KARMA

By sebisqnh03

3.9K 103 5

Reynaldi, tipe cowok yang sangat cuek terhadap apapun, apalagi masalah cewek dia sangat cuek. "Gue ga pernah... More

Prolog
PART 1
PART 2
PART 3
PART 4
PART 6
PART 7
PART 8
PART 9
PART 10
PART 11
PART 12
PART 13

PART 5

254 7 0
By sebisqnh03

Bintang POV

    Aku melihat Nathalie yang menunggu didepan rumahnya, ku melihat dari ujung jalan didalam mobil. Tak lama seorang cowok menghampiri Nathalie menggunakan motor, Nathalie langsung naik ke motor itu dan pergi bersamanya.

"Sial, kenapa gue gak nyamperin dia sih!" Dengusku kesal. Aku memutar balikkan mobilku dan pergi kesekolah.

Nathalie POV

"Mampus gue telat! Taxi mana sih gak ada yang lewat udah jam enam limabelas, yakali ketos telat." Gumamku seraya melihat jam dipergelangan tanganku. Seseorang menghampiri ku menggunakan motor besar, dia mematikan mesin motornya dan melepas helm yang ia kenakan. Dia adalah Reynaldi.

"Nunggu siapa?" Gumam nya seraya merapikan rambutnya yang sedikit acak-acakan tetapi tetap cool.

"Nunggu taxi tapi gak ada yang lewat." Sahutku lirih.

"Yaudah naik! Bareng gue aja, ohiya nanti pulang nya lo tunggu diparkiran ya, nanti lo mau gue ajak kerumah gue buat ngambil mobil lo." Ujarnya seraya memakai kembali helm nya dan memberikan helm satunya padaku. Aku naik motor Reynaldi dan pegangan pada bahunya dan langsung melesat pergi ke sekolah.

●●●●●●

Author's POV

    Mereka sampai digerbang sekolah yang hampir tertutup, buru-buru Reynaldi menambahkan kecepatan motornya dan meng-rem mendadak membuat Nathalie refleks memeluk Reynaldi karna ketakutan.

"Eh, sorry rey gue kaget." Ucap Nathalie gelagapan karna Reynaldi memandangi nya lewat kaca spion. "Nih rey, gue ya! Makasih udah mau bareng sama gue." Lanjutnya dan dibalas anggukkan oleh Reynaldi.

    Nathalie lari dengan terburu-buru diikuti Reynaldi dibelakangnya. Mereka berbelok kearah yang berbeda, Nathalie belok ke kanan, sedangkan Reynaldi ke kiri. Mereka berdua merasa lega ketika memasuki kelas belum ada guru.

●●●●●●

    Amora dan Liza hanya istirahat berdua, berhubung besok acara perpisahan kelas 12, jadi Nathalie disibukkan oleh kegiatan OSIS nya.

    Amora dan Liza sedang berada dikantin dengan Fauzan, Adit, dan Reynaldi. Mereka semua sedang menikmati makanan yang mereka pesan.

"Nathalie kemana?" Ujar Reynaldi memecahkan keheningan.

"Emm.. dia lagi ada kegiatan OSIS buat acara besok." Sahut Amora.

"Ciee nyariin.. tumben banget rey." Timpal Adit.

"Cuma nanya." Balas Reynaldi datar.

    Reynaldi bangkit dari duduknya, percuma saja dia ada disitu, dia hanya akan jadi kambing conge ketika temannya sedang berpacaran. Reynaldi pergi ke ibu kantin memesan air mineral dan roti kemudian membawa nya pergi tanpa berkata apapun pada temanya.

"Rey, lo mau kemana?" Teriak Fauzan.

"Ke kelas, males gue disini." Sahutnya datar.

    Reynaldi berjalan santai menuju ruang pojok samping kantor guru, yaitu ruang OSIS. Perlahan Reynaldi membuka kenop pintu dan mendapat Nathalie sedang sibuk dengan map yang ia kerjakan.

"Nath?" Ujarnya.

