Wake Me Up?✔

takannatayobl tarafından

49.7K 6K 1.8K

--You are the reason why I wake up early.-- . . Kepingan kenangan dan sebuah perjuangan yang bercampur menjad... Daha Fazla

Wake!
Me!
Up!
Help!
New!
Like A Toy!
Ghost!
Jealous!
9!
Come back!
11!.
Room!
Child!
20 fact about me?
14.
Lost!
G.O!
18.
Daehwi
Lost2
Japan.
Letter
Riddle^
Meet
Back in time
Last.
End.
aq binggung ges :"
Sequel
daehwi day🎉🎈
One short, valentine
Ijin Promosi.

You

1.5K 163 48
takannatayobl tarafından

teruslah disini memperpanjang harapanku.

Daehwi berada di mobil Jinyoung.

hanya kesunyian yang menyelimuti mereka.

setelah insiden ciuman itu tentunya Daehwi merasa seakan akan dia murahan. padahal tidak tapi rasanya dia sangat kenal siapa pemilik bibir hangat itu dan sepertinya dia sangat merindukan itu semua. tapi siapa dia? itu yang Daehwi pikirkan.

"mau pulang sekarang?"tanya Jinyoung.

Daehwi mengangguk pelan.

"hei! tidak usah tegang begitu.. ku yakin kau pernah ciuman dengan seseorang juga. tadi hanya ciuman lohh tidak lebih." ucapan Jinyoung mendapat jitakan keras Daehwi dan membuat Jinyoung meringis.

"diam saja dan jalankan mobilnya bawa aku pulang!"

Jinyoung menginjak gasnya membuat Daehwi terkejut.

"yak kau mau aku mati"

Jinyoung hanya tertawa terbahak bahak dan mulai menginjak gasnya lagi kali ini lebih pelan.

saat diperjalan Jinyoung sedikit melihat kearah Daehwi yang sedang menggigil kedinginan. Jinyoung berhenti ditengah jalan.

memang cari mati dia kenapa tidak kepinggir jalan!

karena jalannya memang sunyi.. padahal masih sore tapi kareba turun salju jadi agak mendung tidak akan ada mobil yang mau melewati jalan ini jika salju.

karena jalannya kecil.

Daehwi menatap Jinyoung.

"rumahku masih jauh"

"aku tau"

Jinyoung mengambil jaketnya yang ia lepas sewaktu bermain salju jadi jaketnya tidak basah dan memasangkannya pada Daehwi.

"gumawo" ucap Daehwi malu.

Jinyoung mengusak rambut Daehwi lembut.

Daehwi terpaku.

mobilnya kembali berjalan dan Daehwi masih tertegun dengan  sedikit tersenyum.

sudah sampai.

"turunlah hari ini jangan keluar rumah ya agar tidak flu.. terima kasih sudah mau mengajakku bermain salju untuk pertama kalinya.. aku akan mengingatnya"

Daehwi tersenyum lalu mengangguk.

"sudah masuk sana dan segera mandi.."

"ayay kapten." Daehwi memberi hormat pada Jinyoung dan Jinyoung kembali mengusak rambut Daehwi lembut.

"Daehwi?"

"heum?"

"besok kau sibuk?"

"aniyoo aku punya banyak sekali waktu membosankan."

"maukah

menemaniku ke light festifal di osaka? hanya 1 hari"

"jauh, aku akan tanya hyungku dulu jika boleh aku akan menghubungimu. bisa aku minta nomormu?"

Jinyoung memberikan nomor ponselnya tapi waktu ingin menyimpan ternyata nomor itu sudah ada dikontaknya dengan profil nama 'Baejinie'. Daehwi binggung.

Daehwi menatap nomor ponsel Jinyoung dan menyuruh Jinyoung mengucapkannya lagi... tetap sama nomor itu langsung tersambung dengan nomor dengan nama 'Baejinie'

"kenapa nomormu sudah ada di kontakku? bukankah kita tidak pernah bertemu?"

Jinyoung mengedarkan pandangannya mencari alasan.

kriett..

