ALEXANDER

By Joy_anna22

954K 49.6K 2.1K

[ Warning content 21+ ] Banyak adegan dewasa. Bagi yang belum cukup umur, diharap tidak membaca Masa depan da... More

BAGIAN 1. AWAL
BAGIAN 2. ANCAMAN
BAGIAN 3. XANDER
BAGIAN 4. NATASHA
BAGIAN 5. KELUARGA
BAGIAN 7. KEMARAHAN
BAGIAN 8. MABUK
CHAPTER 9. MANTAN ISTRI
CHAPTER 10. BEBAS
CHAPTER 11. DUNIA
CHAPTER 12. BERSEMBUNYI
CHAPTER 13. TETAP DISINI
CHAPTER 14. FOTO
CHAPTER 15. KEMBALI
CHAPTER 16. BICARA
CHAPTER 17. ANAK ANJING
CHAPTER 18. PEMBUKA
CHAPTER 19. BUKU KENANGAN
CHAPTER 20. MANTAN PACAR
CHAPTER 21. BULLY
CHAPTER 22. MENGERTI
CHAPTER 23. KEHILANGAN
INTERMEZO
CHAPTER 24. KEBENARAN
CHAPTER 25. MAKE LOVE
CHAPTER 26. JANJI
CHAPTER 27. BERSULANG
CHAPTER 28. SAKIT
CHAPTER 29. WILL YOU MARRY ME?
CHAPTER 30. A PARTY
CHAPTER 31. OLD FRIEND
CHAPTER 32. MORNING SEX
CHAPTER 33. PREGNANT
Chapter 34. RAHASIA BESAR
Chapter 35. Makan Malam
Bab 36. Sepatu Kecil
Chapter 37. Kabur
Chapter 38. Alasan
Chapter 39. Sunyi
Chapter 40. Penolong
Chapter 41. Sam
Chapter 42. Kembalinya Sam
Pemberitahuan - Hiatus
Chapter 43. Pertemuan Kembali
Chapter 44. Terbongkar

BAGIAN 6. SISI GELAP

27.5K 1.3K 17
By Joy_anna22

Xander menghentikan mobilnya tepat di depan pintu masuk mansionnya. Ia melirik Violetta yang tertidur di jok samping. Wajahnya terlihat begitu lelah. Sepanjang perjalanan tadi, Violetta hanya diam menatap ke luar jendela. Kalimat yang tercetus pelan dari mulutnya hanyalah," aku tidak tahan melihatmu dipermalukan di depan orang banyak seperti itu,". Setelah itu? Mereka hening sepanjang jalan.

Ketiga pelayannya sudah berdiri di depan pintu, siap menyambut sang Tuan rumah.

"Kau, siapkan pakaian ganti untuk Violet. Letakkan di atas ranjang tidurnya," perintahnya. Mereka mengangguk patuh.

Sementara itu, Xander turun dan membuka pintu penumpang. Digendongnya Violet dan dibawanya ia ke kamar yang Violet inginkan, kamar yang terpisah darinya.

"Malam ini kau kubebaskan," gumam Xander.

*

Violet membuka matanya. Setelah beberapa hari, tidurnya malam ini terasa begitu nyenyak. Matanya langsung terbuka begitu menyadari ia tidak lagi di kamar Xander.

"Ini..kamarku sendiri.." gumamnya.

Violetta menatap ke arah jam dinding. Sudah pukul 8 pagi. Dia kesiangan! Sekejab ia langsung turun dari ranjang, pergi ke kamar mandi lalu bersiap untuk berangkat kerja.

"Aku terlambat!" Pekiknya panik. Ia membuka pintu dan bersamaan dengan itu, sesosok wanita cantik bertubuh seksi bertengkar dengan Sam tepat di depan pintu kamar Xander.

"Sudah kubilang jangan kesini lagi!" Kata Sam keras.

"Siapa kau mengusirku?! Aku ingin bertemu dengan Xander! Aku tidak bisa menemuinya di kantor!" Balas wanita itu sambil mendorong Sam.

"Jangan lancang kau! Bos tidak ada di rumah!"

"Kau bohong! Mereka bilang Xander belum datang ke kantor!"

