari makanan, "makan bakso mau nggak lan?" bulan tersenyum "mau!"
Dan kini Meraka tengah menikmati bakso di luar area boxing.

_____________

Ficky berdecih saat melihat fadli yang tengah sibuk dengan hpnya, sedangkan  bintang tengah memaikan game online. "woi udah kali sibuk ama hp mulu sampe lupa kalo bentar lagi mau ninju"fadli mengangkat kedua bahunya, ficky melemparkan bantal yang berada di dekat nya untuk fadli yang tampak cuek. Bintang lama kelamaan mulai bosan. "Fick fad gue cari makan dulu" ficky dengan semangat bangun dari duduknya "nitip dong" ujarnya dengan manis nan sok imut. Bintang menatap uang yang di kasi ficky "punya mata?"

"Punya"

"Tangan punya?"

"Punya"

"Punya kaki?"

"Punya"

"Semuanya masi ada kan masi bisa berfungsi itu kan anggota tubuh lo"

"Ia"

"Nah ini gur balikin, beli aja sendiri" fadli terkiki, ficky melongo dan tenangnya bintang meninggalkannya  bagitu saja tampa melihat ekspresi ficky, "rasain lu! Fic, ahahahha"

"Ahhhh....dede atit"ficky mengerutkan mulutnya, berlaga seperti anak kecil. " ck... amit-amit"

____________

bintang berjalan dengan santai, melewati lorong-lorong yang sepi nan gelap. Hingga sampai pada jalan raya dan setelah itu dia mencari para pedagang siomay.

"bang... Siomay 6"

"Siap"

Bintang membuka hpnya yang tiba-tiba bergetar. Tertera nama mama.

Mama

Nak kalau sudah selesai urusannya balik yak kerumah segera soalnya hari ini ayah pulang.

Bintang menghela nafas, masih ingat pulang ternyata ayahnya.

Sedangkan di sana ada bulan yang tengah asik makan makanannya, bakso kini sudah habis dan ludes tak tersisah. "Huft..... Akhirnya kenyang juga" chika terkekeh melihat bulan yang sudah tak bisa bergerak lagi, saking kenyangnya ia. "Mau nambah lagi nggak lan?" tawar chika yang terkiki melihat ekspresi dari bulan. "niat banget si pengen matiin gue sekarang"

Chika terbahak melihat bulan yang ngerocos seperti ibu-ibu kos-kosan . "iya-iya ampun mba"bulan malah tambah ngambek dengan ejekan chika. Chika menatap ke seluruh penjuru banyak di padati dengan manusia-manusia yang tengah kelaparan.

Drtt...

chika mengambil hpnya di dalam sak celana jinsnya itu.

Dia melihat layar yang menyala beberapa saat itu. "Pesan dari siapa chika?" tanya bulan yang mencoba mengintip benda berbentuk segi empat itu. Chika acuh dengan pesan yang masuk. "Hm bukan siapa-siapa, nggak penting lah" bulan menatap chika dengan raut bingung terdengar intonasi bicara chika seperti tak suka dengan sang pengirim pesan.

"Ya..sudah kalau gitu gue udah selesai nih, yuk kita balik"chika mengangguk kemudian berdiri dari tempat makan itu.

Kini bintang memasuki tempat pertinjuan itu, tampak ramai seperti biasanya yang ia lihat. Cowok itu hanya acuh dengan keadaan sekitarnya dengan sebuah benda yang dapat mendengar musik di telinganya itu dia bersenandung dengan kecil. Tampak tenang hingga ia berada di tujuan. 

"Weh cepet banget lo bintang"

"Bacot!"

Ficky hanya terkiki melihat bintang yang sempat terganggu karna teriak ficky yang melebihi toa. Sedangkan fadli malah menyumpal telinganya dengan kapas hingga ia tak mendengar suara besar dari ficky. "Fadli!" teriak ficky namun sang empun tampak tar bergeming. "Fad" sekali lagi "FADLI!!!!!!"

" bang*at" ficky hanya nyengir tampa dosa. "Apa lu mau ngajak berantem lu!"