"Daehwi sudah pulang dengan siap-------

Jin--young"

"hyung mengenalnya?" tanya Daehwi binggung.

"a-hh i-tu ayahnya pemilik sekolah dasarku dulu"

Daehwi menyeritkan dahinya.

"oh begitu".

"oh oke aku pulang dulu ya Daehwi, Baekhyun hyung." Jinyoung melesat kemobilnya dan melaju cepat.

oh iya.

Daehwi lupa mengembalikan jaketnya Jinyoung.

Daehwi sudah mandi serta mencuci jaket Jinyoung sekarang dia sedang di taman belakang.

"Daebakk wanginya tetap menempel" Daehwi menciumi jaket Jinyoung keseluruhan.

"sedang apa?"

Daehwi terkejut dan menjauhkan hidungnya.

"a-aniyo.. ini menjemur pakaian." Daehwi mengusap tengkuknya pelan.

"oh okey ayo makan hyung sudah memasak makanan"

"okey" Baekhyun pergi sambil mengusak rambut Daehwi pelan.

Daehwi menatap jaket itu lalu segera menuju ke ruang makan disana sudah ada Chanyeol dan Baekhyun.

"ayo bergabung.."

"heumm"


"dimana kamu kenal Jinyoung?

"di... supermarket. hujan salju jadi kita menunggu dan dia bersedia menghantarku pulang"

Baekhyun mengangguk lalu menaruh alat makannya.

"Daehwi? kau tahu tidak? kita tidak boleh langsung percaya pada orang yang baru kita kenal dan harus hati hati bisa saja orang yang mencoba dekatmu dia orang jahat mengerti?"

Daehwi menunduk dan mengangukan kepala.

"tapi syukur itu Jinyoung.. dia sangat baik jadi dia tidak akan menyakitimu.. "

"Jinyoung.. maksudmu Bae Jinyoung?" tanya Chanyeol.

Baekhyun menganguk pelan.

Daehwi menatap hyungnya itu.

"apa hyung memperbolehkanku berteman dengan Jinyoung?"




"kenapa tidak? tentu saja boleh"

Daehwi tersenyum sampai giginya terlihat.

"hyung b-bolehkan besok aku ikut Jinyoung?"

"boleh asalkan jangan pulang terlalu malam dan ingat makan siang oke.."

Daehwi memeluk Baekhyun.

"gumawo hyung hehe" Daehwi melesat ke kamarnya.
.
.

"aigooo.. dia belum menyentuh makanannya sama sekali"

"heumm dia sedang kasmaran"

"maybe?"
...........

Daehwi tersenyum malu.. kenapa dia memikirkan lelaki itu.. Daehwi memegang ponselnya dari tadi berharap orang yang ada dipikirannya menghubunginya.

ahh tapi itu mustahil.! bagaimana mungkin. Daehwi melempat dirinya kekasur dan menaruh ponselnya disamping bantal.

"aku terlalu banyak menghayal.. lagi pula mana mau dia menelponku duluan? dasar kepedean!" Daehwi mengetok kepalanya dua kali.

Daehwi memejamkan matanya dan berharap segera berganti hari.

baru dia hendak menutup matanya.

kringggg..

Daehwi mengambil handphonenya malas dan menekan tombol hijau tanpa mengetahui siapa yang menelfon. kiranya pasti Kenta atau Madara.

[yeobseo?] ucap orang diseberang sana. eh tunggu itu bukan suara Kenta atau Madara.

Daehwi melihat layar ponselnya dan tiba tiba menjerit.

'Baejin is calling'

Daehwi menaruh teleponnya di telinganya pelan.

[Daehwi?]

[Daehwi kau disana?]

[gwencanha???]

Daehwi merona sekarang dia melouspecker handphonenya.

"aniyo gwencana.."

[oh ada apa menjerit kau kenapa?]

"aniyo tadi itu tadi heumm tadi ada kecoa.. di bajuku aku terkejut hehe"

[apa kecoanya sudah pergi?]

"heum kenapa menanyai kecoanya?"

