Heart Breaker

By rinietam

155K 7.1K 250

Banyak rahasia dalam diri seorang perempuan bernama Erika. Dan ia memilih untuk menyimpannya rapat-rapat. Me... More

Prakata dan Bab.1
2. Dinner
3. Tongkang
4. Little Girl, Marsya
5. Bad Day
6. Brown Coal
7. Hectic
8. Hard Decisions
9. No Reply, No Answered
10. I Need You
11. White Roses
12. Apple Pie
13. Jealous
14. Still Mad
15. Unblended
16. Jogja, I'm Coming
17. Meet Eyang
18. Gazebo
19. Kaliurang
21. Silent Tears
22. Sherly
23. Fainted
24. Emergency
25. Transfusion
About Erika's Disease
26. The Last Smile
27. Life Journey

20. Upside down

3.5K 217 3
By rinietam

Setelah menikmati udara dingin dan makanan khas Kaliurang, Harris mengajak Erika untuk kembali ke mobil. Mereka bersiap untuk turun dari puncak Kaliurang menuju kota Jogja. Dalam perjalanan, Erika tetap  sibuk berbicara dengan pikirannya sendiri.

“Sayang, kita nggak mungkin begini terus. Kamu jangan diam dong. Please ...,” ujar Harris di tengah konsentrasinya menyetir.

Erika tidak terlalu menghiraukan keluhan itu. Harris tidak pernah tahu, bahwa wanita disampingnya juga merasa lelah harus terus seperti ini. Namun hati istrinya sudah terlanjur mengeras, karena ditempa oleh luka-luka yang tersembunyi. Erika benci karena suaminya tak pernah benar- benar jujur padanya. Ingin mulai membahas, namun mulut Erika terasa kelu. Terlalu banyak yang ingin ia tumpahkan. Bicara tentang masalahnya, sama saja membuka luka-lukanya yang dalam. Tidak, itu terlalu menyakitkan bagi Erika. Meski akhirnya keluar juga jawaban yang sulit dimengerti.

“Aku harus ngomong apa, Mas? Rasanya semua sudah cukup jelas.”

Harris semakin bingung dengan jawaban Erika. Mengapa sih, perempuan selalu begitu? Apa tidak bisa bicara yang langsung pada intinya. Tidak belak-belok ke sana kemari. Harris bertanya kembali apa maksud kalimat Erika? Namun percuma, Erika tak mau bicara lagi. Ia semakin diam dan dingin kembali.

Harris mencoba mengendalikan emosinya yang tiba-tiba saja ingin meluap. Kembali ia teringat pesan Ayah, bahwa perempuan jadi seperti apa itu karena suaminya, karena dia adalah adalah pemimpin.

Lagi-lagi Harris harus pandai mencari celah untuk masuk dan menyelami perasaan istrinya. Sekali bengkok akan susah lurus kembali. Erika sedang bengkok hatinya, ia begitu kuat dengan keputusannya untuk berpisah. Harris harus sangat berhati-hati, jangan sampai semakin parah masalahnya.

Mobil melaju tidak terlalu kencang. Kini sudah sampai di seputaran Bulak Sumur.  Mereka bersiap memasuki kawasan Kampus Universitas Gadjah Mada.  Harris menghibur hatinya dengan bicara sendiri tentang Kampus Almamater tercintanya itu. Telah banyak yang berubah, kini banyak gedung-gedung baru yang tampak megah. Dan sudah pasti jalan raya seputar kampus semakin padat  merayap.

Harris tak memperdulikan Erika mendengar atau tidak. Ia terus bicara. Bahkan saat melewati  kampus  Fakultas teknik ke arah Rumah Sakit Dr. Sardjito, Harris semakin semangat bercerita. Ia ceritakan bagaimana dulu bertemu dengan wanita yang selama pujaan hatinya. Si jelita Erika Riswandi.

Erika tidak tahan melihat kelucuan gaya bicara Harris. Tanpa sadar ia pun tertawa. Meski tidak terlalu lepas tertawanya, namun cukup bisa merubah suasana menjadi tidak kaku lagi.

Jujur, Erika mengakui dalam hati. Harris adalah pria yang tak mudah menyerah. Jika laki-laki lain menghadapi Erika, mungkin sudah menyerah dan mereka bisa resmi bercerai lebih cepat. Namun kini, Harris masih dengan sabar berusaha mengambil hatinya kembali.

