Half A Heart

Bởi candyzzle

151K 7.8K 296

April Caswell's life changed when she got a scholarship in London. She struggled to get the best value in Ind... Xem Thêm

Part 1 - Prologue
Part 2 - Meet Her Again
Part 3 - Jealous
Part 4 - Fighting
Part 5 - Sorry?
Part 6 - Stupid April
Part 7 - Honesty
Part 8 - Bad & Good News
Part 9 - Holiday
Part 10 - Niall's Turn
Part 11 - Malibu Full Of Love
Part 12 - It's Tour Time
Part 13 - Kiss.....?
Part 14 - Cheating
Part 15 - Leave Me Alone
Part 16 - I'm done. We're done
Part 17 - Listen To Me
Part 18 - I'm Sorry
Part 19 - UK Tour
Part 20 - She's back?
Part 21 - Hurt
Part 22 - Where's Hayley?
Part 23 - Don't Touch Me, Asshole!
Part 24 - Stop Thinking, Hayley!
Part 25 - Wha--what?!
Part 26 - Is He Worth It?
Part 27 - Really?!
Part 28 - I'm Sorry
Part 29 - Candice Loves Me?!
Part 30 - Thank You Hayley
Part 31 - Who's That Guy?
Part 32 - Sorry Harry
Part 33 - Can We Start It All Over Again?
Part 34 - I Miss You, Harry
Part 36 - Caroline Fuck
Part 37 - Again? Again.
Part 38 - That 'Treasure'
Part 39 - Party?!
Part 40 - Best Brother Ever
Author Notes!
Part 41 - Classic, Bro!
Part 42 - Half A Heart
Hi.
Part 43 - Epilogue
ATTENTION!
Hai diamonds!

Part 35 - Canada

2.3K 145 9
Bởi candyzzle

“Maaf aku mengganggu malam-malam.” ucap April yang kini sudah duduk di sofa kamarku –juga kamar Zayn—

“Tidak apa-apa, aku juga belum mau tidur.” 

“Umm, wanna explain something?” 

Aku menggeleng dan membuang mukaku, “Kurasa tidak.”

“Oh, come on, Harry. What is wrong with you? Dari semalam kau tidak menghubungiku, bahkan ponselmu mati. Dan tadi siang aku mengirimu beberapa pesan tetap saja tidak kau jawab.” 

“Aku tidak apa-apa.”

“Lihat aku. Katakan padaku, apa aku berbuat sesuatu yang membuatmu kesal?” kini kedua tangan mungil April menyentuh dan menarik pipiku agar menatap mata indahnya.

“Petter itu sebenarnya siapa? Mengapa kalian berdua terlihat begitu akrab?” 

“Oh ya Tuhan. Jadi benar apa yang dikatakan Hayley.” ucap April sedikit berbisik.

“Apa?”

April tersenyum menggoda menatapku, "Kau cemburu."

“Tidak!” aku membelalakan kedua mataku.

“Iya, kau cemburu.”

“Tidak. Aku bilang tidak, ya tidak.”

“Oh. Jadi kau tidak cemburu?”

“Tidak.”

“Oke, itu berarti kau tidak perduli padaku.” Kini April menunduk dan raut wajahnya berubah menjadi sedih. Berpura-pura sedih lebih tepatnya.

“Bukan begitu. Aku-- Ah, sial. Oke, aku cemburu. Kau puas?” 

Gotcha! Ha, my boyfriend is jealous.” ucap April tergelak.

Oh, shut up.” Aku kembali memutar mataku dan beranjak menuju meja dekat tempat tidurku.

Oops, tidak, kumohon. Harry, dengarkan aku!” April juga beranjak dan menahanku lalu membalikan tubuhku agar menghadapnya.

“Apa lagi?”

“Aku dan Petter tidak ada apa-apa. Bahkan kami baru saja kenal beberapa hari yang lalu. Aku hanya menganggapnya teman, tidak lebih. Aku bersumpah.” 

“Oh. Oke.” Aku memasang tampang datar.

Believe me. The only one I think, the only one I care, the only one I love just you. Only you. No one else!” 

No one else?”

April mengangguk, “No one else.” Aku tersenyum dan mulai tenggelam dalam tatapan teduh kedua mata abunya.

