Wake Me Up?✔

By takannatayobl

49.7K 6K 1.8K

--You are the reason why I wake up early.-- . . Kepingan kenangan dan sebuah perjuangan yang bercampur menjad... More

Wake!
Me!
Up!
Help!
New!
Like A Toy!
Ghost!
Jealous!
9!
Come back!
11!.
Room!
Child!
20 fact about me?
14.
Lost!
G.O!
18.
Daehwi
Lost2
Japan.
Letter
Riddle^
Meet
You
Back in time
Last.
aq binggung ges :"
Sequel
daehwi day🎉🎈
One short, valentine
Ijin Promosi.

End.

1.8K 178 194
By takannatayobl

apa kau percaya happy ending? kenyataan bahwa kau mempercayainya adalah kau tersenyum saat mengetahui perjalanan akhirnya.

ps. videonya suka suka ya hehe padahal endnya bhgia tapi vidnya bikin nanges kejer. gaje aku tu.

Jinyoung melangkahkan kakinya ke arah Daehwi yang sedang tersenyum lebar dengan selang yang masih ditubuhnya.

"D-aehwi?..."

Daehwi tersenyum dan mencoba mengangkat kedua tangannya membentuk sebuah pelukan

Jinyoung berlari dan menerima pelukannya hangat menangis kencang dan tak menghiraukan orang orang yang mulai masuk ke dalam kamar rawat Daehwi.

semua menangis melihatnya.

"s-a-k-i-t"

Daehwi sedikit berbisik dan Jinyoung menjauhkan badannya.

"mian.. yang mana sakit?" tanya Jinyoung khawatir.

"i-n-i" tunjuk Daehwi kearah lengan Jinyoung. ya di lengannya ada darah.

Jinyoung mendapatkan lukanya sewaktu dipaksa keluar oleh Guanlin dan Jihoon lengannya sempat tergores besi pintu ketika meronta.

Jinyoung memegang lengannya.

"s-a-k-i-t?" tanya Daehwi dan Jinyoung menggeleng pelan.

"lebih sakit saat melihatmu begini" ucap Jinyoung pelan.

Daehwi tersenyum lemah.

Jinyoung mengusap pipi Daehwi dan mengecup kening Daehwi pelan.

"aku merindukanmu sumpah demi apapun lebih baik aku saja yang seperti ini.."

Daehwi menggeleng pelan dan mengarahkan telunjuknya kearah bibir Jinyoung.

Jinyoung mengecup tangan Daehwi dan menaruh dipipinya.

mereka saling menatap lama.

"ekhem" itu Jihoon.

"h-o-n-y?" Daehwi tersenyum lemah.

"Daehwi.. kau ingat aku??" sekarang Jihoon yang berkaca kaca.

Daehwi mengangguk.

"kau kenal Guanlin? Sungwoon, Justin, eomma dan semuanya?" Daehwi mengangguk lagi.

"hwooa bagaimana bisaaa..." histeris Jihoon memeluk Guanlin senang.

eommanya nangis dalam diam disamping Daehwi dari tadi dia tidak bersuara karena takut anaknya itu tidak mengingatnya. tapi salah besar ternyata ia ingat semuanya. dan itu membuatnya terharu.

"u-l-j-i-m-a" ucap Daehwi dan eommanya menatap Daehwi haru.

Daehwi mengangkat kedua tangannya membentuk sebuah pelukan untuk eommanya.

eommanya tersenyum dan memeluk anaknya pelan takut jika dia kasar seolah Daehwi serapuh Dandelion.

eommanya melepas pelukannya dan mencium kening anaknya pelan.

"eomma bangga kau kembali untuk kami semua.."

Daehwi tersenyum lagi.

"sekarang eomma bisa mempercayai Jinyoung untukmu.. karena eomma berkali kali memata matai Jinyoung yang setiap hari selama 2 tahun selalu menungguimu. tapi..."

eomma menggantungkan suaranya.

"tapi Jinyoung tidak boleh mabuk mabukan lagi ya!" tegas eomma Daehwi dan Jinyoung hanya menggaruk tengkuknya.

"yak! anak appa mabuk mabukan?!" itu appa Jinyoung yang datang dari arah pintu dan memukul pantat Jinyoung keras.

"aw aw appa ampun.. aw" Daehwi tersenyum sampai matanya menyipit.

dia bahagia.

sangat bahagia.

terimakasi untuk semuanya yang mau menungguku.. terimakasi Sohye kau mengorbankan sebagian nyawamu yang berharga.. sebenarnya aku jarang percaya hal yang mistis dan keajaiban tapi karenamu aku percaya.

