Be My Wife (Complete)

By arohaBEBE

908K 26.6K 2.3K

18++++ Yohana Mulyono harus mau menerima perjodohan yang diajukan oleh neneknya, orang yang telah merawat dan... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
30
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
59-60
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
90 (extra 1)
91 (extra 2)
Cuap2
92 (extra 3)

89 (Tamat)

13K 301 45
By arohaBEBE

Selamat membaca teman2 semua.

Jangan lupa komen.

Jangan lupa tekan bintang.

Tolong kalau ada typo bantu koreksi.

Terima kasih telah memberikan waktu untuk membaca kisah Nuel & Hana. Maaf telah membuang waktu teman2 dengan membaca karyaku ini.

Terima kasih untuk teman2 yang selalu menekan bintangnya untuk Nuel & Hana.

Terima kasih teman2 semua. Kiranya kasih Tuhan selalu menyertai teman2 semua.

& & & & & & & & & & & & & & &

89. Be My Wife

Terang.

Seminggu yang lalu...( masih di rumah sakit)

Nuel dan Hana tersenyum melihat buah hati mereka menyusu dengan lahap. Setelah Nuel dan Hana berbicara dari hati ke hati, perasaan mereka jadi lebih baik. Hana pun dengan tidak malu-malu mengungkapkan bahwa dirinya menjadi lapar. Hana memakan singkong keju yang ia pesan pada suaminya untuk dibelikan. Mereka menikmati singkong keju bersama-sama.

Dari situ Hana jadi tahu kalau singkong keju itu berbeda karena suaminya sendiri yang membuat. Sudah terlalu sore ketika Hana minta suaminya untuk membelikan singkong yang terkenal di kota Salatiga tersebut. Alhasil Nuel membeli singkong mentah siap masak. Nuel mengolah sendiri dan memberikan parutan keju diatasnya.

Hana terharu mendengar kerja keras suaminya. Suaminya itu berusaha memenuhi keinginannya untuk membuatnya bahagia dengan membawakan pesanannya. Setelah selesai menikmati singkong keju buatan suaminya dan beberapa potong roti yang dibawakan oleh Deby, akhirnya Hana dan suaminya tertidur.

Hana terbangun karena mendengar suara yang ditimbulkan oleh buah hatinya dan menyadari bahwa sudah dua jam lamanya ia tertidur. Dengan segera Hana bergerak turun untuk menggendong buah hatinya kemudian memberikan bayinya susu. Nuel pun secara refleks ikut terbangun karena gerakan sang istri.

Hana bersyukur karena ASI-nya keluar dengan mudah. Hana merasakan payudaranya nyeri seakan bengkak, tapi itu adalah kondisi yang biasa terjadi jika seorang wanita sedang menyusui karena produksi ASI nya penuh. Hana bersyukur karena ASI nya keluar dengan mudah sehingga buah hatinya bisa langsung mereguk air kehidupan dari dirinya. Hana duduk bersandar didinding –dipunggungnya terdapat bantal untuk menopang- menyamankan posisinya saat menyusui.

"Maaf ya sayang...Mamah ketiduran. Sayang lapar banget ya?" Hana berbicara pada buah hatinya yang sedang asyik menyusu. Walaupun buah hatinya masih belum bisa menanggapi tapi Hana tetap mengajak bicara.

Nuel yang duduk –diatas ranjang- menghadap istrinya mengamati interaksi ibu dan anak yang ada dihadapannya tersebut. Nuel begitu bahagia melihat pemandangan tersebut. Nuel mengulurkan tangannya, jarinya menyentuh lembut kulit pipi buah hatinya yang masih merah dan halus. Senyum Nuel semakin lebar melihat buah hatinya sama sekali tidak terusik bahkan dengan pelan mengerjapkan kelopak matanya seolah menikmati sentuhan darinya.

"Benar-benar lapar ya?" Hana mengangguk menanggapi ucapan suaminya. Gerakan mulut serta rahang buah hati mereka jelas menunjukkan bahwa ia benar-benar lapar. "Sakit?" Nuel menanyakan kondisi sang istri yang sedang memberikan air kehidupan pada buah hati mereka.

Hana mendongak dan mendapati suaminya menatap dengan sorot mata penasaran juga...khawatir. "Iya. Rasanya nyeri. Juga...campur aduk, geli dan perih." Jawab Hana sembari memberikan senyuman hangat pada suaminya. "Tapi enggak sebanding saat Lucas minum dengan lahap dan kuat. Iya kan sayang...?"

Nuel merasa lega mendengar jawaban sang istri. Nuel menanyakan hal tersebut karena ia sempat membaca bahwa ibu menyusui akan mengalami sakit dibagian payudara ketika menyusui.

