I Love You_My Stupid Boy (COM...

Desofie által

847K 51.8K 6.1K

18+ Aku akan mendapatkan cintamu. _Sandra Amillia Dian_ Tidak mungkin ada cinta di antara kita, kau bahkan ti... Több

MSB // 1
MSB // 2
MSB // 3
MSB // 4
MSB // 5
MSB // 6
MSB // 7
MSB // 8
MSB // 9
MSB // 10
MSB // 11
MSB //12
MSB // 13
MSB // 14
MSB // 15
MSB // 16
MSB // 17
MSB // 18
MSB // 19
MSB // 21
MSB // 22
MSB // 23
MSB // 24
MSB // 25
MSB // 26
27 - Pesta Ulang Tahun
MSB // 28
MSB // 29
MSB // 30
MSB // 31
MSB // 32
MSB // 33
MSB // 34
MSB // 35
MSB // 36
MSB // 37
INFO INFO 😍
OPEN PO

MSB // 20

11.9K 1.3K 99
Desofie által

Sebulan yang lalu Sandra telah meninggalkan cintanya di pulau Bali. Pulau yang di kenal penuh cinta, tapi sayang cinta itu tidak berpihak padanya.

Biarlah cintanya ia tinggalkan di sana, jika ia memang di takdirkan untuk memilikinya maka ia pasti akan mengejarnya meski ia terus berlari.

Sandra berusaha menata hatinya kembali. Fokus pada kuliah, teman-temannya dan Keenan.

"Hai," sapa Sandra setelah memasang headset di telinganya.

Ponselnya ia masukkan ke dalam saku celana pendeknya. Sabtu pagi Sandra gunakan untuk membersihkan apartemennya. Ia lupa kapan terakhir kali melakukannya.

"Kamu lagi ngapain?" suara Ario di seberang sana.

"Lagi ngebabu nih." ucap Sandra.

Ario tertawa. "Kalau babunya secantik kamu, aku mau jadi majikannya." kata Ario menggombal.

Hahahahaha.

"Kalau majikannya kamu, aku yang nggak mau ngebabu." ucap Sandra sambil menyapu.

"Kenapa nggak mau? yang antri banyak lo." jawab Ario sombong.

"Mereka mah antri bukan mau ngebabu sama kamu."

"Terus?" desak Ario.

"Paling minta di belanjain." Ario tertawa di seberang sana, apa yang di katakan Sandra memang benar.

Buk buk buk.

Suara bantal yang di tepuk-tepuk di dengar oleh Ario.

"Hei debunya kemari." teriak Ario.

"Syukurin."

"Jangan ngambek dong. Masak babu ngambek sama majikan?"

"Keenan, rayuanmu basi tahu nggak." ucap Sandra yang kini sudah pindah ke dapur. Sandra mengelap meja makannya.

"Aku simpen di freezeer deh biar nggak basi."  ucap Ario.

"Semaumu deh Pak Keenan Ario Setta." ucap Sandra malas.

"Yes. Aku mau ngajak babu cantik dan sexy ini keluar malam ini denganku." ucap Ario.

"Apa ini ajakan kencan?" ucap Sandra, ia berjalan ke arah dapur.

"Anggap saja begitu."

"Ok. Jam berapa?"

"Aku jemput jam 8 malam." ucap Ario.

"Oke. Sampai jumpa nanti malam." ucap Sandra.

"Sampai jumpa nanti malam babu cantik." Ario langsung menutup panggilannya sebelum mendengar teriakan Sandra, walau sebenarnya ia merindukan suara itu.

"Dasar." gerutu Sandra dengan senyum di wajahnya. Ia melanjutkan kembali pekerjaan bersih-bersihnya.

Satu jam kemudian Sandra selesai membersihkan apartemennya. Keringat di tubuhnya di biarkan mengalir tanpa harus di lap, AC di matikannya sejak ia mulai bersih-bersih. Sandra berpikir mungkin ia akn mencari kelas zumba untuk olahraga dan minggu depan ia akan mulai joging di sekitar taman.