Terima kasih Kyulkyung.. ya bagaimanapun kau yang membuatku merasakan bahwa hidup tidaklah hanya urusan bahagia. tapi senang dan sedihnya pasti ada di dunia ini. manusia dan akalnyalah yang membuatnya sendiri. tapi akhirnya sama saja kita semua akan kembali lagi pada-NYA.

terima kasih eomma yang sabar menungguku dan mendukungku dari jauh. eomma kita hidup dulu sangat sulit ketika appa meninggal tapi sekarang aku akan lebih baik dan tidak menyusahkan eomma. terima kasih eomma sudah melahirkan dan membesarkanku tanpa eomma aku lemah tapi eomma selalu menguatkanku.

terima kasih untuk teman teman yang sudah mendoakanku dan mendukungku kalian memang sangat baik dan selalu menghiburku dikala aku sedih dan susah. kalian ada saat aku butuh dan kalian salah satu penyemangatku agar aku sembuh.

terima kasih Baekhyun dan Chanyeol hyung.. yang mau mengasuhku layaknya aku anak kalian. sudah mendukungku dan berdoa semoga aku sembuh bahkan kalian yang membantuku saat aku di Jepang, memberikanku sekolah, mengasuhku, mencintaiku, menyayangiku, tanpa kalian aku mungkin tidak akan sembuh. terima kasih sudah mengizinkanku untuk pergi ke Osaka dan berakhir seperti ini.. yah memang sakit tapi berakhir bahagia bukan?

dan last terimakasih untuk Baejinnie.. kau lah alasanku untuk sembuh. kau cinta pertamaku, terima kasih sudah menungguku.. terimakasih sudah keliling dunia untuk mencariku.. terima kasih sudah mengganti bunga di kamarku setiap hari. terima kasih sudah menangis sendirian di pojok kamar dan selalu memegang tanganku saat aku butuh pegangan. terima kasih untuk seluruh cinta yang kau berikan dan sekarang biarkan aku membalasnya.

Jinyoung aku mencintaimu

selamanya akan begitu.🍭
.
.
.
🍭

2 Bulan kemudian Daehwi sudah bisa berbicara lancar dan jalan dengan pelan.

bayangkan saja 2 tahun dalam posisi berbaring dan sekarang berdiri rasanya seperti seluruh organ dalamnya ambruk dan jatuh kebawah.

Daehwi dilatih oleh Dokter spesialis dan keluarganya. Jinyoung juga ikut membantu.

selama 2 tahun sebenarnya Jinyoung berkerja ditoko kue, perusahaan buku dan supermarket.

dia tidak mau meneruskan perusahaan ayahnya. dia ingin mandiri dan bisa membangun perusahaannya sendiri untuk keluarga kecilnya nanti. ah memikirkan Jinyoung ingin segera menikah dengan Daehwinya.

tapi uangnya belum cukup sih tapi dia akan berusaha, sedikit lagi pasti bisa.. fighting Jinyoung.

sekarang Daehwi sedang duduk dikasur dan Jinyoung duduk di kursi.

tangan Jinyoung sudah bertengger mengelus pipi Daehwi yang kurus.

Daehwi hanya menatap Jinyoung dengan senyumnya.

"kau benar ingat semuanya???"

"kau tidak percaya?"

Jinyoung menggeleng.

"aku ingat saat kau kejadian diperpustakaan waktu gempa, kejadian saat ke festifal, kejadian di Jepang.. kejadian saat kecil, saat kau mengompol di kasurku, saat kau merengek ingin menikah denganku waktu kecil, kejadian saat kau mencuri--"

Daehwi memalingkan wajahnya entah kenapa dia malah ingat hal yang itu.

"mencuri apa heum?" gida Jinyoung.

"aniyo lupakan.."

Jinyoung bangkit dan mensejajarkan wajahnya dengan Daehwi.

"mencuri apa heum" godanya lagi.

Daehwi memerah.

"tidak ada... lupakan saja"

"ingin ku curi lagi?" tanyanya menggoda

Daehwi mempoutkan bibirnya. *emang mintanya gitu mungkin he

"a-aniyo.. aish." dorong Daehwi pelan tapi Jinyoung mendekat lagi dan sekarang menyentuh hidung dengan hidung.

"aigo kiyowo ingin ku nikahi sekarang.."

Daehwi tertawa geli.

"aku curi lagi ya?" tanya Jinyoung yang membuat Daehwi diam.

"ya?" tanya Jinyoung lagi.

cup~

oh aniyo.. itu Daehwi yang duluan memulainya.

Jinyoung terdiam ditempatnya lalu tertawa.