"Iya, masuk!" Sahutnya.
"Eh lo rey, kenapa?" Lanjutnya setelah melihat Reynaldi yang datang.

"Nih buat lo, lo belum makan kan?" Ucapnya dan dibalas anggukkan oleh Nathalie.

"Eh iya makasih rey, maaf jadi ngerepotin." Sahut Nathalie seraya mengambil makan ditangan Reynaldi.

"Gue duluan ya, mau ke kelas." Ujarnya dan pergi meninggalkan Nathalie sendiri diruang OSIS.

●●●●●●

    Kini Nathalie berada dirumah Reynaldi berniat untuk mengambil mobilnya yang sudah lama terparkir dirumah Reynaldi. Setelah selesai Nathalie pulang dan tak lupa juga singgah terlebih dahulu kesebuah retoran dan memesan makanan untuk dibawa pulang. Sebelum ingin membayar ke kasir, ponsel Nathalie bergetar ada pesan masuk.

BintangHidayat:
    "Gue tau sekarang lo ada dimana, temuin gue didekat taman, gak jauh dari tempat lo sekarang. Gue tunggu sampe lo datang."

NathalieAlc:
    "Gak bisa, gue sibuk!"

Send.

BintangHidayat:
    "Gak usah bohong, gue ada disekitar lo."

NathalieAlc:
    "Dimana?"

Send.

BintangHidayat:
    "Dihati lo."

Ish. Batinku.

BintangHidayat:
    "Cepat! Jangan sampe gue yang narik lo buat kesana?"

NathalieAlc:
    "Iyaiya bentar!

Send.

    Nathalie memutar bola matanya dengan jengah saat Bintang mengancamnya. Setelah selesai membayar semua nya, Nathalie langsung begegas pergi keparkiran menaruh makanannya disamping bangku kemudi dan pergi ketaman yang disuruh Bintang.

NathalieAlc:
    "Share location, gue gak tau."

Send.

BintangHidayat:
    "Iya."

    Setelah Bintang sudag men-share location, Nathalie langsung mengikuti jalan. Ternyata benar, lokasinya memang tidak jauh dari tempat yang dikunjungi nya tadi. Nathalie memarkirkan mobilnya dan berjalan ketengah taman, ia tidak mendapatkan seorang pun disana, tepatnya sepi, sangat sepi.

    Nathalie duduk disalah satu bangku taman yang berada dibawah pohon rindang yang menjadikan suasana menjadi sejuk. Nathalie terus saja menunggu tanpa berniat menghubungi Bintang, tetapi niat untuk tidak menghubungi Bintang ia urungkan karna ada seseorang yang menatapnya dari kejauhan yang membuatnya takut. Nathalie terus mengirimkan pesan dan menelpon Bintang, tetapi tidak ada satu pun balasan dari Bintang.

NathalieAlc:
    "Bintang lo dimana!"
   
Send.

    "Ada orang yang ngeliatin gue terus, lo dimana? Ini udah mau hujan, gue takut!"

Send.

    "Lo cepat kesini!"

Send.

    "Bintang, dia semakin ngedekat, lo dimana!"
   
Send.

     "Tolong bantuin gue!"

Send.

    Nathalie terus menghubungi Bintang, cuma dia satu-satunya harapan yang bisa membantu Nathalie dalam masalah ini. Orang itu terus mendekati Nathalie dan membuat Nathalie semakin takut, orang itu duduk disamping Nathalie dengan jarak lima jengkal dan menggoda Nathalie, Nathalie hendak kabur tapi tangannya dicekal oleh orang itu, beruntung Nathalie disekolah belajar ilmu bela diri, jadi dia bisa melawan orang itu dan langsung bergegas pergi.

"Brengsek!" Gumam nya saat berada dimobil seraya memukul-mukul stir nya dan langsung bergegas pergi menancapkan gas dengan kecepatan tinggi.

●●●●●●

    Kini Nathalie sedang sibuk mengurus persiapan kelas 12 yang akan dimulai jam 8 pagi, Nathalie sudah membagi tugas keanggota OSIS lainnya dan langsung menjalankan tugasnya masing-masing.
   
