Grandes High School (Leslie)...

By DeWarMan

2M 139K 3.8K

Leslie Felicia ... remaja 17 tahun yang terpaksa pindah sekolah karena mengikuti orangtuanya. Grandes High Sc... More

CHAPTER 1 SUSAN (PART 1)
CHAPTER 2 SUSAN (PART 2)
CHAPTER 3 SUSAN (PART 3)
CHAPTER 4 SUSAN (PART 4)
CHAPTER 5 SUSAN (PART 5)
CHAPTER 6 SUSAN (PART 6)
CHAPTER 7 JOAN (PART 1)
CHAPTER 8 JOAN (PART 2)
CHAPTER 9 JOAN (PART 3)
CHAPTER 10 JOAN (PART 4)
CHAPTER 11 CINDY (PART 1)
CHAPTER 12 CINDY (PART 2)
CHAPTER 13 CINDY (PART 3)
CHAPTER 14 CINDY (PART 4)
CHAPTER 15 ROAN (PART 1)
CHAPTER 16 ROAN (PART 2)
CHAPTER 17 ROAN (PART 3)
CHAPTER 18 ROAN (PART 4)
CHAPTER 19 DEBBY (PART 1)
CHAPTER 20 DEBBY (PART 2)
CHAPTER 21 DEBBY (PART 3)
CHAPTER 22 FREDY (PART 1)
CHAPTER 23 FREDY (PART 2)
CHAPTER 24 FREDY (PART 3)
CHAPTER 25 FREDY (PART 4)
CHAPTER 26 FREDY (PART 5)
CHAPTER 27 KARIN (PART 1)
CHAPTER 28 KARIN (PART 2)
CHAPTER 29 KARIN (PART 3)
CHAPTER 30 KARIN (PART 4)
CHAPTER 31 KARIN (PART 5)
CHAPTER 32 KARIN (PART 6)
CHAPTER 33 KARIN (PART 7)
CHAPTER 34 KARIN (PART 8)
CHAPTER 35 KARIN (PART 9)
CHAPTER 36 KARIN (PART 10)
CHAPTER 37 MARCUS (PART 1)
CHAPTER 38 MARCUS (PART 2)
CHAPTER 39 MARCUS (PART 3)
CHAPTER 40 MARCUS (PART 4)
CHAPTER 42 DERRIS (PART 2)
CHAPTER 43 DERRIS (PART 3)
CHAPTER 44 DERRIS (PART 4)
CHAPTER 45 DERRIS (PART 5)
CHAPTER 46 MARINA (PART 1)
CHAPTER 47 MARINA (PART 2)
CHAPTER 48 MARINA (PART 3)
CHAPTER 49 MARINA (PART 4)
CHAPTER 50 MARINA (PART 5)
CHAPTER 51 CELIA (PART 1)
CHAPTER 52 CELIA (PART 2)
CHAPTER 53 CELIA (PART 3)
CHAPTER 54 CELIA (PART 4)
CHAPTER 55 CELIA (PART 5)
CHAPTER 56 CELIA (PART 6)
CHAPTER 57 CELIA (PART 7)
CHAPTER 58 CELIA (PART 8)
CHAPTER 59 CELIA (PART 9)
INFO PENERBITAN
Pengumuman Update
Pengumuman Special Chapter

CHAPTER 41 DERRIS (PART 1)

25.3K 1.8K 38
By DeWarMan

Sejak dua hari ini semua siswa Grandes High School sibuk mempersiapkan festival perayaan ulang tahun Grandes High School. Selama mempersiapkan perayaan ini, aku dan Angie menghentikan penyelidikan hantu kami, karena tidak mungkin aku dan Angie tetap melanjutkan penyelidikan sedangkan semua orang sedang sibuk mempersiapkan untuk festival itu.

Meskipun teman-teman sekelasku masih tetap mengabaikanku, aku tetap membantu mereka menghias kelas kami untuk acara festival nanti. Kami semua bersama-sama membersihkan kelas kami. Menurutku acara festival seperti ini seharusnya sering diadakan karena dengan diadakannya festival seperti ini, kebersamaan semua siswa begitu terasa.

"Hei ... bisa ambilkan hiasan kelas kita di ruang OSIS ..."

Salahseorang teman sekelasku yang bernama Daniel mengatakan itu, dia merupakan ketua murid di kelasku. Entah pada siapa dia berbicara? Yang pasti tidak mungkin dia sedang berbicara padaku karena selama ini tidak ada satu pun dari teman sekelasku yang mau mengajakku bicara. Karena itu aku mengabaikan perkataan Daniel ...

