Oh My CEO

By BabyB0oCute

161K 16.7K 837

"Jadilah kekasihku. Hanya di depan keluargaku." Humor, Romance More

Prolog
Satu
Dua
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Sebelas
Duabelas
Tigabelas End

Tiga

10.2K 1.2K 48
By BabyB0oCute

Jaejoong sebenarnya ingin lari dari tugas yg diberikan Yunho kemarin, entah kenapa ia merasakan firasat buruk jika ia ikut dengan Yunho. Ia mengendap-endap di area parkir memastikan keadaan aman dan tidak ada Yunho disana. Jaejoong menghela nafas lega lalu berjalan dengan santai.

"Hey kau." Ia terkejut mendengar suara yg ada di belakangnya, seketika ia berbalik dan mendapati Yunho berdiri di belakangnya. Jaejoong tertawa malu.

"Ada apa Tuan?"

"Kau ingin lari dariku kan?" Nada suara Yunho terdengar berbahaya.

"Ti-tidak Tuan. Ak-aku hanya-"

Tanpa menunggu Jaejoong untuk menyelesaikan ucapannya, Yunho segera menarik tangan Jaejoong dan membawa pria cantik itu ke mobilnya. Ia kemudian menjalankan mobilnya agak cepat. Ia tidak punya banyak waktu untuk sekedar mendengarkan ocehan Jaejoong.

Jaejoong hanya diam saja. Ia pasrah karena menurutnya tidak ada gunanya melawan pria egois seperti Yunho.

Yunho memarkirkan mobilnya dan seketika Jaejoong terkejut melihat bangunan di depannya.
"Salon? Apa kau tidak salah?"

"Kenapa? Kau harus diperbaiki. Lihat penampilanmu yg sekarang." Yunho menatap Jaejoong dari atas sampai bawah. Saat ini Jaejoong tengah memakai pakaian yg err.. agak kumal. Jeans panjang yg sedikit kotor dan baju kaos tipis, jangan lupakan wajahnya yg berminyak. Jaejoong jadi salah tingkah ditatap seperti itu.

Yunho keluar dari mobilnya dan membukakan pintu mobil sebelahnya. Ia meringis merasa jika dirinya seperti sopir. Begitu Jaejoong turun, ia langsung diseret oleh Yunho masuk ke dalam salon.

"Perbaiki penampilan pria ini. Aku akan membayar berapapun." Yunho menyerahkan Jaejoong pada pemilik salon. Jaejoong merasa sedikit jijik karena pemilik salon itu seorang pria gemulai.
Pemilik salon mulai meneliti setiap inci wajah Jaejoong dengan tatapannya. Lalu turun ke tubuh dan terakhir bagian kaki.

"Ahh.. ini mungkin akan memakan waktu yg tidak sebentar melihat keadaannya yg sekarang." Ucapnya disertai pandangan meremehkan ke arah Jaejoong.

"Lakukan yg terbaik. Kau akan mendapatkan bonus jika hasilmu bagus."

Si pemilik salon tersenyum. Ia menepuk tangannya dua kali dan datanglah dua orang wanita yg akan mempermak Jaejoong. Jaejoong kemudian diseret ke sebuah ruangan. Yunho menunggu sambil memainkan ponselnya.

Yunho merasa ia sedikit mengantuk. Jaejoong begitu lama di dalam. Ia hampir saja terlelap jika tidak mendengar suara pintu yg terbuka.

Ceklek..

Si pemilik salon keluar dengan senyum lebar. Lalu kedua pegawai wanitanya keluar dengan tampang mupeng. Yunho menganga melihat wajah dua wanita itu merah. Mulutnya semakin menganga ketika melihat Jaejoong keluar dari ruangan itu.

'Benarkah ia Kim Jaejoong? Kenapa ia jadi sangat cantik? Tuhan. Godaan macam apa ini?' Batin Yunho.

"Bagaimana Tuan Jung?" Si pemilik salon mengedip pada Yunho.

Yunho memberikan tanda jempol namun tak melepaskan tatapannya pada Jaejoong.
Setelah membayar, mereka keluar dari sana dan Yunho kembali membawa Jaejoong ke suatu tempat.

