When The Jerk Falling in Love

By ara_raara

170K 7.9K 563

"Aku maunya sama kamu sayang" sahut Rio. Ify tersenyum sinis yang membuat kening Rio bertaut bingung. "Dasar... More

1. The Jerk
2. Laki-Laki Menyebalkan
3. Red Rose
4. You're Mine!
5. Calon Istri
6. First Kiss
8. Lunch with Jerk
9. Ada apa
10. Menarik Perhatian Camer
11. Lampu Hijau
12. Ancaman
13. Licik
14. Cemburu?
15. Kesepakatan
16. Pertemuan Keluarga
17. Berusaha Menyangkal
18. Benarkah Jatuh Cinta
19. Tercyduk
20. Mulai Ada Rasa
21. Bertemu Mantan
22. Tulus?
23. Drama Calon Mertua
24. Reuni SMA
25. Karma Berlaku
26. Kecewa
EBOOK READY AGAIN

7. Posesif?

8.7K 497 43
By ara_raara

Ify terhanyut dalam permainan bibir Rio yang terasa begitu ahli mengecup, mengulum dan melumat bibirnya. Dia pasrah saat Rio meraih tangannya dan meletakkan di lehernya. Melawanpun rasanya tidak ada gunanya karena sudah dapat dipastikan tenaga yang Rio miliki jauh lebih besar daripada dirinya.

Tubuhnya melemas merasakan sensasi aneh yang tiba-tiba menyerangnya. Ini merupakan kali pertama dia berciuman dengan seorang laki-laki. Dan ternyata rasanya jauh lebih menegangkan daripada cerita yang pernah dia baca di wattpad. Apalagi orang yang sedang mencium bibirnya ini adalah player kelas kakap. Pantas saja dia mahir mempermainkan bibirnya.

Kesadaran kembali merasuki jiwa Ify ketika dia merasakan sentuhan lembut di dadanya. Buru-buru dia membuka matanya. Betapa terkejutnya dia melihat Rio yang masih asik mengulum bibirnya dengan mata yang terpejam. Sementara tangan Rio sudah berani membelai dadanya dari balik pakaian yang dia kenakan. Dengan sekuat tenaga diapun langsung menendang kemaluan laki-laki itu dengan kakinya.

"Argsss!" Jerit Rio. Dia refleks melepaskan tautan bibir mereka dan langsung memegangi senjatanya yang terasa begitu ngilu.

"Dasar brengsek!" Maki Ify. Seakan tak cukup dengan penderitaan yang Rio alami, dia malah menambahnya dengan tanparan keras di pipi Rio. "Sekarang keluar dari sini!" Usir Ify. Dia menyeret Rio yang masih terlihat linglung karena sakit yang dia rasakan keluar dari ruangannya. Setelah itu dikuncinya pintu agar Rio tidak bisa masuk kembali.

Tubuhnya tersandar dibalik pintu. Bisa-bisanya dia membiarkan Rio mencium bibirnya. Apalagi tadi dia sempat membalas ciuman laki-laki itu. Apa-apaan!

Ify meraba bibirnya yang masih terasa bagaimana Rio mencium bibirnya tadi terlihat sangat ahli. Dia langsung menuju meja kerjanya dan meraih tisu basah setelah sadar kalau dia bukan wanita satu-satunya yang Rio cium. Perutnya tiba-tiba bergejolak mengingat dia pernah melihat Rio berciuman dengan wanita lain. Diapun langsung melap bibirnya dengan tisu basah secara kasar. Dia tidak terima karena sudah membiarkan first kissnya direnggut begitu saja oleh playboy itu.

"Sialan!" Umpat Ify. Walaupun dia sudah mencoba membersihkan bibirnya dari jejak ciuman Rio, namun rasanya masih saja melekat sempurna.

"Dasar brengsek! Playboy mesum kampret!" Umpat Ify saking kesalnya. Walaupun sudah menendang senjata pusaka dan juga menampar pipi Rio, tapi dia masih merasa belum puas. Rasanya masih tidak setara dia kehilangan keperawanan bibirnya hanya dibalas dengan itu. Apalagi laki-laki ini bajingan tengik yang mencoba mengusik hidupnya.

💕💕💕

Rio meraba bibirnya sendiri. Masih terbayang jelas dibenaknya bagaimana saat dia mencium bibir Ify tadi. Rasanya amat sangat luar biasa. Padahal hanya sekedar ciuman namun bisa menggetarkan seluruh jiwanya. Dia sempat merasa senang karena Ify membalas ciumannya hingga membuatnya sedikit khilaf dengan berani menyentuh dada wanita itu. Itu semua tidak lain karena dia sempat melihat Ify mengenakan pakaian yang mengekspos belahan dadanya saat dipotret tadi. Dan hal itu mampu membuat pikiran kotor menguasai isi kepalanya.

