I Love You_My Stupid Boy (COM...

By Desofie

847K 51.8K 6.1K

18+ Aku akan mendapatkan cintamu. _Sandra Amillia Dian_ Tidak mungkin ada cinta di antara kita, kau bahkan ti... More

MSB // 1
MSB // 2
MSB // 3
MSB // 4
MSB // 5
MSB // 6
MSB // 7
MSB // 8
MSB // 9
MSB // 10
MSB // 11
MSB //12
MSB // 13
MSB // 14
MSB // 15
MSB // 16
MSB // 17
MSB // 18
MSB // 19
MSB // 20
MSB // 21
MSB // 22
MSB // 23
MSB // 24
MSB // 25
MSB // 26
27 - Pesta Ulang Tahun
MSB // 28
MSB // 29
MSB // 30
MSB // 31
MSB // 32
MSB // 33
MSB // 34
MSB // 35
MSB // 36
INFO INFO 😍
OPEN PO

MSB // 37

12.2K 1.2K 189
By Desofie

Minggu yang cerah setelah kota Jakarta di guyur hujan lebat pekan ini. Sandra tengah mempersiapkan diri untuk berkunjung ke rumah baru Sofia.

Alan mengajaknya untuk pergi bersama dan akan menjemputnya siang ini. Sandra kembali mematut dirinya di depan cermin. Memastikan polesan di wajahnya membuat wajahnya semakin cantik.

Sandra menyemprot parfum raspbery miliknya yang selalu memberinya rasa nyaman ketika ia menghirup aroma itu.

Victoria Lee

Ting tong ting tong.

Pintu apartemen berbunyi, Sandra dengan setengah berlari membuka pintu.

"Siang kak." sapa Sandra dengan senyum manisnya.

"Si....ang." Alan memperhatikan penampilan Sandra dari ujung kaki sampai kepala.

"Masuk kak." ucap Sandra gugup karena Alan terlihat sedang menilainya. Alan masuk ke dalam apartemen Sandra. Ia berbalik, menunggu Sandra selesai menutup pintu.

"Eh," ucap Sandra mendapati Alan yang tengah berdiri tidak jauh darinya.

Kenapa senang sekali bikin gue terkejut sih setiap gue berbalik nutup pintu batin Sandra.

Sandra menyelipkan anak rambutnya ke balik telinga, matanya memandang ke arah lain. Jantungnya berdegup kencang setiap satu langkah yang di ambil Alan saat mendekatinya.

Kini tidak ada jarak yang menutup tubuh mereka. Alan mendekatkan bibirnya ke telinga Sandra.

"Kau sangat cantik." bisik Alan sembari menghirup aroma tubuh Sandra dalam-dalam. "Ganti celanamu." bisik Alan lagi.

"Kenapa?"

"Aku gak mau ada pria lain melihat kaki jenjang dan paha mulusmu." bisik Alan.

Wajah Sandra memanas, perbuatan dan ucapan Alan secara bersamaan melumpuhkan saraf-saraf di tubuhnya.

Alan menjauhkan tubuhnya dari tubuh Sandra dan berkata, "Cepet ganti."

Sandra memberengut kesal tapi senyum tak urung terbit di bibirnya saat ia kembali melangkah masuk ke dalam kamarnya.

Sandra mengganti hot pant_nya dengan celana 7/8 miliknya. Setelah bercermin sebentar ia pun keluar kamar.

"Sudah kak, kita berangkat sekarang." ajak Sandra.

Alan menoleh kemudian bangun dari duduknya. Ia menggandeng lengan Sandra dan mereka keluar dari apartemen.

"Sudah sarapan?" tanya Alan setelah mereka berada di dalam mobil.

"Sudah. Kakak sudah belum?" tanya Ssndra.

"Nanti saja."

"Iih, kakak suka gak sarapan ya?" tanya Sandra.

"Kadang-kadang." jawab Alan sambil memperhatikan jalan.