    Nathalie pergi dari lapangan menuju kelasnya berniat untuk manaruh ponselnya karna membuatnya risih dengan bertugas sambil memegangi ponselnya dari tadi.

"Mor, pesanin gue minun dong, terus bawain kelapangan ya. Gue buru-buru." Ucapnya seraya menaruh ponselnya ditas dan langsung melenggang pergi menuju lapangan.

"Ehh tapi nath.." Balas Amora tapi tak sempat didengar oleh Nathalie.

    Kini dilapangan sudah terdapat panggung untuk peserta perfom dan sudah ada banyak pameran siswa siswi SMA HARAPAN. Semua murid dan pengunjung sudah memakai kostum yang sudah ditentukan. Termasuk Nathalie, memakai gaun selutut berwarna hitam tanpa lengan dan memakai high hills yang tidak terlalu tinggi, sambil memegang ponsel yang selalu dipakai diacara tertentu dan selembar kertas yang berisi susunan acara.

    Nathalie berlari kecil menuju belakang panggung, sambil berbicara pada ponsel yang selalu digenggam nya. Minum yang dibawa oleh Amora tergeletak dimeja ruang rias yang digunakan untuk merias peserta yang akan perfom.

    Tidak terasa oleh Nathalie, jam sudah menunjukkan pukul lima sore ketika Nathalie melihat jam dipergelangan tangannya, hanya ada guru dan anggota OSIS yang sedang beristirahat diruangan nya. Nathalie berjalan beriringan dengan Amora dan Liza beranjak pergi menuju parkiran dan mendapati Fauzan, Adit, dan Reynaldi yang sedang duduk dimotor nya masing-masing dan menikmati minuman yang mereka beli dikantin sebelum pergi ke parkiran.

    Mata Nathalie terbelalak melihat Reynaldi duduk dimotor nya yang mengenakan jas hitam yang terdapat hiasan bunga mawar disaku kanan atas jasnya.

Tampan. Batin Nathalie.

    Amora dan Liza menghampiri Fauzan dan Adit yang sedari tadi menunggu mereka. Nathalie berjalan menuju mobilnya yang terparkir tak jauh dari motor Fauzan dan yang lainnya.

"Mor, liz, gue duluan cape banget, kalian bareng sama mereka kan?" Ucap Nathalie seraya membuka pintu mobil.

"Jangan dulu pulang nath, kita pada mau makan dulu di cafe biasa, lo ikut ya?" Sahut Amora seraya mengambil helm yang diberikan Fauzan.

"Yaudah gue duluan kesana nya, jangan lama-lama." Balas Nathalie seraya masuk ke dalam mobil dan bergegas pergi.

"Yaudah gue juga duluan." Timpal Reynaldi.

    Akhirnya mereka pergi dengan kendaraan masing-masing, Nathalie mengendarai mobilnya dengan pandangan kosong, ia masih teringat akan kejadian kemarin yang menimpa nya karna Bintang, sampai dia hampir menabrak seorang anak kecil  yang melintas didepan mobil Nathalie yang sedang berada dilampu merah. Nathalie langsung nge-rem mendadak dan turun untuk memastikan anak kecil yang ditabraknya, tetapi anak itu malah berlari ketakutan. Akhirnya Nathali melanjutkan perjalannya. Tak sadar Nathalie sampai, dia memarkirkan mobil nya dan masuk kedalam cafe itu, Nathalie duduk ditempat yang biasa ia tempati dengan temannya.

    Tak lama teman-temannya datang dan duduk disekitar Nathalie.

"Udah lama nath?" Tanya Liza seraya membenarkan posisi duduknya.

"Enggak kok, baru." Sahutnya datar.
"Ohiya, belum pada pesan kan? Pesanin gue makanan ya, lapar nih." Lanjutnya seraya menunjuk-nunjuk buku menu.

    Tak lama pelayan pun datang, Liza memesan makan yang beraneka ragam.

    Nathalie terus melamun, pandangan nya kosong. Ia masih memikirkan kejadian kemarin, sampai panggilan teman nya pun ia acuh kan.