"Oi kau dengar tidak?"

Tidak ada satu orang pun yang menyahuti perkataan Daniel membuatku merasa kasihan pada Daniel.

"Oi Leslie ... kau ini tuli ya?"

Aku tersentak ketika Daniel menyebut namaku. Aku menoleh ke arah belakang dan sampingku, tidak ada seorang pun di sana. Jadi sejak tadi akulah yang diajak bicara oleh Daniel, jujur aku merasa sangat malu sekaligus terkejut saat ini. Inilah pertama kalinya ada teman sekelasku yang mengajakku berbicara.

"Ma ... maaf ... aku pikir kau tidak sedang bicara padaku."

"Huuh ... memangnya kau pikir aku bicara dengan siapa lagi, di sini kan tidak ada orang lain selain dirimu?"

Aku merasa kesal mendengar nada ketus Daniel, sebenarnya aku ingin membalasnya namun aku mengurungkan niatku ketika aku menyadari wajar saja dia menjadi kesal karena sejak tadi aku mengabaikannya.

"Maafkan aku ... tadi kau menyuruhku ke ruang OSIS kan?"

"Ya ... mintalah hiasan kelas kita pada anggota OSIS di sana. Hiasan untuk setiap kelas sudah dipersiapkan oleh anggota OSIS."

"Ohh begitu ... baiklah aku akan segera ke sana ..."

Aku berjalan meninggalkan kelasku, menuju ke ruang OSIS. Meskipun kesal dengan nada bicara Daniel yang ketus itu tapi aku merasa senang karena akhirnya mereka menganggapku bagian dari kelas 2B.

Ketika aku sedang berjalan menuju ruang OSIS, aku terkejut ketika melihat seorang pria sedang berjalan ke arahku. Pria itu adalah Sean. Dia sedang melihat setiap kelas yang dia lewati. Entah kenapa aku merasa gugup sekaligus salah tingkah melihat Sean yang sedang berjalan ke arahku meskipun sepertinya dia sama sekali tidak melihat ke arahku?

Lalu ...

Akhirnya dia menatap ke arahku dan menyadari sesaat lagi kami akan berpapasan. Sempat terlintas di pikiranku, mungkinkah dia akan menyapaku?

Baik aku maupun Sean terus berjalan hingga akhirnya sedikit lagi kami akan berpapasan. Namun ...

Yang terjadi setelah itu membuatku sangat sakit. Sean sambil tetap lurus menatap ke arah depannya terus berjalan tanpa menyapaku sedikit pun. Seakan-akan aku ini tidak terlihat oleh matanya. Walaupun pundak kami sedikit lagi beradu dia sama sekali tidak menoleh ke arahku dan tetap berjalan tanpa menatapku sedikit pun, seakan-akan kami tidak pernah saling mengenal. Ternyata dia benar-benar melakukan apa yang dia katakan padaku, dia benar-benar tidak akan menemuiku lagi, bahkan sepertinya dia tidak mau mengenalku lagi.

Sebenarnya memang inilah yang aku inginkan, tapi ... rasa sakit hatiku diabaikan seperti ini, tidak bisa aku tutupi lagi. Aku membalik tubuhku, menatap punggung Sean yang semakin menjauhiku. Aku berharap dia akan berhenti dan membalik tubuhnya menatap ke arahku, namun harapanku ini tidak menjadi kenyataan. Hingga dia menghilang dari pandanganku, dia sama sekali tidak membalik tubuhnya untuk menatapku. Untuk kesekian kalinya air mataku mengalir dengan sendirinya.

***

Aku sudah berada di depan ruang OSIS saat ini.

"Tok ... Tok ... Tok ..."

Berulang kali aku mengetuk pintu itu tapi tidak ada satu pun yang membukakan pintu untukku. Perlahan aku membuka pintu itu dan betapa terkejutnya aku ketika melihat pintu itu sama sekali tidak terkunci.

"Permisi apa ada orang di dalam?"

Tidak ada seorang pun yang menyahutiku. Lalu aku memberanikan diriku untuk masuk ke dalam ruangan itu. Rupanya di ruangan itu memang tidak ada siapa pun, aku merasa tidak sopan karena sudah masuk ke ruangan ini tanpa izin sehingga aku pun segera melangkahkan kakiku meninggalkan ruangan ini.