"Lucas. Kita panggil Lucas." Nuel menatap istrinya yang tengah menatapnya seakan memberikan perintah yang harus ia setujui tentang nama panggilan untuk buah hati mereka. Nuel tersenyum dan mengangguk setuju, ia juga berniat memanggil putra mereka, Lucas.

"Lucas sayang..." Nuel melihat istrinya menimang sembari memanggil putra mereka dengan penuh rasa sayang. "Mamah panggil Lucas. Anak Mamah tersayang. Tapi Mamah enggak dikasih tahu sama Papah. Kenapa anak ganteng Mamah namanya Lucas, yah?" Nuel terkekeh saat mendengar nada sindiran istrinya untuk dirinya. Nuel akui secara sepihak ia memberi nama pada putra mereka tanpa meminta pendapat dari istrinya.

"Aku diejek Deby karena enggak tahu arti nama dari anakku sendiri." adu Hana menatap sang suami dan menampilkan wajahnya yang cemberut sebelum kembali memperhatikan buah hati mereka.

Nuel kembali terkekeh melihat tingkah istrinya yang menggemaskan. Tak kuasa Nuel mencondongkan tubuh ke arah istrinya, mendaratkan sebuah kecupan dipipi cubby sang istri. Dan mendapatkan pelototan dari sang istri namun tidak membuat Nuel takut. Istrinya melengos dan lebih memilih memperhatikan buah hatinya yang belum berhenti menyusu.

"Avilash Lucas Sanjaya." Nuel melafalkan nama putranya. Hana kembali menatap suaminya dengan penuh minat.

"Kesetiaan dan kejujuran yang membawa terang pada keluarga Sanjaya." Ucap Nuel dengan keseriusan terpancar dimatanya saat memberitahukan arti nama putra mereka sembari menatap manik mata istrinya.

"Buah hati kita, menjadi pengingat bahwa aku pernah bertindak bodoh dengan tidak jujur padamu. Dan menjadi janji bahwa aku akan selamanya setia pada istriku satu-satunya yang sangat aku cinta. Yohana." Tangan Nuel telah terulur dan membelai pipi cubby istrinya. "Lucas. Buah hati kita yang membuat semua menjadi terang saat kita berada dalam kegelapan. Terima kasih. Terima kasih karena telah memberikan terang dalam hubungan kita. Terang ini yang mengikat hubungan kita seumur hidup. Sampai maut memisahkan kita."

Betapa tidak bisa dibendungnya air mata Hana mendengar arti dari nama putra mereka. Sebuah arti yang menjelaskan segalanya yang pernah terjadi dalam kehidupan rumah tangga Nuel dan Hana.

Pertemuan mereka tanpa sengaja. Perjodohan yang diinginkan oleh nenek-nenek mereka. Pernikahan yang dilandasi untuk membahagiakan orang terdekat yang mereka sayang. Cinta yang tumbuh saat mereka bersama-sama dengan saling mengerti, memahami, memperhatikan, dan peduli. Cinta yang semakin tumbuh dari hari ke hari dan kini menghasilkan buah cinta diantara Nuel dan Hana. Buah cinta yang semakin mengikat hubungan mereka. Buah cinta yang membuat api cinta Nuel dan Hana semakin berkobar.

"Aku berjanji akan jujur padamu dan akan selalu setia sampai maut memisahkan kita. Aku akan terus membahagiakan kamu, istriku serta anak-anak ku." Nuel terus membelai pipi istrinya dengan lembut.

"Tolong...jangan pernah meninggalkan aku lagi." Ucap Nuel dengan tatapan memohon, matanya memerah.

Dengan linangan air mata Hana mengangguk keras. "Aku tidak akan pernah meninggalkanmu, apapun yang terjadi." Jawab Hana dengan serak. Hana bersungguh-sungguh. Ia tidak kuat mendapati wajah suaminya yang tersiksa saat mengucapkan permohonan tadi. Betapa ia sudah memberikan efek yang besar pada kehidupan pria dihadapannya tersebut.

"Terima kasih." Nuel menempelkan keningnya pada kening istrinya. Mereka tersenyum bersama. "Jangan menangis lagi." Masih diposisinya, Nuel menangkup wajah istrinya dan mengapus air mata sang istri dengan ibu jari.

"Emosi ibu saat menyusui berpengaruh pada air susu dan si bayi." Lanjut Nuel sesudah memberi jarak pada wajah mereka.

"Aku menangis bahagia, Pah..." Hana membela diri dengan bibir yang siap mencebik.