"sudah berani rupanya ya??"

Daehwi mengangguk menantang.

"oh begitu ya"

hiyaatt..

Jinyoung menggelitik perut Daehwi sampai Daehwi berbaring.

sekarang posisi mereka you know lah

tindihan gitu..\^.^/

Jinyoung berhenti dan menatap Daehwi yang dibawahnya.

Jinyoung mengelus surai pirang rambut Daehwi halus.

Daehwi tersenyum menatap Jinyoung yang benar benar keren.

cup~

Jinyoung mencium keningnya lalu turun ke pipi dan melumat bibirnya penuh sayang.

Daehwi memukul dada Jinyoung pelan merasa pasokan udaranya habis.

Jinyoung bangkit dan duduk disamping Daehwi. sedangkan Daehwi duduk diatas kasur.

"cepat sembuh sayang..."

Daehwi mengangguk pelan.

"jangan sakit lagi"

"heum"

"jangan berbaring lama lama."

"heum"

"cepat pulang.. aku ingin memelukmu"

"heum"

cup~

"yak kenapa menciumku!" Daehwi melotot

"kenapa responnya heum heum saja dari tadi"

"lalu? masa aku harus bilang apa? dan kenapa aku gak boleh bilang heum heum.. memangnya kamu siapa--"

cup~

"cerewet, akan aku cium lagi"

Daehwi diam.

"kapan kamu boleh pulang?"

Daehwi membentuk tangannya angka 2.

"2 bulan?"

Daehwi menggeleng.

"2 hari?"

Daehwi mengangguk.

"heum oke.. kau lapar?"

Daehwi mengangguk.

"yak kenapa tidak bilang?"

"kau menyuruhku untuk tidak cerewet tapi kau sendiri menyuruhku untuk bicara sekarang!"

Daehwi mempoutkan bibirnya.

"bukan begitu sayang.."

"hehe~" Daehwi memperlihatkan giginya.

"yaudah ayo kita makan"

"aku tidak mau makannan rumah sakit.. itu hambar!" Daehwi mengerakan kakinya yang bergelantungan di kasur.

Jinyoung berjongkok didepan Daehwi dan tangannya terbuka lebar.

"ayo.. aku gendong kita makan di depan rumah sakit.. agar kau tidak lelah"

Daehwi turun dan melingkarkan tanganya dileher Jinyoung. gendong koala.

Daehwi malu dilihat orang orang dan menyembunyikan wajahnya diceletuk leher Jinyoung.
...

2 hari kemudian.

Daehwi masuk ke rumahnya yang sepi. dia menghidupkan lampu.

Jinyoung tidak bisa mengantarnya kedalam katanya Luhan hyung mendadak sakit perut melilit.

tek..

"Supriseeeee"

Daehwi menjatuhkan tasnya dan berlari menghampiri mereka.

semua keluarganya ada.. teman temannya. kurang Jinyoung aja.

Jihoon membawa cake dengan tulisan 'selamat datang Meorangtungi' dan dihiasi banyak permen warna warni.

Daehwi menatap mereka haru dan menatap kuenya.

"buat permohonan Daehwi"

setelah membuat permohonan Daehwi meniup lilinnya dan diiringi tepuk tangan semuanya yang ada disana memeluknya bergiliran.

"ayo sekarang bawa kopermu kekamar.. nanti turun lagi"

Daehwi membawa kopernya menuju kekamarnya.

kriet...

sepi..

tapi kok...

ada banyak lilin?

Daehwi jalan kearah sakral lampu dan menghidupkan lampu.

tekk.

Daehwi menganga takjub.

kasurnya ada mawar yang dibentuk love dan ditengahnya ada sepucuk surat.

Daehwi segera mengambilnya dan membukanya.

"be mine?"

itu tulisannya, tapi ketika dia membacanya dia merasa seseorang ada dibelakangnya.

Daehwi berbalik dan tersenyum.

disana ada Jinyoung yang membawa setangkai bunga

bunga Dandelion dan tersenyum.

"kau bilang Luhan hyung sakit perut"

Jinyoung tertawa sebentar lalu menyerahkan Dandelionnya ke Daehwi.

Daehwi tertawa kecil.

"why Dandelion?"





"karena kamu lemah dan kuat secara bersamaan. kau bisa lemah dan sedih tapi dilain waktu kau berusaha bangkit dan menguatkan dirimu. seperti Dandelion. dia akan tumbuh dimana saja ditempat yang ekstime dan ditempat seram dia tetap tumbuh tapi bunganya lemah walaupun itu sang angin yang berhembus."

Daehwi menatap Jinyoung dengan senyumnya.