Sandra melepaskan headset di telinganya dan meletakkan ponselnya di atas meja. Ia berjalan ke dapur, merebus air. Persediaan mi gorengnya masih ada, telur dan sayuran juga masih. "Di tambah roti bakar aja." katanya pada dirinya sendiri.

Sandra membawa mi goreng telurnya dan roti bakar ke ruang tamu sekaligus ruang nontonnya. Jam sepuluh pagi masih ada acara gosip, ia bisa menikmati sarapannya sambil menonton.

"Bismillahhirrohmanirrohim." ucapnya sebelum memulai sarapannya.

"Wah, gila mahel sekali biaya prrawatannya." ucapnya melihat seorang artis wanita yang sedang melakukan perawatan di sebuah salon kecantikan.

"Jadi pengen." ucapnya mengelus wajahnya.

Ting tong.

Siapa sih bertamu pagi-pagi. Awas saja kalau James yang datang sama Sabrina. Semalam Sandra sudah bilang hari ini dia nggak mau di ganggu.

Dengan malas Sandra melangkah ke depan pintu. Mulutnya masih penuh mie yang ia suap sebelum membuka pintu.

Sandra mengernyit bingung melihat Alan berdiri di depan pintu. Di tangannya ada satu kantung plastik penuh.

Alan memperhatikan Sandra dari bawah sampai atas. Sandra mengenakan celana yang sangat pendek dengan atasan kaos longgar yang lengannya ia singsingkan ke atas bahunya.

Rambutnya di ikat asal membuat wajahnya tertutupi helai-helai rambut yang sangat mengganggu penglihatan Alan, rasanya ia ingin menyibak helaian itu ke samping telinga Sandra.

Satu hal lagi, mulutnya penuh dan ia sedang mengunyah mi. Alan tahu dari ujung mi yang masih menjuntai di bawah bibirnya.

Alan berdecak dan menerobos masuk. Tidak mungkin ia membiarkan dirinya menunggu gadis itu menelan makanannya baru mempersilahkannya masuk.

Sandra menutup pintunya dan mengikuti Alan dari belakang.

"Minum." ucap Alan menyodorkan segelas air pada Sandra.

"Ada apa Kakak kemari?" tanya Sandra setelah menelan minumannya. Ia mengusap mulutnya menggunakan punggung tangannya.

"Apa gunanya tisu?" kata Alan meraih tisu di atas meja kemudian mengelap mulut Sandra.

"Iya, iya, bawel." gerutu Sandra. Ia duduk di atas karpet dan melanjutkan  sarapannya yang tertunda.

Alan memperhatikan Sandra yang begitu lahap. Suapan demi suapan mi masuk ke mulutnya. Sandra sesekali memandang takjub pada kegiatan artis yang sedang di tayangkan di televisi.

"Kakak sudah sarapan?" tanya Sandra.

"Ini sudah pukul sepuluh lewat, makan siang juga bentar lagi. Kenapa sarapan jam segini?"

"Oh, aku baru selesai beres-beres Kak, laper terus masak mi." kata Sandra.

"Jangan-jangan di dapur kamu banyak mi?"

"Namanya juga anak kos Kak." jawab Sandra cuek.

"Itu nggak baik San."

"Tahu."

Sandra sudah menghabiskan mie di piringnya. Ia membawa piringnya ke dapur, mencucinya sebentar, lalu kembali menghampiri Alan.

"Kakak bawa apaan?" ucap Sandra meraih kantung yang di bawa Alan. Mata Sandra berbinar kemudian ia menghambur ke pelukan Alan, hanya sebentar kemudian ia menarik dirinya lagi.

"Makasi ya Kak. Kakak tahu aja stock camilan dan coklat aku udah abis." ucap Sandra.

"Iya sama-sama." jawab Alan singkat.

"Sebenarnya aku mau makan roti bakarku dulu tapi nanti ajalah, aku mau mandi dulu ya Kak, tunggu di sini dan jangan ambil coklatku." kata Sandra.