“Gitu dong …, Kamu tahu nggak sih? Kalo Kamu tertawa, tidak ada yang indah dan bercahaya selain Kamu.” puji Harris dengan nada yang  tulus.

Erika semakin tertawa mendengar Harris mulai mengeluarkan jurus jitunya. Namun tertawanya tiba-tiba terhenti.   Ia teringat kembali luka-lukanya. Sungguh sayang, kalimat rayuan itu tidak mempan bagi Erika. Mungkin karena sudah hilang keampuhannya. Sudah terlalu sering diucapkan pada banyak perempuan.

Mobil terus bergerak mengitari kota Jogja. Jalanan yang sedikit macet dan keadaan yang tidak sama lagi seperti dulu, membuat Harris bingung harus berhenti di mana. Erika tak sedikitpun bicara ingin kemana, atau sekedar memberi pendapat enaknya pergi kemana? Tanpa sadar mereka sudah melewati Malioboro. Lalu setelah perempatan arah keraton Jogja, Harris memilih belok kiri. Tiba-tiba saja ia ingin makan soto favorit mereka berdua. Yaitu soto Kadipiro di Jalan Wates.

It’s not bad idea. Ternyata Erika juga sempat terbersit keinginan untuk singgah di sana. Kembali lagi, karena makanan hubungan mereka jadi lebih hangat. Harris melaju lebih kencang agar segera sampai ke tujuan.

Mereka akhirnya sampai. Tampak warung soto Kadipiro semakin ramai. Tempatnya lebih luas dari sebelumnya. Tidak salah kini dudah membuka cabang dibeberapa tempat. Harris menggandeng istrinya masuk ke dalam restoran Soto Kadipiro.  Mereka mulai memesan menu sotonya. Harris paling suka ditambah ayam goreng kampung yang belum disuwir. Setelah pesanan tiba, mereka menikmati makanan itu hingga lupa akan masalahnya. Saling komentar tentang rasanya yang masih seperti dulu. Sepintas seperti pasangan harmonis pada umumnya. Banyak mata yang mulai memperhatikan pasangan yang tampak serasi itu. Harris yang gagah dan tampan, bersama wanita cantik yang anggun dan lembut.

Sepertinya masih ada harapan untuk merubah keputusan Erika.  Harris tidak sabar ingin segera mendatangi tempat-tempat lain yang penuh kenangan mereka di Jogja ini.

Kehangatan dan kelezatan sotonya tidak bisa dibohongi. Membuat puas dan lega para pengunjung. Begitu juga dua mangkuk soto yang telah dipesan pasangan serasi itu. Habis tak bersisa.

Tak lama kemudian Erika pamit sebentar untuk ke kamar kecil. Harris menunggu sambil menghabiskan sisa minuman teh hangatnya. Tiba-tiba terdengar bunyi notifikasi dari Handphone Erika. Ia meletakkannya di meja dekat kotak tisu. Sempat bunyi beberapa kali. Harris  mengambilnya agar  tidak tertinggal. Maklumlah, Erika kadang pelupa. Layar handphone menyala, karena Harris tak sengaja menekannya. Ini membuatnya  penasaran ingin melihat. Kebetulan tidak di lock. Dan Erika memang tidak pernah mengunci layar HP-nya. Harris jadi malu. Karena dirinya yang selalu mengunci HP-nya. Karena jujur, takut istrinya mengecek. Karena bisa saja sewaktu-waktu ada teman perempuannya kirim chat pribadi.

Harris sedikit tegang, berusaha melihat isinya. Yang terbaca adalah pesan WA dari Mas Bayu.

Rasa penasaran semakin memuncak. Tanpa pikir panjang, Harris langsung membukanya. Ternyata lelaki itu mengirim beberapa foto bersama teman-temannya dari Batam. Dan yang membuat Harris cemburu, ada chat yang sifatnya pribadi. Namun belum satu pun dibalas oleh Erika.

“Hai Erika, lagi apa?”

“Udah makan?”

Happy holiday, yah 😊”

Jantung Harris berdegub lebih kencang. Hatinya mulai memanas. Api cemburu membakar hatinya. Wajahnya berubah agak memerah karena menahan rasa kesalnya. Ia semakin cemburu begitu ingat bahwa Bayu adalah pria yang pernah mengantar Erika pulang dari kantor beberapa minggu lalu.