Nuel tersenyum. Cup! Sebuah kecupan singkat didaratkan dibibir sang istri. Nuel memandang istrinya yang terpaku. Ekspresi istrinya layaknya cewek ABG yang baru pertama kali mendapatkan ciuman tepat di bibir. Dengan gemas Nuel kembali mencium istrinya, merasakan candunya, kali ini lebih lama dan dalam. Nuel tersenyum senang saat istrinya menyambut ciumannya. Mereka berciuman dengan mesra. Saling melumat merasakan satu sama lainnya.

Dan...berhenti ketika mendengar tangis putra mereka. Ternyata aktifitas yang baru saja mereka lakukan membuat mereka terbuai sampai tidak sadar bahwa ada orang lain diantara mereka. Lucas, putra mereka menangis karena puting istrinya terlepas dari mulutnya yang kecil. Mau tidak mau mereka tertawa karena tingkah mereka yang mengabaikan putra mereka.

"Maaf Lucas sayang...Papah sudah lama tidak mencium Mamah-mu." Ucap Nuel pada putranya yang sudah kembali menyusu. Nuel mengaduh pelan ketika mendapatkan tepukan dipundaknya. Pipi Hana merona tatkala suaminya mengerling menggoda kepadanya.

&

&

&

Hana berjalan pelan ke arah suaminya yang –duduk di kursi sebelah ranjang- tengah memejamkan mata dengan kepala menengadah. Hana mengelus pelan bahu suaminya dan seketika suaminya menatapnya. Mereka sudah bersiap untuk meninggalkan rumah sakit setelah dua hari Hana menginap. Selama dua hari pula Hana diberikan bimbingan bagaimana cara merawat bayi-nya.

"Apa yang terjadi?" tanya Hana ingin tahu. Hana sempat mendengar percakapan yang terjadi antara suami dan kakak iparnya lewat sambungan telepon.

"Kak Gi ingin aku menghadiri rapat dewan." Jawab Nuel lemah.

"Berangkatlah." Ujar Hana.

Nuel seketika menoleh menatap pada wajah sang istri yang tengah tersenyum, ia tak mengerti.

"Kamu punya kewajiban sebagai Direktur di Gary's Group, Pah. Tunaikan kewajibanmu. Kemudian...temuilah Nenek."

"Tapi..."

"Jangan turuti ego, Pah. Jangan pula menyimpan kebencian di hati kita. Itu akan membuat hati kita busuk." Hana menggenggam tangan suaminya. "Kita harus kembali pada keluarga kita. Dan Nenek...adalah keluarga kita." Kini tangan Hana yang satu membelai pipi suaminya. "Ingat, tanpa Nenek...kita tidak akan jadi seperti ini." Hana tetap memberikan senyuman lembut yang menghangatkan.

"Kamu tidak marah?" tanya Nuel dengan ragu.

"Marah?" Hana kemudian menggeleng. "Aku lebih tepatnya ke-ce-wa. Tapi...aku tidak mau memberi ruang pada rasa kecewa-ku untuk menjadi semakin besar. Sehingga amarah akan ikut di dalamnya." Hana tersenyum lebar, ia merasa geli. "Aku...sempat memberi mereka ruang dan aku tidak ingin mengulanginya lagi karena akan membuat aku melakukan hal bodoh."

Hana terus membelai pipi suaminya sembari memberikan senyuman yang meneduhkan. Hana menurut ketika suaminya menarik tubuhnya untuk dipeluk. Nuel menyandarkan kepalanya di dada sang istri, satu tangan istrinya membelai kepalanya dengan lembut dan satunya lagi menepuk-nepuk punggungnya pelan.

&

&

&

"Senyum ya Pak...Bu..." seorang perawat memberi aba-aba dengan kamera digital di tangannya. Nuel dan Hana menurut dengan memberikan senyum mereka. "Satu. Dua. Tiga." Perawat tersebut tersenyum memandang layar kamera melihat hasil jepretannya. Nampak keluarga kecil nan bahagia, suami yang merangkul mesra sang istri dengan sang istri yang sedang menggendong buah hati mereka.

Perawat itu mendongak menatap kembali keluarga kecil tersebut dan tangannya kembali terangkat untuk mengabadikan moment yang ada dihadapannya. Moment dimana sepasang suami istri –tersenyum- sedang bersama-sama memandangi buah hati mereka dan terlihat sedang menimang dengan pancaran kebahagiaan.

Perawat itu ikut tersenyum memandang keluarga kecil yang berbahagia tersebut juga merasa puas dengan hasil bidikan kameranya.

