Wake Me Up?✔

By takannatayobl

49.7K 6K 1.8K

--You are the reason why I wake up early.-- . . Kepingan kenangan dan sebuah perjuangan yang bercampur menjad... More

Wake!
Me!
Up!
Help!
New!
Like A Toy!
Ghost!
Jealous!
9!
Come back!
Room!
Child!
20 fact about me?
14.
Lost!
G.O!
18.
Daehwi
Lost2
Japan.
Letter
Riddle^
Meet
You
Back in time
Last.
End.
aq binggung ges :"
Sequel
daehwi day🎉🎈
One short, valentine
Ijin Promosi.

11!.

1.4K 198 80
By takannatayobl

votement juseyeo 💖

"puas.. kau menyakiti temanya?"

"bukankah jika ingin menghancurkan musuh.. harus menghancurkan orang orang terdekatnya? lagi pula aku tidak suka dengan tiang berjalan itu bermain sedikit tidak masalah kan?"

part 11.

setelah pulang dari sekolah Daehwi langsung menuju rumah sakit bersama Jinyoung.

Jihoon berbaring dikasur ditemani sang eomma yang duduk disofa. appanya sedang bekerja..

"annyeong eomma Jihoon" sapa Daehwi dan Jinyoung membungkuk hormat.

"oh Daehwi-ssi dan teman Daehwi?.. annyeong..." ucap eomma Jihoon lembut.

"Bae Jinyoung imnida annyeonghaseyo"

"oh Bae Jinyoung.. annyeong.."

"Jihoon... kau oke?" Daehwi berlari ke ranjang Jihoon dan memeluk Jihoon.

"Dae.. ba-gai- mana Guan-lin?" suara Jihoon terdengar lemah dan putus putus karena alat bantu nafas. dihidungnya.

"dia baik saja. kau harus memperhatikan keadaanmu juga.. jangan khawatirkan Guanlin yang sehat walafiat itu." -- jàngan khawatirkan Guanlin yang sedang bersama orang lain.-- batin Daehwi.

"kau benar.. besok hari terakhir ujian setelah itu perayaan kelulusan... waktu berjalan cepat ya.."

"hmm dan kau harus cepat cepat sembuh agar bisa melihatku menyampaikan pesan pesan didepan aula" Daehwi memeluk Jihoon. dia tau Jihoon sedang menangis.

Jinyoung sedang mengobrol dengan eomma Jihoon yang duduk disofa.

setelah 1 setengah jam berada disana hari semakin sore Jinyoung dan Daehwi berpamitan pulang.

Jinyoung sudah menunggu daehwi di parkiran.

Daehwi dan Jihoon sedang berada berdua didalam, eomma Jihoon sedang ditoilet.

"Guanlin tidak kemari hwi?"

"hmm.." Daehwi membenarkan selimut Jihoon

"apa Guanlin tau aku dirumah sakit?"

"hmm" Daehwi hanya berdehem

"siapa yang mengantarkanku kesini?"

"aku, Jiyoung...hmm"

"Guanlin?"

"hmm.. aku pulang dlu ya, Jinyoung sudah menungguku dimobil.. besok kau sekolah kan? belajarlah yang rajin agar bisa lulus dengan nilai bagus hmm"

Daehwi membelai rambut Jihoon dan memeluk Jihoon erat. setelah melambaikan tangannya Daehwi keluar dari kamar rumah sakit.

Jihoon menghela nafas kasar. "bahkan saat dia mengatakan hal yang paling menyakitkan aku masih tersadar.." Jihoon terisak. lagi.
.
.
Daehwi membuka pintu mobil dan duduk disamping Jinyoung.

"sudah selesai?" Jinyoung menghidupkan mobilnya

"hmm" Daehwi memasang sabuk pengaman.

"kau oke sayang?"

"jangan memanggilku sayang kita belum resmi"

"No.. makanya resmiin"

"aku butuh waktu.."

Jinyoung hanya membelai pucuk kepala Daehwi lembut.. Daehwi tersenyum.

"maaf membuatmu menunggu lama" Daehwi mendaratkan kecupan di pipi Jinyoung. setelah itu dia langsung menunduk malu sambil membekap wajahnya dengan kedua tangannya.

"wah sudah berani ya rupanya... tidak apa aku akan menunggunya.. tapi jangan kelamaan" Jinyoung menjalankan mobil Daehwi menelusuri jalanan kota Seoul dengan pemandangan matahari terbenam indah.
.
.
.
Sampai dirumah, Daehwi dan Jinyoung makan bersama, mereka sudah dekat satu dengan lain.. Jinyoung bahkan 3 hari penuh menginap dirumahnya dan sudah 2 kali tidur bersama. kalau sekarang tidur bersama jadi 3 kali.

