Baekhyun mengernyit dan menggerakkan kepalanya gelisah, namun begitu susah baginya untuk hanya membuka mata
Dayang-dayang yang menjaga Baekhyun terlihat iba dan panik disaat yang bersamaan. Salah satu dayang bahkan memeras kompres lima menit sekali untuk Baekhyun
"Bersabarlah tuan muda Byun, Lord Chanyeol pasti bisa menyelematkan anda, ketua klan sudah menyusul ke medan perang, anda akan baik-baik saja" ujar salah satu dayang lagi
Dan perlahan namun pasti, Baekhyun mulai membuka matanya walaupun ia masih merasakan sedikit pusing. "Tuan muda, syukurlah"
"B-bagaimana? Chanyeol... bagaimana dengan dia?" Tanya Baekhyun yang terbaring dengan suara serak.
"Lord Chanyeol pasti sudah mengalahkan musuhnya. Seluruh penjuru wilayah klan akan berpesta meriah, menyambut kepulangan calon pemimpin klan serta pesta pernikahan anda tuan muda"
Baekhyun tersenyum pelan. Chanyeol telah berhasil, dan itu membuatnya sedikit lega
•
Sementara itu, diatas sana Luhan, menatap kosong refleksi Tao hingga Sehun yang kini telah tak bernyawa dari sungai jernih kediamannya
Luhan memundurkan langkahnya dan menyandarkan tubuhnya disalah satu pilar kediamannya di Olympus. "Dan pada akhirnya ketiga anakku telah tiada"
Luhan berjalan tertatih menuju suatu tempat. Satu-satunya tujuannya hanyalah menghadap kearah Zeus setelah hampir ratusan tahun semenjak kejadian 3 putranya yang terbuang kebumi ia tak pernah lagi menemui ayah kandung dari ketiga putranya itu
Dua penjaga kediaman Zeus menatapnya dengan pandangan kosong namun mereka tetap membiarkan Luhan masuk
Hera yang tengah mendampingi Zeus memberikan seringaiannya berbeda dengan Zeus yang menatap Luhan dengan iba
Luhan pun berlutut didepan singasana Zeus dengan kedua kakinya kemudian ia bersujud didepan sana, merendahkan dirinya sendiri didepan dewa yang pernah menghamilinya
"Hera, tinggalkan kami" Hera hendak melayangkan protes namun Zeus tampaknya begitu serius sekarang membuat Hera mundur dan perlahan mulai meninggalkan mereka berdua
"Aku yang bersalah, kenapa kau bersujud didepanku" Luhan diam tak bergerak dari posisinya. Zeus menghela nafasnya berat
"Tell me your wish, beloved"
"There's no reason for me to live anymore" ujar Luhan yang membuat Zeus bingung
"Ketiga putra ku telah tiada, dan cucu dari salah satu putraku menjadi korban perang saudara ini. Inilah yang diinginkan oleh istrimu sendiri bukan?"
Perkataan Luhan begitu menusuk, Zeus melirik kearah salah satu sudut pintu diruang singasananya, ia yakin Hera sedang menguping pembicaraan
"Hera memang istri yang pencemburu, aku tau itu, akan tetapi waktu itu, aku bahkan tak bisa melepaskan pandanganku sedikit pun darimu" ujar Zeus
Luhan mengangkat kepalanya, dengan matanya yang membengkak karena menangis, ia hanya memandang Zeus dengan pandangan kosong
"Aku ingin kau memusnahkanku" Zeus tertegun mendengar permintaan Luhan
"Kau tau aku tidak akan bisa melakukan itu walaupun sebenarnya aku bisa" ujar Zeus, suaranya serasa tertelan
"Kau egois demi memilikiku dulu kemudian melepaskanku setelah ketiga putraku terbuang ke bumi. Sekarang ketika aku memintamu memusnahkanku, kau egois karena tak mau mengabulkannya"
Zeus merasa tertampar mendengar apa yang baru saja Luhan katakan. "Aku terlalu menyayangimu sehingga aku sendiripun tak kuasa memusnahkanmu dengan tanganku sendiri"
Keduanya terdiam, sebelum Zeus akhirnya kembali membuka suara. "Pikirkanlah dengan matang keputusanmu itu"
"Keputusanku sudah bulat. Seberapa banyak pun kau mencoba untuk mengubah keputusanku, semuanya akan tetap sama" ujar Luhan dengan mantap