Namun apa yang dia dapatkan sungguh tragis! Setelah mereka sama-sama menikmati ciuman tersebut. Dengan tak berhatinya Ify malah menendang selangkangannya. Sudah pasti rasanya sangat sakit! Tapi seakan belum cukup Ify malah menambah lagi dengan tamparan keras di pipinya. What the fuck! Inikah balasan saat dia telah memberikan wanita itu pengalaman yang mungkin tidak akan pernah dia lupakan seumur hidupnya. Dan dia akan membuat Ify membayar mahal karena sudah menyakiti bagian vitalnya.

Meskipun begitu, Rio tidak akan patah semangat untuk menaklukan Ify. Apalagi setelah tahu rasa bibirnya yang sangat memabukan membuatnya kian merasa tertantang untuk menjadikan Ify kekasihnya sesegera mungkin. Dan tentu saja dia optimis hal itu akan terjadi. Tidak ada yang tidak mungkin bagi seorang Azkario!

"Tunggu aku sayang.... Kamu pasti akan jadi milik aku secepatnya" seringai Rio.

💕💕💕

Ify beruasaha melupakan ciuman itu, namun rasanya sangat sulit. Dia selalu terbayang lagi dan lagi. Salahkan Rio yang telah meracuni otaknya seperti ini.

Toook tokkk tokkk

Ify menoleh ke arah pintu begitu mendengar pintunya diketok. Diapun menyuruh orang yang ada dibalik pintu itu untuk masuk. Sebelumnya dia memang ara keluar dan sudah membuka kundi pintu ruangannya itu setelah kepergian Rio tadi.

Keningnya bertaut bingung begitu melihat Alvin memasuki ruangannya dengan membawa sebuah paper bag yang entah isinya apa.

"Kamu bakat jadi model ternyata Fy! Kenapa ga jadi model aja sih?" Tanya Alavin setelah dia duduk di depan Ify. Diletakkanya paper bag tadi di atas meja kerja Ify.

"Bercanda kamu! Mana ada aku bakat jadi model. Tadi aja gaya aku kaku banget kaya gitu" balas Ify.

"No! Kamu terlihat cantik alami Fy. Apalagi saat kamu pakai gaun yang terakhir." Sanggah Alvin.

"Semua laki-laki sama aja ya ga bisa liat belahan dada langsung keluar piktornya" cibir Ify kesal.

"Tentu saja sayang... namanya juga laki-laki. Kamu harus pertanyakan kenormalan laki-laki yang gak tertarik sama itu" kata Alvin tak berusaha melawan perkataan Ify.

"Udah ah Vin. Aku ga mau bahas itu sekarang" kata Ify mengalihkan pembicaraan.

"Maaf! Tapi emang begitu kenyataannya. Laki-laki mana yang ga on saat ngeliat ada perempuan cantik yang hampir memperlihatkan bagian tubuhnya? Jawabannya cuma laki-laki ga normal Fy!" Beritahu Alvin seraya menggerakan dua jarinya untuk mengutif di kalimat on. "Oh iya ini buat kamu dari bu Lily" kata Alvin menunjuk paper bag yang ada di atas meja. Setelah itu dia pamit keluar dari ruangan Ify.

Ify meraih paper bag itu karena penasaran dengan isinya. Matanya
membelalak begitu melihat gaun terakhir yang tadi dia kenakanlah isinya. Dia tidak menyangka gaun ini diberikan kepadanya.

Dia tidak yakin kapan akan memakai gaun ini. Dia takut malah akan membuatnya berada dalam bahaya seperti yang baru saja dia alami hari ini. Hari ini dia kehilangan ciuman pertamanya. Besok-besok? Jangan sampai dia malah kehilangan keperawanannya! Amit-amit!

💕💕💕

Ify mematut dirinya di cermin. Dia sedang bersiap-siap untuk menghadiri pesta perayaan perusahaan milik suami tante Arum. Malam ini dia mengenakan gaun berwarna putih tulang yang terasa pas ditubuhnya. Dia mengoleskan lipstik sebagai sentuhan terakhir make upnya. Setelah dirasa cukup puas, diapun beralih mengambil heelsnya yang berwarna krem dan memakainya. Kini dia hanya tinggal menunggu Alvin dan berangkat bersama.

Mereka memang sudah janjian akan pergi bersama sebelumnya karena sama-sama diundang. Ify merasa tidak keberatan. Hitung-hitung sebagai temannya saat dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan di tengah pesta itu nanti.

