Oh My CEO

By BabyB0oCute

161K 16.7K 837

"Jadilah kekasihku. Hanya di depan keluargaku." Humor, Romance More

Prolog
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Sebelas
Duabelas
Tigabelas End

Satu

12.8K 1.3K 57
By BabyB0oCute

Jaejoong adalah anak yatim piatu. Dulu ia diasuh oleh sebuah panti asuhan di seoul. Ia hidup begitu keras dengan bekerja serabutan demi meneruskan sekolahnya. Ia memutuskan keluar dari panti setelah lulus dan menyewa sebuah apartemen kumuh dengan uang hasil tabungannya. Jangan mengingat hal buruknya dimasa lalu karena sekarang Jaejoong sedang dalam keadaan bahagia, ia diterima di sebuah perusahaan besar bernama Jung Corp. Dan ini adalah hari pertamanya bekerja, walaupun hanya sebagai office boy, ia sangat bersyukur karena tidak perlu bekerja serabutan lagi. (Ceritanya tuh disana gajinya gede)

Jaejoong kini berdiri di depan perusahaan tempatnya bekerja. Ia memandang takjub gedung pencakar langit itu. Jaejoong melihat jam tangan kunonya lagi dan terkejut karena ia hampir terlambat. Ia segera berlari masuk ke dalam, larinya bertambah kencang ketika melihat lift yg menutup dengan perlahan. Ia lalu menahan lift itu dengan tangannya dan masuk ke dalam membuat pria yg ada di dalam lift itu terkejut melihat Jaejoong.

Yunho masuk ke dalam gedung perusahaannya. Serentak seluruh kariawan membungkuk hormat pada pemilik Jung Corp ini. Ia berjalan acuh tanpa membalas sapaan dari para bawahannya.
Lift terbuka, Yunho masuk seorang diri karena memang ia tidak suka berbagi. Semua kariawan tau jika Yunho ada di dalam lift, mereka tidak boleh ada di lift yg sama. Namun kali ini seluruh kariawan dibuat terkejut oleh seorang pria yg lari terbirit-birit dan menahan lift yg akan tertutup.
Ia langsung masuk ke dalam tanpa membungkuk terlebih dahulu kepada Yunho.

Yunho mengepalkan tangannya erat. Pagi-pagi ia sudah diserang emosi karena pria di sampingnya ini. Ia melihat pria itu dari dinding lift. Yunho mengernyit merasa familiar dengan wajah pria di sampingnya. Mata doe, hidung mancung dan bibir cherry. Ia meringis dalam hati mengingat pria di sampingnya ternyata adalah pria yg kemarin.

"Apa ada sesuatu di wajahku tuan?" Jaejoong merasa aneh. Ia melihat pria disampingnya terus menatap dirinya melalui dinding lift. Ia merasa tidak asing dengan pria ini, Jaejoong terus mengingat-ingat Yunho. Tapi ia tidak ingat karena sekarang Yunho memakai kacamata dan tataan rambut yg rapi. Sedangkan kemarin Yunho berantakan sekali.

Yunho hanya menggeleng sebagai jawaban.
Pintu lift terbuka. Jaejoong keluar lebih dulu, tanpa melihat ke arah Yunho. Yunho mengumpat setelah lift kembali tertutup.

"Shit. Aku tidak tau jika ia mengikutiku sampai seperti ini. Lihat saja nanti." Ucapnya marah.

Yunho masuk ke ruangannya, ia duduk di kursi kebesarannya. Ia kemudian menghubungi seseorang melalui telepon kantor.
"Suruh Kim Heechul ke ruanganku sekarang." Ucapnya lalu menutup telepon.

Tidak sampai 10menit, ada yg mengetuk pintu ruangan Yunho.

"Masuk" ucap Yunho.

Heechul masuk dengan kepala tertunduk. Ia kemudian membungkuk hormat pada atasannya.
"Ada apa anda memanggil saya tuan Jung?"

