Tomboy

By mulfanxoxo

97.1K 5.4K 240

[COMPLETED] Story idea credit to @suga_kim ♡ Start : 5 November 2017 End : 30 Maret 2018 More

☽Credits☆
Perkenalan
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.9
1.0
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
SNS 0.1 (Instagram)
1.6
1.7
1.8
1.9
2.0
2.1
SNS 0.2 (Instagram)
2.2
2.3
2.4
2.5
SNS 0.3 (Group Chat)
2.6
2.7
2.8
2.9
3.0 END
*Bonuss* SNS 0.4 (Instagram)
*Bonus 2* SNS 0.5 (Instagram)

0.8

1.6K 159 11
By mulfanxoxo

[Author POV]

"Apa benar Joohyun menyirammu?" tanya Tuan Kim.

Minyoung mengangguk, lalu tersenyum sedih, "Tapi sungguh aku sudah memaafkannya."

Lihat saja, Joohyun. Semakin kau tidak suka denganku, semakin banyak orang kesayanganmu yang akan mempercayaiku. batin Minyoung.

"Maafkan anak kami, Minyoung-ah. Aku tak mengerti mengapa Joohyun begitu tak menyukaimu," kata Nyonya Kim.

Minyoung tertawa kecil, "Tak apa, mungkin ia hanya tak rela kalau ia harus berbagi Namjoonnya denganku," ucap Minyoung.

Di luar rumah, kakak beradik itu masih melihat satu sama lain dengan tatapan marah. Lalu akhirnya Namjoon memecahkan keheningan diantara mereka.

"Apa masalahmu dengan Minyoung?" tanya Namjoon.

"Apa pedulimu?" balas Joohyun.

"Jangan seperti ini Joohyun!" seru Namjoon. "Jawab aku! Apa masalahmu dengan kekasihku!!" bentak Namjoon.

Joohyun terlihat kaget saat Namjoon membentaknya, ia tak pernah di bentak dengan kakaknya itu. Dadanya langsung terasa nyeri, pandangannya buram karena air matanya yang mulai membendung.

Dan Namjoon menyadari itu, air muka Namjoon menghalus ia menyesal telah membentak adik kesayangannya.

"Joohyun-ah...aku-"

"Nikmati makan malammu dengan kekasihmu, Namjoon. Aku pergi, jangan ikuti aku. Aku tidak mau bertemu denganmu,"

Namjoon terdiam melihat punggung adiknya yang semakin lama mengecil karena ia semakin menjauh.

Jujur, ini pertengkaran paling dahsyat bagi kedua pihak. Mereka tidak pernah seperti ini. Namun Minyoung merubah segalanya.

Ia merubah keakuran kakak dan adik itu. Ia membuat mereka saling...membenci.

Jujur Namjoon merasa sakit yang mendalam saat adiknya terus berkata bahwa ia tak mau di anggap sebagai adiknya lagi, ia tak mau berbicara padanya lagi, dan ia tak mau bertemu dengannya lagi.

Bahkan...ia tak mendengar panggilan oppa di akhir namanya.

Ia tak habis pikir, mengapa adiknya itu sangat membenci wanita sebaik Minyoung?

"Oh? Namjoon? Mengapa kau ada di luar?" tanya Yoongi saat ia baru pulang dari mall dengan Soojin. Yoongi adalah tetangga mereka, makanya ia dan Joohyun dekat satu sama lain sedari kecil.

Namjoon menghela nafasnya, "Aku bertengkar dengan Joohyun," kata Namjoon.

"Lagi?" tanya Yoongi, ia mengangkat satu alisnya.

Namjoon mengangguk, "Gara-gara Minyoung?" tebak Yoongi, lagi, Namjoon mengangguk.

Yoongi menghela nafasnya, "Namjoon-ah, seharusnya kau juga mengerti bahwa Joohyun hanya ingin melindungimu. Jika aku adalah adikmu, aku juga akan merasa kecewa saat keluargaku sendiri lebih percaya dengan orang lain di bandingkan aku." kata Yoongi.

Namjoon hanya menatap Yoongi dengan tatapan kosong, "Ia pergi kemana?" tanya Yoongi.

"Aku tidak tau, sepertinya ia ke tempat biasa,"

"7eleven?" tanya Yoongi, Namjoon mengangguk, "Ia kesana," Namjoon menunjuk arah jalan perginya Joohyun.