"Ehhhhh nggak-nggak kok, santai mas. Slow-slow" bintang mulai jengah dengan segeranya ia tidur.  "Ah bodo! Gue mau pergi aja"

"Eh-eh tungguin fad, ya elah gue jangan di tinggalin juga kale" teriak ficky.

 
________________

' no limit in the sky that i won't fly for ya'
'No amount  of tears in my eyes that i won't cry for ya'
'Ohhh no'

'With every breath that i take i want you to share that air with me'
'There's no promise that i won't keep '
'I'ii climb a mountain there's none too steep'
'When it comes 2 u'
'There's no crime let's take both of our souls and intertwine'
'When it comes 2 u don't be blind'
'Watch me speak from my heart when it come 2u'
'Comes 2uuu'

Drttttt..,.......

(Ayah)

"hallo"

"Hm"

"Di mana?"

"Di rumah teman"

"Oh, hm pulangnya jangan lama"

" emang kenapa?"

" ayah mau ngomong sama kamu"

"Oh hmm"

"Yasudah cepat pulangnya"

Tut.......

________________

Ting!

(Ibu)

'assalamu'alaikum'

'Wa'alaikumsalam'

'dimana lan?'

'Masih di tempat ninju bu'

'udah makan belum?'

'Alhamdulillah udah bu, ibu gimana?'

'Alhamdulillah udah lan, syukur. Kamu di sana baik-baik ya. Pulangnya jangan lat ya. Ingat anak gadis loh'

'Iya bu iya, bulan paling bentar lagi pulang kok'

'Yasudah, assalamualaikum'

'Waalaikumsalam'

_______________


Suasana semakin seru dan semakin banyak orang yang bersempit-sempitan. Melihat ini bulan hanya bisa menghembuskana nafasnya, pemandangan itu membuat ia sesak nafas. Bagaimana dengan orang-orang bersempit-sempitan itu, apa kah tidak gerah dan kehabisan nafas?

Chika tak perduli dengan kondisi di sekitarnya yang sekarang menjadi topik penglihatannya adalah orang yang sebentar lagi akan menampilkan tinju hebatnya. "Chika" bisik bulan masi fokus pada situasi. "hmm".

"Banyak orang banget, pada desak-desakan lagi"

"Udah biasa lan, udah jangan perduliin yang penting kita aman gak kenapa-napa"

"Ia tapi-" belum sempat menyelesaikan kata-katanya chika sudah memotongnya pembicaraanya "nggak usah terlalu di pikir jangan di bikin ribet yang praktis aja, tinggal nonton boxingnya habis itu pulan. Toh kita datang cuman mau tujuannya itu lagian ya, mereka yang desak-desakan salah mereka yang nggak perduli ama diri mereka. Jadi trus disini lo mau bantuin mereka? Yang ada lo bisa mampus di sana" ucap chika panjang kali lebar.

"Hm yaudah, maaf chika udah buat lo kesel" chika tersenyum "its oke"

"para hadirin sekalian mari kita saksikan petinju terakhir kita yang bakal menjadi penutup boxing ini" kata mc boxing dengan semangatnya. Setelah itu terdengar sorak-sorak dari para penonton.

BERSAMBUNG.........

_________________

Salam guys maaf lame banget yak adu😅 ini sebagai permintaan maaf aku 1389 kata untuk pertama kalinya yak😂.

Oh ya  aku mau bilang kalo kalo vote nya sampe 7 aku bakalan langsung updet chap selanjutnya 👌 komen 3 oke👍

Maaf sekali lagi udah ngegantung kelian semuanya😤.

Salam dari
Natasyatsrtung😊😄

________

📖📖✔

Continue Reading

You'll Also Like

MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

309K 15.9K 46
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
3.5M 167K 62
[SEBELUM BACA YUK FOLLOW DAN VOTE SETIAP CHAPTER SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN BUAT AUTHOR YANG CAPE CAPE MIKIR ALURNYA, YA WALAU MUNGKIN ADA YANG GAK M...
454K 51.8K 34
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
2.3M 124K 53
[PART MASIH LENGKAP] "Lihat saudaramu yang lain! Mereka berprestasi! Tidak buat onar! Membanggakan orang tua!" Baginya yang terbiasa dibandingkan den...