"Memangnya tante gak marah kalo kakak gak sarapan?" tanya Sandra yang kini tengah menatap Alan.

"Marah, tapi mau gimana? aku gak bisa sarapan terlalu pagi." ucap Alan.

"Roti aja kan bisa kak. Kalo kakak sakit gimana?" ucap Sandra khawatir.

"Maagku jarang kambuh kok sayang jangan khawatir ya." ucap Alan dengan senyum manisnya.

Sayang.

Sandra tersenyum kecil, perasaan hangat mengalir di hatinya.

Flamur Ukshiny

"Kakak punya sakit maag?" tanya Sandra khawatir begitu menyadari ucapan Alan.

Bodoh, baru di bilang sayang aja udah melayang lo batin Sandra.

"Gak usah khawatir. Gak parah juga." sahut Alan.

"Iiih kakak ini, sakit kok gitu ngomongnya." Sandra memberengut kesal dengan jawaban enteng Alan yang bersikap biasa saja.

"Kalo sakit aku kambuh, kamu cium juga sembuh." goda Alan sambil terkekeh pelan.

"Dasar gombal, males ah." ucap Sandra yang kemudian memainkan ponselnya daripada meladeni gombalan Alan.

Mobil Alan memasuki sebuah pekarangan rumah yang sangat besar. Sandra memandang takjub pada model rumah di depannya. Bahkan setelah keluar dari dalam mobil Sandra semakin di buat terkagum.

"Ini rumahnya Sofia kak?" tanya Sandra dengan nada tidak percaya dan pandangannya mengedar ke seluruh halaman rumah.

"Kenapa?" tanya Alan mendekati Sandra.

"Ini...luar biasa." kata Sandra.

"Aku juga bisa bikin rumah lebih luar biasa dari ini. Rumah kita nanti." bisik Alan membuat Sandra meremang.

"Kakak ngomong apa sih?" Sandra berjalan lebih dahulu ke teras rumah dan memencet bel.

Alan menggelengkan kepalanya kemudian menyusul Sandra ke depan pintu. Tanpa Alan sadari Adrian melihat kedekatan mereka dari lantai 2 rumahnya.

"Sandra..." seru Sofia memeluk Sandra meski terhalang perut buncitnya.

"Sofia..." seru Sandra senang.

"Ayo masuk. Alan, anggap rumah sendiri." kata Sofia pada Alan.

"Enak aja anggap rumah sendiri. Nanti dia makan, tidur dan kencan seenaknya sendiri di sini." protes Adrian yang datang dari arah belakang Sofia.

"Gitu aja pelit." balas Alan membuat Sandra dan Sofia tertawa.

"Halo, calon ponakan tante, baik-baik sama mama ya." ucap Sandra mengelus perut buncit Sofia.

"Makasi aunty cantik." ucap Sofia membalas ucapan Sandra.

Kembali Sandra di buat kagum oleh desain rumah Sofia setelah ia masuk ke dalam.

"Rumah lo luar biasa Fi." puji Sandra.

"Iya dong. Adrian yang menginginkan rumah seperti ini. Temenin buat minum yuk." ajak Sofia yang langsung di ikuti Sandra.

"Gue juga mau punya rumah kayak gini." ucap Sandra.

"Besok gue bilangin sama calon suami lo." kata Sofia membuat Sandra memutar bola matanya malas.

"Lo kenapa bisa bareng Alan?" tanya Sofia penasaran.

"Itu...kak Alan jemput gue ke apartemen." ucap Sandra gugup.

"Kalian...gak pacaran kan?" selidik Sofia.

Sandra tersenyum sambil mengangguk membuat Sofia berteriak senang.

"Eh, pelanin suara lo." ucap Sandra.

"Sory sory...gue kelewat seneng. Selamat ya." ucap Sofia memeluk Sandra.

"Makasi." ucap Sandra.