"lalu kau apa?"

"aku? aku sang angin."

Daehwi tertawa

"kenapa?"

"karena seberapapun aku menghembuskanmu, menghancurkan indah Dandelion. dia tidak pernah membenci angin. Dandelion akan tumbuh baru tapi Angin selalu menemaninya dan menghembuskannya lagi.. selalu seperti itu.

jika tidak ada angin Dandelion akan layu dan jatuh ditanah dekatnya berputar seperti itu. Jika ada angin Dandelion akan dihembuskan kepenjuru dunia tapi angin selalu menemaninya. dan aku bersedia jadi sang angin jika Dandelionnya adalah Lee Daehwi"

Daehwi menerima Dandelionnya.

"heum.. berarti angin jahat"

"kenapa jahat?"

"angin tidak pernah mengatakan cintanya pada Dandelion, dan tidak pernah minta maaf.."

Jinyoung tertawa mendengarnya.

"bagaimana jika angin baru menyatakannya sekarang dan angin ingin Dandelion selalu menamaninya?"

"Dandelion kan tidak bisa membantah angin tentu dia mau kan?" goda Daehwi

Jinyoung merentangkan tangannya dan Daehwi melangkah malu malu mendekatinya.

greb..

Daehwi menubruk keras tubuh Jinyoung hingga Jinyoung dengan sigap menahan tubuhnya.

"apa Dandelion senang dengan angin?"

"ya! Dandelion senang sangattt senang.."

Jinyoung melepas pelukannya dan bersimpuh.

mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya dan membukanya tepat dihadapan Daehwi.

itu cincin.

"Lee Daehwi.. be mine?"







"i can not" jawab Daehwi lemah dan sedih.







"i can not refuse" Daehwi tersenyum jahil.

Jinyoung tertawa dan bangkit.. menggengam tangan Daehwi dan mengecupnya sebelum memasangkan cincin dengan tulisan 'Jinyoung' dan Daehwi memasangkan cincin ke jari Jinyoung dengan tulisan 'Daehwi'.

Jinyoung merangkum pipi Daehwi dan mencium bibirnya dengan lumatan menuntun nan panjang.

setelah itu Jinyoung mengeluarkan sesuatu dari kantung celananya sedangkan Daehwi masih mengambil nafas karena kelelahan.

Jinyoung memasang sesuatu pada leher Daehwi membuat Daehwi terkejut dan menuntun tangannya untuk menyentuh kalung yang dipasang Jinyoung.

"k-kalung ku?"

"heum"

"dimana kau dapat?"

"dibalik bantalku"

"hahaha... aku mencarinya kemana mana ternyata bersembunyi disana."

Jinyoung menyerahkan sesuatu yang kecil menyerupai kunci.

"bukalah"

Daehwi menatap Jinyoung dan mengambil kunci itu.

"dapat dimana?"

"Samuel yang bawa saat kita pergi berlibur hari itu dan aku menemukannya di kantung celanaku yang sempat dipinjam Samuel saat berlibur. untung saja celana itu masih disimpan rapi karena itu celana pemberian appamu."

Daehwi menjatuhkan air matanya dan membuka kalungnya dengan kunci kecil itu.

kalung terbuka dan ada kertas kecil disana yang dibuat appanya.

"semoga bahagia"

hanya itu dan sukses membuat Daehwi tersentuh. air matanya berlomba lomba membasahi pipinya.

Jinyoung memeluknya dan menepuk punggung Daehwi pelan.

"aku yang akan membuat Lee Daehwi bahagia."

Daehwi tersenyum dan melepaskan pelukan Jinyoung.

"Bae Daehwi" ucapnya penuh tekanan dan sukses membuat Jinyoung tertawa.

"haha baiklah i love you Bae Daehwi.."

"love you too Bae Jinyoung"

gumawo.. dan buat anakku bahagia ya -appa Daehwi.

.

end ♡♡♡

makasi yang udh baca cerita aku yang gimana gituu maafkan yang typo dan gak jelas.. maaf klk updatenya ga setiap hari :( tapi ku sayang kalyan semwa♡♡ uluh uluh gumawoo.

kalo aku bikin cerita lagi mau cashnya siapa?

wanna one? sebutin couplenya.

the boyz? sebutin couplenya.

exo?

bts?

ato yang lain? sebutin aja nnti voting hehe..

aku lagi suka the boyz.. entah kenapa aku kepicut hehehe~~♡
🍭💖

Continue Reading

You'll Also Like

502K 37.3K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
1M 85.8K 30
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
90.1K 8.7K 25
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
196K 9.7K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...