UNCLE MARIO (SUDAH DICETAK BO...

By Tahubulat188

529K 64.4K 8.3K

TERSEDIA VERSI EBOOK DI GOOGLE PLAY Hidup Mesya aqila mendadak berubah drastis sejak bertemu dengan Mario di... More

CHAPTER 01
Chapter 02
Chapter 03
Chapter 04
Chapter 05
Chapter 06
Chapter 07
Chapter 08
Chapter 09
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 45
DEAR, READERSKU
ABOUT MARIO
INFO
INFO 2
Love, Mario

Chpater 18

11.1K 1.6K 272
By Tahubulat188


SELAMAT MALAM MINGGU BAGI YANG MERAYAKAN.
JOMBLO, DIEM DIEM BAE 😂
INTIP MULMED
______________

Jika kita ingin pergi, kita ada pikiran untuk berkhianat. Ingatlah, janji yang pernah kita ucapkan. Ingat terus menerus, hingga kita lupa bagaimana caranya meninggalkan dan mengkhianati.

UNCLEMARIO

Mario mendadak membanting kembali pintu mobil yang baru ia buka. Dadanya terasa panas, semuanya benar-benar membuat ia terkejut bukan kepalang. Tapi, ada satu hal yang membuat ia kembali membalikkan badanya dan menatap nanar restauran tempatnya ia meninggalkan Mesya. Ia pernah membuat janji, ia pernah berjanji akan membahagiakan Mesya dan melawan seluruh dunia untuk gadis itu, lalu kenapa ia sekarang seperti ini? Di saat gadis itu mulai jujur dan mempercayainya. Cukup ia mengabaikan janjinya pada Kesya, kali ini ia tidak akan mengabaikan janjinya pada Mesya. Biar bagaimanapun perasaan tidak bisa di bohongi, ia mencintai gadisnya dan sangat menyayanginya. Mesya segalanya, gadis itu berarti di hidupnya.

Mario langsung berlari menuju danau tadi. Ia memutuskan kembali pada Mesya yang mungkin saat ini masih menangis, dalam hatinya ia terus mengumpat dirinya sendiri yang menjadi bodoh karena keegoisan.

"Sya...."
Suara Mario menggema di tempat sepi ini.

"Mesya...."
Mario kembali berteriak kala Mesya tidak menjawab panggilannya. Sudah tidak ada tanda-tanda kehadiran gadis itu. Ia mulai panik, Mario segera berlari ke sisi danau dan mencari Mesya di sekitaran danau, sampai pada akhirnya ia kembali berteriak tak percaya.

"Mesya?!" langkah gontai Mario membawanya ke pinggiran danau, kakinya benar-benar menyentuh air dan segera menarik Mesya. Gadis itu tergeletak lemah di sana dengan baju yang sudah basah, entah apa yang di lakukan Mesya setelah ia meninggalkan gadis ini. Otak Mario belum mampu menjawab semuanya, ia begitu panik. Kakinya gemetar, begitu juga tangannya.

"Sya!" ia langsung memeluk gadisnya yang sudah mulai menunjukkan kondisi melemah. Ia dekap erat Mesya tanpa syarat, dadanya berdegup kencang saat jemari Mesya mulai mencengkram baju yang ia pakai, gadis itu mulai mengenalinya. Mata Mesya merah, saat Mario menatapnya.

"Sayang..."

"Dingin." Mario kembali mengeratkan pelukannya saat Mesya mengadu. Ini adalah hal paling bodoh yang pernah Mario lakukan, ia meninggalkan gadisnya dan membuat semuanya kacau. Berulang kali Mario mengecup singkat puncak kepala Mesya, gadis ini meringis dan memegangi kepalanya yang terasa begitu berat. Kapasitas untuk menampung semua beban hidupnya nampaknya sudah melebihi, Mesya tidak mampu membuka matanya lagi. Tangannya hanya sibuk memegangi kepalanya, rasanya dingin dan sakit di sekujur tubuhnya karena Mesya sempat terjatuh sebelum akhirnya menyentuh air dingin danau ini.

"Sya? Kamu baik-baik saja kan?" panik Mario.

"Sya, ni saya, saya datang untuk kamu." lirihnya berulang kali, berusaha meyakinkan gadisnya bahwa ia sudah datang dan akan menjaga Mesya seperti janjinya. "Sya, maafkan saya."

"Dingin, Om."

Mario mengangguk, ia semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh Mesya yang mungil. Hingga ia merasakan napas gadis ini mulai teratur dan matanya terpejam rapat. "Sya!" teriaknya, Mesya sudah mulai kehilangan kesadarannya.

"Mesya aqila, bangun!"
Mario terlihat kalut, ia segera menggendong Mesya menuju mobilnya. Kali ini, rumah sakit adalah pilihan terbaik untuk gadisnya. Ia segera merebahkan Mesya di jok belakang mobilnya, tangannya yang gemetar mulai memutar kunci dan membuat mesin itu menyala, dan tanpa memikirkan apa pun lagi Mario segera melesat menuju rumah sakit.