“Aku mencintaimu.” Ucapku.

“Aku lebih mencintaimu, Styles.” April tersenyum dan mendekatkan wajahnya kearahku. Dapat kulihat dari mata falsetku, ia mulai berjingkat untuk menyetarakan tinggi badannya denganku. Setelahnya, bibirku dan bibirnya sudah bertemu dan bermain dengan lembut juga hangat.

Aku menyentuh kedua pipinya dan ia mulai menjambak kecil rambutku. Ciuman kami semakin dalam dan hangat. Oh, panas mungkin. Aku mulai mendorong tubuh April ke atas tempat tidur. I’m on top now. Ia memperat jambakannya, akupun kini ikut memperdalam ciuman diantara kami. Terkadang ia melepaskan ciuman kami hanya sekedar untuk mengambil napas, lalu melanjutkannya lagi.

Aku rasa ciuman ini semakin panas hingga tanpa kami sadari, baju hangat yang dipakai April sudah terlepas. It makes our kiss deepen and hotter. Holy shit. I really enjoy this! Hingga tangan mungil April mulai menyentuh bajuku, hendak melepasnya dan tiba-tiba..

Oh my God, dudes! My eyes!” ada yang membuka pintu kamar lalu menutupnya lagi. Sontak April dengan segera mendorongku agar menjauh darinya untuk menghentikan ‘aktifitas’ kami tadi.

“Zayn!” geramku.

I’m sorry  guys! Anggap saja aku tidak pernah masuk dan melihatnya!” teriak Zayn dari luar disusul tawanya. Fuck that bradford boy!

Ugh, I’m sorry.” Ucapku pada April yang masih mengatur napasnya akibat apa yang baru saja kami lakukan tadi.

“It’s okay. Maybe we could do it another time.” Jawabnya seraya menahan tawa.

And in different place.” Lanjutku tersenyum menggoda.

Shut up.” April mendorong pelan bahuku.

You were great in bed, honestly.” Masih dengan senyum menggoda aku mengedipkan sebelah mataku.

“Hentikan, Harry. Aku harus pulang sekarang, ini mulai larut.” 

“Jadi kau mengajakku untuk melanjutkannya diflatmu?”

Ugh, fuck you Harry Pervert Styles.” April kembali mendorongku namun aku tahan dan kembali mencium bibirnya.

“Aku mencintaimu. Maafkan aku sudah membuatmu khawatir.” Ucapku setelah melepaskan ciumanku.

“Aku juga mencintaimu. Yeah, tapi jika kau melakukannya lagi, aku tidak segan menendang bokongmu.” Jawab April disusul dengan tawa kami.

Setelah April memakai kembali baju hangatnya, kami keluar kamar dan menemukan tatapan jahil dari Zayn dan Louis. Sedangkan Liam hanya menahan tawanya.

Done already?” tanya Louis.

I’m sorry for bothering you both.” Timpal Zayn.

Shut up.” Jawabku sedangkan April hanya menahan tawanya.

“Umm, kalau begitu aku pamit."

“Oke, April. Salam untuk Hayley.” 

April’s POV

“Baju, sudah. Celana, sudah. Sepatu, sudah. Koper, juga sudah siap. Apalagi, ya.”

Bip.

Hallo baby.

“Hallo Harry.”

Open your door please.” Ucap Harry, akupun segera beranjak dan menuju pintu flatku. Saat kubuka, benar saja.

“Harry.”

“Baby, maaf aku tidak bisa menjemputmu tadi. Aku harus ke Modest!.” kata Harry seraya memelukku.

It’s okay. Come in.” Aku membalas dan melepas pelukannya lalu menutup pintu flat setelah Harry masuk.

“Kau sedang apa?” 

“Mempersiapkan barang-barangku untuk fieldtrip minggu depan.” 

“Mau kemana?”

“Oh, aku belum memberitaumu, ya? Aku akan ke Canada bersama sekolahku.”

"Benarkah? Minggu depan?”

“Yeah, kenapa?”

“Aku dan the boys memulai konser di Canada juga minggu depan!” 

Aku megangkat kedua alisku tanda bahagia, “Benarkah? Itu kabar yang bagus.” jawabku.