Jinyoung tidak mau pulang.

Jinyoung lupa dengan rumahnya.

Daehwi mengambil bukunya dan duduk di sofa.

"aigooooo" ucap Jinyoung sambil loncat ke sofa dan membaringkan kepalanya di paha Daehwi.

Jinyoung mengusak perut Daehwi dengan kepalanya dan sempat ditoyor Daehwi 2 kali karena geli Daehwi tidak fokus pada belajarnya.

"kenapa kau selalu saja belajar... nanti kalau kau pintar sedangkan aku tidak bagaimana?.. Jika nanti anak kita mengikuti ayahnya bagaimana??"

Daehwi memukul kepala Jinyoung kecil.

"jangan bicarakan hal seperti itu! bisa saja kan dia mengikuti ibunya"

Jinyoung menoel noel pipi Daehwi yang memerah seperti tomat.

"mau jadi ibunya?" Daehwi membelolak ketika Jinyoung bicara seperti itu dan mendorongnya hingga jatuh ke lantai.

"jangan ganggu aku belajar!" Daehwi membentak Jinyoung tapi Jinyoung malah tersenyum karena rona merah di pipi Daehwi semakin terlihat jelas.

"cium, maka tidak akan aku ganggu lagi"

Daehwi mengumpat dalam hati.

"jika tidak pergi dalam hitungan 3 aku akan memotong asetmu itu"

Daehwi dengan kemurkaannya.

Jinyoung tersenyum lalu mendekat ke arah Daehwi.

1"

2"

semakin dekat.

3"

cup~

"belajar yang rajin" Jinyoung lari terbirit birit.

"ah dasar otak udang." Daehwi masih mengumpat.
.
.
.
setelah 2 jam berlalu Jinyoung menghentikan permainan PSnya. dia bermain harfest moon tadi.

Jinyoung kembali turun ke sofa tempat Daehwi belajar tadi.

Jinyoung tersenyum lalu membelai pucuk kepala Daehwi sayang.

Daehwi sedang tertidur dengan buku berserakan dan pensil ditangannya.

"kau tidurpun lucu hwi.. dari dulu tidak pernah berubah.."

Jinyoung membereskan buku buku Daehwi dan menggendong Daehwi ala bridal style dan membawa Daehwi kekamarnya.

meletakkannya dengan hati hati agar ia tidak bangun.

Jinyoung pun segera berbaring disamping Daehwi menarik selimut yang membungkus mereka dan memeluk Daehwi dari samping.

tak lupa mencuri ciuman selamat malamnya dan menyusul Daehwi kealam mimpi.

•Day 7

05.00

Daehwi membuka matanya malas.. pengelihatannya langsung bertabrakan dengan hidung Jinyoung yang sedang bernafas hangat.

Daehwi menyingkirkan tangan Jinyoung dan bangkit untuk mandi.

setelah Daehwi memakai seragamnya dia membangunkan Jinyoung yang masih dalam mimpi indahnya terbukti karena dia tersenyum dalam tidurnya.

"bangun, udah pagi.."

Jinyoung menggeliat, membuka sebelah matanya dan menutupnya kembali. Jinyoung tetap tidak mau bangun dari tempat tidur Daehwi.

"yak bangun!"

"NO"

Daehwi menatap Jinyoung dengan laser matanya. sorot mata tajam.

Daehwi menarik selimut Jinyoung yang membungkus badanya itu.

"yak!"

Jinyoung melempar bantalnya ke arah Daehwi.. dan mengenai wajah Daehwi.

"Omo!"

Daehwi pura pura jatuh membenturkan tubuhnya pada tembok dan pura pura pingsan.

Jinyoung duduk dikasur mengucek matanya membenarkan pengelihatannya.

"Daehwi!"

Jinyoung menepuk nepuk pipi Daehwi pelan.. tapi tidak ada pergerakan dari Daehwi.

"apa aku harus memberikan nafas buatan?"

Daehwi membuka matanya cepat tapi terlambat Jinyoung sudah melumat bibir Daehwi meniup Daehwi hingga Daehwi bergelinjak.

Daehwi merutuki dirinya. berpura pura pingsan bukan hal yang bagus.

setelah itu Jinyoung menjauhkan dirinya dan berlari menuju toilet.

Jinyoung membalikan badannya.

"jangan pura pura lagi.. nanti akan aku buat kau lemas.. mau?"

Daehwi masih duduk terbengong sambil mengatur nafasnya.

"sialan".
.
.
.
Daehwi dan Jinyoung sudah sampai disekolah dan duduk dibangku masing masing.

Jihoon sudah ada didalam duduk dengan tatapannya yang kosong.

Daehwi menepuk pundak Jihoon pelan tapi itu mampu membuat Jihoon terkejut.