Berulang kali Mario menoleh ke belakang, Mesya nampak tenang. Tidur terlentang di mobilnya, tak terasa air matanya turun saat melihat kondisi Mesya yang seburuk ini, dan ini karena ulahnya. Berulang kali Mario mencaci maki dirinya yang sama sekali tak bertanggung jawab. Ia mengabaikan gadisnya karena egois, ini bukan salah Mesya. Gadis ini tak meminta di buang, ia tidak bisa memilih jalan takdirnya yang mempertemukan ia dengan Mario. Di sepanjang perjalanan, Mario tidak bisa berpikir secara sehat dan normal. Ia mengendarakan mobilnya dengan kecepatan tinggi, menembus jalanan kota yang masih lumayan ramai akan aktivitas. Sesampai di rumah sakit, ia langsung turun dan menggendong Mesya, bibirnya sudah tidak mampu berteriak memanggil dokter saat ini. Mario hanya menangis dengan Mesya di gendongannya.

"Dok...."
Suara Mario terdengar sangat pelan, kakinya semakin lemas dan ia masih terus mengeluarkan air mata dan menangis Mesya yang tak sadarkan diri.

"Mario." Kevin yang kebetulan ada ronde malam di rumah sakit pun menghampiri Mario dengan kepanikan yang sama dengan Mario. Pria ini tak bertanya kenapa, ia sudah tahu apa yang terjadi pada Mesya. Gadis ini baru saja mengalami sakit kepala yang luar biasa, terbukti hidungnya sudah mengeluarkan darah dan bibirnya membiru. Kevin segera merebut Mesya dari gendongan Mario lalu segera membawa gadis itu ke bagian UGD. Meninggalkan Mario yang hanya diam dan pasrah.

Langkah Mario yang seperti tanpa tenaga akhirnya bisa membawanya ke depan ruang UGD. Ia duduk di sana, memikirkan kondisi Mesya saat ini. Gadis itu sakit, atau bahkan saat ini sedang terluka karena dirinya, karena kebodohannya! Selang beberapa lama, seorang suster keluar dan bertanya pada Mario yang sedang duduk di lantai seraya memeluk lutunya."Dengan keluarga Mesya?" Mario mendongak dan segera berdiri.

"Dokter Kevin ingin bicara." jelasnya, lalu akhirnya pergi setelah melihat Mario mengangguk. Pria itu memasuki ruang UGD, tapi, sebelum ia benar-benar masuk ia sudah melihat Kevin keluar dan menarik bajunya cepat, menyeretnya dan menyenderkannya di tembok rumah sakit.

"Mario!" sahabatnya ini membentak, tangannya mengepal di kedua sisi tubuh Mario. "Apa yang terjadi?"

"Kita bertengkar," Mario menunduk.

"Mario...."
Kevin segera melepaskan Mario, ia bediri di samping Mario dengan napas tersengal. Kevin menggeleng berulang kali, "Kenapa? Kenapa lo buat sakitnya kambuh? Kenapa Mario?"

Mario menyesal, ia benar-benar menyesal telah melakukan ini. "Gue salah, gue ninggalin dia di danau setelah-" Mario menjeda kalimatnya. "Setelah dia cerita, dia siapa. Dia anaknya El jhonson, dia adalah adik dari Kesya. Gue kalut, gue nggak bisa berpikir saat itu."

"Dan lo pergi ninggalin dia? Lo tau? Dia sakit Mario! Kepalanya akan sakit jika ia terlalu keras berpikir, hidungnya akan mengeluarkan darah dan lo harus siap, dia tidak akan sadarkan diri dalam waktu yang cukup lama."

"Maksud lo? Kevin, apa dia tidak akan sadar?" tanya Mario panik.

Kevin duduk, ia membiarkan dinginnya lantai rumah sakit menghakimi perasaan paniknya, ia juga tidak tahu Mesya akan segera sadar atau tidak. "Gue nggak tau."

"Lo bohong kan? Dia akan sadar kan? Jawab gue!"

"Terakhir kali sakitnya ini kambuh saat ia menghandiri pemakaman Unclenya, dan gue baru melihat semua ini lagi sekarang. Dulu dia sadarkan diri setelah sepuluh hari koma, kami team medis juga tidak tau sejenis penyakit apa yang di idap Mesya. Yang jelas dia akan pingsan setelah merasakan sakit kepala yang luar biasa, kesadarannya akan mulai menghilang setelah darah itu keluar dari hidungnya. Mesya akan seperti ini kalau dia sudah tidak bisa menanggung segala beban hidupnya, dia tidak boleh berpikir terlalu berat." jelas Kevin, mata pria ini juga terlihat merah. Ia sama sekali tak mengharapkan kondisi Mesya yang seperti saat ini.

"Jadi dia koma?"

"Hem...."