[aku takut kamu diambil kecoa]

Daehwi tertawa terbahak bahak.

"aniyo mana mungkin?"

[haha~ jadi besok bisa?]

"heum" *Daehwi menganguk

[heum?]

Daehwi memukul jidatnya "ah iya boleh hyung mengizinkannya hehe"

[baguslah kalau begitu]

"emm kau sedang apa?"

[menelfon Lee Daehwi]

Daehwi merona "aniyo selain itu"

[mendengar suara Lee Daehwi?]

"aniyo Jinyoung-ahh"

[mian mian aku bercanda]

"heum aku tahu.."

[jadi sampai ketemu besok jam 08.00?]

"ne.. tepat waktu oke"

[okey tuan putri Lee Daehwi]

tut~

Daehwi berguling guling dikasur sampai dia jatuh ke lantai saking senangnya.

bughh

"Daehwi" tok tok tok~

Daehwi segera bangun dan membuka pintunya.

"kau baik baik saja? kenapa ribut sekali?"

"mian hyung tadi aku habis belajar Yoga hehe"

Baekhyun mengeleng geleng pelan karena tingkah adiknya itu.

"aigoo hati hati jangan sampai cedera oke.. jangan ceroboh ya makan ini dulu setelah itu tidur ya" Baekhyun menyodorkan nampan yang berisi sup.

Daehwi menerimanya dan menganguk. "oke good night" Baekhyun melambaikan tangannya.

Daehwi memakan supnya sambil tersenyum dan segera tidur.
🍭🍭🍭

"kenapa kau kembali?"

"apa sangat penting menanyakan itu sekarang?"

"....."

"kau suka Daehwi kan?"

"apa aku harus mengatakannya itu urusan pribadi"

"jangan jadi pembangkang! dan bilang saja"

"iya, puas?!"

"hahaha oke kau ingin Daehwi kan?"

"......"

"kau bisu apa tuli!!"

"jangan banyak tanya dan katakan saja apa maumu!"

"aku mau kau rebut Daehwi dan jauhi dia dari semua laki laki!"

"untuk apa aku lakukan itu!"

"dia gay dan kalian pasangan gay bukankah menarik?"

"------"

"kau hanya perlu merebutnya tidak lebih.. maka kau akan mendapatkannya ne?.

"------"

"anak pintar"
🍭

.
.
.

Daehwi bangun pukul 06.30. dia segera mandi dan membuat sarapan untuk hyungnya dan Chanyeol. lalu segera bersiap siap.

pukul 07.40 Daehwi sudah duduk didepan rumahnya. padahal dingin tapi yah demi Jinyoung Daehwi menunggunya.

07.55 Daehwi sudah menggigil. Baekhyun menyuruhnya masuk tapi Daehwi membangkang.

tin..

itu mobil Jinyoung.

bibit Daehwi yang merah sudah berubah jadi putih pucat karena menunggunya.

"gwencanha?"

Jinyoung menatap Daehwi tepat dimatanya yang mulai sayu. membuat Daehwi memanas

"n-ne ayo" jawab Daehwi gugup.

Jinyoung menarik tangan Daehwi menuju mobilnya setelah berpamitan dengan Baekhyun.

Daehwi masuk kemobil dengan tangan yang bergetar karena dingin. padahal pemanas mobil sudah hidup

Jinyoung yang melihatnya segera memegang pundak Daehwi.

"kau pucat sekali.. apa aku batalkan saja?"

"a-aniyo.. ayo jalan aku tidak apa kok"

Jinyoung mengambil tasnya yang ada dikursi belakang dan mengambil jaket, selimut tebal dan syal.

Jinyoung memakaika semuanya pada Daehwi secara telaten.

Daehwi hanya pasrah tapi tetap memerah.

"mianhae"

"untuk apa minta maaf?" tanya Jinyoung.

"merepotkanmu"

"aniyo kan aku yang mengajakmu kemarin maka kau tanggung jawabku oke jangan minta maaf lagi."

Daehwi menatap Jinyoung dengan senyumnya lalu menenggelamkan wajahnya pada syal Jinyoung. hangat.