Zeus menatap Luhan dengan pandangan sedih. "Aku turut merasakan kesedihanmu atas meninggalnya semua putra kita" langit menjadi gelap disertai dengan suara gemuruh guntur dan petir yang menyambar
"Mereka putraku seorang. Kau boleh ayah biologis mereka tapi selamanya aku tidak akan pernah mengakui bahwa Zeus yang agung yang berada dihadapanku adalah ayah dari putra-putraku"
•
Kepulangan Chanyeol kembali disambut dengan meriah seluruh anggota klan O'Connor, ribuan tangkai bunga mereka lemparkan dijalan yang dilalui Chanyeol yang menunggangi kuda hitamnya
Kemudian Chanyeol turun dari kudanya, memasuki puri O'Connor dan langsung mendapat pelukan hangat dari Baekhyun
"Kau berhasil Loey, kau berhasil mengalahkan monster itu. Kau benar-benar seorang pahlawan" Baekhyun tak mampu untuk tidak memberikan raut bahagianya
Chanyeol hanya tersenyum kecut. "Aku bukan pahlawan Baek. Aku membiarkan seseorang mati demi menyelamatkan nyawaku"
Baekhyun merubah tatapan bahagianya menjadi sendu. "Ini sudah menjadi takdir Loey, tidak ada yang bisa disalahkan disini"
"Ekhem, apa aku menganggu?" Xiumin berjalan menghampiri mereka. Membuat keduanya saling menatap kearah Xiumin
"Ada apa?" Tanya Chanyeol
"Para penasihat klan meminta agar mempercepat proses pengangkatanmu sebagai ketua klan, itu artinya pernikahan kalian pun akan dipercepat"
"A-aku tidak bisa..." Baekhyun memberikan tatapan tak percayanya pada Chanyeol
"Klan kita kini tengah berbahagia namun hal sebaliknya terjadi pada klan Al-Ghul. Mereka tidak merasakan euphoria kemenangan karena calon ketua klan mereka telah tiada. Terlebih lagi karena menyelamatkanku, aku tak mau tau bagaimanapun alasannya, pelantikanku harus ditunda sebagai tanda bahwa kita menghargai duka yang dirasakan oleh klan Al-Ghul"
Baekhyun dan Xiumin tertegun mendengar alasan Chanyeol. "Baiklah putraku, sampai hari musim panen telah tiba, maka aku tidak ingin mendengar alasan bagimu untuk mengundur waktu lagi"
Dan waktu yang ditunggu pun akhirnya tiba. Musim panen tahun ini, menjadi musim panen terbesar yang pernah dicatat oleh sejarah klan-klan besar. Karena salah satu klan terkuat yaitu O'Connor akan melantik ketua baru mereka
Semua berjalan dengan sangat lancar hingga ke proses pernikahan dimana akhirnya Baekhyun secara sah menjadi pendamping Chanyeol, dan diharapkan keturunan yang hebat lahir dari rahim Baekhyun
"Tampaknya klan Al-Ghul masih berduka atas kehilangan calon pemimpin klan mereka. Ini sudah hampir petang namun Klan Al-Ghul masih belum tampak memperlihatkan kehadiran mereka" beberapa orang-orang yang diundang tampak tengah membicarakan klan Al-Ghul
"Apa Al-Ghul dan O'Connor kembali bermusuhan? Kudengar calon pemimpin klan Al-Ghul mempertaruhkan nyawanya demi menyelamatkan pemimpin klan O'Connor yang baru saja dilantik tadi
Tentu Chanyeol dapat mendengar semua yang orang-orang itu katakan, namun Baekhyun ada disana dan merangkul pundaknya. "Jangan pikirkan perkataan orang lain" Baekhyun menghibur Chanyeol
"Lebih baik kita menikmati acara hiburan sebagai hadiah pernikahan kita" Chanyeol mengangguk dan mencoba untuk duduk tenang disingasananya menikmati acara hiburan
Namun tiba-tiba perhatian semua orang teralihkan dengan datangnya Kris dan Suho yang dikawali oleh 30 anggota klan
Chen menyambut kedatangan Kris dan rombongan klan Al-Ghul. "Kukira kau hampir tidak akan datang" Chen memeluk Kris dengan akrab
"Ada sedikit halangan saat menuju kemari, tapi setidaknya kami datang tidak terlalu terlambat" Chen menatap Kris sendu