Yoongi mengangguk, "Baiklah, aku akan menenangkan Joohyun. Masuklah, joonie. Biar aku yang urusi Joohyun,"

"Terima kasih, Yoons." Yoongi mengangguk dan meninggalkan Namjoon. Melihat Yoongi pergi, akhirnya Namjoon pun masuk ke dalam rumah.

Entah Joohyun yang berjalan terlalu lama, atau Yoongi yang terlalu cepat..mereka bertemu di tengah jalan.

"Woy," kata Yoongi, merangkul Joohyun tiba-tiba yang membuat gadis itu terlonjak kaget.

"Kkamjagi. Yah! Jangan mengagetkanku! Ku kira kau itu adalah seorang gangster yang mabuk!" kata Joohyun.

"Aigoooooo, masa wajah setampan ini kau bilang gangster pemabuk? Yah, kau semakin hari semakin songong kepadaku. Aku lebih tua darimu, tahu?!" seru Yoongi.

Joohyun memutar kedua bola matanya malas saat mendengar kalimat terakhir itu di ucapkan kembali oleh Yoongi.

"Bahkan kau memanggil Jin hyung dengan sebutan oppa?!" lanjut Yoongi. "Ada apa dengan dunia? Ada apa denganmu?" tanya Yoongi kesal.

"Aku memanggil Jin dengan sebutan oppa karena ia adalah kakaknya Soojin. Aku dan kau kenal sudah selama delapan tahun, dan selama delapan tahun itu aku tak pernah memanggilmu dengan sebutan oppa. Lalu mengapa kini aku harus memanggilmu itu? Aneh rasanya Yoongi, kau juga sudah terbiasa dengan aku yang tidak memanggilmu oppa." kata Joohyun.

"Alasanmu tidak masuk akal, omong-omong mengapa kau pergi ke sini malam-malam?" tanya Yoongi saat mereka sudah sampai di 7eleven.

"Aku tidak sudi untuk makan di meja yang sama dengan wanita itu, aku sudah muak Yoongi. Tidak ada yang percaya padaku di keluargaku," Joohyun mengambil satu cup ramyeon, begitu pula Yoongi.

"Ah? Dia datang lagi?" Yoongi membayar ramyeonnya dan meminta kasirnya untuk di beri air panas.

Ugh, Yoongi dan uangnya; mood boosterku. pikir Joohyun.

"Iya, dia datang lagi. Dan kau tahu?" Joohyun membawa cup ramyeonnya ke meja panjang yang ada di dekat jendela besar toko ini.

"Apa?" Yoongi mengikuti Joohyun dari belakang.

"Ia mengatakan kepada eomma dan appa bahwa aku menyiramnya, dan dengan embel-embel bahwa ia telah memaafkanku. Hell, kalau memang benar adanya aku punya salah dengan wanita itu. Aku tidak akan sudi meminta maaf, menjijikan." kata Joohyun.

Yoongi tertawa, "Ah ku harap Namjoon tersadar suatu hari nanti," gumam Yoongi. Aku mengangguk setuju.

"Ah omong-omong, bagaimana kencanmu dengan Hoseok tadi siang?" tanya Yoongi.

Mengapa aku bertanya jika aku sakit?

Seketika amarahnya hilang, pipinya merona dan Yoongi yang melihat itu merasa sedikit sakit hati-HA. sedikit?

"Bagaimana kau tau kalau itu adalah kencan?" tanya Joohyun, ia memakan ramyeonnya dan melihat ke lain arah selain Yoongi.

"Tentu saja aku tau, Hoseok tak henti-hentinya berkata bahwa ia baru saja pergi kencan denganmu di grup bangtan. Bahkan aku sendiri sampai muak membacanya," Yoongi memutar kedua bola matanya.

"Kalian pergi kemana?" tanya Yoongi.

"Arcade," Joohyun tersenyum mengingat kejadian hari ini di arcade:

"Ah tempat itu. Kau tau? Aku juga pernah berniat untuk mengajak orang yang kusuka kesana sebagai first date kami." kata Yoongi.

"Benarkah?" Mata Joohyun berbinar, ia tak tahu Yoongi juga bisa mengajak seseorang untuk pergi kencan??