Pertengkaran mereka terhenti saat wanita itu melihat Violetta yang berdiri diam menyaksikan mereka.

"Oh, wanita pemuas nafsu Xander yang baru?"

Jantung Violetta serasa dihujami jarum es mendengar dirinya disebut seperti itu.

"Jaga ucapanmu!" Marah Sam.

Wanita itu, melenggok bak seorang model mendekati Violetta. Wanita itu menatap tubuh Violetta dari ujung kaki hingga kepala. Dibading wanita di hadapannya ini, Violetta tidak ada apa apanya. Wanita ini berambut hitam legam ikal, berkulit eksotis, berkaki jenjang dan langsing, serta wajah yang begitu sensual. Sementara Violetta? Tubuh kecil kurus tak berbentuknya seakan menjadi sebuah guyonan belaka dibanding wanita itu.
"Xander sudah gila? Dia memilih wanita ini?" Wanita yang diketahui namanya adalah Devany itu menatap jijik ke arah Violetta.

"Siapa kau membuat keributan disini sepagi ini?" Celetuk Violetta gerah.

"Oh, lihat. Si itik buruk rupa berbicara. Jangan berbangga hati mendapatkan Xander hanya dari menjual dirimu. Dia kelak akan meninggalkanmu!" Cerocos Devany." Sam! Jangan sentuh aku dengan tangan kotormu!" Lagi lagi Devany menyemprot Sam.

Violetta menarik nafas dalam. "Aku tidak peduli dengan masalahmu. Selesaikan saja sendiri dan jangan bawa aku. Sam, aku harus berangkat sekarang," ujar Violetta.

"Wah! Kau berani sekali berbicara seperti itu padaku!" Devany mengangkat tangannya tinggi.

"Sedikit saja tanganmu menyentuhnya, kubunuh kau," celetukkan Xander dari belakang mereka mengagetkan Devany.

"Xander?!"

"Hanya untuk manusia hina sepertimu aku harus menunda sebuah meeting penting." Ujar Xander dingin. Tatapannya begitu tajam, tidak menyukai kehadiran Devany.

"Kau dicampakkan Sugar Daddy-mu?"

Melihat reaksi Devany, Xander tertawa. "Ternyata benar. Sugar Daddy-mu menemukan simpanan baru yang lebih memuaskan, ya?"

"Xander!" Tegur Violetta keras. Ia tidak senang dengan ucapan Xander yang begitu merendahkan Devany.

"Apa? Kau tidak perlu membela wanita rendahan seperti ini. Berkeliaran mencari mangsa. Meninggalkan yang tulus untuk pria tua dengan banyak uang. Sekarang kau mau apa? Melihat kekayaanku dan kembali?" Xander mencibir.

"Xander! Hentikan,"

Xander tidak peduli. "Sam, antar Violetta ke kantor. Wanita ini, urusanku,"

"Nona, kita pergi," Sam meninggalkan Xander dan Devany diikuti oleh Violetta pada akhirnya. Xander bahkan tidak menatap Violetta sedikitpun saat ia melaluinya.

"Sam, apa Devany baik baik saja?" Tanya Violetta didalam mobil. "Apa Xander akan menyakiti Devany?"

Sam hanya menggeleng tidak peduli. "Aku tidak menjamin Devany baik baik saja. Jika Nona penasaran, lihat terus jendela belakang. Mungkin saja Devany dan Bos muncul sebelum mobil ini keluar gerbang," balas Sam.

Violetta mengeryitkan dahinya. Rasa penasarannya menang. Ia mengikuti saran dari Sam untuk melihat ke belakang. Mobil masih melaju namun mereka berdua tidak terlihat. Hingga akhirnya sesaat sebelum mobil keluar gerbang, ia dengan jelas melihat Xander mendorong Devany keluar hingga jatuh tersungkur. Bukan itu saja, Xander menjambak dan menendang tubuh Devany.

"Sam! Xander menyakiti Devany, kita harus berhenti!" Teriak Violetta panik.

Sam menolak. "Aku tidak ingin lagi ikut campur pada urusan Bos."

Violetta terpaku. Devany diperlakukan seperti sampah dan Sam tidak peduli!