"Tentang putramu, aku benar-benar berduka atas-"
Kris tiba-tiba menepuk bahu Chen. "Hey, aku kemari untuk merayakan pelantikan putramu, bukan untuk berduka" Chen terkekeh sebentar
"Kalau begitu semoga kau menikmati acara hiburan. Dan aku sudah menyiapkan dua bangku khusus bagi cara pemimpin klan, beserta pendamping ketua klan"
"Hanya dua? Dimana kursk untuk calon pemimpin klan?" Tanya Suho yang membuat hanpir seluruh orang yang berada di ballroom puri O'Connor terkejut begitu pula dengan Chanyeol yang reflex berdiri dari singasananya
"M-maksudmu?" Ujar Chanyeol terbata-bata sebelum mendengar derap langkah kaki seseorang yang semakin lama semakin terdengar. Derap langkah kaki itu mengarah kemari
Seorang pria berpostur tinggi dan proporsional kini berdiri disamping Suho menunjukkan wajah datar khas klan Al-Ghul
"I'm sorry to keep you waiting Mother" ujar suara itu, suara yang Chanyeol kenal, mata Chanyeol membelalak kaget melihat siapa yang menapakkan kakinya dihari pelantikannya
"S-Sehun" hampir seluruh orang disana tak percaya dengan apa yang baru saja mereka lihat.
"Pengawal, siapkan satu kursi lagi untuk tamu kehormatan dari klan Al-Ghul" perintah Chen. Kris, Suho dan tentunya diikuti Sehun berjalan kearah Chanyeol, memberikan ucapan selamat atas pelantikan dan pernikahannya
"Chanyeol O'Connor, selamat atas pelantikanmu. Seperti yang banyak orang ketahui, dengan kecerdasan otakmu dalam menyusun strategi kau pantas menjadi seorang calon ketua klan. Aku ingin sekali banyak belajar darimu"
Chanyeol menerima jabatan tangan Sehun, tapi kenapa? Kenapa Sehun yang ia lihat didepan matanya berbeda dengan Sehun yang ia kenal.
Ia bahkan masih belum bisa percaya bahwa Sehun yang ada didepannya adalah Sehun yang berada dipangkuannya dalam keadaan tak bernyawa pada saat itu
"Apa yang baru saja kau katakan tadi?" Tiba-tiba Suho berujar dingin dan menatap Sehun dengan tajam
"Ketua klan O'Connor ini sangat hebat dalam menyusun strategi. Dan juga mereka memerangi kejahatan tanpa membunuh musuhnya. Bukankah itu hebat? Itu lebih adil daripada kita harus membunuh dan menghilangkan banyak nyawa hanya agar tujuan klan tercapai?" Ujar Sehun
Chanyeol mengernyit. Sehun yang Chanyeol kenal adalah Sehun yang berpegang teguh pada filosofi dan tradisi kaln Al-Ghul. Membunuh demi mencapai tujuan adalah keharusan
Sadis adalah cara mereka menunjukkan ketegasan dan menjadikan mereka begitu disegani oleh banyak klan dengan sifat bar-bar mereka
"Darimana kau mendapat semua informasi itu, dan berani-beraninya kau mengkhianati filosofi klan Al-Ghul!" Suho menggeram marah
"Aku ingin kau pandang berbeda Mother. Aku ingin kau menyayangiku sebagai diriku, bukan 'saudara'ku yang telah mati. Aku ingin mempunyai semua kenangan tentang dirimu, Father dan bagaimana aku dilahirkan" ujar Sehun
Semua orang yang berada dipesta pernikahan Chanyeol semakin dibuat bingung. Kemudian Suho berbalik dan menatap Kris tajam
"Sudah kukatakan padamu, tidak ada yang bisa menggantikan putra kita, meskipun itu dari DNA Sehun sendiri"
Kemudian dalam sekejap mata, Suho membunuh Sehun, tepat didepan semua orang yang ada disana. Chanyeol shock seketika melihat 'Sehun' yang kini tak bernyawa terbaring dilantai singasananya
"A-apa ini? Kau! Kenapa kau membunuh putramu sendiri" Chanyeol hendak berjongkok dan memangku kepala 'Sehun' sementara Kris dan Suho menatap seonggok mayat itu dengan tatapan dingin
"Dia cacat" ujar Kris dengan santai membuat amarah Chanyeol meningkat
"What's wrong with you?"