Jinypung menjalankan mobilnya menelusuri jalanan penuh salju itu.

Jinyoung melihat Daehwi sekilas yang sedang berusaha menyembunyikan tangannya kirinya yang gemeteran.

Daehwi dengan mata terpejam dia sedang tidur tapi tangannya pasti sangat kedinginan.

Jinyoung meraih tangan kiri Daehwi dan menggenggamnya menyalurkan kehangatan. lalu Daehwi kembali tidur dengan nyaman.

Jinyoung menggenggam tangan Daehwi dengan satu tangannya yang sedang menyetir. itu sangat bahaya tapi Daehwi lebih penting. menurut Jinyoung

mereka sudah sampai disalah satu festifal ruang kaca. jadi festifal ini dilaksanakan ketika natal tempatnya ada didalam sebuah ruangan sangat besar tapi bukan outdoor.

Daehwi bangun ketika mobilnya terasa sudah berhenti dan menoleh kearah tanganya.

deg.

Daehwi menarik tangan yang digenggam Jinyoung. jadi selama perjalanan tangan Daehwi dipegang Jinyoung?. ahh Daehwi mulai merah.

"sudah bangun rupanya" Jinyoung mematikan mobilnya.

Daehwi mengucek matanya dan menganguk.
.
.

mereka sudah masuk kedalam tampak Daehwi yang terus menerus mulutnya tiada henti berucap 'woah.. woahh'

Jinyoung tertawa sendiri jika melihatnya.

Jinyoung menarik Daehwi ke sebuah permainan membuat Daehwi tersentak kaget.

rumah hantu. hmzz sepertinya tidak asing.

"aku tidak mau bermain disini"

Daehwi menolak.

"aku akan ada disampingmu."

"aku takut ditinggal"

"aniyo percaya padaku oke"

Daehwi berfikir sebentar.

"heum oke"
.
.

setelah bermain itu kaki Daehwi lemas.. dia seperti deja vu tapi dia lupa dimana dia pernah merasakannya.

sekarang Daehwi yang menarik Jinyoung kesalah satu permainan botol kaleng.

siapa jika kena dan menjatuhkan kalengnya dia yang menang.

Daehwi sedikit tertarik. lagi lagi dia terasa deja vu.

ya Daehwi menang lagi dan kali ini mendandani Jinyoung dengan lipstick dan pupur seperti badut.

"kekeke~ sekarang ayo belikan aku buble teanya"

Jinyoung kali ini tersenyum dan menurut saja.
.
.

kringgg..

"yeobseo?"

.....

"aku di tempat yang jauh aku sedang diOsaka.."

......

"dengan salah satu temanku wae?"

......

"oh mian ya aku tidak bisa untuk hari ini"

......

"eh apa kau bilang?"

......

"kau ada disini..? tapi kenapa aku tidak melihatmu?"

.....

"oh ne aku di stand buble tea."

tut~

Daehwi menutup telponnya.

"nugu?" tanya Jinypung yang tiba tiba sudah berada disampingnya membawa 2 buble tea.

"temanku Madara katanya dia ada disekitar sini"

"ooo" jawab Jinyoung singkat.

.....

"Daehwi-san?"

"Madara-kun?"

Madara menghampiri Daehwi.
...

Daehwi berjalan didepan bersama Madara sedangkan Jinyoung dibelakangnya dengan buble tea dan make up yang masih tebal. Jinyoung menatap tidak suka kearah keduanya.

"dengan siapa diajak kemari.. dengan siapa bersenang senang?" gumam Jinyoung keras. membuat Daehwi berbalik.

"oh iya Jinyoung mian" Daehwi kembali berjalan disamping Jinyoung.

Jinyoung kembali senang.

tiba tiba.

sret...

Madara menarik Daehwi hingga membentur dada Madara.

"lihat disana ada toko caramel" Madara mengusak rambut Daehwi dan merangkulnya

Jinyoung sudah kesal.

"baiklah bersenang senanglah aku mau pulang..!"