Harris tidak sabar ingin mengkonfirmasi hal ini pada Erika.  Harris  langsung beranjak  ke kasir. Setelah Erika kembali dari kamar kecil, Harris langsung menyerahkan HP padanya. Erika tampak biasa saja. Ia  merasa tidak masalah HP-nya dipegang suaminya. Namun ia heran, ada yang berbeda dengan sikap Harris.

Bersama mobil sedan hitam milik Ayah, mereka melaju lagi di jalanan. Kini Harris menuju Ringroad Jogja bagian Selatan arah Bantul agar tidak terjebak kemacetan. Tanpa basa basi Harris mulai membuka pembahasan tentang Bayu.

“Bayu itu siapa, sih?" tanyanya sedikit ketus

“Bayu. Bayu yang mana?”

“Itu yang pernah nganter Kamu. Dan yang sering chat Kamu. Sepertinya dia perhatian banget sama Kamu.”

Wait. Maksudnya apa ini?” tanya Erika sambil menyuruh Harris menghentikan mobilnya.

“Tuh, lihat aja di HP Kamu. Dia kirim pesan beberapa kali nanyain Kamu.”

Erika langsung mengerti yang dimaksudkan suaminya. Namun itu tak membuatnya takut. Karena antara dia dan Bayu memang tidak ada hubungan apa-apa. Bayu hanya teman kantor yang berangkat dinas  Batam. Seharusnya Erika juga ada di Sana. Namun Erika minta izin ke bosnya tidak bisa hadir, karena ada urusan keluarga di Jogja.

Meski Erika telah menjelaskan sejujurnya, tetap saja Harris tidak percaya.

Dalam benak Harris, selama ini Erika sangat dekat dengan Bayu. Makanya tak membutuhkan dirinya lagi. Cemburu benar-benar telah membutakan hati pria itu. Ia begitu kesal dan marah.

Erika mulai tidak terima atas tuduhan Harris. Tak terbendung lagi. Akhirnya pertengkaran pun terjadi.  Harris terus bicara mengeluarkan prasangka-prasangka buruknya.  Memang masuk akal bagi Harris. Selama ini Erika tidak terlalu membutuhkannya. Begitu ada laki-laki lain yang membuat nyaman hatinya, Erika minta pisah darinya.

Prasangka Harris semakin melukai hati Erika. Rasanya memuncak juga kemarahan Erika karena tuduhan itu. Namun Erika mencoba tetap tenang. Sambil mendengarkan Harris yang terus bicara, Erika membuka HP-nya.  Tak lama kemudian, ia  memperlihatkan beberapa foto pada Harris. 

Melihat foto yang disodorkan padanya, seketika Harris langsung  berhenti bicara. Ia diam seolah terkunci bibirnya. Wajahnya langsung pucat. Sungguh, ini sangat tak terduga.

###

Di part ini sekalian kita wisata kuliner di Jogja. Jfyi, soto ini juga favorit sayaa...😍😍

Ini dia penampakan rumah makan Soto Kadipiro jalan Wates. Siapa yang jalan ke Jogja, jangan lupa singgah ya...😆


Ini penampakan sotonya...

Terima kasih sudah mampir baca. Tunggu bab selanjutnya, kira-kira foto apa ya, yang dilihat Harris???

Jangan lupa dukung pasangan ini dengan vote (klik bintang).

Thank youuu...❤❤

Continue Reading

You'll Also Like

247K 33.5K 36
Versi lengkap tersedia di Karyakarsa Awalnya Winter mengira setelah memutuskan hubungannya dengan Shone, selesai sudah urusannya dengan cowok itu. Sa...
2.3M 120K 20
Nitya terpaksa pulang dari Jakarta ke kota Padang untuk mengadiri pernikahan saudara, sahabat sekaligus keluarga dia satu-satunya setelah kematian or...
150K 17.2K 34
Aileen adalah seorang wanita berusia 25 tahun, dia merupakan ibu tunggal dari putri cantik bernama Meysha. Kehidupan Aileen cukup berat dibandingkan...
197K 16.5K 41
[ Jangan lupa follow sebelum membaca! ] Lashira Ayana. Janda lima tahun cerobohnya kaga tanggung-tanggung. Wanita dua puluh delapan tahun itu, harus...