"Dia hanyalah clone yang kami buat dari DNA putraku tepat sebelum hari penguburan mayat Sehun. Berharap bahwa clone nya dapat menggantikan posisi Putraku akan tetapi terkadang realita tidak berjalan sesuai ekspektasi. Sekuat apapun aku, menghidupkan orang yang telah mati tetap tidak akan bisa terjadi" jawab Suho santai
Itulah Suho, siapa sangka dibalik wajah bak malaikatnya tersimpan jiwa iblis yang begitu besar dan sangat jarang diperlihatkan. Namun jika dilihat dari latar belakangnya, Suho adalah seorang dari klan Al-Ghul jadi hampir semua orang yang berada disana tidak akan heran
Chanyeol menatap Suho dan clone 'Sehun' secara bergantian, sementara Baekhyun bersembunyi dibelakang punggung Chanyeol, terlalu takut melihat seonggok mayat yang dibunuh didepannya
"Sehun-ah, aku akan menguburmu dengan layak" Chanyeol menatap jasad itu dengan perasaan sedih dan kembali teringat kejadian dimedan perang waktu itu
"Benda itu hanyalah bongkahan tanah liat yang dibentuk menyerupai putra kebanggaanku. Setelah ia terbunuh oleh Bellial, aku mencoba untuk membangkitkannya dengan menggunakan mantra terlarang yang ada didalam buku namun isi mantra terakhir robek" jelas Kris menatap dingin 'benda cacat' didepan wajahnya
"Aku mengaku bersalah atas kejadian waktu itu. Hukum aku jika itu membuat kalian puas" ujar Chanyeol mantap membuat Baekhyun menatapnya dengan tajam dan hendak mempertanyakan maksud dari perkataan Chanyeol
"Aku tidak menyalahkanmu pemimpin O'Connor yang baru. Aku kemari untuk merayakan pernikahanmu, bukan untuk menuntutmu. Pengawal, singkirkan 'benda cacat' ini dari hadapanku" perintah Kris pada anak buahnya sendiri
•
"Hey Partner. Bagaimana kabarmu disana. Ah aku terlalu bersikap akrab terhadapmu padahal dari hari pertama kali kita bertemu dan hingga medan perang terakhir. Aku bahkan kau belum mengatakan secara resmi bahwa kita menjadi seorang partner"
Chanyeol berjongkok dipusara besar yang hampir setiap hari wajib dikunjungi oleh semua anggota klan Al-Ghul. Pusara milik Sehun Al-Ghul
Ia menatap sendu pusara dihadapannya sambil mengelusnya dengan pelan. "Aku sudah diangkat menjadi pemimpin klan, seperti yang kau katakan bahwa aku akan menjadi seorang pemimpin yang hebat. Aku berjanji Sehun, aku akan membuat mimpimu itu menjadi kenyataan. Jika kau masih ada disini mungkin kau tak akan pernah mengakuinya, tapi tak apa karena cukup aku saja yang mengakuinya, aku merasa kita benar-benar menjadi sahabat baik meskipun terkadang adu mulut membuat kita bertengkar"
Chanyeol ingin sekali berkata lebih banyak namun suaranya seakan tertelan, sangat susah baginya untuk mengatakan banyak hal lagi, namun melihat pusara Sehun berpahatkan nama 'Sehun' disana membuat mata Chanyeol sedikit berkaca-kaca
"Aku berharap kita akan bertemu lagi" Chanyeol meletakkan seikat bunga dipusara Sehun seraya pergi meninggalkan pusara makam Sehun
TBC
Gua berusaha membuat chapter kali ini sedikit sulit untuk ditebak oleh readers. Karena menurut gua, hidup kembali karena dicium lah, dikasi nafas buatan lah itu kek hampir uda semua readers bakal mikir begitu. Jadi gua bikin ini sedikit 'ga kepikiran' itu aja sih