Yoongi menganggukkan kepalanya. "Lalu mengapa tak kau ajak?" tanya Joohyun.

"Ah, aku terlambat. Ia menyukai orang lain." kata Yoongi, melihat Joohyun dengan sedih, namun tentu saja Joohyun tidak mengerti tatapan tersebut.

Ia berfikir bahwa tatapan tersebut adalah tatapan karena ia tak berhasil mendapatkan gadis itu, bukan karena gadis itu adalah ia sendiri.

Joohyun mengangguk mengerti, "Sabar ya Yoon, aku yakin kau akan bertemu dengan gadis yang lebih baik. Gadis yang menolakmu mentah-mentah adalah gadis terbodoh. Siapapun gadis itu pasti akan beruntung untuk menjadi kekasihmu, Yoongi." kata Joohyun.

If only you know, Joohyun. If only.

"Wae?" tanya Yoongi.

"Karena sifatmu yang sangat peduli, Yoongi. Kau..adalah seorang gentleman." kata Joohyun.

Yoongi mengernyit bingung, "Aku bahkan hanya menjadi 'gentleman' hanya ketika aku bersamamu dan Soojin yang sudah ku anggap adikku sendiri," kata Yoongi.

Adik. haha

"Ya aku tau itu, tapi kurasa kau juga akan seperti itu pada Saera-"

Belum sempat Joohyun melanjutkan kalimatnya, Yoongi menatap Joohyun intens.

"Wae? Kenapa kau jadi melototiku? bahkan aku belum melanjutkan kalimatku" kata Joohyun kaget setelah mendapat tatapan seperti itu dari Yoongi.

"Tidak, tadi ada yang terbang di belakangmu" ucap Yoongi santai dan membuat Joohyun teriak.

"YA!! ADA APA DIBELAKANG KU, EOMMA AKU MASIH INGIN HIDUP" Joohyun langsung berpindah tempat duduk yang tadinya di depan Yoongi menjadi disampingnya sambil memeluk erat lengan Yoongi.

Semua orang yang ada disana menatap heran Joohyun.

"Hahahahhahaha" Yoongi tertawa melihat tingkah Joohyun.

"Yak! Pabo! Kau membohongiku! Dasar bodoh!" Kata Joohyun sambil memukul mukul lengan Yoongi pelan.

"Hey! Kenapa kau jadi mengataiku, aku lebih tua darimu Kim Joohyun!" Ucap Yoongi dan menangkap tangan Joohyun agar berhenti memukulinya.

"Bodoamat!" Joohyun kesal dan melanjutkan santapannya yang terhenti karena kejahilan Yoongi tadi.

"Ah lucunya Joohyunku ketika marah, aku jadi makin suka--" Yoongi langsung membungkam mulutnya

"Eh?" Joohyun pun menghentikan aksi makannya

"Maksudku aku jadi makin suka menjahilimu wkwkwk" Yoongi beralasan agar Joohyun tidak curiga.

"Dasar!" Joohyun hanya terkekeh dan melanjutkan makannya kembali

"Kaja! ini sudah malam. Besok sekolah" Yoongi memperingatkan Joohyun agar cepat menghabiskan makanannya.

"BAIIKK... YOONGI OPPA YANG KECE KAYA GONG YOO AHJUSSI" kata Joohyun.

"Ish kau ini!" Yoongi mengusap wajah Joohyun dan melanjutkan aktifitas pada handphonennya.

"Mengapa semakin hari kau membuatku gila Joo"

***

a/n
Halo chingu chingu udah pada makan belom? Kalo belom, dapet salam noh dari Taehyung. Katanya suruh makan pake nasi campur mecin.

Jangan lupa vomment ya teman teman :)
-mulfanxoxo, cutiesunha

Continue Reading

You'll Also Like

265K 20.7K 43
Seru guys, baca aja 😂💜
511K 5.5K 88
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
341K 34.7K 52
Pairing: Bangtan Boys x You Rate: T, Fluff Genre: One Shot, Romance, Drama, AU, School-Life. Disclaimer: Skradnr Fanfiction Warning: Ini hanya sebuah...
14.1K 3K 24
Imagine BTS x Yn Cerita ini bermula ketika aku pergi ke masa lalu untuk mengubah perasaan ibu terhadap ayahku tapi lama kelamaan semuanya menjadi ane...