Namun ...

Aku menghentikan langkah kakiku ketika aku merasakan seseorang sedang berdiri di belakangku. Tapi aku yakin orang itu bukanlah manusia. Aku bisa seyakin ini karena saat ini aku merasakan bulu kudukku merinding dan rasa dingin di punggungku terasa bagaikan ada sebuah balok es yang ditaruh di punggungku, selain itu yang paling membuatku yakin orang yang berdiri di belakangku itu hantu, aku merasakan sakit yang amat sangat pada kepalaku.

Secara perlahan aku membalik tubuhku untuk melihat sosok hantu itu.

Dan ...

"Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa ..."

Aku berteriak sekencang-kencangnya ketika melihat sesosok pria sedang berdiri di hadapanku saat ini. Wajahnya sangat pucat bagaikan mayat, tubuhnya melayang karena kakinya tidak menapak di lantai, dari sekujur tubuhnya menetes cairan yang berwarna bening, sepertinya itu air. Dan yang membuat penampilan hantu itu mengerikan adalah kedua matanya tampak bolong. Dengan kata lain hantu itu sama sekali tidak memiliki bola mata.

Aku berlari menuju pintu dan segera membuka pintu itu.

"Bruuuuk ..."

Terdengar suara keras yang berasal dari pantatku yang menyentuh lantai. Aku terjatuh karena baru saja menabrak sesuatu yang sangat besar dan kuat. Aku menatap ke arah depanku, tampak seseorang sedang berdiri di hadapanku. Orang ini ... sepertinya dia manusia karena kakinya menapak di lantai.

"Siapa kau? Apa yang kau lakukan di sini?"

Aku segera bangun dan menjawab pertanyaan orang itu.

"Namaku Leslie dari kelas 2B, maaf aku sudah masuk ke ruang OSIS tanpa izin, aku pikir ada orang di dalam. Aku ingin mengambil hiasan untuk kelas kami."

"Ooh begitu ... tunggulah sebentar ..."

Orang itu yang merupakan seorang pria bertubuh tinggi besar masuk ke dalam ruangan. Aku kembali menatap ke dalam ruangan itu, ke arah di mana hantu itu berdiri. Namun ... aku sama sekali tidak melihat keberadaannya. Hantu itu menghilang begitu saja.

"Ini hiasan untuk kelas 2B ..."

Dengan cepat orang itu kembali dengan membawa beberapa bungkusan yang berisi hiasan untuk kelas kami. Dia mengulurkan bungkusan itu dan Aku tanpa ragu menerimanya.

"Terima kasih, aku permisi dulu ..."

"Lain kali jangan masuk ke ruangan ini tanpa izin ..."

"Iya ... maafkan aku ..."

"Syukurlah kau terlihat baik-baik saja ..."

Setelah mengatakan itu, dia pergi meninggalkanku. Meskipun masih keheranan, tapi aku melanjutkan langkah kakiku menuju kelasku.

Sesampainya di kelasku ...

Aku menyerahkan bungkusan itu pada Daniel.

"Kau baik-baik saja?"

"Eh ...?"

"Akkhhh ... tidak ... ya sudah ... kita lanjutkan menghias kelasnya."

"Hmmmm ... iya ..."

Perkataan Daniel membuatku semakin merasa heran, sebenarnya apa maksud perkataan mereka? Mungkinkah sering terjadi peristiwa yang mengerikan di ruang OSIS tadi? Sepertinya aku harus menanyakan hal ini pada Angie.

Continue Reading

You'll Also Like

1.3M 42.6K 29
Kisah tentang gadis indigo bernama lengkap Fiolina Sonya Caroline dan tujuh teman lainnya di Bandung. Perjalanan yang awalnya menyenangkan di Bandung...
47.2K 9.2K 25
#1 in raesung - 05/06/19 #1 in chaeryeong - 19/06/19 Raesung is an annoying loud ass but he would do anything to protect his Chaeyeon and Chaeryeong.
35.4K 39 1
¡! BACA DESKRIPSI TERLEBIH DAHULU!¡ Berhati-hatilah kalian. Jika belum pulang ketika jam menunjukkan pukul lima sore. Maka kalian akan hilang. Mencer...
2.4M 236K 41
SEQUEL SIXTH SENSE ! Penasaran ? Baca aja :) By : @lcynaa_ Follow akun ig wattpad kita^^ : @deux.anges17