"Apa kau ada menerima kariawan baru?"

Heechul mengernyit, tidak biasanya Yunho menanyakan perihal kariawan baru. Biasanya ia hanya akan menilai hasil kerja mereka tanpa tau siapa kariawannya.

"Iya Tuan. Ada di bagian Office Boy."

"Siapa namanya?"

Heechul semakin heran dengan atasannya ini. Tumben sekali ia menanyakan nama kariawan.

"Kim Jaejoong Tuan."

"Suruh ia membuatkan aku kopi dan membawa langsung ke ruanganku."

Heechul mengangguk mengerti.
"Baik Tuan. Saya permisi." Setelah itu ia keluar dari ruangan Yunho.

Jaejoong yg baru selesai mengganti bajunya terkejut mendengar panggilan dari atasannya. Ia segera menemui Heechul.

"Ada apa Tuan?" Tanyanya.

"Buatkan satu kopi untuk CEO Jung dan bawakan langsung ke ruangannya. Kopinya jangan terlalu manis."

Jaejoong segera mengangguk mengerti kemudian mengambil cangkir untuk membuatkan Yunho kopi. Tak lupa ia menanyakan dimana ruangan CEO pada salah satu teman OB'nya.

Jaejoong menghembuskan nafas panjang. Tidak menyangka pekerjaan pertamanya adalah membuatkan kopi untuk CEO. Ia tidak mau membuat kesalahan agar tidak dipecat nanti.

Tok.. tokk. Tokk..

Jaejoong mengetuk pintu ruangan itu.

"Masuk"

Mendengar jawaban dari dalam, Jaejoong segera membuka pintu ruangan itu. Kepalanya tertunduk, kemudian membungkuk hormat pada Yunho.

"Saya membawakan kopi yg anda minta Tuan." Ucapnya.

"Kau tidak perlu berpura-pura seperti itu Kim Jaejoong-ssi."

Jaejoong terkejut mendengar ucapan atasannya. Ia mendongak menatap atasannya dan terkejut melihat atasannya ternyata pria yg ia temui di lift.

"Kenapa? kau terkejut melihatku?" Yunho menatap Jaejoong sinis.

"Aku tidak menyangka kau mengikutiku sampai seperti ini."

"Apa maksud Tuan?" Jaejoong tentu saja bingung karena ia tidak tau jika Yunho adalah pria yg ia tolong kemarin.

"Kau masih belum mengenaliku?" Yunho membuka kacamatanya dan mengacak rambutnya.

"Hah.." Jaejoong terkejut bukan main.
"Kau Tuan tidak tau terima kasih itu." Ucap Jaejoong. Ia sekarang lupa jika Yunho adalah atasannya.

Yunho mendelik marah.
'Panggilan macam apa itu?' Batinnya.
"Jangan berpura-pura tidak tau. Kau pasti sudah mengetahui aku sebelum aku terbangun di ranjangmu." Yunho mengatakan dugaannya pada Jaejoong.

Jaejoong marah sekarang. Ia berjalan cepat ke arah meja Yunho.

Takk..

Menaruh gelas kopi agak kencang sebagai tanda bahwa ia kesal.
"Ini kopimu Tuan. Saya permisi, masih banyak tugas saya yg lain." Ucapnya kemudian berbalik hendak pergi dari ruangan Yunho.

"Siapa yg menyuruhmu pergi?" Baru beberapa langkah Jaejoong berhenti mendengar ucapan Yunho. Jaejoong kemudian berbalik menatap Yunho.

"Apa ada yg anda inginkan Tuan?"

"Kau tidak lihat ruanganku masih kotor?"

"Aku lihat ruangan ini cukup bersih Tuan."

"Ini masih kotor, dasar bodoh. Bersihkan sekarang." Perintah Yunho dengan nada tegas membuat emosi Jaejoong semakin bertambah. Ia mengepalkan tangan erat.