"Bapak dan ibu tunggu sebentar ya. Kami akan mencetaknya." Perawat itu berlalu meninggalkan suami istri tersebut yang sudah menjawab dengan anggukan. Dan kini suami istri itu kembali fokus pada putra mereka yang tengah membuka mata.

Tak berapa lama Mario dan ibunya datang untuk menjemput. Kini Lucas sudah beralih ke pelukan Neneknya –ibu Mario- yang menimangnya dengan gemas, berceloteh riang pada bayi mungil dalam gendongannya.

Mario membantu Nuel mempersiapkan barang-barang yang akan mereka bawa pulang sembari berbincang ringan. Tak berapa lama perawat datang dengan membawa dua bingkai foto dan menyerahkannya kepada sepasang suami istri yang kini menyandang status sebagai ayah dan ibu. Hal itu dilakukan pihak rumah sakit sebagai bentuk pelayanan yang lain bagi pasangan yang tengah berbahagia.

Ke empat orang dewasa itu memandang hasil bidikan kamera si perawat dan tersenyum. Mereka mengucapkan terima kasih dan berpamitan. Perawat dengan ramah mempersilahkan juga mengucapkan terima kasih.

Mario dan ibunya berjalan lebih dulu di depan Nuel dan Hana yang sudah kembali menggendong Lucas. Nuel dan Hana berjalan perlahan. Tangan kanan Nuel merangkul mesra pinggang sang istri. Hana masih berfokus menimang buah hatinya. Nuel mendaratkan sebuah kecupan di puncak kepala istrinya. Hal itu membuat istrinya mendongak untuk menatapnya dengan senyum hangat.

"Bagaimana?" tanya Hana.

"Akan ku lakukan semua keinginan istri tercintaku." Nuel menempelkan keningnya pada kening sang istri. "Kebahagiaannya adalah nomor satu bagiku."

Hana mendorong pelan tubuh suaminya dan suaminya melebarkan matanya mendapati perlakuannya. "Ini untuk kebahagiaan keluarga kita." Protes Hana.

Nuel tersenyum menanggapi. "Tentu. Berawal dari istri yang bahagia akan membuat sebuah keluarga menjadi bahagia."

Hana mencebik mendengar rayuan gombal dari suaminya. Namun pipi Hana merona dengan kata-kata yang tetap terdengar manis di pendengarannya.

Nuel dan Hana kembali melangkah. Melangkah untuk menjalani kehidupan yang baru dengan hati dan perasaan yang baru. Menjadikan peristiwa yang mereka lalui sebagai sebuah pelajaran yang berharga. Peristiwa yang mendewasakan mereka. Peristiwa yang membuktikan kekuatan cinta mereka. Peristiwa yang membuat mereka kuat dan tegar untuk menjalani hari ke depan.

Hari depan tidak menjanjikan tidak adanya masalah yang akan menghampiri keluarga kecil Nuel dan Hana. Namun...mereka telah berjanji akan menghadapi semua bersama-sama dengan saling terbuka dan jujur serta tetap setia satu dengan yang lain.

TAMAT

(27 Juli 2018)

& & & & & & & & & & & & & & &

Pengen kasih peringkat. Tapi kok...peringkatnya???

Ya sudahlah. Yang penting banyak teman2 yang terhibur dengan cerita yang aku buat. ^_^

& & & & & & & & & & & & & & &

Aku harap part ini bisa memuaskan teman2 semua.

Sudah TAMAT kisah Nuel & Hana yang aku tulis selama 6bulan lebih. Dan harus tamat supaya aku bisa beralih ke cerita ku yang lain.

Ektra part? Tenang aku akan buat. Hehehe.

Terima kasih atas waktu yang teman2 berikan untuk membaca BE MY WIFE. Semoga cerita BMW bisa berkesan dihati teman2. (Hahaha. Aku banyak berharap.)

God bless you all... ^_^

Salam hangat, arohaBEBE

Continue Reading

You'll Also Like

1.3M 125K 49
Kehidupan Dinar Tjakra Wirawan berubah, setelah Ayah dan kakak laki-lakinya meninggal. Impiannya yang ingin menjadi seorang News anchor harus kandas...
2.7M 195K 35
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...
2.3M 200K 32
Mati dalam penyesalan mendalam membuat Eva seorang Istri dan juga Ibu yang sudah memiliki 3 orang anak yang sudah beranjak dewasa mendapatkan kesempa...
2.1M 93.8K 53
SEQUEL "THE DEVIL WANTS ME" Bisa di baca terpisah [FOLLOW DULU SEBELUM BACA!] DON'T COPY MY STORY❌️‼️ 17+ Awal dari bencana ini di mulai ketika Edel...