"Nathalie!!" Ucap Amora sedikit berteriak karna Nathalie mengacuhkan panggilan Amora.

"Eh iya mor, kenapa?" Sahut Nathalie gelagapan.

"Lo kenapa sih ngelamun mulu, lo ada masalah? Cerita aja gak usah sungkan." Ujar Amora dengan wajah gelisah.

"Enggak kok, gue gak papa." Balas Nathalie datar.

"Kalo ada apa-apa cerita sama kita!" Timpal Liza seraya menepuk pelan bahu Nathalie.

Sebenarnya gue pengen banget cerita sama kalian, tapi waktu nya belum pas, gue masih bisa kok nyimpen rasa sakit gue sendirian, kalian gak usah khawatir. Batin Nathalie.

●●●●●●

    Disisi lain, Bintang sedang berada diparkiran cafe dimana Nathalie sedang kumpul disana. Bintang masuk kedalam cafe itu, ia mengetahui bahwa Nathalie sedang berada disana karna Bintang mengikuti Nathalie sejak dilampu merah.

    Bintang berjalan menghampiri Nathalie yang terlihat tidak nafsu makan dan memainkan makanannya.

"Nath?" Ucap Bintang ketika sampai dihadapan Nathalie dan teman-temannya.

    Terlihat Nathalie masih memainkan makanannya, tanpa ia sadari, Nathalie meneteskan air mata dan refleks Nathalie langsung mengelap nya.

"Lo kenapa? Nangis?" Ujar Liza.

"Emm gak papa kok, ini kelilipan tadi." Sahut Nathalie.

    Nathalie langsung melihat seseorang yang berdiri disamping Amora.

"Lo ngapain disini?" Sinis Nathalie.

"Gue mau minta maaf nath soal kemarin, kemarin gue ada urusan mendadak jadi gue harus pergi." Jawab Bintang seraya memegang tangan Nathalie.

"Lepasin tangan gue!"
"Lo gak tau gimana takutnya gue kemarin, gue berusaha buat hubungin lo tapi gak ada balesan dari lo. Apa belum cukup lo ngecewain gue?" Ucap Nathalie lantang. Amora, Liza dan yang lainnya ikut berdiri melihat Nathalie berdiri. Perlahan Nathalie meneteskan air mata nya didepan Bintang dan teman-temannya.

"Kemarin gue beneran ada urusan mendadak." Ucap Bintang merasa bersalah.

"Lo yang nyuruh gue buat kesana, lo maksa gue karna gue gak mau, dan sesampainya gue disana lo malah pergi? Gue udah nunggu lo lama!" Jelas Nathalie sambil mengusap air mata nya.

"Gue minta maaf banget nath, gue janji gak akan ulangin lagi." Balas Bintang.

"Kemarin gue hampir di perkosa karna lo! Apa dengan kata maaf bisa ngilangin rasa sakit gue? Enggak! Janji lo busuk! Gue kecewa sama lo, gue benci sama lo!" Ujar Nathalie seraya mengambil tas nya dan bergegas pergi meninggalkan cafe. Amora, Liza dan yang lainnya menatap tak suka pada Bintang.

"Gue udah cukup sabar sama sikap lo yang gak berubah dari dulu, tapi kesabaran orang ada batasnya. Kalo niat lo mau bercanda, bercanda itu juga ada batasnya, lo fikir manusia itu bahan candaan? Enggak! Berfikir lah sebelum bertindak." Ujar Reynaldi seraya menunjuk-nunjuk dada bidang Bintang.

"Rey, lo kenal sama dia?" Tanya Fauzan.

"Dia dulu sohib gue, tapi semenjak dia ngehianatin gue, gue gak pernah mau kenal sama dia lagi." Balas Reynaldi dengan wajah sinis.

"Tunggu pembalasan gue!" Sambung Reynaldi dengan sinis melihat Bintang.

"Rey ayo! Kalian duluan, gue mau bayar dulu." Timpal Adit seraya pergi ke kasir, sedangkan Bintang mengacak rambut nya frustasi.