"Bajumu harus diganti, cepat turun." Ternyata Yunho membawa Jaejoong ke salah satu mall miliknya, kali ini Yunho tidak mau membukakkan Jaejoong pintu.

Jaejoong turun dan diseret lagi oleh Yunho. Ia memasuki mall itu, seluruh karyawannya yg ada di sana membungkuk hormat. Mata Jaejoong melebar melihat hal itu.
'Mall ini miliknya?' Batin Jaejoong.

Yunho terus menyeret Jaejoong menuju tempat pakaian formal. Yunho menggenggam erat tangan Jaejoong, ia tersenyum kecil merasakan betapa halusnya tangan kekasih pura-puranya ini. Tentu saja senyum Yunho tak dilihat Jaejoong karena saat ini Jaejoong sedang sibuk mengedarkan pandangannya ke sekeliling mall. Seumur hidup baru kali ini ia memasuki mall.

Sesampainya disana, Yunho bingung memikirkan kemeja apa yg cocok dipakai Jaejoong.
'Ia harus terlihat sedikit badboy, agar terkesan jelek di mata Appa dan Umma.' Ia menaruh jari telunjuk di dagunya. Dan pilihannya jatuh kemeja biru kotak-kotak. Sebelum mengambil kemeja itu, Yunho menatap Jaejoong kemudian ia mengangguk memastikan jika Jaejoong cocok memakai kemeja itu. Setelah itu Yunho kembali membawa Jaejoong ke tempat jas. Ia memilih satu jas hitam. Yunho menepuk jidatnya ingat celana Jaejoong kusut. Ia berjalan menuju celana panjang.

"Kau pilih salah satu celana ini." Perintahnya.

Jaejoong hanya mengangguk lalu memilih satu celana panjang. Lalu Yunho membawa Jaejoong ke ruang ganti, hanya di depan ruang ganti saja. Ia menyuruh Jaejoong mengganti pakaiannya dengan setelan formal yg dipilihkan Yunho.
Kemudian Yunho duduk di sofa sambil menunggu Jaejoong. Ia tidak tau jika saat ini ia diperhatikan oleh karyawannya. Mereka penasaran dengan pria yg dibawa oleh Yunho.

"Sudah Tuan." Mendengar suara itu Yunho menoleh ke arah Jaejoong yg baru keluar dari ruang ganti. Kembali Yunho terpana melihat Jaejoong.
'Sial, ia sungguh cantik.' Batinnya.
Yunho terus menatap Jaejoong tanpa mengatakan apapun. Perlahan ia berdiri kemudian berjalan ke arah Jaejoong. Yunho menjulurkan tangan, membuka kancing kemeja atas Jaejoong. Jaejoong kaget dengan sikap Yunho.
'Kenapa ia membukanya?' Batinnya.

Yunho membuka dua kancing atas kemeja Jaejoong. Ia meneguk salivanya melihat leher putih polos di depannya.
'Bagaimana jika leher itu aku isi tanda ya?' Batin Yunho. Otaknya sudah berkelana jauh sekarang.

"Tuan." Suara Jaejoong membuyarkan fantasi liar Yunho. Ia menjauhkan tangannya dan berdehem. Suasana menjadi sedikit canggung.

"Biarkan seperti itu. Sekarang kita jalankan misi kita." Ucap Yunho. Ia sengaja tidak membelikan Jaejoong dasi dan membuka kancing kemeja atas Jaejoong agar Jaejoong terlihat sedikit badboy.

Jaejoong sedikit menyesal menyetujui tawaran Yunho menjadi kekasih pura-puranya.
'Ia jadi semakin seenaknya' batin Jaejoong. Ingin sekali ia memukul kepala Yunho sekarang, namun ia tidak bisa melakukannya. Ia hanya pasrah dan mengikuti Yuho dari belakang.

***

"Umma, aku pulang." Sedari tadi Jaejoong tidak bisa menutup bibirnya karena melihat rumah Yunho.
'Ini bahkan seperti rumah presiden.' Batin Jaejoong.
Ia menelusuri setiap inci ruang tamu itu dengan mata bulat yg berbinar cerah. Maid yg sekarang tengah menyuguhkan minuman menatap heran pada Jaejoong.