"Jadi kamu belum mandi?" seru Alan.

"Iya. Tetep cantik kan?" kata Sandra polos.

"Ih, pantes dari tadi bau apaan, mandi sana." kata Alan menutup hidungnya.

"Hahaha, emang mau mandi, wek." ejek Sandra meleletkan lidahnya. Alan menggelengkan kepalanya kemudian memindahkan chanel televisi di depannya.

Tiga puluh menit kemudian Sandra keluar dengam tubuh yang lebih fresh. Ia mengenakan kaos oblong dan celana pendek, rambutnya tergerai dan masih setengah basah.

Sandra duduk di samping Alan, membuat pria itu bisa mencium aroma tubuhnya. Aroma Raspbery.

"Oh ya, ada apa Kakak kemari?" kata Sandra mengulang pertanyaannya yang belum di sempat di jawab Alan.

"Dua minggu lagi ulang tahun si kembar, Ibu minta kamu datang." ucap Alan memandang Sandra.

"Kan bisa telepon, ato lewat line."

"Ibu minta aku ke sini langsung, katanya biar kamu nggak lupa dan bisa kosongin kegiatanmu. Padahal aku sudah bilang, kamu bukan artis yang kegiatannya padet banget." kata Alan.

"Ish, Kakak. Aku memang bukan artis tapi kegiatanku juga banyak." kata Sandra sewot.

Hahahahaha Alan tertawa dan mengusap rambut Sandra pelan.

"Oya, Kirani mengundang kita ke acara resepsinya." kata Alan.

"Oh ya, kapan acaranya?" ucap Sandra sambil mengunyah coklat yang di bawakan Alan.

"Rabu malam nanti, undangannya lupa aku bawakan tadi" ucap Alan.

"Foto aja Kak, kirimin ke line." ucap Sandra.

Semenjak dari Bali komunikasi antara Sandra dan Alan sedikit berkurang. Sandra sedikit menghindari Alan. Begitu juga dengan Alan yang sibuk dengan urusan kantornya dan juga untuk Melany.

Namun saat mereka bertemu seperti ini, semua berjalan seperti biasanya, mungkin karena Sandra yang pandai menyembunyikan perasaannya dan Alan yang tidak juga peka terhadap perasaan Sandra.

Bagi Sandra mungkin ini yang terbaik, sedangkan Alan berpikir semua baik-baik saja.

"Iya, iya abisin coklatnya." seru Alan.

Mereka menonton acara televisi bersama. Menceritakan tentang banyak hal, tentang film favorit, musik favorit, makanan dan minuman bahkan sampai mendebat hal-hal tidak penting, seperti membahas alis seorang artis dengan biaya perawatan jutaan rupiah.

Alan bahkan menertawakan Sandra saat Sandra mengatakan kalau suatu saat nanti ia sudah punya banyak uang, ia akan melakukan hal yang sama.

Bagi Sandra seperti ini saja sudah cukup. Berada di sampingnya saat ia tertawa lebih baik daripada di samping pria itu saat ia bersedih, karena ia tahu ia tidak akan bisa melakukan apa-apa.

🐄🐄🐄

Begini saja sudah cukup bukan?

Guys?

Luph u pull 😘

Olvasás folytatása

You'll Also Like

2.1M 98.7K 52
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _𝐇𝐞𝐥𝐞𝐧𝐚 𝐀𝐝𝐞𝐥𝐚𝐢𝐝𝐞
3.3M 81.8K 18
[COMPLETED random private . Follow first to read all part of story] Bisa kalian dapatkan di toko buku terdekat :) The past and the future. Both of...
4.8M 177K 39
Akibat perjodohan gila yang sudah direncakan oleh kedua orang tua, membuat dean dan alea terjerat status menjadi pasangan suami dan istri. Bisa menik...
29K 4.9K 33
🔮 #Wattys2022 Winner - Young Adult ✨ Agatha tidak tahu mesti benci atau jatuh cinta dengan kepindahannya ke St. Anna, sekolah berasrama merangkap bi...