●●●●●●

    Nathalie membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi, dia masih menangis, sesekali Nathalie mendapat protes oleh orang lain karna membawa mobil dengan ugal-ugalan, tapi Nathalie mengacuhkannya.

    Sesampainya Nathalie dirumah, ia langsung masuk ke kamar nya dan tak lupa juga menguncinya. Nathalie melempar tas nya dengan asal-asalan. Tangis Nathalie semakin menjadi-jadi. Nathalie menyingkirkan semua barang yang berada dimeja riasnya, dia membuat kamar nya berantakan.

    Nathalie meraih ponselnya yang berada di dalam tas, ia membuka galeri foto diponselnya, melihat moment yang diabadikan lewat kamera ponselnya bersama Bintang.

"Gue benci sama lo!" Gumam nya seraya melempar ponselnya kearah berlawanan.

●●●●●●
I
    Malam ini Fauzan dan Adit sedang berada dirumah Reynaldi, mereka diperintahkan Reynaldi agar kerumah nya karna ingin membahas tentang Nathalie, tak lupa juga mereka mengajak Amora dan Liza karna mereka juga sahabat dekag Nathalie. Mereka sedang berkumpul ditaman belakang rumah Reynaldi.

"Mor, emang Bintang ada hubungan apa sama Nathalie?" Tanya Reynaldi heran.

"Gue sih gak tau, tapi kayak nya mereka emang lagi dekat." Sahut Amora.

"Iya, kemarin aja kita nonton bareng kan sama dia, Nathalie keliatan dekat banget, gue aja heran sama hubungan mereka apa?" Timpal Adit.

"Udah lama, belakangan ini juga Nathalie gak pernah cerita apa-apa semenjak orang tua nya meninggal." Ucap Liza.

"Gue minta tolong sama lo mor, liz, jangan biarin Nathalie dekat sama Bintang lagi, bukannya gue cemburu atau apa, tapi ini juga bahaya buat Nathalie." Kata Reynaldi cemas.

"Lah, emang bahaya kenapa?" Tanya Fauza.

"Gue tau Bintang pasti suka sama Nathalie, dia akan ngelakuin apapun buat dapetin orang yang dia mau, awalnya emang manis tapi lama-lama busuk, sikap dia akan berubah setelah dapetin apa yang dia mau, perilaku nya kasar, kurang perhatian, dan gampang kepancing emosi. Gue gak mau Nathalie kena korban nya Bintang." Jelas Reynaldi panjang lebar.

"Terus maksudnya dia penghianat itu apa?" Ucap Amora mengerutkan dahi.

"Udahlah itu masa lalu, gue malas ngebahasnya." Balas Reynaldi ketus.

●●●●●●

    Minggu pagi ini Nathalie sudah rapi memakai baju kodok pendek berwarna biru muda dengan atasan kaos berwarna hiyam dan tak lupa juga memakai jaket levis yang senada dengan  baju kodoknya.

    Nathalie mengambil koper berwarna pink yang tidak terlalu besar diatas lemarinya, ia memasukkan beberapa baju ganti dan beberapa perlengkapan lainnya. Berhubung sekolah libur selama seminggu, Nathalie berencana pergi ke Bali untuk mehilangkan kejenuhannya. Nathalie sudah memesan tiket pesawat lewat via online, sehari sebelum ia berangkat.

    Amora sudah berada dipelataran rumah mewah Nathalie, Amora berjalan menyusuri teras dan memencet bel rumah Nathalie, tetapi merasa tak ada balasan Amora menyelonong masuk kerumah Nathalie dan berjalan naik keatas menuju kamar Nathalie.

Ceklek

    Amora membuka pintu kamar Nathalie perlahan dan mendapat Nathalie yang sedang sibuk membereskan pakaiannya.

"Nath lo mau kemana?" Ujar Amora membuat Nathalie tersentak kaget.

"Gue mau ke Bali." Sahut Nathalie datar.

"Ngapain? Lo kan gak punya keluarga disana?" Tanya Amora bingung.