Jinyoung jalan berlainan arah.

Daehwi yang melihatnya segera lari menyusul Jinyoung tapi tanganya ditahan Madara.

"lepas Madara.. aku datang bersama Jinyoung seharusnya aku pulang bersamanya juga"

"kau pulang bersamaku!" Madara membentak Daehwi

"Madara apa maksudmu?"

"kau pulang denganku mengerti?"

Daehwi menyeritkan dahinya.

"kenapa kau seperti ini?"




"aku menyukaimu.. Daehwi.. aku menyukaimu"

Daehwi terdiam ditempatnya.

"a-apa?"

"aku menyukaimu.."

Madara menempelkan bibirnya ke bibir Daehwi.. membuat Daehwi melebarkan matanya terkejut.

seseorang dari jauh melangkah pergi dengan perasaan kacau.

seseorang dari jauh menyeringai penuh arti.

Madara melepaskan bibirnya.

"ma-maaf"

plakk..

Daehwi menamparnya dan menangis.

"apa yang kau lakukan!?"

"aku menyukaimu.."

Daehwi menangis sambil memukul dada Madara.

"aku tidak bisa membalasnya.. aku tidak menyukaimu"

pernyataan itu membuat Madara tertohok dan mundur beberapa langkah.

Daehwi menatap Madara tajam

"kau melakukan hal yang tidak seharusnya Madara.. aku menyukai orang lain dia sudah ada dihatiku sejak lama. dan.... dia menungguku kami saling menunggu.. dan dia kekasihku. kau merebutku dari kekasihku sendiri. tepat didepan matanya!? apa itu baik?.."

Madara menunduk dan menangis dia sangat malu sekarang "maaf.. maafkan aku.. maaf"

Daehwi mendekat ke Madara dan memeluknya.

Madara membeku.

Daehwi mengecup dahinya lama

"anggap itu untuk terakhir kalinya maaf aku tidak bisa..terima kasih atas semuanya" Daehwi menangis sambil berlari mengejar Jinyoung yang mungkin tak jauh dari sana.

Jinyoung berdiri diseberang jalan menatap sungai yang dibatasi pagar pembatas.

Daehwi ada diseberangnya.



"Baejinie!"

Jinyoung membalikan badannya dan menatap mata lebab Daehwi dari jauh.

"untuk apa mencariku?

setelah bercumbu mesra dengan temanmu seharusnya kau pulang saja dengannya"

Jinyoung bisa melihat bulir liquid dari mata Daehwi mengalir deras.

"aku kekasihmu" rintih Daehwi

"setelah kau tau aku kekasihmu. seenaknya kau pura pura melupakan aku dan berciuman dengan temanmu kau lupa janji kita? kita akan menikah setalah aku lulus tapi kau menghindarinyakan agar kita tidak jadi menikah karena kau sudah punya yang lain?

aku belajar mati matian agar bisa sukses, aku keliling dunia untuk menemukanmu aku menunggumu 3 tahun! inikah balasan semuanya Daehwi? apa kau sangat membenciku?"

Daehwi menggelengkan kepalanya.

Jinyoung menghela nafas kasar. akhirnya dia tahu bahwa Daehwi sudah sembuh. Jinyoung berjalan meninggalkan Daehwi

Daehwi berlari menyebrang jalan untuk menyusul Jinyoung tanpa melihat sekelilingnya.

TINNNNNN....

"AWASS!!"

BRAKKKKKKK...

BUGHH...

Jinyoung berhenti ditengah jalan dan berbalik menatap riuhnya jalanan yang tadi tempat bertengkarnya dan Daehwi.

Jinyoung melangkahkan kakinya menuju tempat kecelakaan itu perlahan tapi semakin cepat.

semakin cepat.

kali ini berlari.

Jinyoung membeku ditempatnya dan ambruk diaspal. dihadapannya ada Daehwi dengan berlumuran darah dan gadis yang sama berlumuran tapi lebih banyak.

mobil yang menabrak mereka hanya dia tidak berkutit sedangkan sudah banyak orang yang berkumpul mengelilingi tempat kecelakaan itu.

