I'm Coming [END]

By Maulana707

1M 39.5K 1.6K

(18+) Belakangan ini semua temanku mati secara satu persatu. Apakah aku yang akan menjadi selanjutnya? More

Prologue (Revisi)
#1 (Revisi)
#2 (Revisi)
#3 (Revisi)
#4 (Revisi)
#5 (Revisi)
#6 (Revisi)
#7 (Revisi)
#8 (Revisi)
#9 (Revisi)
#10 (Revisi)
#11
#12
#13
#14
#16
#17
#18
#19
#20
#21
#22
Author lagi kepo
#23
#24
#25
#26
#27
#28
#29
#30
#31
#32
#33
Fool
Chaos
Near
Lost
Devil
Pain
Eye
Genuine
Things
Sign
Risk
Awake
Explode
Step
Burn
Time
Limit
Hide
Home
Vague
Red
Zafran
Blood
Rough
Adapt
Circumtances
Stand
Humanity
Shape
Breath
Silence
Runaway
Endless
Intan
Tipping point
Gate
Who?
The Red Code
Trust Issues
Chocolate
Unknown
Delivery
Epilogue

#15

15.1K 855 6
By Maulana707

A/N: Jangan lupa vote dan comment :)



Ayah dan ibu Zafran sedang mengobrol dan Reza sedang menonton tv meskipun yang ia lihat adalah berita tentang yang terjadi di rumahnya hari ini.


"Assalamualaikum" ucap ibunya Nabila.

"Waalaikumsalam" balas mereka semua kecuali Zafran yang memang masih koma saat ini.


 Sementara para orang tua sedang berbicara saat ini, Nabila hanya diam dan duduk di samping Zafran yang masih belum sadar. Entah kenapa ingin rasanya ia menangis ketika melihat teman semasa kecilnya menjadi begini, ditambah lagi ia juga sempat melihat luka goresan yang membekas di tubuh Zafran saat ini.

Malah tambah perih hatinya.


"Zafran..." ucap Nabila dalam hati sambil menggenggam tangan kirinya.



***


#Skip time...


 Grup detektif sangat terkejut ketika mendengar Zafran saat ini masuk rumah sakit ditambah lagi mereka semua sudah mengetahui apa yang menimpa Zafran kemarin. Dan setelah menjenguk Zafran, Deni mulai memikirkan rencana baru kali ini bersama anggota grup detektif di sebuah kafe.


"Jadi, bagaimana selanjutnya?" tanya Erka yang menunggu keputusan Deni saat ini.

"Entahlah, aku juga masih bingung. Kita tidak tahu siapa pelakunya karena hanya Zafran yang sempat melihatnya." balas Deni jujur sambil memangku dagu dengan kedua tangannya.

"Mungkin kita harus kembali ke sekolah untuk menyelidiki" usul Tari.

"Tentu saja kita tidak bisa masuk kedalam sana begitu saja, terlalu banyak penjagaan polisi karena saat ini garis kuning polisi masing terpasang." jawab Deni logis.

"Karena kejadian terakhir ada di rumah Zafran, mungkin kita harus kesana untuk mengecek ulang." ucap Lea sambil menyeruput es buah miliknya.

"Benar juga kata Lea, kita harus kesana setelah ini." tambah Erka yang menyetujui.

"Baiklah, ayo kita kesana." balas Deni juga ikut-ikutan setuju.


#Skip..


  Grup Detektif kali ini sudah lengkap meskipun tanpa Zafran, mereka sudah berada di dekat rumah Zafran yang sepertinya tidak bisa dimasuki oleh sembarang orang saat ini karena ada beberapa petugas yang menjaganya. Ditambah lagi, di sekitar rumah Zafran masih terlihat ramai oleh orang-orang yang penaran dan masih terlihat beberapa awak media mewawancarai sejumlah orang termasuk petugas juga.

"Kita tidak bisa masuk." komen Deni kecewa karena mereka sia-sia datang ke tempat ini.

"Tidak apa-apa, kita bisa mengamati kondisi rumah Zafran dari tempat kita saat ini. Lihat kaca jendelal di atas itu dipecah dengan sengaja." tunjuk Erka ke kamar Zafran.

"Benar juga, yang seperti itu pasti disengaja." balas Deni yang menyetujui pendapat Erka.

"Kita akan berpecar sebentar, aku dan Tari mau melihat keadaan rumah Zafran dari sudut lain." pinta Lea kepada Deni.

"Baiklah, jangan lupa hati-hati." ucap Deni mengingatkan.

"Ya."


  Sementara Deni dan Erka masih sibuk mencari celah, Tari dan Lea mencoba melihat rumah Zafran dari sudut pandang lain. Karena rumah Zafran menghadap barat dan selatan, Mereka berdua berpindah menuju barat sedangkan Deni dan Erka masih di daerah selatan.


"Disini ramai sekali" keluh Tari karena ia tidak terlalu suka dengan keramaian.

"Tenanglah, kita cuma sebentar disini." balas Lea yang masih sibuk mengamati.

 Yang dapat Lea tangkap dari pengamatannya kali ini adalah dia melihat ada yang ganjil di atap besi yang berada di rumah Zafran, karena ia melihat ada sedikit penyokan yang menjorok ke dalam disana, berbeda dengan atap lainnya yang masih terlihat normal.

Sedangkan yang dapat Tari tangkap dari pengamatannya sendiri adalah dia melihat sepertinya tidak ada siapa-siapa di dalam rumah Zafran kecuali para petugas yang memang ditugaskan untuk berjaga disitu.


"Ayo, kita harus berkumpul kembali sekarang." ajak Lea kepada Tari yang hanya dibalasnya dengan anggukan kepala.

"Gimana?" tanya Deni yang melihat kedatangan Lea dan Tari.

"Kami punya beberapa informasi penting, tapi bukan disini tempat yang tepat untuk membahasnya." balas Tari.

"Tentu saja, baiklah kita akan kembali ke Basecamp, karena urusan kita disini sudah selesai." jawab Deni.



#TBC


Continue Reading

You'll Also Like

2.1M 126K 23
Jasmin selalu memandang manusia lebih menakutkan dibandingkan roh-roh gentayangan. Mengapa? Karena ia sudah menyaksikan sendiri apa yang sudah manusi...
173K 11.2K 48
"Cakrawangsa, artinya keluarga cerdas. Tetapi, apakah menumbalkan putri mereka kepada makhluk halus adalah tindakan cerdas?" tanya Seri. Serinaraya...
698K 43.9K 54
โš ๏ธDILARANG KERAS MENGCOPY CERITA SAYAโš ๏ธ BELUM MEMASUKI TAHAP REVISIโ€ผ๏ธ Namaku Ella. Aku mempunyai kakak bernama Jessie. Kerjaan kami di rumah hanya b...
1.4M 88.3K 32
Kisah ini, berawal dari kepindahan keluarga Maleka ke Kota besar itu. Gabriel Maleka, adalah seorang Dokter Jiwa yang bekerja disebuah Rumah Sakit Ji...