"Gue mau refreshing, otak gue mumet disini." Ucap Nathalie seraya menyeleting kopernya dan menurunkannya dari ranjang.

"Lo sendiri? Gue ikut!" Elak Amora.

"Enggak! Lo belum bikin pasport!" Balas Nathalie ketus.

"Gue punya kok." Elak Amora tak mau kalah.

"Tolong mor, gue mau sendiri duku." Ujar Nathalie lirih.

"Emm.. oke." Balas Nathalie pasrah.

"Dengerin gue mor, lo gak usah khawatirin gue! Gue bisa jaga diri gue, kalo ada apa-apa gue langsung kabarin lo kok, lo tenang aja." Ucap Nathalie menenangkan Amora yang mencemaskan dirinya.

Gue takut Bintang ngikutin lo keBali nath, terus berbuat semena-mena ke lo. Gue harus apa?. Batin Amora.

"Yaudah, gue antar lo ke bandara ya? Sekalian ajak Liza." Tanya Amora.

"Oke, lo telpon Liza suruh kesini." Sahut Nathalie.

    Amora mencari ponselnya didalam tasnya, berniat untuk menelpon Liza agar Liza datang, sebelumnya Amora sudah menjelaskan semuanya dan akhirnya Liza mau datang.

"Udah nath, kata nya bentar lagi dia jalan." Gumam Amora.

"Oh yaudah, bilang sama dia jangan lama-lama, soalnya jadwal penerbangan gue jam sebelas." Balas Nathalie seraya memainkan ponselnya yang kelihatan sedikit retak.

Skip bandara.

"Makasih ya kalian udah mau nganterin gue kebandara, kalian gak usah khawatirin gue, gue bisa jaga diri kok." Ujar Nathalie seraya memeluk Liza dan Amora secara bergantian.

"Jangan lupa nath, lo harus jaga kesehatan lo, terus kalo udah sampe jangan lupa juga kabarin kita!" Balas Amora seraya mengurai pelukannya.

"Yaudah gue pergi ya, jangan kangen." Ucap Nathalie dengan senyum manis nya seraya berjalan menyeret koper yang ia bawa.

"Hati-hati nath, dahh..." Sahut Amora dan Liza kompak seraya melambaikan tangan kearah Nathalie yang semakin menjauh.

    Amora dan Liza pergi meninggalkan bandara, mereka sudah menyuruh Fauzan dan Adit untuk menjemputnya dibandara. Setelah melihat Fauzan dan Adit yang sedang menunggu, mereka langsung berlari kecil menghampiri mereka.

"Sayang kamu lama banget sih, aku udah nunggu lama tau!" Ujar Fauzan saat melihat Amora yang sudah berada didepannya.

"Oh jadi kamu gak ikhlas jemput aku? Yaudah, aku juga bisa naik taxi... Taxi!" Sahut Amora dengan wajah juteknya dan langsung menaiki taxi yang ia berhentikan tadi.

"Mampus, salah ngomong lagi!" Gumam Fauzan seraya menepuk dahinya pelan. Adit yang berada disamping Fauzan terkekeh pelan melihat Fauzan yang sangat pasrah melihat nasibnya yang selalu bertengkar dengan Amora.

"Makanya gak usah protes! Udah tau cewenya baperan, malah protes, kaya bocah!" Gumam Adit sambil terkekeh geli dan langsung melesat pergi dengan Liza yang sudah siap dari tadi.

"Arghh, kenapa jadi pada ninggalin gue?" Protes Fauzan dan langsung melesat pergi juga.

    Amora sudah mengabari Liza agar kumpul dirumah Reynaldi, dan Amora juga sudah bilang kepada Reynaldi bahwa ia akan membicarakan tentang Nathalie.

●●●●●●

"Amora, lo kenapa gak ngabarin gue dari awal kalo Nathalie ke Bali? Kalo Bintang sampe tau berabe masalahnya." Gumam Reynaldi dengan cemas.

"Iya maaf, abis gue bingung mau ngapain, ngelarang Nathalie pasti gak mungkin." Sahut Amora terbata-bata.