'Dasar brengsek. Kalau tidak ingat ia atasanku mungkin sekarang ia hanya tinggal nama saja.' Batin Jaejoong.

"Kalau begitu saya permisi mau mengambil alat bersih-bersih Tuan." Ucap Jaejoong akhirnya. Tanpa menunggu jawaban Yunho ia berjalan keluar.

Setelah kepergian Jaejoong, Yunho tertawa terbahak-bahak. Mungkin jika ada yg melihatnya tertawa seperti itu, mereka pasti tak akan percaya jika Yunho si dingin itu bisa tertawa. Beruntung ruangannya kedap suara jadi tidak ada yg bisa mendengar tawanya.

"Hahahaha. Wajahnya lucu sekali jika marah seperti itu." Yunho seperti orang gila yg tertawa sendirian.
Ia berdehem untuk meredakan tawanya. Kemudian membuka sebuah dokumen, raut wajah Yunho berubah serius ketika membaca dokumen itu.

Jaejoong kembali ke ruangan Yunho untuk membersihkan ruangan itu.
Ia mulai dengan mengelap meja yg ada di ruangan itu. Bukan meja kerja Yunho, melainkan meja tempat Yunho menerima tamu. Setelah itu ia membersihkan sofa yg ada di ruangan itu dengan kemoceng. Jaejoong begitu serius dengan pekerjaannya, ia tidak sadar jika Yunho diam-diam memperhatikannya. Yunho jadi tidak fokus pada dokumennya karena melihat ekspresi wajah Jaejoong yg menurutnya unik. Ketika mengepel lantai, ada noda di lantai yg sangat sulit Jaejoong bersihkan, ia mengembungkan pipinya kesal dengan noda itu. Itu tak luput dari pandangan Yunho. Ia diam-diam tertawa melihat raut wajah Jaejoong yg menurutnya menggemaskan itu.

Jaejoong telah selesai melakukan pekerjaannya. Ia membungkuk pada Yunho.

"Sudah selesai Tuan. Saya permisi." Ucapnya.

"Kau baru membersihkan ruangan ini. Kau tidak lihat ada pintu disana?"

Jaejoong menoleh menatap pintu yg ia kira toilet itu.

"Iya, saya lihat Tuan."

"Itu kamar pribadiku. Bersihkan sekarang." Ucap Yunho.

Seakan tidak ingin jauh dari Jaejoong, ia memberikan tugas lagi.
Jaejoong menghembuskan nafas kesal. Ia tidak suka berdekatan dengan atasan sombongnya ini. Dengan sangat terpaksa ia masuk ke ruangan itu.

***

Jaejoong merebahkan diri di ranjangnya. Ia sangat lelah hari ini. Hari pertamanya bekerja sangat berat sekali, ia diberikan tugas ini dan itu oleh atasan sombongnya itu. Setelah membersihkan kamar pribadi Yunho. Jaejoong disuruh membelikan Yunho makanan di cafe depan kantor. Padahal ia bisa delivery, tapi dengan sengaja menyuruh Jaejoong.

Sementara itu Yunho kini tertawa pelan mengingat wajah Jaejoong. Wajah marah Jaejoong sangat menghiburnya. Rasa bosannya di kantor seketika hilang jika melihat Jaejoong marah.

"Aku akan membuatmu tidak tenang Jaejoong." Ucap Yunho.

Maaf kalo pendek chingu.
Mohon tinggalkan jejak ya?😊😊

Continue Reading

You'll Also Like

40.7K 766 70
Quotes Wattpad!! Banyak kalimat tulisan yang ajaib bisa di copas dari setiap tulisanku. Yang menyedihkan terkadang mereka tidak mencantumkan nama pen...
963K 78.4K 28
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
36.8K 5.1K 23
Kim Mingyu terpaksa menjalin kontrak pernikahan dengan Jung Jaehyun, rival bisnisnya. Penolakan kuat tampak keluar dari mulut keduanya, tapi karena s...