"Alan dan Melany sudah putus kan?" tanya Sofia.

"Sudah." jawab Sandra.

"Mereka putus karena lo atau mereka memang putus sendiri?" tanya Sofia. Karena seingat Sofia, Alan sedang terikat hubungan bersama Melany.

Sandra mengedikkan bahunya namun raut wajahnya terlihat muram.

"Bik Jum tolong antarkan minuman ini ke depan ya." ucap Sofia begitu mbok Jum masuk ke dapur.

"Baik nyonya." ucap Bik Jum membawa nampan berisi minuman segar itu ke ruang tamu.

"Ada masalah?" tanya Sofia.

"Kok gue ngerasa jahat banget ya. Ngerebut kak Alan dari Melany." ucap Sandra.

"Kenapa Alan sampai mau mutusin hubungannya dengan Melany dan milih lo?" tanya Sofia.

"Kak Alan bilang cinta sama gue. Karena itu, dia mengakhiri hubungannya sama Melany. Gue egois ya." ucap Sandra sambil tertawa pelan mengejek dirinya sendiri.

Sofia tersenyum kecil pada Sahabatnya yang terlihat sedih. Sofia bisa merasakan kesedihan Sandra. Tapi Sandra tidak sepenuhnya salah.

Sandra mencintai Alan sejak lama dan sekarang Alan sudah mengatakan kalau dia mencintai Sandra. Alan yang telah memilih cintanya.

"Cinta tidak pernah egois, meski ada orang lain yang terluka karenanya. Sudah takdirnya bahwa cinta hanya bertahan pada pemiliknya." ucap Sofia berusaha mencari kata-kata yang bisa melegakan hati sahabatnya.

Sandra tersenyum, ia merasa sedikit lega setelah menceritakan kegundahan hatinya pada sahabatnya. Iya benar, mungkin bagi orang lain dia terlihat seperti perebut kekasih orang, namun Alan telah memilihnya, memberikan cinta yang sudah lama ia harapkan.

***

Setelah dari rumah Sofia, Alan mengajak Sandra makan siang. Sofia sudah menawarkan mereka makan siang bersama tapi Alan menolak.

Ia ingin mengajak Sandra makan siang berdua. Selain itu ia juga tidak mau jadi bulan-bulanan Adrian yang kini sudah mengetahui hubungan mereka.

Alan dan Sandra makan siang di sebuah restoran sea food. Mereka bisa lebih leluasa makan sambil berbincang tanpa ada yang menjahili mereka.

"Sebentar." ucap Alan menerima panggilan dari ponselnya.

"Halo,"

".........."

"Tidak perlu Mel." ucal Alan.

".........."

"Baiklah." ucap Alan.

"Siapa kak?" tanya Sandra.

"Melany, dia memintaku ke tokonya. Katanya ada kue baru keluaran tokonya. Dia memintaku mencobanya. Kamu gak keberatan kita ke sana sebentar?" tanya Alan.

Bagaimana ini? Tentu saja Sandra keberatan tapi Melany sudah bersedia mengakhiri hubungannya baik-baik dengan Alan. Dia tidak boleh egois lebih jauh kan?

"Tentu saja kak, kita ke sana sebentar ya." ucap Sandra.

"Kamu gak apa-apa kan? Kalau kamu gak mau juga gak apa-apa kok." ucap Alan.

"Kita ke sana sebentar aja kak." ucap Sandra meyakinkan Alan kalau dia baik-baik saja.

"Baiklah." ucap Alan.

Sandra merasa tidak enak, perasaan bersalah itu masih saja menyelimutinya.

Dua puluh menit kemudian mereka tiba di toko coklat milik Melany. Alan menggandeng tangan Sandra begitu masuk ke dalam toko.

"Kak, lepasin." ucap Sandra.

"Udah diem aja." kata Alan.

Percuma Sandra memaksa, Alan malah semakin mempererat genggamannya.