"Yunnie, putra Umma sudah pulang. Omo! Siapa yg kau ajak Yun?" Ny.Jung terkejut melihat Jaejoong yg kini duduk di sofa ruang tamunya.

"Dia kekasihku Umma."

Perlahan Ny.Jung menoleh menatap putranya dengan pandangan yg sulit untuk dibaca Yunho.
"Ke-Kekasih?" Yunho mengira jika Ummanya pasti tidak suka dengan Jaejoong. Karena Jaejoong seorang pria.

"Iya Umma."

Ny.Jung tersenyum cerah bagai matahari yg baru terbit. Kemudian ia langsung berlari ke arah ruang kerja Tn.Jung.
Yunho mengernyit heran melihat tingkah Ummanya.

Drap..

Drap..

Drap..

Suara langkah tergesa-gesa terdengar, Yunho dan Jaejoong menatap pasangan yg saat ini berlari ke arah mereka.

"Yeobo lihat. Cantik sekali bukan?" Ny.Jung langsung berlari ke arah Jaejoong sedangkan Tn.Jung duduk di sofa single.

"Siapa namamu nak?" Tn.Jung bertanya.

Jaejoong hanya bisa menggertakkan giginya kesal. Ia paling benci jika dikatakan cantik. Ia tersenyum ke arah Ny.Jung dan Tn.Jung.

"Kim Jaejoong Ahjussi." Ucapnya.

Sedangkan Yunho meringis melihat kejadian tadi. Ummanya terlihat sangat antusias dan Appanya sepertinya sama.

"Mari kita makan malam dulu. Nak Jaejoong pasti lapar." Kali ini Ny.Jung berkata sambil berkedip-kedip pada Jaejoong seperti merayu.

"Ide bagus. Mari nak Jaejoong." Merekapun berjalan ke arah ruang makan.

Jaejoong melongo melihat makanan di atas meja. Ada daging yg biasa Jaejoong makan di hari ulang tahunnya saja.

"Silahkan duduk nak Jaejoong. Anggap saja seperti rumah sendiri." Ny.Jung tersenyum ramah. Jaejoong hanya mengangguk lalu duduk di kursi sebelah kanan di samping Yunho.
Merekapun makan dalam diam. Karena Tn.Jung tidak suka makan sambil mengobrol.

"Sekarang ceritakan bagaimana latar belakang keluargamu nak Jaejoong." Tn.Jung menatap Jaejoong datar. Saat ini mereka sudah selesai makan namun mereka masih duduk di ruang makan.

Jaejoong tampak gelisah. Bola matanya bergerak-gerah gelisah. Apakah ia harus jujur pada Tn.Jung? Bagaimana nanti tanggapan mereka jika ia berkata jujur? Mereka pasti memilih calon menantu yg kaya juga. Jaejoong takut jika ia ditolak. Entah kenapa ia merasa tidak rela.
Jaejoong menatap Yunho. Yunho hanya mengangguk menandakan jika ia memperbolehkan Jaejoong bercerita.
Yunho juga menyadari jika ia belum sepenuhnya tau kehidupan Jaejoong.

"Sa-saya...-"

Kira-kira gimana ya Jaejoong nanti?
Gimana tanggapan Umma dan Appa Yunho?
Tbc dulu. Soalnya idenya mentok disini aja.
Mian pendek chingu.🙏🙏
Semoga terhibur ya😊😊😊
Jangan lupa tinggalkan jejak ya?🙏🙏

Continue Reading

You'll Also Like

184K 28.7K 52
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
340K 36.3K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ° hanya karangan semata, jangan melibatkan...
16K 1.8K 36
Cerita mereka begitu kompleks. Layaknya SEQUOIA yang memiliki semua huruf vokal dalam katanya. Bagiku, kebahagiaan saudaraku adalah yg terpenting, b...
59K 6.4K 26
"bisakah kau menyembuhkan hatiku dengan memberikanku kebahagiaan? Jika kau mampu aku akan dengan senang hati memberikanmu hatiku seutuhnya" ~ Kim Jae...