"Siapa Devany sebenarnya, Sam?"

Sam mengangkat bahunya cuek. "Tidak tahu. Tanya saja pada Bos," jawabnya singkat.

Violetta menghela nafas panjang. "Kau masih marah padaku ya?" Celetuk Violetta.

Sam menggeleng. "Untuk apa aku marah." Jawabnya.

"Sam, tidak bisakah kita pergi dari Xander?" Pertanyaan Violetta mengusik Sam.

"Nona, jangan memulai omong kosong ini!" Suara Sam meninggi. Violetta sudah menduganya. Kejadian yang menyeret Natasha saat itu membuat Sam kini lebih berhati hati jika itu berhubungan dengan Violetta.
"Natasha...bagaimana bisa Xander menemukan Natasha? Tidak, bagaimana bisa Xander menemukan kalian berdua?"

"Aku sudah bilang. Bos menemukanku dijalanan," jawab Sam lagi lagi dengan suara ketus.

"Sam..." ujar Violetta lirih.

Sam menarik nafas dalam. "Bos akan menjagamu. Nona diam saja dan jangan bertingkah konyol yang bisa membuat Bos marah,"

Violetta tetap bersihkeras menggeleng. "Tapi aku bukan barang yang bisa dia gunakan semau dia. Aku punya perasaan, Sam. Aku tidak mau terus hidup di bawah bayang bayang dan ancaman Xander! Aku harus pergi," 

Sam melirik Violetta. "Percuma kau pergi jika bukan Bos sendiri yang membebaskanmu,"

"Xander pengecut, bukan, Sam? Dia tidak mungkin menjalankan ancamannya?"

Sam menelan ludah. "Bos lebih mengerikan dari apa yang kita lihat, Nona. Dia seperti mafia di era modern ini. Dia bisa melakukan apapun. Membunuh? Menculik? Menyabotase sesuatu? Merusak hidup seseorang? Dia bisa melakukannya dalam sekejab mata. Bos mengancam siapapun yang mencoba membuat masalah dan kujamin seratus persen Bos akan merealisasikan ancamannya dan membuat siapapun menyesal menantangnya,"

"Tidak ada orang seperti itu, Sam!"

"Bos adalah orang yang seperti itu, Nona. Dia memang seorang pebisnis yang kaya. Tapi dia memiliki banyak berandalan setia, yang siap melakukan perintahnya." Lanjut Sam."Sekali kau bermasalah dengan Bos. Hidupmu tidak akan pernah tenang. Devany hanya salah satu dari wanita yang nekat mencari masalah dengan Bos. Kau tidak akan pernah menduga apa yang bisa Bos lakukan ketika marah,"

"Seharusnya dia dipenjara!" Teriak Violetta.

Lampu lalu lintas berganti merah. Antrian kendaraan berjejer menunggu bergantinya lampu menjadi hijau.

Sam menatap Violetta. "Dengan kekuasaan yang Xander miliki, penjara terlalu lemah untuk mengurungnya, Nona."

Violetta terdiam bisu.

"Kami semua, tahu sisi gelap Bos. Tapi kami berpura pura tidak tahu. Kau tahu kenapa, Nona? Karena kami masih mencintai diri kami sendiri. Kami masih ingin melihat matahari terbit di keesokkan hari. Pesanku, Nona, berhenti mencari masalah dengan Bos."

Obrolan mereka berakhir ketika lampu berubah hijau. Violetta hanya diam membisu mencerna setiap kata yang keluar dari mulut Sam tentang Xander.

Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 61.8K 50
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
5M 37.1K 30
REYNA LARASATI adalah seorang gadis yang memiliki kecantikan yang di idamkan oleh banyak pria ,, dia sangat santun , baik dan juga ramah kepada siap...
667K 1.3K 15
WARNING!!! Cerita ini akan berisi penuh dengan adegan panas berupa oneshoot, twoshoot atau bahkan lebih. Untuk yang merasa belum cukup umur, dimohon...
294K 20.7K 31
Adhitama Malik Pasya pernah menikah dengan gadis belia. Satu bulan pernikahan, lelaki itu terpaksa bercerai dari istrinya. Tujuh tahun berlalu, ia t...