Grey Shadow (HopeV) [End]

Por VHope48

33.3K 4.1K 844

Diriku hanyalah sebuah bayangan. Bayangan yang muncul saat sinar datang di dalam kegelapan... Aku akan menghi... Más

1. Dream
2. Dream Again?
3. Who are you?
4. Black and White part 1
5. Black and White part 2
6. Why?
7. Am I Jealous? [M]
9. Meet Again
10. Jeon Brothers
11. Love
12. I Want To Know
13. I Want You [M]
14. Kim Yoongi
15. Plan A
16. Plan B [End]
Sekuel: Like a Drama

8. Last Day

1.8K 248 49
Por VHope48

.

.

.

.

.

Taehyung POV

Aku benar2 merutuki kebodohan ku karena kejadian semalam. Kenapa aku melakukannya?!? Rasanya aku ingin menenggelamkan diriku ke laut sekarang juga. Diriku nampak seperti jalang yg sesungguhnya tadi malam. Aku sangat malu tapi apa lah dayaku, semua itu juga terjadi karena diriku. Arrghhh, apa yg harus aku lakukan jika bertemu dengannya nanti?

Pipi ku terasa panas mengingat kejadian semalam, dan jantungku tak hentinya berdegup kencang. Sedari tadi aku hanya mondar-mandir di kamar dan ragu untuk keluar. Tiba2 seseorang mengetuk pintu kamar ku. Aku pun mematung, menerka-nerka siapa. Orang itu pun membuka pintu kamar dan memperlihatkan sosoknya yg memukau seperti biasa.

"Kau sudah bangun rupanya... Sarapan sudah siap di meja makan... Kau bisa turun..." sahutnya datar seperti biasa. Seperti tak terjadi apa pun tadi malam. Entah mengapa aku jadi sebal karenanya.

Aku mngikutinya berjalan ke ruang makan sambil mengamati gerak-geriknya. Ia sungguh bersikap seperti biasa, bahkan saat di ruang makan pun kita makan dengan tenang. Sangat tenang, tanpa pembicaraan. Padahal jantung ku sudah tak karuan dari tadi karenanya. Apa dia melupakan kejadian semalam? Itu tidak mungkin, kami tidak mabuk semalam. Tentunya dia ingat apa yg telah ia perbuat!

"Hoseok... Tentang kejadian semalam..." sahutku.

"Anggap saja tak terjadi apa2... Aku juga sudah melupakannya..." sahutnya datar, dan hatiku ngilu mendengar ucapannya.

"Bagaimana kalau ku bilang aku tak bisa melupakannya? Sepertinya cukup menarik menjalin hubungan rahasia dengan mu..." sahutku sambil menatapnya tajam, ia pun menatapku juga tapi dengan tatapan yg sulit diartikan.

"Kau ingin mati di tangan Yoongi atau Namjoon?" tanyanya masih dengan wajah datarnya.

"Tak masalah... Aku rela mati jika bersama mu..." sahutku asal, karena aku penasaran dengan reaksinya.

"Omong kosong..." sahutnya sambil menyeringai. Ia pun berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri ku. Ia pun mendekatkan wajahnya ke arah ku sambil menatapku tajam.

"Ingat tujuan awalmu datang kemari Kim Taehyung... Apa kau datang hanya untuk mati konyol? Tidak kan?" sahutnya, aku pun kaget dibuatnya. Apa dia tau tujuan ku yg sebenarnya?

"Memangnya kau tau apa tujuanku datang kemari?" tanyaku penasaran.

"Tentu saja aku tau..." sahutnya sambil menyeringai "kau datang untuk melayani Namjoon... Jadi, jangan membuat dia murka karena menggambil mainan milik adiknya..." lanjutnya.

"Mainan? Ternyata kau tak jauh berbeda dari ku..." sindirku sambil menyeringai "tapi sepertinya mainan Namjoon memiliki kedudukan yg lebih tinggi daripada mainan Yoongi..." lanjutku.

"Terserah kau ingin berpikiran seperti apa..." sahutnya dan melangkah meninggalkanku.

"Berhenti Hoseok..." sahutku sambil bangkit dari tempat dudukku.

"Kau lupa jika harus melayani mainan milik Namjoon dengan baik... Kau tak ingin melihatnya murka kan?" sahutku, ia pun berbalik dan menatapku.

"Apa yg anda butuhkan Kim Taehyung-ssi?" tanyanya.