"oh Daehwi-ya"

"apa yang terjadi?" tanya Daehwi.

Jinyoung yang melihatnya ikut menghampiri Jihoon dan Daehwi.

"aniyo" Jihoon menunduk lalu memaksakan senyumnya.

Daehwi duduk disamping Jihoon sedangkan Jinyoung didepan Jihoon.

"do not keep it alone Jihoonie" Daehwi memeluk Jihoon. akhirnya tangis Jihoon pecah dan membasahi pundak Daehwi.

Jinyoung membantunya dengan menepuk pelan pundak Jihoon.

"a-aku.. h-hubungan yang aku dan Guanlin bangun sudah.. sudah h-hancur.. huwaa.."


15 menit yang lalu.

Jihoon bertemu Guanlin di depan gerbang sekolah.

Jihoon tersenyum akhirnya dia melihat pujaan hatinya yang selama 8 bulan sudah mengisi hari harinya.

"Lin linie?" panggil Jihoon ceria.

"Jihoon" hati Jihoon sedih biasanya jika dia memanggil Guanlin dengan sebutan 'Lin Linie' Guanlin akan membalas dengan 'Hun Hunie'.

Jihoon mengerti semua sudah usai.

"bagaimana basketmu?"

"baik"

Jihoon berjalan berdampingan dengan Guanlin dengan sepi.
.
.
.
.
"Jihoon"

"ya??" Jihoon senang akhirnya Guanlin memulai percakapan dengannya.

"aku sudah bosan"

Jihoon menatap dengan tatapan yang menyiratkan 'kenapa?'

"aku straight.. bisa kau mengerti itu?"

Jihoon menundukkan kepalanya berusaha tidak menangis.

"t-tapi k-kenapa?" nada Jihoon bergetar.

"aku lama lama jijik dengan yang namanya gay.. lagipula jika kita bersama aku tidak akan punya keturunan darimu"

Jihoon menatap dengan tatapan yang tak bisa dijelaskan. jelas jelas dia marah dan sedih bercampur jadi satu.

"lalu kau anggap apa 8 bulan kita!?mainan?!"

"bisa dibilang.. mungkin memang begitu."

Jihoon capek menahan air matanya dan marahnya.. itu membuat paru parunya sakit.

"kau keterlaluan" ucap Jihoon pelan.

"iya dan lupakan saja 8 bulan itu.. aku juga sudah melupakannya"

Jihoon memegang dadanya sambil meringis.

"jangan pura pura sakit didepanku.. dan.

hubungan kita sudah berakhir".

Guanlin pergi meninggalkan Jihoon yang terisak. entah untuk keberapa kalinya.

dia tidak mungkin marah pada orang yang dia cintai bahkan dalam kondisinya yang tidak baik.. meluapkan emosi sama dengan mencari ajal. itu kata dokter.

off.

setelah mendengar cerita Jihoon, Jinyoung bangkit dan keluar dari kelas, entah kemana.
.
.
.

Jinyoung mengepalkan tangannya menuju ruang basket.

disana dia mengedarkan pandangannya mencari orang yang sudah membuat tangannya gatal ingin meninjunya.

"Guanlin!"

Jinyoung menarik kerah Guanlin. yang ditarik hanya diam.

Bugh!!

Guanlin tersungkur dengan lebab dan darah di sudut bibirnya.

"pantes buat orang yang menyakiti Jihoon"

"apa masalahmu!"

"kau menyakiti orang yang benar benar mencintaimu"

"kenapa kau yang mempedulikannya!..? kau suka Jihoon!?"

"No..! tapi aku pernah meliriknya sesaat sebelum kau hadir dan memenuhi hatinya.. by the way.. aku suka temannya."

Guanlin diam ditempatnya.

Jinyoung berbalik berjalan kearah pintu tapi tiba tiba pundaknya dipegang seseorang.

"lama tidak berjumpa.... Jinyoung?"


"Kyulkyung?"
.
.
.



tbcc

he~

votement juseyeo💜

luv luv yu

Continue Reading

You'll Also Like

91.5K 9K 25
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
533K 87.7K 30
✒ 노민 [ Completed ] Mereka nyata bukan hanya karangan fiksi, mereka diciptakan atau tercipta dengan sendirinya, hidup diluar nalar dan keluar dari huk...
9.8M 183K 41
[15+] Making Dirty Scandal Vanesa seorang aktris berbakat yang tengah mencapai puncak kejayaannya tiba-tiba diterpa berita tentang skandalnya yang f...
2.4M 446K 32
was #1 in paranormal [part 5-end privated] ❝school and nct all unit, how mark lee manages his time? gampang, kamu cuma belum tau rahasianya.❞▫not an...