"Besok gue ke Bali." Putus Reynaldi seraya mengambil ipad  nya yang berasa diatas nakas berniat untuk memesan tiket lewat via online.

"Apa???" Sahut Amora, Liza, Fauzan dan Adit berbarengan.

"Kenapa?" Tanya Reynaldi menaikkan sebelah alisnya.

"Gue ikut! Gue ikut!" Jawab Amora dan Liza rempong sendiri.

"Mau ngapain?" Seru Reynaldi heran.

"Sekalian liburanlah." Balas Liza sumringah.

"Yaudah gue pesan tiket sekarang sekalian buat kalian! Sekarang kalian pulang, gue mau istirahat." Ujar Reynaldi.
"Ohiya, jangan lupa tanya Nathalie dia tinggal dihotel apa, besok kita berangkat, penerbangan jam sepuluh, jam delapan harus udah stand by." Sambung Reynaldi seraya menaruh ipad nya diatas nakas.

"Rey?" Gumam Amora.

"Hemm?"

"Anterin gue pulang mau gak?" Tanya Amora dengan wajah memelasnya.

"Hahaha, emang kenapa sama Fauzan?" Sahut Reynaldi tertawa hambar.

"Udah, kamu pulang sama aku! Gak ada penolakan!" Timpal Fauzan.

"Gak mau!" Balas Amora seraya menggeleng cepat. Reynaldi, Liza, dan Adit terkekeh melihat pertengkaran Fauzan dengan Amora.

"Ayo rey anterin gue pulang!" Ucap Amora memohon seraya menarik-narik lengan Reynaldi.

"Zan selesain dulu masalah lu, tapi jangan disini, gue mau istirahat." Ujar Reynaldi menarik paksa lengan yang ditarik Amora dan bergegas pergi ke kamarnya yang berada dilantai dua.

"Eh mor gue duluan." Timpal Liza yang berjalan keluar seraya menggandeng lengan Adit.

"Ih tau ah, gue pulang sendiri aja." Ujar Amoea frustasi dan bergegas keluar.

"Eh sayang tungguin!" Seru Fauzan yang merasa ditinggal.

●●●●●●

    Reynaldi dan yang lainnya sudah stand by sejak jam sembilan lalu, sekarang jam menunjukkan pukul setengah sepuluh, setengah jam lagi mereka semua akan mulai penerbangan.

    Reynaldi dan yang lainnya masuk memberikan tiket dengan menyeret kopernya masing-masing. Sebelumnya, Amora sudah menanyakan pada Nathalie dimana ia tinggal selama di Bali. Kini mereka semua tengah duduk dibangku masing-masing.

"Mor, lo udah tanya ke Nathalie kan dia tinggal dimana?" Gumam Nathalie yang sibuk memainkan gam di ipad nya.

"Udah, kata nya dia tinggal divilla yang lumayan jauh dari pantai." Sahut Amora.

"Usul gue sih rey, kita nginap dihotel pantai aja, kan enak tuh." Usul Liza dengan senyum sumringah.

"Iya liz, liat nanti." Balas Reynaldi datar.

●●●●●●

Disisi lain.

    Bintang sudag mengetahui bahwa Nathalie pergi ke Bali, dan Bintang pun tahu bahwa Nathalie pergi sendiri, ini kesempatan bagi Bintang untuk meminta maaf.

    Bintang sudah memesan tiket pesawat, dan segera pergi dengan barang bawaan yang tidak terlalu banyak.

Tbc

Haii uploud mlm minggu, jangan lupa vote dong, vote dkit bgt_-

Continue Reading

You'll Also Like

17M 755K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
15.5M 876K 28
- Devinisi jagain jodoh sendiri - "Gue kira jagain bocil biasa, eh ternyata jagain jodoh sendiri. Ternyata gini rasanya jagain jodoh sendiri, seru ju...
2.4M 446K 32
was #1 in paranormal [part 5-end privated] ❝school and nct all unit, how mark lee manages his time? gampang, kamu cuma belum tau rahasianya.❞▫not an...
1.9M 92.9K 56
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...