"Selamat datang di toko coklat kami." sapa salah seorang pelayan yang menyambut kedatangan Alan dan Sandra.

"Kalian datang juga, ayo kemari." ucap Melany menghampiri Alan dan Sandra.

"Terima kasih. Tapi kami tidak bisa lama-lama." ucap Alan.

"Kenapa terburu-buru? cicipi dulu kueku." ucap Melany. Melany mengajak Alan dan Sandra ke sebuah meja yang sudah ia siapkan.

Alan mengangguk dan mulai mencicip kue baru Melany. Sandra juga ikut mencicipi kue itu.

"Enak." puji Sandra.

"Terima kasih." ucap Melany dengan wajah riang.

"Enak seperti biasanya." ucap Alan membuat Melany besar kepala.

"Kamu selalu bilang begitu setiap mencicipi kue baruku." ucap Melany yang entah kenapa terdengar manja di telinga Sandra.

"Kuemu memang enak, makanya tokomu makin maju." puji Alan.

"Terim kasih." ucap Melany lagi.

"Ayo San, kuenya di coba lagi." ucap Melany dengan ramah.

"Iya kak." ucap Sandra dengan canggung akan keramahan Melany padanya.

"Aku ke toilet dulu. Kamu gak apa-apa aku tinggal dulu?" tanya Alan pada Sandra

"Iya kak." Sandra semakin tidak enak pada Melany dengan sikap Alan padanya.

Alan mengangguk kemudian pergi ke toilet dan kesempatan itu langsung di ambil oleh Melany. Melany mencekal lengan Sandra di balik meja.

"Ada apa kak?" tanya Sandra terkejut ketika tangannya di cekal Melany.

"Aku gak nyangka ya, kamu ngerebut Alan dariku." geram Melany.

"Apa..."

"Denger ya," ucap Melany semakin mempererat genggamannya di tangan Sandra, ia sama sekali tidak memberi Sandra kesempatan untuk bicara sedikitpun.

"Aku gak bakal tinggal diem. Alan itu milikku, selamanya akan menjadi milikku." lanjut Melany dengan amarah di wajahnya.

"Aku gak ngerebut kak Alan. Kak Alan mencintaiku dan dia ingin bersamaku..."

"Dan kamu percaya?" tanya Melany.

"Tentu saja." jawab Sandra sambil menahan perih di tangannya.

"Sebentar lagi Alan akan bosan padamu. Tapi tenang saja, aku tidak akan menunggu, akan ku buat Alan kembali padaku sebelum ia menyadari kesalahannya bersamamu." desis Melany.

"Ah." Sandra memekik kaget ketika Melany melepas tangannya dengan sangat kasar.

Sandra memegang pergelangan tangannya yang memerah. Jantungnya berdetak kencang. Ia menatap Melany dengan tatapan tidak percaya.

"Ingat kata-kataku." ancam Melany

🍂🍂🍂

Maafkan typo dan segalanya yah guys lom sempat edit, kalo ada yang gaje bisa info langsung yar sok pagi langsung edit

Luph you phul 😘




Continue Reading

You'll Also Like

1M 112K 43
May contain some mature scenes Daphne Kenandra tidak sengaja terjebak dalam lingkaran high society karena tips dari website Woman's World tentang gol...
124K 13.3K 61
Kehidupan Thania Ira Pertiwi mendadak "horor" begitu ia menduduki bangku SMA. Sosok lelaki bernama Evan Dio Pratama sekonyong-konyong menjadi salah s...
4K 1.1K 54
[Kumpulan Cerpen] #DWCNPC2021 #DWCNPC2022 Every day is a good day. There is something to learn, care, and celebrate. (Amit Ray) =====================...
2.1K 362 6
Suatu ketika Ethan harus berhadapan dengan seorang pemuda bernama Kaizen yang koma akibat sebuah kecelakaan. Ditengah perjuangan menyintasi kematian...