Awesome. Sampai dimana kau mempersiapkan semuanya? Biar kubantu.” 

Almost done, baby, tidak perlu. Apa kau sudah makan?”

Not yet. Buatkan aku sesuatu, aku ingin makan masakanmu malam ini.”

Aye aye, captain Styles!”

Hayley’s POV

Bip. Bip.

From: Niall<3

Open your door or I will break the windows!!

Bibirku melengkung mengukir senyuman indah saat membaca pesan Niall. Dasar anak bodoh. Akupun segera melangkahkan kakiku menuju pintu utama dan membukanya.

“Beruntung kau tepat waktu membuka pintu ini, karena sedetik lagi kau tidak membukanya, rumah ini sudah tidak berjendela!” ucap Niall dengan wajah polos nan lucunya.

Shut up, Horan. Get in.” Ucapku.

“Kau sedang apa?” tanya Niall duduk di sofa ruang tamu rumahku.

Packing. Kau sudah mempersiapkan semuanya untuk tourmu selanjutnyakah?”

Not yet. Aku malas.” Jawab Niall mengangkat kedua bahunya dan menatap figura-figura yang ada di meja dekat sofa.

“Niall, persiapkanlah mulai sekarang! Kau ini pemalas sekali.”

“Iya Hayley, besok aku akan mulai mempersiapkannya. Oh ya, di Toronto nanti, kita harus keluar dan mengunjungi taman kota yang sangat besar sekali disana! Kau harus mau!” 

Deal.” Jawabku tersenyum melihat wajah kekasihku yang sangat menggemaskan ini.

Satu minggu kemudian.

April’s POV

I can’t wait! Canada woohoo!” teriak Hayley.

Yeah, me too.” Jawabku

Girls! You both ready for the fucking great trip?!” tiba-tiba Petter datang menghampiri kami.

Pett! Yeah, sure we’re ready!” jawab Hayley.

Bip.

“Hello baby.”

“Hello babe. Kau dimana?” 

On the way Modest!. Kau?

School. Tapi sebentar lagi aku berangkat menuju bandara. Kau hati-hati, ya.” 

“Of course. Kau juga, ya. Jangan telat makan. See you in Canada. We’ll party hard!” 

“Ugh, oke. Aku mencintaimu."

Love you most, April.” Click.

“Harry Styles, right?” tiba-tiba Petter ada di hadapanku.

“Yeah, my boy.” 

“Ayo, naik bus. It’s time!” ucap Hayley. Kamipun menuju bus yang akan mengantar kami ke bandara.

Toronto, Canada.

Harry’s POV

“Canada!” teriak Niall saat kami baru saja turun dari pesawat pribadi kami.

I miss this country!” susul Louis.

Come on, boys! Kalian harus menuju hotel dan beristirahat sekarang juga!” ucap Paul.

Bip.

“Harry! I’m in Canada! Kau sudah sampai?”

“Tentu. Kalau belum aku tidak akan mengangkat telponmu.” 

Stupid April. Kau dimana? Aku dijalan menuju ke hotel. I miss you!”

I miss you too! Aku juga dijalan menuju ke hotel. See you tonight, sugar.

Oke, beristirahatlah sesampainya di hotel. See you!” click.

Iya, malam ini aku berjanji akan bertemu dengan April. Aku sangat merindukannya. Ugh, padahal kemarin kami baru saja bertemu.

Bip.

Ah, ponselku berbunyi lagi, tapi ini tanda pesan masuk. Pasti April. Sepertinya ia sudah tidak sabar untuk bertemu denganku malam ini. Oh, aku juga sebenarnya.

From: Caroline

So u r in canada, rite? Me too. Meet up please??!!

Sumpah demi Tuhan, aku seperti baru saja menerima pesan kalau rumahku di Cheshire ludes dilahap si jago merah. Tidak, aku tidak berlebihan. Ini nyata. Aku seperti baru saja menerima pesan dari nenek sihir. Ugh, tuhan! Mengapa wanita ini masih saja menggangguku?!

 .

VOMMENT.

Đọc tiếp

Bạn Cũng Sẽ Thích

1M 84.5K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
97K 17.7K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
1.4M 81.3K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...
76.7K 7.6K 23
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...