Ify langsung keluar dari apartemennya dan memutuskan untuk menunggu Alvin di depan. Tak lama setelah dia sampai di sana ternyata Alvin juga sudah tiba. Diapun langsung masuk ke dalam mobil Alvin dan mereka langsung meluncur ke tempat acara.

"Kamu keliatan cantik banget malam ini Fy" puji Alvin. Dari tadi dia memang sering melirik Ify yang berada di sebelahnya melalui ekor matanya.

"Thanks Vin. Kamu juga..." balas Ify.

"Juga? Cantik maksudnya?" Tanya Alvin seraya tertawa untuk menghilangkan suasana hening di dalam mobilnya. Ify pun ikut tertawa karenanya.

"Tampan lah" sahut Ify.

"Berarti kamu mau dong jadi pacar aku?" Tanya Alvin lagi. Kali ini dia bukan melirik Ify lagi, tapi benar-benar melihat ke arah Ify karena memang sedang di lampu merah.

"Kita sudah bicarain ini sebelumnya kan Vin?

"Aku akan tetap nunggu Fy!"

"Jangan nunggu aku" kata Ify lagi yang membuat Alvin mengernyitkan keningnya. Lalu Ify melanjutkan ucapannya "Itu berat, kamu ga akan kuat. Biar kamu cari yang lain aja" sambung Ify tertawa.

"Selama kamu masih memberi aku kesempatan aku akan nunggu selama apapun itu" balas Alvin. Ify terdiam mendengarnya. Harusnya dia merasa senang karena ada yang mencintainya dengan begitu tulus. Namun dia tidak merasa kan hal itu. Dia sendiri bingung dengan apa yang ditunggunya lagi.

"Kita udah sampai, ayo turun" ajak Alvin yang berhasil membuyarkan lamunan Ify. Dia bahkan tidak sadar kalau ternyata mereka telah sampai. Dia bisa melihat banyak mobil yang juga diparkir di sana yang dia yakini juga tamu undangan. Dia dan Alvin pun melangkah beriringan masuk ke tempat acara diadakan.

Ify mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru tempat acara. Dia sedang mencari keberadaan tante Arum. Tiba-tiba dia melihat seorang wanita paruh baya yang tidak lain adalah Tante Arum. Tante Arum tetap terlihat cantik dan awet muda meskipun sudah mendekati kepala lima. Dia pun mengajak Alvin untuk menghampirinya.

"Malam tante" sapa Ify.

"Malam sayang" balas tante Arum. Diapun cipika-cipiki dengan Ify. Dia juga memeluk Ify dengan sayang.

"Kamu sama siapa kesini?" Tanya Tante Arum lagi. Dia melirik Alvin, laki-laki yang dia temui bersama Ify di restoran beberapa waktu yang lalu.

"Kenalin saya Alvin tan" kata Alvin seraya mengulurkan tangannya menyalami tante Arum sebagai bentuk penghormatan.

"Alvin wardana kan? Anak dari pemilik perusahaan periklanan itu?" Tanya tante Arum. Alvin pun hanya mengangguk membenarkan.

"Kalian ada hubungan?" Tanya tante Arum kepada keduanya karena sudah menemui mereka berdua dua kali.

"Doain aja tan" jawab Alvin. Tante Arum pun mengangguk singkat. Meskipun dalam hati dia lebih mendoakan anaknya yang akan berjodoh dengan Ify.

"Om Antonnya kemana tan?" Tanya Ify karena dia tidak melihat keberadaan suami tante arum.

"Ada kok lagi nemuin parter bisnisnya. Kamu tau sendirilah suami tante itu kaya gimana" jawab tante Arum yang diangguki Ify.

"Oh iya Alvin. Tante boleh minjam Ify sebentar?" Izin tante Arum.

"Iya silahkan tante" balas Alvin.

"Terimakasih kalau begitu. Silahkan kamu cicipi makanan yang ada disini terlebih dahulu" ujar tante Arum.

Tante Arumpun mengajak Ify sedikit menjauh dari Alvin. Dia sedang mencari keberadaan anaknya agar bisa mengenalkannya secara langsung kepada Ify.

"Kamu beneran ga ada apa-apa sama Alvin kan Fy?" Tanya tante Arum.

"Ga ada apa-apa kok tan, emangnya kenapa?" Tanya Ify bingung.

"Ya ga papa. Tante cuma mau tau aja" balas tante Arum.

"Ah itu dia anak tante Fy"ujar tante Arum lagi seraya menunjuk seorang laki-laki yang sedang membelakangi mereka. Ify merasa seperti mengenali laki-laki itu. Tapi siapa? Pikirnya. Dia melangkahkan kakinya mengikuti tante Arum menghampiri laki-laki itu.