"Gendong aku kemar..." perintah ku. Ia pun berjalan ke arah ku dan mulai menggendong ku. Selama perjalanan ke kamar ia tak mengucapkan sepatah kata pun, dan aku hanya mengamatinya dalam diam. Tak lama kemudian, kita sudah berada di kamar.

"Aku permisi..." sahutnya.

"Tunggu..." cegahku, dan aku pun berjalan mendekatinya.

"Cium aku..." perintahku lagi.

"Maaf... Aku tak bisa melakukannya..." jelasnya.

"Cium aku, maka aku akan melupakan kejadian semalam..." tawarku, padahal aku tak yakin apa aku bisa melupakannya.

Ia pun melangkah mendekatiku dan mulai mengecup bibirku sekilas. Saat ia akan mundur, aku menahan tengkuknya dan mempertemukan bibir kita kembali. Aku meremat kuat surai rambutnya sambil menyesap bibirnya nikmat. Ia pun memelukku lebih erat dan memperdalam ciuman kami. Ciuman yg melepaskan semua rasa frustasi, dan ciuman yg menyalurkan sebuah ketulusan di antara banyaknya kebohongan.

.

.

.

.

.

Hari terakhirku di rumah ini pun tiba, hanya Yoongi dan Hoseok yg mengiringi kepergian ku. Namjoon ternyata masih ditahan di Hongkong oleh ayahnya. Saat aku keluar rumah, para pengawal Namjoon sudah siap untuk membawaku. Mereka membawa kain hitam yg sudah jelas kegunaannya untuk apa. Sebelum mereka menutup mata ku, aku mencegahnya.

"Hei, aku bisa menutup mataku sendiri... Eumm, mana barang2ku yg kalian sita?" tanyaku.

"Kita akan memberikannya nanti..." jawabnya.

"Ck... Aku tak percaya dengan kalian... Kembalikan sekarang..." sahutku.

"Baiklah... Ini..." sahut salah satu pengawal sambil menyerahkan tasku "ayo cepat!" sahutnya lagi.

"Sabar... Aku akan memeriksanya... Mana tau ada yg hilang..." sahutku, padahal aku sedang mencari cara untuk mengambil handphone ku.

Saat aku sedang berpura2 meneliti barang2ku dan pengawasan mereka mulai lengah, aku memasukkan handphone ku ke saku celana. Aku punya rencana untuk melacak letak rumah ini dan aku sangat membutuhkan handphone ku. Setelah selesai, kita pun pergi dari rumah ini. Aku menunggu selama beberapa menit untuk memulai aksi ku. Saat waktunya tepat, aku mulai bergerak tak nyaman di kursi ku. Sesaat kemudian, aku berhasil menyita perhatian mereka.

"Kau kenapa?" tanya salah satu dari mereka.

"Eumm, aku... Aku ingin buang air besar..." sahutku sambil bergerak2 tak nyaman, seperti menahan sesuatu yg akan keluar dari perut.

"Haisshhh... Tahan!" bentak salah satu dari mereka.

"T-tapi aku sudah tak tahan..." sahutku.

"Menyusahkan!" sahut yg lain. Aku pun memulai aksiku yg lain, seketika...

Bruuuttt... Brutthh... Bruuutthhhh...

"Sialan!"

"Shit, Bau banget!"

"Brengsek!" umpat mereka serempak setelah bunyi dan bau kentut ku memenuhi mobil.

"Hehe, m-maaf... Aku b-butuh toilethh s-sekarang..." sahutku sambil memegang perutku.

Beberapa menit kemudian, kita sampai di sebuah toilet umum. Penutup mata itu ku buka setelah masuk ke dalam toilet, aku pun langsung mengaktifkan handphone ku. Ku perkirakan daerah ini belum terlalu jauh dari rumah Namjoon, sekitar 10 menit perjalanan. Setelah handphone ku aktif, aku pun melacak dimana letak ku sekarang dengan GPS.

Yosh! Good job Kim Taehyung, Misi Mansion Kim pun berakhir...

.

.

.

.

.

Author POV

Setelah misi Mansion Kim berakhir, Taehyung tak kembali lagi ke Heaven Club. Ia sempat menghubungi JK untuk meminta cuti sementara. Fisik dan pikirkannya sungguh lelah, dan itu semua karena Jung Hoseok. Sebenarnya Taehyung ingin sekali bertemu dengan JK dan memastikan sesuatu, namun JK tak pernah muncul di hadapannya.