Jinyoung bangkit dan menghampiri Daehwi yang masih setengah sadar. memangku kepala Daehwi dipahanya.

"hei sayang bertahanlah hiks maafkan aku hiks... aku mohon jangan tinggalkan aku.. anggap tadi tidak pernah terjadi.. bertahanlah sayang ku mohon."

"Ba-e.. Jin-ie.. ak-u be-lum sem-buh--"

"jangan banyak bicara"

"hukk" Daehwi mengeluarkan darahnya dari mulutnya lebih banyak.

"a-ku men-cin-ta-i-mu."

"aku juga sayang aku juga.. jangan tutup matamu ya ku mohon.

"a-aku me-nga-n-tuk"

"aniyoo sayangku Daehwi kau tidak boleh menutup mata dan jangan tidur dulu."

"Jin-young.. sa-rang-hae... a-ku ca-pek"

"aniyo sayang.. aniyoo andwe kau tidak boleh tidur oke."

"ja-l-ja-yo-" Tangan Daehwi tergeletak ditanah.
.
.
.

pemilik mobil itu keluar.

Kyulkyung.

"SOHYE!!"

histerisnya dan menghampiri nyawa gadis yang hampir setengah itu.

itu Sohye sahabat terbaiknya sendiri.

Kyulkyung memangku kepala Sohye dipahanya.

kepala Sohye pecah dan banyak darah keluar dari mulutnya.

"Kyul-.."

"kenapa kau lakukan ini hah bodoh !!! hiks hiks kenapa Sohye!!"

"bu-kan-kah tem-an ak-an men-untut sa-ha-bat-nya hukk un-tuk ber-buat- ba-ik?.."

"hiks hiks aniyo andwe! pabo ya!!! kau bilang kau tidak punya sahabat yang jahat sepertiku kau yang mengatakanya waktu itu!"

"a-ku memang ti-dak punya sahabat yang jahat. tapi aku punya sahabat yang bernama Kyulkyung dia sahabatku selamanya dan akan tetap begitu.."

"hiks hiks Sohye mianhae"

"jangan lakukan itu lagi Kyulkyung jangan pernah lakukan hal itu lagi.."

"hiks baiklah Sohye aku menyesal"

Sohye tersenyum dan meraih pipi Kyulkyung.

"jadilah Pinkyku yang ceria seperti dulu jangan menjadi Kyulkyung yang arogan seperti ini ne?"

"iya Sohye aku pinkymu tetap pinky yang ceria sekarang kita pulang ya?"

Sohye menggelengkan kepalanya pelan dan mengecup tangan Kyulkyung lembut.

"aku akan kembali lagi jika kita ditakdirkan menjadi Sahabat yang utuh"

"aniyo Sohye ayo pulang kerumah"

"tugasku sudah selesai pinky sayang.. aku akan selalu menemanimu ya.. annyeong"

"aniyo..!! ANDWE!! ANDWE !! SOHYEEEEEE...!! ANDWE JANGAN TINGGALKAN AKU!!"

.....

tbc

ngetik sambil mewek

maapkeun aku tidak update kmaren karena aku sakit kepala pyusing tujuh keliling.

hehe votemen juseyo.🍭💕

kalau ada typo kasi tau ya.

2k400 kata wkwkw capek mo tdr dloe daa😴

Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

6.3M 485K 57
Menceritakan tentang gadis SMA yang dijodohkan dengan CEO muda, dia adalah Queenza Xiarra Narvadez dan Erlan Davilan Lergan. Bagaimana jadinya jika...
6.1M 707K 53
FIKSI YA DIK! Davero Kalla Ardiaz, watak dinginnya seketika luluh saat melihat balita malang dan perempuan yang merawatnya. Reina Berish Daisy, perem...
8.4M 519K 33
"Tidur sama gue, dengan itu gue percaya lo beneran suka sama gue." Jeyra tidak menyangka jika rasa cintanya pada pria yang ia sukai diam-diam membuat...
1M 86.4K 30
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...