"Ku rasa, aku menyukaimu."
Daniel mengatakan itu dengan santai, ia bahkan memasukan satu tangannya ke dalam saku celana miliknya.
Berbeda 180° dengan Daniel, wanita itu merasa bola matanya kini hampir keluar. Apa katanya?
"Tuan, saya rasa mungkin anda salah orang?" tanya wanita itu ragu.
Daniel tertawa geli "Sama sekali tidak. Aku menyukai mu satu minggu yang lalu."
"Tapi saya tidak mengenal anda. Begitupun sebaliknya." wanita itu berujar.
"Namaku Kang Daniel. Dan berhenti memanggilku tuan. Aku tidak tua."
"Tapi----
"Aku sudah memperkenalkan diriku. Dan, biar ku ingatkan seminggu yang lalu aku bertanya siapa namamu."
Wanita itu kehilangan semua suaranya.
"Apa ini sebuah kencan buta?" pertanyaan itu keluar dari bibir tipis wanita itu.
"Aku tidak pernah berfikir ini kencan buta. Dan lagipula, aku tak tahu apa itu kencan buta." jawab Daniel.
Wanita itu menunduk, memilin ujung rok yang ia kenakan.
"Tuan, anda membuat saya tidak nyaman." cicit wanita itu.
Dengan keadaan Caffe yang sepi, tentu saja cicitan wanita di hadapannya sangat nyaring ditelinga Daniel.
"Hanya biarkan aku mengenal mu, nona." balas Daniel.
"Ku fikir menjadi teman bukan ide yang buruk." lanjut Daniel.
Wanita itu menatap Daniel ragu.
"Jadi?" tanya Daniel
Wanita itu, menelan salivanya sekali. Dia bahkan terlihat kebingungan.
Mata bulatnya kini menatap Daniel.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Nama saya, Jeon JangMi"
💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥
Dor, ini lebih gaje😂