Terakhir kali, JK hanya menelfon untuk menanyakan hasil kerjanya. Saat JK mengetahui semua informasi yg ia butuhkan, JK tak pernah menghubungi Taehyung lagi. Sudah sepuluh hari berlalu, namun JK tak pernah muncul atau menghubunginya lagi. Taehyung pun belum menerima bayarannya.

Kegiatan Taehyung saat ini hanya bekerja sebagai pelayan di sebuah rumah makan tradisional, ia akan bekerja dari jam 9 pagi hingga jam 4 sore. Di malam hari, ia hanya akan bermalas-malasan di depan TV, sesuatu yg ia inginkan sejak lama. Malam ini pun tak berbeda jauh dari malam2 sebelumnya. Namun tiba2 Taehyung kedatangan seorang tamu yg selama ini ia nanti.

"Akhirnya kau muncul juga..." sahut Taehyung setelah membuka pintu untuk sang tamu.

"Apa kau menunggu bayaran mu?" tanyanya.

"Tentu saja bodoh... Duduklah, aku akan membuatkan teh untuk mu..." sahut Taehyung.

"Oww, ada apa denganmu? Biasanya kau langsung mengusir ku..." sindir JK. Yup, malam ini JK akhirnya muncul. Taehyung hanya memutar bola matanya malas, dan membuatkan teh untuk JK. Ia bertekad untuk mematiskan hal itu malam ini.

"Ini teh mu..." sahut Taehyung sambil duduk di sebelah JK.

"Thanks..." sahut JK.

"Mana bayaran ku?" tanya Taehyung.

"Hmmm, sabar man..." sahutku JK sambil meletakkan cangkir tehnya. Ia pun memberikan sebuah amplop berisi bayaran Taehyung.

"Thanks..." sahut Taehyung dan JK hanya mengangguk.

"Hei... Aku ingin bertanya sesuatu..." lanjut Taehyung.

"Apa? Waktuku tak banyak, aku harus kembali ke kantor..." sahut JK.

"Bagaimana masalah Namjoon? Apa sudah beres?" tanya Taehyung basa-basi.

"Belum sepenuhnya beres, walau Namjoon sudah kami tahan... Saat kami menggeledah rumahnya, daerah terlarang itu memang menyimpan ganja dan beberapa senjata api ilegal... Tapi tim-ku tak menemukan apa2 di daerah terlarang yg berada di sayap kanan rumah..." jelas JK.

"Tapi aku rasa ada sesuatu yg mengganjal di ruangan itu... Ohh, kau bilang ia mempunyai adik... Tapi aku tak melihat adiknya sama sekali di rumah itu..." lanjut JK.

"Jadi kau tak bertemu Yoongi?" tanyaku, JK pun mengangguk.

"Berati kau juga tak bertemu dengan dia...?" tanya Taehyung ragu.

"Dia siapa?" tanya JK balik.

"Pelayan Namjoon yg selalu bersama Yoongi..." sahutku "dan... Dan dia memiliki wajah yg sangat persis dengan Hobie..." lanjut Taehyung, JK pun kaget dibuatnya.

"Kau bilang apa? Seseorang yg memiliki wajah seperti Hobie?" tanya JK memastikan.

"Ya begitulah... Ku pikir kau tau tentangnya... Makanya aku ingin memastikan ini padamu..." jelas Taehyung.

"Tidak... Aku tak tau apa pun..." sahut JK ragu sambil menggelengkan kepalanya.

"Kau yakin? Kau tak menyembunyikan sesuatu dariku?" tanya Taehyung lagi, namun JK hanya diam.

"Aku harus kembali sekarang... Bye V..." sahut JK dan berjalan tergesa-gesa keluar apartement Taehyung.

.

.

.

.

.

JK mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Pikirannya sungguh kacau, ia harus memastikan sesuatu. Setelah sampai di gedung utama NIS, ia berlari menuju ke ruangannya. Ia meminta bantuan dari beberapa anggota tim nya untuk mencari data tentang pelayan dan orang2 yg bekerja untuk Namjoon.

JK sungguh tak sabar menunggu kabar dari anggota tim-nya. Tiga puluh menit berlalu, namun anggota tim-nya belum selesai merekap semua data tentang orang2 Namjoon. Dan satu jam kemudian, salah satu anggota masuk ke ruangannya. Ia memberikan berkas-berkas yg JK minta, JK pun langsung menelitinya satu per satu. Ia pun menemukan orang itu, orang yg dimaksud Taehyung.