"Jadi gue akan kehilangan dia?" tanya Mario dengan tatapan datar.

Kevin menggeleng, ia tahu Mesya gadis yang kuat. Mesya tidak mungkin menyerah dengan mudahnya. Gadis ini sudah pernah melewati fase kritis dalam hidupnya. Di mana ia melihat penembakan itu terjadi tepat di depan matanya, Mesya pernah melewati semuanya.

"Gue udah pernah merasakan semuanya, kecuali kematian."

"Sya...."
Lirih Mario kala sepenggal kalimat Mesya kembali ia ingat sebelum pertengkaran itu terjadi. Ia kembali menatap Kevin yang terlihat menyenderkan kepala dengan memejamkan mata.

"Lo tau Mesya siapa?"

"Gue adalah dalang dari semuanya. Gue yang menyebabkan semuanya serumit ini." dengan berani Kevin mejawab pertanyaan Mario. Tangannya mengepal di atas pahanya, matanya yang merah menatap Mario. Ia sudah pasrah jika saat ini Mario membunuhnya.

"Benar, Mesya adalah adik dari Kesya. Selama ini gue tau semuanya bahkan sebelum lo kenal dia. Mesya terusir karena ulahnya sendiri, dia melepaskan tawanan Daddynya. Mesya pernah hidup susah, jadi tukang sapu jalanan pun ia pernah. Hidup Mesya banyak menyimpan rahasia di balik keceriaannya. Mario, gue nggak ada maksud buat mempermainkan kalian bertiga. Elo, Mesya dan Kesya. Tapi sumpah, gue nggak nyangka lo akan menaruh hati pada Mesya. Saat lo menyuruh gue mencarikan gadis buat jadi pacar pura-pura elo, saat itu Mesya benar-benar membutuhkan uang untuk membayar sekolah dan kontrakannya. Maaf Mario, lo bebas mau apain gue sekarang." terang Kevin.

Mario memijat pelipisnya, lidahnya mengelu, ia hanya mampu menggeleng tak terima dengan semuanya. Ia sama sekali tak menyangka semuanya akan menjadi serumit ini. Dan saat melihat kondisi Mesya yang lemah seperti ini, rasa untuk melindungi gadisnya semakin besar.

"Gue akan membunuh El jhonson dan seluruh keluarganya." mata Mario berkilat. "Gue akan membantai semua yang telah menelantarkan Mesya."

"Mario!" pekik Kevin. Pria ini segera menarik kerah baju Mario, ia tahu jika sahabatnya ini sudah gila. Semuanya akan luluh lantah, tak peduli manusia mana yang telah ia hilangkan nyawanya.

"Dia sudah membuat gadis gue nangis!"

"Gue tau! Lo juga udah buat dia nangis, lo juga mau bunuh diri lo sendiri? Ini bukan saatnya memikirkan bunuh membunuh, ini saatnya lo mikirin gimana caranya agar Mesya sadar lagi. Lo nggak tau kan, alasan Daddy El mengusir Mesya? Lo nggak tau apa-apa, jangan gegabah!"

Mario diam, tangannya semakin mengepal keras."Gue cinta Mesya, gue sayang dia. Sungguh, gue akan menyerahkan semuanya untuk Mesya." ia mengadu dan tergugu. Bibirnya bergetar, dadanya terasa sakit dan kepalanya terasa berat.

"Lo harus tau, bagaimana takutnya gue saat dia mulai tak sadarkan diri. Dunia gue terasa gelap."

"Gue yakin, itu juga yang di rasakan Mesya. Dan tugas gue bertambah satu, setelah dia sadar gue harus menjelaskan semuanya pada dia. Bayangkan saja kalau dia mukulin gue." Kevin mendesah, ia takut kalau Mesya membencinya.

"Gue akan menikahi dia Vin, gue akan menunjukkan siapa pilihan gue di depan mata El jhonson! Gue nggak peduli siapa pun, tapi setelah Mesya sadar gue akan mengajak dia bertemu dengan El."

"Gila!" kecam Kevin.

"Gue memang udah gila, lo baru tau?" jawab Mario dengan tampang tak berdosa."Karena lo harus tau, sejak gue memutuskan nyusulin dia kemping, gue udah siap melawan seluruh dunia untuk Mesya." ia menambahi.

BERSAMBUNG....

Sebenarnya ini cerita udah melenceng jauh dari sinopsis, entah lah jadi apa nanti.

Coba nanti aku kasi micin biar lebih enak.
Thanks for your vote and coment.
Kedip manjah buat vote 1K bisa gak hahah...

MASIH INGAT HASTAG CERITA INI?






Continue Reading

You'll Also Like

336K 5.8K 15
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...
6.6M 332K 74
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...
280K 17.8K 44
Masalah besar menimpa Helena, ia yang sangat membenci bodyguard Ayahnya bernama Jason malah tak sengaja tidur dengan duda empat puluh empat tahun itu...
2.5M 276K 48
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...