"Ada yang mau mama kenalin ke kamu" ujar tante Arum seraya menyentuh punggung tegap laki-laki itu. Laki-laki itupun perlahan membalikkan badannya. Ify tercekat setelah mengetahui siapa itu.

"Fy... kenalin ini anak tante, Rio" ujar tante Arum memperkenalkan Rio yang bahkan sudah Ify kenal sebelumnya.

Ify bisa melihat seringaian licik dari wajah laki-laki di depannya saat ini. Dia melirik uluran tangan Rio ke arahnya. Apa-apaan!. Ify pun terpaksa meraih uluran tangan itu demi kesopanannya kepada tante Arum.

"Rio, Azkario Stevan Putra Pratama" ujar Rio basa-basi.

"Lifyna Saufika Winata. Panggil aja Ify" balas Ify. Dia membelalakan matanya ketika Rio membawa pergelangan tangannya ke bibir laki-laki itu. Dia bisa melihat senyum di bibir Rio saat dia mencium punggung tangannya.

"Aduh kalian ini bikin mama iri aja sih" ujar tante Arum melihat apa Rio lakukan. Dia merasa senang karena benar seperti dugaannya dan sang suami kalau Rio terlihat menyukai wanita yang ada di depannya saat ini.

"Senang bertemu kembali cantik" bisik Rio di telinga Ify.

"Boleh aku bicara sama Ify ma?" Pinta Rio. Ify melotokan matanya. Apalagi yang akan laki-laki ini lakukan kepadanya. Dia masih ingat terakhir kali dia bertemu laki-laki ini dia kehilangan ciuman pertamanya.

"Tentu saja boleh dong sayang" kata Tante Arum kelewat antusias. Rio pun mengangguk dan menggandeng Ify meninggalkan tempat itu.

"Lepasinnn!" Ronta Ify. Dia berusaha melepaskan genggaman tangan Rio di tangannya.

"Kamu diam sendiri atau aku yang ngediamin pakai ciuman?" Tanya Rio bernada ancaman. Ify pun langsung menutup bibirnya rapat-rapat.

"Good!"

"Ngapain kesini?" Tanya Ify garang begitu dia menyadari Rio membawanya ke deretan kamar-kamar. Sepertinya dia lupa mengatakan kalau pesta keluarga Rio ini diadakan di hotel. Dia merasa khawatir Rio akan berbuat yang tidak-tidak kepadanya.

"Menurut kamu?" Pancing Rio. Dia kini membuka salah satu pintu kamar. Ify dibuat semakin ketakutan karenanya.

"Brengsek! Gue bukan wanita murahan!" Marah Ify. Dia tahu Rio akan berbuat macam-macam kepadanya. Kalau tidak kenapa Rio malah membawanya ke dalam kamar kan? Diapun langsung menyikut perut Rio dan berlari menjauh dari Rio. Namun heels yang dia pakai sedikit memperlambat larinya.

"Kotor juga pikiran kamu ya sayang..." kata Rio. Dia menahan Ify dengan langsung memeluknya dari belakang. Namun tentu saja Ify tidak tinggal diam. Dia mencoba brontak sebisanya.

"Lo pikir gu gak mikir macam-macam saat lo bawa gue ke kamar kaya tadi? Gila lo!"

Ify bisa merasakan Rio melepaskan pelukannya beberapa saat. Lalu dia merasa seperti ada yang dipasangkan ke tubuhnya. Dilihatnya Rio yang ternyata melepaskan jasnya dan menyampirkan ke bahu Ify.

"Aku ga mau kamu ditatap lapar oleh laki-laki yang ada disini. Cukup aku aja sayang...." bisik Rio. Memang benar dari tadi banyak yang menatap Ify karena punggungnya yang tebuka. Namun tadi dia datang bersama Alvin sehingga tidak ada yang berani mengganggunya. Tapi bagi Rio itulah masalahnya. Dia tidak ingin Ify dekat-dekat dengan Alvin. Dia akui dia posesif! Tapi hanya kepada Ify.

💕💕💕💕

TBC

jangan lupa vomentnya....

REPOST

16-01-2021

Continue Reading

You'll Also Like

431K 843 4
[UNPUBLISHED.] ❝No matter how hard he runs away from reality. No matter how hard he ran from destiny. No matter how hard he searched for...
971K 47.4K 47
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
5.1M 274K 54
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...
3.1K 132 13
She is mine. -Kaiser michael 1 RB reader wleowleowleo? 🔥🌾