"Awalnya kami mencurigainya karena ia menghilang bersama adik Namjoon... Namun, pagi tadi aku mendapat laporan bahwa kasusnya diambil alih oleh Choi Siwon, jadi Departement kita tak perlu susah2 mengurusinya..." jelas Mingyu, anggota tim JK.

"Choi Siwon? Ketua Departement Cyber Crime?" tanya JK memastikan.

"Yup.." jawab Mingyu.

"Thanks..." sahut JK sambil melesat pergi menuju gedung tersembunyi milik NIS.

.

.

.

.

.

JK melangkahkan kakinya menyusuri lorong panjang yg terletak di bawah tanah gedung NIS. Kakinya pun terhenti saat melihat pintu masuk bertuliskan C2. Area ini adalah area milik agent yg menangani kasus Cyber Crime. JK tak bisa memasukinya karena ia bukan agent C2. Ia hanya menunggu di luar pintu sampai ada seseorang yg keluar.

Bermenit-menit lamanya JK menunggu, akhirnya ada seseorang yg keluar. Ia pun meminta tolong orang itu untuk memanggilkan seseorang. Seseorang yg telah lama menghilang. Seseorang yg selalu ia nanti kedatangannya. Seseorang yg selalu membuatnya cemas. Dan seseorang yg selalu ia rindukan.

Tak lama kemudian, orang itu pun keluar. Ia pun kaget melihat JK berdiri di hadapannya. Namun beberpa saat kemudian ia tersenyum hangat ke arah JK. JK masih setia menatapnya dengan tajam, ia pun melangkah mendekati otang itu dan memukul wajahnya.

Buugghhhh

"Aishh... Kau semakin kuat saja..." sahutnya sambil tersenyum dan menghapus darah di sudut bibirnya.

"Kau keterlaluan! Kenapa selama ini tak mengabariku?!?" teriak JK. Tak terasa air matanya pun mengalir.

"Hiks... Kau anggap aku apa hah?!? Hiks... Kau keterlaluan! Aku membencimu! Hiks..." JK terisak sambil memukul dada bidang orang itu.

"Maafkan aku..." sahutnya sambil menggentikan pukulan JK, ia pun menghapus air mata JK dan menangkup wajah JK dengan kedua tangannya.

"Maafkan aku ya..." sahutnya lembut sambil tersenyum kepada JK. JK pun masih berusaha menghentikan isakannya.

"Aku mencemaskanmu bodoh! Hiks... Aku kira kau masih di Jepang! Kenapa kau malah pindah ke Departement Cyber Crime dan berada di rumah Namjoon?!? Hiks..." teriak JK frustasi.

"Nanti aku jelaskan... Hei, jangan nangis... Jelek tau!" godanya.

"Biar!" kesal JK sambil mengusap sisa air matanya.

"Aigooo, walau bertambah kuat tapi Bunny-ku masih tetap manis seperti dulu..." godanya lagi.

"Aku bukan Bunny-mu! Pergi lagi aja sana!" sebal JK.

"Serius nih ngusir? Kau tak merindukanku?" tanyanya. Bibir JK mengerucut lucu dan ia pun mengangguk, memberi tanda bahwa ia sangat merindukan sosok di depannya.

"Aigooo... Aku juga sangat sangat sangat merindukan Bunny kesayanganku..." sahutnya sambil memluk JK erat. JK pun membalas pelukan itu tak kalah eratnya.

.

.

.

.

.

.

.

Tbc...

Silahkan yg mau vomment, kritik dan saran 😊 maaf kalau ada typo, jangan lupa vote nya ya 😊

Strong power thank you 😘

Seguir leyendo

También te gustarán

213K 23.4K 55
Summary: Jimin sudah sejak dulu merasa hidupnya aneh, tidak normal dan jauh dari kata biasa-biasa saja. Semuanya semakin rumit saat ia tiba-tiba saja...
54.6K 4.2K 14
Baby tae yang suka ndusel-ndusel baby yoon, bikin baby yoon risih tapi sayang Ini Brothership!!! BOOK 1 BABY√ (end) BOOK 2 BABY BOY√ (revisi) Yoongi...
1.4M 19.6K 48
ON GOING SAMBIL DI REVISI PELAN-PELAN. Start 18 November 2023. End? Cerita bertema 🔞, Kalau gak cocok bisa cari cerita yang lain terimakasih. Mars...
782K 48.2K 35
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...